Anda di halaman 1dari 92

FRAKTUR

Oleh:
Siti Ucik N
Julia Kesuma
Kadek Aditya
Pengertian

Fraktur adalah suatu patahan pada kontuinitas


struktur tulang
Penyebab Fraktur
• Peristiwa trauma tunggal
• Tekanan yang berulang-ulang
• Kelemahan abnormal pada tulang(fraktur
patologik)
Tanda-Tanda Fraktur

Tanda Pasti Tanda Tidak Pasti

- Deformitas - Oedem
- Krepitasi - Nyeri
- False Movement - Memar
Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan
Fisik

Pemeriksaan
Penunjang
Anamnesis

 Riwayat Cedera
 Nyeri
 Bengkak
 Sulit digerakkan
Pemeriksaan Fisik

Look Feel Movement

- Memar Nyeri tekan False movement


- Pembengkakan Pulselessness Krepitasi
- Deformitas functio laesa
- Ada tidaknya
tulang yang
tampak
Pemeriksaan Penunjang

Radiologi:
 2 arah
 2 waktu yang berbeda
 2 sendi
 2 ekstremitas
Klasifikasi Fraktur
• Klinis
- Fraktur Terbuka
- Fraktur Tertutup
• Garis Fraktur
• Lokasi Patahan Tulang
- Epifisis
- Metafisis
- Diafisis
Komplikasi Fraktur

• Komplikasi Segera
• Komplikasi Dini
• Komplikasi Lanjut
Komplikasi Fraktur
Segera
• Lokal
- Skin injury
- Muscular injury
- Vascular injury
- Neurological injury
- Visceral injury
• Umum
- Multiple trauma
- Syok hemorrhagic
Komplikasi dini
• Lokal
- Nekrosis kulit, volkmann iskemia, gas
gangren, trombosis vena
- Sendi: septic arthritis
- Tulang: osteomyelitis
• Umum
- Emboli lemak, emboli paru, pneumonia,
tetanus, delirium tremens
Komplikasi lanjut
• Lokal
Tulang: kelainan penyembuhan tulang, gangguan
pertumbuhan, osteomyelitis kronis, posttraumatic
osteoporosis, patah tulang rekuren
Sendi: kekakuan sendi, penyakit degeneratif sendi
pasca teauma
Otot: myositis ossificans
Kerusakan syaraf
• Umum
- Batu ginjal
- Neurosis pasca trauma
Prinsip Penanganan Fraktur

• Primary Survey
• Penanganan Fraktur
Closed Fracture

• Recognize
• Reduksi
• Retain
• Rehabilitasi
Open Fracture
• Cuci luka
• Penutupan luka
• Antibiotik
• Antitetatus
• Debridemen
• Stabilisasi fraktur
• Penundaan penutupan
• Perawatan setelah operasi
FRAKTUR-FRAKTUR YANG SERING TERJADI
Anatomi Klavikula
Fraktur Klavikula

MOI :
 Benturan langsung pada klavikula
 Jatuh dengan tangan yang terulur
 Pada bayi dapat terjadi saat melewati jalan lahir
Gejala Klinis
- Pasien datang dengan lengan mendekat pada
dada dan ditahan oleh tangan yang sehat
- Bahu yang cedera lebih rendah
- Tidak mampu mengangkat lengan
- Tampak benjolan pada daerah fraktur
- Memar, bengkak dan nyeri di daerah sekitar
clavicula
Klasifikasi

• Group I: Fraktur 1/3 tengah Clavicula


• Group II: Fraktur1/3 lateral Clavicula
• Group III: Fraktur 1/3 medial Clavicula
Komplikasi:

- Cedera pembuluh darah subclavia


- Cedera pleksus Brachialis
- Shoulder stiffnes
- Pneumouthorax
- Haemothorax
Tatalaksana
Non operatif: Kebanyakan dapat secara
sukses ditangani secara non operatif dengan
melakukan immobilisasi. Ransel verband, Arm
sling atau Mitela. Secara umum, immobilisasi
dipertahankan selama 4-6 minggu
Operatif
Anatomi Extremitas Superior
Anatomi Tulang Humerus
Fraktur Korpus Humerus

MOI:
Pukulan langsung pada lengan
Jatuh pada tangan dapat memuntir humerus
Jatuh pada siku saat lengan pada posisi
abduksi
• Gejala Klinis:
- Nyeri pada lengan atas
- Memar
- Bengkak

• Komplikasi:
- Lesi N. Radialis
- Cedera A.Brachialis
Radial Nerve Palsy: Wrist drop
Tatalaksana
• Konservatif:
- Velpeau Bandage
- U-Slab/Coaptation Splint
- Hanging Cast
- Functional bracing
Selama 4-6 minggu
• Operatif
Anatomi Antebrachii
Fraktur Radius dan Ulna
MOI:
 Pukulan langsung atau daya tekukan
menyebabkan fraktur melintang kedua tulang
pada tingkat yang sama
 Daya pemuntir (biasanya jatuh pada
tangan)menimbulkan fraktur spiral pada
tingkat yang berbeda
Komplikasi
Cedera syaraf
Cedera A. Radialis atau A. Ulnaris
Sindroma kompartemen
Tatalaksana

Reposisi tertutup dengan anastesi, setelah


tereduksi dilakukan pemasangan long arm
cast selama 6-8 minggu. Jika tidak berhasil
dilakukan operasi
Fraktur Monteggia
Merupakan fraktur sepertiga proksimal ulna
dan dislokasi kaput radius
MOI:
Trauma langsung pada ulna atau jatuh pada
tangan, jika gerakannya memuntir maka daya
gerakannya dapat dengan kuat
mempronasikan lengan bawah
Klasifikasi menurut Bado
- Bado 1
- Bado 2
- Bado 3
- Bado 4
Tatalaksana
Petunjuk untuk keberhasilan terapi adalah
memulihkan panjangnya ulna yang mengalami
fraktur. Hanya setelah itu sendi yang
mengalami dislokasi dapat sepenuhnya
direduksi.
Pada anak-anak kadang dapat dilakukan
manipulasi, tapi pada orang dewasa lebih baik
dilakukan reduksi terbuka dan pemasangan
plat. Jika kaput radius dapat direduksi secara
tertutup, begitu lebih baik. Jika tidak, ini juga
harus ditangani dengan operasi.
Lengan diimobilisasi dalam gips dengan
siku yang difleksikan (untuk mencegah
dislokasi ulang pada kaput radius) selama
6 minggu. Setelah itu, gerakan aktif
dianjurkan
Fraktur Galeazzi

Merupakan fraktur radius pada sepertiga


bagian bawah dan sendi radioulnar inferior
bersubluksasi atau berdislokasi
Tatalaksana

• Biasa reduksi secara tertutup tidak berhasil


• Operasi: ORIF
Fraktur Colles

Adalah fraktur melintang pada radius tepat


diatas pergelangan tangan, dengan pergeseran
dorsal fragmen distal
MOI:
 Benturan langsung yang keras pada
pergelangan tangan
 Jatuh bertumpu pada telapak tangan dalam
posisi dorsofleksi
Gejala Klinis

• Dinnerfork deformity
• Nyeri tekan lokal dan nyeri jika pergelangan
tangan digerakkan
• Terbatasnya pergerakan sendi pergelangan
tangan
• Pembengkakan pada daerah trauma
Tatalaksana
• Reduksi dalam anastesi, kemudian posisi
dipertahankan dengan gips bidai sampai
bengkak mereda lalu diganti dengan gips
sirkuler.
• Gips dipasang dengan pergelangan tangan
pada posisi netral, pronasi dan deviasi ulnar
selama 6 minggu atau sudah union secara
radilogis
Fraktur Smith

• Adalah fraktur melintang pada radius tepat


diatas pergelangan tangan, dengan pergeseran
fragmen distal ke anterior
• MOI: Jatuh pada punggung tangan
Komplikasi

Trauma a. Ulnaris dan medianus


Tatalaksana

Dilakukan reduksi dengan tangan diletakkan


dalam posisi dorsofleksi ringan, deviasi ulnar
dan supinasi maksimal kemudian diimobilisasi
dengan long arm cast selama 4-6 minggu
Komplikasi
• Kompresi/trauma A. Ulnaris dan Medianus
Anatomi Extremitas Inferior
Femoral Shaft Fractures

MOI: High energy trauma


Contoh: Kecelakaan lalu lintas, jatuh dari
ketinggian
Gejala Klinis

- Pasien tidak bisa bangun


- Kaki tampak lebih pendek
- Kaki berotasi keluar
- Bengkak dan memar
Komplikasi

– Cedera pembuluh darah


– Perdarahan massive hingga syok
– Emboli lemak
– Tromboemboli
– Cedera jaringan lunak
– Sindroma kompatemen
Tatalaksana
Non Operatif:
- Traksi: Skin traction, skeletal traction (pada
distal femur atau proximal tibia
Fiksasi interna
Fiksasi Eksterna
Fraktur Cruris

MOI:
Trauma tumpul, kecelakaan sepeda motor
adalah penyebab paling lazim
Gejala Klinis

- Deformitas tampak jelas


- Memar dan bengkak
Komplikasi

- Cedera Pembuluh darah


- Sindroma kompartemen
- Kerusakan jaringan lunak
Tatalaksana
• Secara tertutup: Reduksi kemudian dipasang
long leg cast or splint selama 2-4 minggu
(sampai bengkak mereda dan kalus mulai
terbentuk) kemudian short leg patellar
btendon-bearing (PTB) cast atau fabricated
functional brace
• Operatif

Anda mungkin juga menyukai