Anda di halaman 1dari 24

TATALAKSANA ASMA PADA ANAK

Disediakan oleh:
Nur Sri Syazana Binti Rahim (112016194)\
Pembimbing: dr. Edi Pasaribu, Sp.A., M.Kes.
Asma
(PNAA 2004)
Mengi berulang dan/atau batuk persisten yang:
◦ Episodik
◦ Nokturnal
◦ Musiman
◦ Setelah aktivitas fisik
◦ Didahului riwayat asma atau atopi
Asma
(GINA 2017)
Inflamasi kronis dinding saluran napas
Penyempitan jalan napas yang luas
Hiperreaktivitas saluran respirasi
Faktor Risiko
Jenis kelamin laki-laki
Usia muda
Riwayat atopi
Lingkungan alergenik
Ras kulit hitam
Pajanan asap rokok
Polusi udara
Infeksi saluran napas
Klasifikasi Asma
GINA 2006 KONSENSUS PEDIATRI INTERNASIONAL 1998

Intermiten ◦ Asma episodik jarang (Ringan)


Persisten Ringan ◦ Asma episodik sering (Sedang)
Persisten Sedang ◦ Asma persisten (Berat)
Persisten Berat
Parameter Klinis,
Asma Episodik Asma Episodik Asma Persisten
Kebutuhan Obat,
Jarang (Ringan) Sering (Sedang) (Berat)
dan Faal Paru

Frekuensi serangan < 1 kali/bln > 1 kali/bln Sering

Hampir sepanjang
Lama Serangan < 1 minggu > 1 minggu
tahun, remisi (-)

Gejala siang &


Di antara serangan Tanpa gejala Sering ada gejala
malam
Klasifikasi Tidur & aktivitas Tidak terganggu Sering terganggu Sangat terganggu
PNAA 2004 Normal (tdk ada Mungkin terganggu Tidak pernah
PF diluar serangan
kelainan) (ada kelainan) Normal

Nonsteroid/steroid
Obat pengendali Tidak perlu hirupan dosis Steroid hirupan/oral
rendah

PEF/FEV1 > 60 – PEF/FEV1 < 60%


Uji Faal Paru PEF/FEV1 > 80%
80% variabilitas 20-30%

Variabilitas Paru > 15% > 30% > 50%


Patogenesis

80 gen  ADAM-33 (20p)


EMTU  Airway remodeling + inflamasi (parallel)
Konsekuensi airway remodeling
Peningkatan massa otot Sel inflamasi yang
polos menetap Elastolisis

Peningkatan kelenjar Pelepasan faktor


mukus pertumbuhan fibrogenik

Spasme bronkus yang


makin berat selama Proses inflamasi yang Penurunan elastisitas
eksaserbasi tetap berjalan dinding sal. respiratori

Sekresi mucus penting Deposisi kolagen pada


selama eksaserbasi RBM dan ECM
Patofisiologi
1. Hiperreaktivitas saluran napas
2. Kelainan otot polos saluran napas
3. Hipersekresi mucus
4. Keterbatasan aliran udara irreversible
5. Obstruksi saluran napas
Serangan Asma
Episode peningkatan yang progresif:
◦ Sesak napas
◦ Batuk
◦ Mengi
◦ Rasa dada tertekan
Patofisiologi
Serangan Asma
Diagnosis
Tatalaksana
Serangan Akut
PNAA 2004
Tatalaksana
Serangan Akut
PNAA 2004
Tatalaksana
Serangan Akut
GINA 2017
Kriteria Rawat Ruang Intensif
Tanda ancaman henti napas
Tidak ada perbaikan terhadap tatalaksana awal
Perburukan serangan asma dengan cepat
Tidak ada perbaikan terhadap tatalaksana di ruang rawat inap
Hipoksemia (PaO2 < 60 mmHg dan/atau PaCO2 > 45 mmHg) walau sudah diberi oksigen
Indikasi Ventilasi Mekanik
Pulsus paradoksus yang cepat meningkat
Penurunan pulsus paradoksus pada pasien kelelahan
Perburukan status mental
Aritmia jantung
Henti jantung
Henti napas
Tidak bisa bicara
Asidosis laktat yang tidak membaik
Diaforesis pada posisi berbaring
Silent chest walau terjadi usaha napas yang hebat
Hipoksemia yang tidak membaik dengan oksigen 100%
PaCO2 > 60 mmHg dan meningkat lebih dari 5 mmHg/jam
jarang

Tatalaksana sering

Jangka Panjang
Golongan Nama Obat Sediaan Dosis
PO 0,1-0,10 mg/kgBB/6 jam
SC 10-20 mcg/kgBB/6 jam
2-4 puff/3-4 jam (ringan),
MDI 6-10 puff/1-2 jam (sedang),
Salbutamol 10 puff/20 menit 2x (berat)
0,1-0,15 mg/kgBB max 5 mg/20 menit,
Nebul
0,3-0,5 mg/kgBB max 15 mg/jam (kontinu)
Obat Pereda IV
0,2 mcg/kgBB/menit, titrasi 0,1 mcg/kgBB/15
menit max 4 mcg/kgBB/menit
SABA PO 0,05-0,1 mg/kgBB/6 jam
SC 5-10 mcg/kgBB/6 jam
2-4 puff/3-4 jam (ringan),
MDI 6-10 puff/1-2 jam (sedang),
Terbutalin
10 puff/20 menit 2x (berat)
Nebul 2,5 mg atau 1 respules/20 menit
10 mcg/kgBB dalam 10 menit
IV
Lanjut 0,1-4 μg/kgBB/jam rumatan
Fenoterol PO 0,1 mg/kgBB/6 jam
Epinefrin SC 0,01 mg/kgBB max 0,3 mg/20 menit 3x
6-8 mg/kgBB dalam 20 ml D5W/NS dalam 20-
Metil- 1-2 mg/kgBB/8-12 jam selama 3-5
Oral
prednisol hari
on IV 1 mg/kgBB/4-6 jam
1-2 mg/kgBB/8-12 jam selama 3-5
Prednison Oral
hari
Kortiko-
steroid Triamsinol 1-2 mg/kgBB/8-12 jam selama 3-5
Oral
on hari
Hidrokortis
IV 4 mg/kgBB/4-6 jam
on
Deksa- 0,5-1 mg/kgBB bolus
IV
metason Lanjut 1 mg/kgBB/hari tiap 6-8 jam
Golongan Nama Obat Sediaan Dosis
Budesonid 100-200 μg/hari (< 12 tahun)
MDI
(Rendah) 200-400 μg/hari (> 12 tahun)
Flutikason 50-100 μg/hari (< 12 tahun)
MDI
(Rendah) 100-200 μg/hari (> 12 tahun)
Budesonid 200-400 μg/hari (< 12 tahun)
MDI
(Sedang) 400-600 μg/hari (> 12 tahun)

Obat Pengendali Kortiko-


Flutikason
(Sedang)
MDI
100-200 μg/hari (< 12 tahun)
200-300 μg/hari (> 12 tahun)
steroid
Budesonid > 400 μg/hari (< 12 tahun)
MDI
(Tinggi) > 600 μg/hari (> 12 tahun)
Flutikason > 200 μg/hari (< 12 tahun)
MDI
(Tinggi) > 300 μg/hari (> 12 tahun)
Prednison Oral 1-2 mg/kgBB/8-12 jam diturunkan perlahan
Metilprednisolon Oral 1-2 mg/kgBB/8-12 jam diturunkan perlahan
Deksametason Oral 1-2 mg/kgBB/8-12 jam diturunkan perlahan
Salmeterol MDI Seretide® 2 puff/12 jam
Formoterol DPI Symbicort® 2 puff/12 jam
LABA
1,25 mcg/kgBB/8-12 jam (< 6 tahun)
Procaterol Oral
25 mcg/12 jam (> 6 tahun)
Spacer
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai