ABORSI
Sarmauli, M.Th
Poltekes Jurusan Keperawatan
Kesehatan Reproduksi
Lanjutan …
ABORSI TERAPEUTIS
Lanjutan …
5. Pemeriksaan ginekologi :
a. Inspeksi vulva : perdarahan pervagina ada / tidak jaringan
hasil konsepsi, tercium / tidak bau busuk dari vulva
b. Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri
terbuka atau sudah tertutup, ada / tidak jaringan keluar
dari ostium, ada / tidak cairan atau jaringan berbau
busuk dario ostium.
c. Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup,
teraba atau tidak jaringan dalam kavum uteri, besar
uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak
nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan
adneksa, kavum Douglasi, tidak menonjol dan tidak
nyeri.
Lanjutan …
Bahaya dan Komplikasi
1. Perdarahan: Kerokan pada kehamilan
agak tua atau pada mola hidatidosa ada
bahaya perdarahan.
2. Infeksi: Jika aborsi yang dilakukan tidak
mengindahkan standar kesehatan yang di
tentukan.
Bahaya dan Komplikasi
3.Resiko Kesehatan Mental: sebagai “Post-Abortion
Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS
1. Kehilangan harga diri (82%)
2. Berteriak-teriak histeris (51%)
3. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
4. Ingin melakukan bunuh diri (28%)
5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat
terlarang (41%)
6. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual
(59%)
Aborsi tidak selalu berakhir tragis bila sudah
mendapat perlakuan dan tindakan yang tepat.
Bagaimana cara menyikapi baik dari segi fisik
maupun mental juga turut mempengaruhi
keberhasilan seorang pelaku aborsi keluar dari
rasa bersalah dan menyesal yang begitu besar
dan dalam.
Dalam kondisi inilah, perawat sangat
dibutuhkan untuk memperkuat kondisi fisik
dan mental pasien pelaku aborsi
Peran Perawat
Kontroversi Aborsi
• Kelompok kehidupan (menentang aborsi)
• Foetus manusia merupakan makhluk tak bersalah
yang tidak boleh dibunuh demi alasan apapun atau
dalam situasi apapun.
• Hak wanita akan kebebasan prokreatif tidak mutlak
dan aborsi adalah suatu kejahatan.
• Kelompok Pro-Pilihan yang mendukung aborsi.
• Foetus itu bukan makhluk manusia, tetapi bagian
dari tubuh sang ibu.
• Hak wanita atas kebebasan prokreatif bersifat
mutlak dan harus tidak dihalangi
Kelompok Pro-Pilihan
• Aborsi dapat dilakukan kapan saja.
• Keyakinan: Bahwa janin itu adalah bagian dari
tubuh manusia (Ibu).
• Argumen: Hak kebebasan pribadi wanita melebihi
kepentingan negara dan masyarakat dalam
mengatur aborsi. Sang ibu yang paling berhak
menentukan secara bebas apakah dia ingin
memiliki bayi itu atau tidak.
• Selama janin dianggap sebagai bagian tubuh sang
ibu dan belum menjadi manusia maka aborsi
bukanlah pembunuhan.
Argumen Alkitabiah
kaum Pro-Pilihan
• Kej. 2:7 “Manusia menjadi makhluk yang
hidup setelah Tuhan menghembuskan nafas
• Ayub 34: 14-15 “Jika Allah menarik kembali
roh dan nafasNya maka manusia binasa.”
Berarti sebelum bernafas, janin dalam
kandungan belum bisa digolongkan sebagai
makhluk hidup.
• Yesaya 57: 16 “Nafas manusia yang Allah
ciptakan.” Artinya bahwa bernafas adalah titik
awal keberadaan manusia.
Argumen Alkitabiah
kaum Pro-Pilihan
Pengkhotbah 6:3-5 “Anak gugur datang ke
dunia dalam kesia-siaan dan pergi dalam
kegelapan, ia tidak melihat matahari dan
tidak mengetahui apa-apa.” Artinya bahwa
janin bukanlah makhluk hidup yang berdiri
sendiri.
• Matius 26:24 “Lebih baik bagi orang itu
sekiranya ia tidak dilahirkan.” Implikasinya
adalah bahwa hidup manusia bermula dari
kelahiran.
Argumen di luar Alkitab