Anda di halaman 1dari 10

LABA YANG DITAHAN

Lanjutan...

1
PENCADANGAN LABA YANG DITAHAN UNTUK
TUJUAN TERTENTU (RESTICTION)
• Tujuan pencadangan harus dinyatakan secara
jelas dan beralasan, walaupun sebenarnya jumlah
laba yang ditahan yang dicadangkan dan tidak
dicadangkan adalah bagian yang menyeluruh dari
para pemegang saham.
• Tujuan dari pencadanga ini hanya merupakan
pemberitahuan kepada para pemegang saham,
bahwa perusahaan pada suatu saat akan
melakukan pembayaran tertentu.
• Sehingga jangan sampai semua laba yang ditahan
dibagi yang akhirnya mengganggu likuiditas.

2
• Cadangan yang lazim dilakukan dan jelas
tujuannya serta cara pencatatannya adalah
sebagai berikut:
1. Cadangan untuk perluasan (ekspansi).
2. Cadangan untuk pelunasan obligasi (sinking
fund),
3. Cadangan untuk perkara pengadilan.
4. Cadangan untuk penurunan kualitas produk

3
• Suatu hal yang penting digaris bawahi, bahwa
ada pencadangan laba yang ditahan yang
tidak diperkenankan, seperti halnya
mencadangkan “cadangan untuk kerugian di
masa yang akan datang“. Hal semacam ini
tidak beralasan, mengingat kerugian masa
yang akan datang adalah akibat operasi di
masa mendatang, bukan oleh sebab yang
terjadi sebelumny.

4
EARNING PER SHARE

• Laba per lembar saham atau earning per share


adalah suatu analisis yang penting di dalam
laporan keuangan perusahaan.
• Earning per share memberikan informasi
kepada para pihak luar (ekstern) seberapa
jauh kemampuan perusahaan menghasilkan
laba untuk tiap lembar saham yang beredar.

5
• Sebagai indikator keberhasilan di masa yang
lalu dan harapan masa yang akan datang;
earning per share memberikan gambaran
yang penting dari keberhasilan itu.
• Namun demikian earning per share bukan
satu-satunya alat penilai keberhasilan
perusahaan. Alat ini masih harus
dikombinasikan dengan alat yang lain dan
diinterpretasikan lebih jauh.

6
Perhitungan Dasar

• Earning per share pada dasarnya dihitung


melalui perhitungan berikut ini:

7
Contoh:
• Pada tanggal 1 Januari 2015, PT "Hasyim"
mempunyai saham beredar 10.000 lembar saham
biasa dan 2.000 lembar saham prioritas
kumulatif, tidak partisipatif 10% nominal
Rp100,00. Setiap tahun dibayarkan dividen
saham prioritas. Pada tanggal 1 Juli 2015, dijual
saham baru 1.500 lembar saham biasa dan pada
1 Oktober 2015 dibeli sebagai saham treasury
1.000 lembar saham biasa. Laba tahun 2015
adalah Rp125.000,00

8
*)Rp100,00 x 2.000 lembar x 10% = Rp20.000,00
**) 1 Januari – 30 Juni = 10.000 x 6/12 = 5.000 lb

1 Juli - 30 September = 11.500 x 3/12 = 2.875 lb


1 Oktober - 31 Desember = 10.500 x 3/12 = 2.625 lb
Rata-rata saham beredar = 10.500 lembar

9
10

Anda mungkin juga menyukai