Anda di halaman 1dari 22

KONTRASEPSI IUD

Disediakan oleh :
Nur Atikah Binti Muhamad
C 111 12 834
Residen Pembimbing :
dr.Umiyanti
Konsulen Pembimbing :
dr.Rudy B.Leonardy, Sp. OG

1
Keluarga berencana adalah suatu usaha yang
mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa
sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta
keluarga yang bersangkutan tidak akan menimbulkan
kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan

Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau


mencegah terjadinya kehamilan, sebagai akibat adanya
peertemuan antara sel telur dan sel sperma tersebut

2
DEFINISI

3
EPIDEMIOLOGI
100 juta pengguna di seluruh dunia

Sumber: Treiman et al 1995.


4
Jenis-Jenis AKDR

5
WAKTU PEMASANGAN AKDR
 Setiap saat selama 7 hari pertama menstruasi atau dalam
siklus berjalan bila diyakini klien tidak hamil
 Pascapersalinan (segera setelah melahirkan, selama 48
jam pertama atau setelah 4 sampai 6 minggu atau setelah
6 bulan menggunakan MLA)
 Pascakeguguran (segera atau selama 7 hari pertama)
selama tidak ada komplikasi infeksi/radang panggul

6
Pemasangan Segera Pascaplasenta
 Perlu pelatihan khusus bagi
petugas pelaksana
 Konseling penggunaan dimulai
sejak prenatal
 Tidak ada peningkatan risiko
infeksi, perdarahan atau
perforasi
 Nyaman bagi klien
 Efisien dari aspek biaya

7
AKDR Pascaplasenta:
Angka Ekspulsi Spontan
14
12
10
Dokter yang
angka per 100 8 belum
wanita berpengalaman
6 Dokter
4 berpengalaman

2
0
1 6 12 18 24 30 36
Bulan setelah dimasukkan

Sumber: Theiry, Van Kets and Van der Pas 1985.


8
IUD Tembaga: Cara Kerja

Mengganggu proses
reproduksi sebelum
Menurunkan motilitas sel telur mencapai
sperma melalui kavum kavum uteri
uteri

Merubah
Mengentalkan garis/jalur
lendir atau mukus endometrial
serviks

9
Metode withdrawal

(1)
Masukkan
AKDR yang
lengannya telah
dilipat ke dalam
inserter

(2)
Tahan pendorong
dan tarik selubung
inserter ke bawah

Sumber: PATH and Population Council 1989.


10
INDIKASI
Wanita usia reproduksi yang:

 Ingin kontrasepsi efektifitas dan jangka panjang


 Sedang memberikan ASI
 Pascapersalinan dan tidak memberikan ASI
 Pascakeguguran
 Risiko rendah terhadap PMS
 Pelupa/tidak ingat untuk minum pil setiap hari
 Tidak suka/tidak boleh pakai kontrasepsi
hormon
 Membutuhkan kontrasepsi darurat

11
AKDR: Tidak Sesuai (WHO Kelas 4)
Pada wanita:
 Hamil (diketahui atau dicurigai)
 Dengan perdarahan per vaginam yang sebabnya belum diketahui
atau diduga mempunyai masalah ginekologis yang serius
 Mengidap PID (riwayat atau sedang)
 Mengeluarkan cairan seperti pus (nanah) dan akut
 Mengalami gangguan bentuk atau anomali kavum uteri
 Mengidap penyakit trophoblast yang berbahaya
 Mengidap Tuberkulosis Pelvik
 Mengidap kanker ginekologik
 Dengan infeksi saluran genital yang aktif (mis: vaginitis, servisitis)

Sumber: WHO 1996.


12
AKDR:
Kondisi yang Perlu Dipertimbangkan (WHO Kelas
3)

AKDR tidak direkomendasikan pada


wanita dengan kondisi dibawah ini,
kecuali jika tak tersedia atau tidak
sesuai dengan metode lain:
 Penyakit trofoblas yang tidak
berbahaya
 Mempunyai pasangan seksual
lebih dari satu
 Pasangannya risiko tinggi PMS
atau punya pasangan seksual
lainnya
Sumber: WHO 1996.
13
IUD: Keuntungan Kontraseptif
 Efektivitasnya tinggi: 0,6-0,81 kehamilan per 100 wanita
dalam tahun pertama penggunaan (Tembaga T 380A)
 Segera efektif dan efek sampingnya sedikit
 Metode jangka-panjang (perlindungan sampai 10 tahun
jika menggunakan Tembaga T 380A)
 Tidak mengganggu proses sanggama
 Kesuburan cepat pulih setelah AKDR dilepas
 Tidak mengganggu produksi ASI
 Bila tak ada masalah setelah kunjungan ulang awal, tidak
perlu kembali ke klinik jika tak ada masalah
 Dapat disediakan oleh petugas kesehatan terlatih
 Tidak mahal (CuT380A)

1 Trussell et al 1998.
14
AKDR: Keuntungan Non Kontraseptif

 Mengurangi kram akibat menstruasi


(hanya yang mengandung progestin)
 Mengurangi darah menstruasi (hanya
yang mengandung progestin)
 Mengurangi insidensi kehamilan
ektopik (kecuali Progestasert)

15
AKDR: EFEK SAMPING
IUD dengan IUD dengan
progesten Copper

16
AKDR: Masalah Lain yang Mungkin Timbul

 Benang hilang
 Risiko infeksi panggul (hingga
20 hari pasca-insersi)
 Perforasi uterus (jarang
terjadi)
 Ekspulsi spontan
 Kehamilan ektopik
 Abortus spontan
 Gangguan/rasa tak nyaman
akibat benang saat sanggama

17
EDUKASI

18
IUD: Petunjuk untuk Melepas

 AKDR dilepas setiap saat jika klien menginginkannya


 Dilepas pada akhir masa efektif AKDR
 TCu 380A = 10 tahun
 Jika ada perubahan perilaku seksual (risiko tinggi),
pertimbangkan untuk menggunakan metode
perlindungan (kondom) atau melepas AKDR
 Jika klien ternyata terkena PMS atau infeksi pelvik.
 Menopause

19
AKDR:
Informasi Penting dalam Konseling

Perlu penjelasan tambahan bagi wanita dengan:


 Stenosis Servikalis
 Anemia (hemoglobin < 9 g/dl atau hematokrit < 27)
 Nyeri haid
 Infeksi ringan pada vagina (kandidiasis atau bakterial
vaginosis) tanpa servisitis
 Gejala penyakit katup jantung katup

20
Waspada Bila Terjadi Hal-Hal Berikut:

Hubungi petugas kesehatan/ klinik jika terjadi hal-hal di bawah ini:


 Tidak dapat haid yang disertai dengan gejala-gejala
kehamilan (mual, payudara terasa kencang, dll.)
 Nyeri perut bawah terus menerus atau spasme, khususnya
jika diikuti dengan rasa tidak enak badan, demam atau panas
dingin (mirip gejala-gejala infeksi atau radang panggul)
 Hilangnya benang AKDR (dapat ekspulsi/ hilang/ lepas saat
melakukan pemeriksaan benang)
 Klien atau pasangannya mempunyai lebih dari satu teman
kencan seksual karena AKDR tidak melindungi wanita dari
PMS (misalnya: HBV, HIV/ AIDS)

21
22

Anda mungkin juga menyukai