Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK VI

 EKA SETYA PRATAMA RIPSONEDIE (PO.62.20.1.16.133)


 FERDINANDUS ILIOMAR PAULUS (PO.62.20.1.16.141)
 GUVIKA JULNISA (PO.62.20.1.16.142)
 KRISDAYANTI (PO.62.20.1.16.149)
 VIDYA EKA SAPUTRI (PO.62.20.1.16.165)
Penyakit Hepatitis adalah kondisi medis yang
disebabkan oleh adanya peradangan (pembengkakan)
pada hati. Hati atau liver adalah organ penting untuk
berbagai fungsi dalam tubuh.

JENIS HEPATITIS
 hepatitis A
 Hepatitis B
 Hepatitis C
 Hepatitis D
 Hepatitis E
 Hepatitis A virus (HAV) menyebar melalui tinja orang yang
terinfeksi dan yang paling sering ditularkan melalui
konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Perilaku
seksual tertentu juga dapat menyebabkan penularan.
 Hepatitis B virus (HBV) ditularkan melalui kontak dengan
darah orang yang terinfeksi, air mani, dan cairan tubuh
lainnya. Juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi
kepada bayi pada saat lahir, transfusi darah dan produk
darah yang terkontaminasi, suntikan yang terkontaminasi
selama prosedur medis, dan melalui penggunaan suntikan
narkoba berganti-gantian.
 Hepatitis C virus (HCV) sebagian besar ditularkan
melalui paparan darah dan seperti pada penularan
hepatitis B.
 Hepatitis D Virus (HDV) infeksi hanya menyerang
pada mereka yang terinfeksi HBV.
 Hepatitis E virus (HEV) sebagian besar ditularkan
melalui konsumsi air atau makanan yang
terkontaminasi.
 Demam
 Mual sampai muntah
 Ketidaknyamanan perut
 Urin berwarna gelap atau kuning kecoklatan seperti
teh pekat.
 Letargi (kelelahan)
 Nyeri sendi
 Edema (pembengkakan)
 Mudah memar
 Jaundice (kulit dan mata kuning atau sakit kuning).
 Stadium praikterik, berlangsung selama 4-7 hari.
Pasien mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia, mual,
muntah, demam, nyeri pada otot dan nyeri dari perut
kanan atas, urin menjadi lebih cokelat.
 Stadium ikterik, berlangsung selama 3-6 minggu.
Ikterus mula-mula terikat pada selera, kemudian pada
kulit seluruh tubuh. Keluhan-keluhan berkurang tapi
pasien masih lemah, anoreksia dan muntah. Tinja
berwarna kelabu atau kuning muda. Hati membesar
dan nyeri tekan.
 Stadium pasca ikterik (rekonvalesensi). Ikterus
mereda, warna urin dan tinja menjadi normal lagi.
Mencegah hepatitis virus adalah dengan
vaksinasi, tetapi pada saat ini baru ada vaksin hepatitis
B saja. Tindakan pencegahan lain terhadap hepatitis
adalah dengan memakai sarung tangan bila berkontak
dengan darah /cairan tubuh lainnya, dan harus hati-
hati memasang kembali tutup jarum suntik.
Perhatikan juga cara pembuangan bahan-bahan
terkontaminasi dan pembersihan alat-alat dan
permukaan yang terkontaminasi. Bahan pemeriksaan
untuk laboratorium harus diberi label jelas bahwa
bahan berasal dari pasien hepatitis
PENGKAJIAN
 Biodata
Klien bernama Tn.A, umur 67 tahun dibawa ke rumah sakit dengan
keluhan nyeri kuadran kanan atas abdomen dengan skala 3 seperti
ditusuk-tusuk, di sertai mual sehingga tidak nafsu makan, lemas, nyeri
bertambah bila posisi duduk dan berkurang bila klien berbaring tidur.
Klien merasa nyeri sejak 3 hari yang lalu.
 Keluhan Utama
Klien merasa nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen, dengan skala 3.
 Riwayat Kesehatan
Klien dan keluarga menyatakan tidak ada yang mempunyai penyakit menular
(hepatitis) dan tidak ada yang mempunyai penyakit turunan.
Data Fokus
 Data Subjektif: nyeri kuadran kanan atas abdomen dengan skala 3, mual,
lemas, nyeri
 Data Objektif: Klien tampak lemas.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Gangguan Rasa Nyaman
 Defisit Nutrisi
 Intoleransi Aktivitas
INTERVENSI KEPERAWATAN
 Atur posisi klien senyaman mungkin dan pertahankan tirah
baring ketika pasien mengalami gangguan rasa nyaman pada
abdomen.
 Latih klien melakukan teknik relaksasi dengan nafas dalam.
 Alihkan perhatian klien terhadap nyeri dengan ngobrol, baca
koran.
 Kolaborasi dengan ahli diet dalam memenuhi kebutuhan pasien.
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian vitamin anti
ametik.
 Tingkatkan tirah baring/duduk.
 Ubah posisi klien tiap 2 jam sekali.
 Berikan latihan tentang gerak sendi pasif
IMPLEMENTASI
 Mengkaji sifat dan skala nyeri
 Melatih klien untuk melakukan teknik relaksasi dengan nafas
dalam.
 Menganjurkan kepada klien untuk mengalihkan perhatian
dengan cara banyak ngobrol dengan keluarga ataupun dengan
penunggu pasien yang lainnya, supaya tidak terfokus pada nyeri.
 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti nyeri dan
antibiotik.
 Menyajikan makanan yang hangat dan menarik.
 Mengkaji apakah klien masih mual, berkurang atau bertambah,
dan apakah masih ada kembung.
Evaluasi
 Setelah dilakuan asuhan keperawatan, nyeri berkurang,
dan nafsu makan bertambah. Masalah teratasi sebagian,
lanjutkan intervensi.
 Pemasangan NGT
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai