Anda di halaman 1dari 8

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang

Keuangan Negara, Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah


Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan tersebut menganut basis kas
menuju akrual (cash toward acrual) yaitu menggunakan basis kas untuk
pengakuan transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan, dan basis
akrual untuk pengakuan asset, kewajiban, dan ekuitas dana. Namun,
penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005
masih bersifat sementara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 36 ayat
(1) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan
bahwa selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja
berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan
pengukuran berbasis kas.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini dilakukan yaitu :
 Mengetahui bagaimana sejarah reformasi akuntansi di Indonesia
 Mengetahui perbedaan antara SAP berbasis kas menuju akual dengan SAP
berbasis akrual secara penuh
 Mengetahui dampak yang ditimbulkan atas diterapkannya SAP berbasis
akrual
 Reformasi Akuntansi Pemerintah di Indonesia
 Standar Akuntansi Keuangan
 SAP Berbasis Kas menuju Akrual
 Akrual Basis
 Contoh kasus
 Dampak diterapkannya SAP Berbasis Akrual
 Kesimpulan

 Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis Akrual merupakan pelaksanaan amanat


Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Namun mengingat kesiapan
berbagai perangkat yang ada pada unit kerja diseluruh tingkatan pemerintahan, maka
pelaksanaannya dilakukan secara bertahap yaitu dengan penerapan SAP berbasis Kas Menuju
Akrual berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 2005 dan selanjutnya akan dilaksanakan SAP berbasis Akrual
secara penuh sesuai PP Nomor 71 Tahun 2010 mulai tahun 2015.
 Teknik akuntansi sektor publik, dalam akuntansi dana, basis akuntansi yang menentukan kapan
transaksi dan peristiwa diakui. Basis akuntansi yang digunakan oleh standart akuntansi pemerintah
ialah SAP Berbasis Kas dan SAP Berbasis Akrual. Pada SAP Berbasis Kas hanya mengakui arus kas
masuk dan arus kas keluar dan laporang keuangan banyak digunakan dalam akuntansi bisnis
sedangkan pada SAP Berbasis Akrual penerimaan dan biaya bertambah diakui karena diperoleh
atau dimasukkan tidak sesuai uang yang diterima atau dibayar dan sesuai sata sama lain dapat
dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi selama periode
bersangkutan serta biasanya digunakan dala akuntansi pemerintahan.
 Perubahan basis akuntansi dari kas menuju akrual menjadi akrual penuh membawa dampak
terhadap perubahan tahapan pencatatan dan jenis laporan keuangan yang dihasilkan. Namun
karena akuntansi pemerintahan merupakan pencatatan atau akuntansi anggaran, maka penerapan
basis kas untuk transaksi-transaksi tertentu tetap harus dilakukan, penyusunan anggaran tetap
dilakukan dengan menggunakan basis kas. Hal ini berarti proses pelaporan penganggaran akan
menghasilkan laporan realisasi anggaran yang tetap mengunakan basis kas, sedangkan untuk
pelaporan keuangan lainnya akan menggunakan basis akrual.

Kritik Dan Saran
Adapun saran yang penulis berikan kepada pembaca , diantaranya :
Dalam mengimplementasikan SAP Akrual terdapat beberapa tantangan
yang memerlukan perhatian bagi seluruh pihak yang terkait agar
implementasinya dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan
serta manfaat yang diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-
langkah yang penuh dengan kehati-hatian dalam menerapkan basis
akrual,Komitmen politik yang tinggi dari pengambil kebijakan dan persiapan
yang matang agar proses perubahan tersebut dapat berjalan sesuai
dengan harapan untuk mewujudkan pengelolaan keuangan Negara yang
akuntabel.

Demikianlah paper mengenai pusat pertanggungjawaban yang dapat


penulis sampaikan, penulis berharap kepada pembaca agar dapat
memberikan kritikan maupun masukan yang positif demi penyempurnaan
paper ini dan memberikan faedah bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai