Anda di halaman 1dari 18

PENGENDALIAN PROSES

FALSAFAH DASAR
SISTEM PENGENDALIAN PROSES

 Apakah Sistem Pengendalian Proses itu ?

> Pabrik kimia merupakan susunan/rangkaian berbagai unit


pengolahan yang terintegrasi satu sama lain secara
sistematik dan rasional.
> Tujuan pengoperasian pabrik kimia secara keseluruhan
adalah mengubah (mengkonversi) bahan baku menjadi
produk yang lebih bernilai guna.
> Dalam pengoperasiannya pabrik akan selalu mengalami
gangguan (disturbance) dari lingkungan eksternal.
> Selama beroperasi, pabrik harus terus mempertimbang
kan aspek keteknikan, keekonomisan, dan kondisi sosial
agar tidak terlalu signifikan terpengaruh oleh perubahan-
perubahan eksternal tersebut.
> Tidak mungkin menjalankan suatu proses industri tanpa
bantuan sistem pengendalian.
 Salah satu contoh : Pengendalian di kilang minyak bumi.
Parameter yang harus dikendalikan didalam suatu proses
adalah sebagai berikut :
Parameter / Variabel yang paling umum :
1. Tekanan / Pressure,
contoh : di dalam tangki, menara fraksinasi,
pemipaan, dll.
2. Laju Alir / Flow,
contoh : di dalam pipa , reaktor, dll.
3. Suhu / Temperatur,
contoh : di dalam reaktor, penukar panas, dll.
4. Permukaan zat cair / Level,
contoh : di sebuah tangki, dll.
Parameter / Variabel lain yang cukup penting, antara
lain : pH, Rpm, Warna, Densitas, dll. Karena kebutuhan yang
lebih spesifik.
 Sistem Pengendalian Proses adalah Gabungan serta
kerja alat – alat pengendalian otomatis, sedangkan
semua peralatan yang membentuk sistem
pengendalian disebut sebagai Instrumentasi
Pengendalian Proses.
 Kedua ilmu diatas saling berhubungan satu dengan
lainnya, tetapi keduanya mempunyai hakikat yang
berbeda.
 Contoh sederhana adalah setrika listrik,
parameter yang dikendalikan adalah suhu, sedangkan
instrumentasi yang mengendalikan adalah sakelar
temperatur. Gabungan dari semua komponen itu mem
bentuk sebuah sistem pengendalian proses.
 Mengapa perlu instrumentasi ?

> Manusia adalah salah satu mahluk ciptaan tuhan yang


memiliki kelebihan dan juga sekaligus dengan segala keter
batasannya.
> Salah satu keterbatasannya adalah dalam memperguna
kan inderanya sebagai alat ukur.
> Contoh yang paling sederhana adalah dalam menentukan
suhu air, dimana kita hanya dapat merasakan suhu dingin,
hangat dan panas. Tanpa kita ketahui berapa suhu yang
sebenarnya dari air tersebut.
> Selain hal diatas, masih banyak keterbatasan lain yang
dimiliki oleh manusia sehingga memerlukan peralatan /
instrumentasi untuk mengendalikan proses.
 Pengendalian oleh manusia
 Pengendalian oleh manusia

> Gambar diatas menunjukkan bagaimana seorang operator


mengendalikan level zat cair dalam tangki. Air masuk ke
tangki dipompa dari sebuah sumur dan air keluar tangki
untuk keperluan pabrik.
> Andaikata level di tangki dikehendaki selalu 50% dari tinggi
tangki, maka operator harus selalu menambah atau
mengurangi bukaan valve atau katup apabila level tidak
berada di 50%.
> Bila level kurang dari 50% operator harus menambah laju
alir dengan lebih membuka valve dan sebaliknya. Pada
pengendalian seperti ini operator harus selalu waspada dan
siap untuk membuka dan menutup valve agar level tetap
50%.
> Pengendalian seperti diatas dikenal sebagai pengendalian
oleh manusia / Pengendalian manual atau
Sistem Pengendalian Terbuka.
 Prinsip-prinsip Pengendalian Proses

> Kalau kita amati kegiatan operator pada level diatas, maka
operator tersebut melakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Operator mengamati ketinggian level cairan dalam
tangki .
2. Operator mengevaluasi apakah level yang ada sudah
sesuai dengan yang dikehendakinya.
3. Kalau level tidak sesuai dengan yang dikehendakinya,
maka operator akan memperkirakan seberapa besar valve
harus dibuka atau harus lebih ditutup.
4. Operator harus benar-benar mengubah bukaan valve.
> Dari kajian diatas, maka operator melakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
Mengukur – Membandingkan – Menghitung – Mengkoreksi
> Langkah membandingkan antara besarnya variabel yang
dikehendaki (Set Point) dengan besarnya Proses variabel
akan menghasilkan selisih yang disebut dengan Error,
sehingga :
Error = Set Point – Proses Variabel.
di mana : Proses Variabel bisa lebih besar atau lebih kecil
daripada Set Point.
> Tugas dari operator diatas dapat digantikan oleh suatu
Instrumentasi. Dimana operator hanya perlu menentukan
besarnya Set Point saja. Sistem pengendalian seperti ini
dikenal sebagai Sistem Pengendalian Otomatis.
> Sistem Pengendalian Otomatis ini juga dikenal sebagai
Sistem Pengendalian Tertutup.
 Elemen-Elemen Sistem Pengendalian Otomatis

> Didalam sistem Pengendalian dikenal istilah diagram kotak untuk


mempermudah mempelajari ilmu sistem pengendalian.
> Ada 2 macam diagram kotak, yaitu : diagram kotak simbolis dan
diagram kotak matematis. Dimana pada diagram kotak simbolis di
setiap kotak dibubuhi nama atau simbol-simbol, sedangkan pada
diagram kotak matematis di setiap kotak dibubuhi fungsi
matematis yang merupak hubungan input dan output elemen.
> Bentuk Diagram kotak sistem pengendalian manual dapat dilihat
seperti dibawah ini.
> Adapun gambar diagram kotak untuk sistem pengendalian
otomatis dapat dilihat dibawah ini.

> Pada sistem pengendalian proses otomatis selalu ada


komponen-komponen pokok seperti elemen proses, elemen
pengukuran (sensing element dan transmitter), elemen
controller (Control unit), dan final control element (Control
valve).
> Pada gambar diatas bagian controller mempunyai
summing junction dengan tanda (+ / -) dan dititik inilah
langkah membandingkan dengan mengurangi besaran Set
Point dengan sinyal measurement variable.
> Tanda negatif (-) di summing junction menunjukkan bahwa
sistem pengendalian otomatis disebut dengan Negative
Feedback .
> Tanda positif (+) di summing junction menunjukkan bahwa
sistem pengendalian otomatis disebut dengan Positive
Feedback . Feedback ini harus dihindari karena memiliki
bahaya yang cukup besar dan perlu kehati-hatian dalam
menanganinya.
> Disetiap controller ada pilihan, apakah ia akan bekerja
increase-decrease atau increase-increase. Hal ini akan
menghasilkan Feedback Negative atau Feedback Positive.
 Kerja Sistem Pengendalian Otomatis

> Pada sistem Pengendalian otomatis, ke empat langkah


pengendalian tidak lagi dikerjakan oleh operator, tetapi
sepenuhnya dikerjakan oleh sebuah Controller.

> Sebagai contoh Pengendalian Heat Exchanger seperti gambar


diatas.
> Pada proses diatas, input atau manipulated variable adalah flow
steam dan output atau controlled variable adalah temperature
fluida produk dalam hal ini air.
> Skala Controller adalah 0 – 100 % yang mewakili suhu 0 –
100 der.C. Load atau disturbance proses adalah perubahan
pemakaian air panas.
> Sensing elemen (thermocouple) dan Final control elemen
ini adalah control valve yang bertugas memanipulasi
besarnya flow steam.
> Secara grafis, ketiga besaran tersebut, Set Point, Output
Controller dan Process Variable dapat digambarkan pada
sebuah kurva waktu. Kurva Waktu adalah sebuah kurva
yang menggambarkan secara grafis hubungan antara ketiga
besaran diatas denga waktu.
 Hasil Kerja Sistem Pengendalian Otomatis

> Dari hasil contoh bahasan kerja sistem pengendalian


otomatis di atas, terlihat bahwa idealnya process variable
harus mengikuti set point pada keadaan apapun. Ternyata,
keadaan ideal itu tidak pernah tercapai.
> Banyak sekali faktor serta keterbatasan-keterbatasan
yang menyebabkan tidak pernah tercapainya keadaan ideal
itu. Salah satu contoh keterbatasan yang paling nyata
adalah keterbatasan kerja control valve.
> Hasil kerja sistem pengendalian otomatis ini dapat digam
barkan dalam bentuk kurva waktu dan sangat dipengaruhi
oleh transfer function masing-masing eleman pendukung
sistem pengendalian tersebut.
> Bentuk kurva waktu itu dikenal sebagai Response atau
Transient Response sistem pengendalian.
> Ada dua kelompok response, yaitu Stabil (Stable) dan tidak
stabil (Unstable). Kemudian kelompok stabil dibagi menjadi dua,
yaitu Overdamped dan Underdamped, sedangkan kelompok tidak
stabil dibagi menjadi dua, yaitu Sustain Oscillation atau Cycling
dan Undamped.
Selanjutnya ……..

Next Week

Anda mungkin juga menyukai

  • 3
    3
    Dokumen2 halaman
    3
    pipin
    Belum ada peringkat
  • 1 PB PDF
    1 PB PDF
    Dokumen11 halaman
    1 PB PDF
    Prisca Dewi Anjarsari
    Belum ada peringkat
  • Naskah1504516337 PDF
    Naskah1504516337 PDF
    Dokumen173 halaman
    Naskah1504516337 PDF
    Prisca Dewi Anjarsari
    0% (1)
  • Kation
    Kation
    Dokumen4 halaman
    Kation
    Prisca Dewi Anjarsari
    Belum ada peringkat
  • Bagan IPLC
    Bagan IPLC
    Dokumen1 halaman
    Bagan IPLC
    Prisca Dewi Anjarsari
    Belum ada peringkat
  • Jembatan Wheatstone
    Jembatan Wheatstone
    Dokumen19 halaman
    Jembatan Wheatstone
    Prisca Dewi Anjarsari
    0% (1)