Anda di halaman 1dari 11

MUHAMMADIYAH SEBAGAI

GERAKAN DAKWAH
SUDARNO SHOBRON
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
MAKNA DAKWAH
• Dakwah mempunyai beberapa makna misalnya panggilan (Q.S.al-Anfal/8:24),
seruan (Yunus/10:25), ajakan (Yusuf/12:33 dan al-Nahl/16:125). Thaha Yahya
Umar dalam “Ilmu Dakwah” menjelaskan bahwa dakwah adalah mengajak
dengan cara bijaksana ke jalan yang benar sesuai dengan perintah Alah, untuk
kemashalatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.
• Selain kata dakwah, dalam al-Qur’an juga ditemukan kata lain yang semakna
dengan dakwah, misalnya (1) tabligh, yakni menyampaikan ajaran atau syariat
Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan hadis Nabi saw kepada umat manusia
(al-Maidah /5:67); (2) al-Amru bi al-ma’ruf wa al-Nahyu ‘an al-Munkar, yakni
menyuruh kepada kebaikan dan melarang kepada kemungkaran (Ali-
Imran/3:104); (3) Tabsyir dan Tandzir, yakni memberi khabar gembira dan
memberi peringatan (al-Isra’/17:105); (4) Tadzkirah, yakni mengingatkan agar
manusia memelihara diri dari ancaman di akhirat (al-Ghasyiyah/88:21, al-
A’la/87/9-10)
• Hakekat dakwah merupakan aktualisasi imani (teologis) yang
dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam
bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk
mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak manusia pada
dataran kenyataan individual dan sosio-kultural dalam rangka
mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan
dengan menggunakan cara-cara tertentu. Berpijak dari pemahaman ini,
maka ukuran keberhasilan kegiatan dakwah bukan terletak pada frekwensi
melakukan dakwah, tetapi terletak pada perubahan yang diciptakan.
Sukses dan tidaknya suatu dakwah bukanlah diukur lewat gelak tawa atau
tepuk riuh pendengarnya, bukan pula ratap tangis mereka, melainkan pada
atsar (bekas) yang ditinggalkan. Perubahan ini harus dapat diukur, baik
perubahan dalam pemahaman dan pengamalanan agama, perubahan
dalam sosial ekonominya maupun perubahan dalam kesadaran berpolitik.
• Dakwah pada hakekatnya merealisasikan fungsi kerisalahan dan
kerahmatan. Fungsi kerisalahan berarti meneruskan tugas Rasulullah
(al-Maidah/5: 67) menyampaikan dienul Islam kepada seluruh umat
manusia (Ali Imran/3:104, 110, 114). Fungsi Kerisalahan berarti upaya
menjadikan (mengejawantahkan, mengaktualkan, mengoperasional
kan) Islam sebagai rahmat (penyejahtera, pembahagia, pemecah
persoalan) bagi seluruh manusia (al-Anbiya’:107).
AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR
• Istilah amr ma’ruf nahy munkar dalam Ensiklopedi Islam mempunyai
arti “menyuruh untuk berbuat baik dan mencegah dari perbuatan
jahat”. Kedua kata ini menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Hamka pernah mengatakan “Agama datang menuntun
manusia dan memperkenalkan mana yang makruf dan mana yang
munkar. Sebab itu, maka ma’ruf dan munkar itu tidaklah terpisahkan
dan telah menjadi pendapat umum. Kalau ada orang berbuat makruf,
maka seluruh masyarakat umumnya menyetujui, mem benarkan dan
memuji. Kalau ada orang berbuat jahat, seluruh masyarakat menolak,
membenci dan tidak menyetujui. Sebab itu betambah tinggi
kecerdasan beragama, bertambah kenal akan yang makruf dan
bertambah benci kepada yang munkar”.
• Kaum Muktazilah memaukkan istilah amr ma’ruf nahy munkar dalam lima
ajarandasar Islam, yakni Tawhid, al-‘adl, al-manzilah bainal manzilatain.
Bashiran wa nadziran, dan amr ma’ruf nahy munkar. Doktrin yang terakhir
ini harus ditegakkan secara konsekuen, bila perlu dengan kekerasan—
walaupun menurut rumusan Zamakhsjari—tindakan kekerasan itu sebagai
langkah terakhir setelah peringatan yang lemah lembut dilakukan. Di
Indonesia, Muhammadiyah menempatkan amr ma’ruf nahy munkar
sebagai salah satu identitasnya, selain sebagai gerakan Islam dan gerakan
tajdid. Sasaran dakwah Muhamma diyah adalah perorangan dan
masyarakat. Terhadap perorangan, mengandung dua sasaran; (1) yang
sudah beragama Islam dalam ujdu pembaharuan (tajdid) yakni
mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang murni; (2) yang belum
beragama Islam dalam ujud seruan atau ajakan untuk memeluk agama
Islam. Terhadap masyarakat bersifat perbaikan, bimbingan dan peringatan.
• Di dalam al-Qur’an istlah amr ma’ruf nahy munkar disebutkan tidak kurang 8 kali
yang tersebar dalam 4 surat, yakni (1) Ali Imran: 104, 110 dan 114; (2) al-A’raf:
157; Luqman:17; (4) al-Taubah: 7, 71 dan 112.
• Q.S. Ali Imran 104 menjelaskan; (1) hendaklah ada sekelompok umat; (2)
tugasnya menyeru kepada kebajikan; (3) menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah yang munkar; (5) mereka itu orang yang beruntung. Ayat 110
menjelaskan; (1) kamu umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia; (2)
menyuruh kepada yang makruf, mencegak yang munkar; (3) beriman kepada
Allah. Ayat 114 menjelaskan; (1) menyuruh kepada yang makruf dan mencegah
yang munkar; (2) cepat-cepat mengerjakan kebaikan; (3) kamu termasuk orang
yang beruntung.
• Q.S.Luqman ayat 17 menjelaskan tentang nasehat Luqman kepada anaknya
untuk; (1) mengerjakan shalat; (2) menyuruh manusia berbuat yang makruf dan
mencegah yang munkar; (3) bersabarlah terhadap apa yang menimpamu.
• Q.S. al-Taubah ayat 67 menjelaskan bahwa orang-orang munafik laki-
laki dan perempuan; (1) menyuruh berbuat yang munkar dan
melarang berbuat yang makruf; (2) mereka lupa kepada Allah dan
Allahpun lupa kepada mereka.
• Menurut Fazlur Rahman, tokoh neo modernisme, menyatakan bahwa
menyuruh kepada yang makruf sangatlah mudah dan tanpa resiko,
sementara mencegah orang lain dari berbuat munkar penuh resiko
dan tantangan. Lebih-lebih nahi munkar dialamatkan kepada
penguasa, pasti akan terjadi gesekan-gesekan yang sewaktu-waktu
akan memercikkan api dan terjadilah kebakaran.
DAKWAH JAMAAH
Untuk mencapai hasil yang maksimal dan menyeluruh, Muhammadiyah telah
memiliki konsep yang disebut Dakwah Jamaah.
• Jamaah adalah sekelompok kecil warga persyarikatan dan atau umat Islam
beserta masyarakat yang menyatukan diri untuk menyelesaikan bebagai
permasalahan hidup para anggota dan kelompok secara bersama-sama
berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam.
• Dakwah Jamaah adalah program persyarikatan sebagai rangkaian usaha untuk
me ngembangkan suatu tata kehidupan warga persyarikatan dan umat Islam serta
masyarakat dalam kelompok-kelompok kecil yang disebut jamaah.
• Secara bersama,anggota-anggota jamaah menyelesaikan berbagai permasalahan
hidup nya dengan pimpinan salah seorang anggota Muhammadiyah.
• Dengan dakwah jamaah diharapkan anggota-anggota Muhammadiyah dan umat
Islam dapat berkembang bukan saja sebagai suatu keutuhan di mana satu
anggota membantu yang lain dan satu jamaah membantu jamaah lainnya dalam
mengatasi dan menyelesai kan berbagai permasalahan kehidupan, khususnya
bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
• Tujuan umum Dakwah Jamaah adalah;
(1) peningkatan mutu keislaman dan kehidupan sosial ekonomi
anggota Muhammadiyah,umat Islam dan keluarganya;
(2) peningkatan mutu anggota Muhammadiyah sehingga memiliki
kemampuan melakukan dakwah dalam kelompok sosialnya.
• Adapun tujuan khusus dakwah jamaah adalah terbentuknya suatu
kelompok dalam satu lingkungan tempat tinggal (RT, RW, desa) atau
tempat bekerja.
• Semua alumni Perguruan Tinggi Muhammadiyah merupakan kader
Muhammadiyah yang secara moral memiliki tanggung jawab untuk
mewujudkan tujuan Muhammadi yah. Cara yang bisa dilakukan
adalah melaksanakan dakwah amar makruf nahi munkar, yang
diujdukan dalam pembentukan kelompok dakwah jamaan di
masyarakat atau di tempat bekerja. Walaupun dalam mewujudkan itu
tidak mesti membawa bendera Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai