Anda di halaman 1dari 25

WAR POST TRAUMATIC

SYNDROM DISORDER

Dosen Pembimbing
Miryam Ariadne Sigarlaki,M.Psi
Latar Belakang Penelitian

APLIKASI TEORI POST TRAUMATIC SYNDROM DISORDER (PTSD)


KAPLAN & SADOCK (2007). DALAM PEPERANGAN PRAJURIT
TENTARA INDONESIA YONIF LINUD 330 KETIKA BERPERANG DI
ACEH DARUSALAM DALAM MELUMPUHKAN GAM (GERAKAN
ACEH MERDEKA).
Yang akan di bahas
• Bab I • Bab III
Latar Belakang Masalah PELAKSANAAN
Rumusan Masalah PENGUMPULAN DAN
Maksud&Tujuan PENGOLAHAN DATA
Waktu&Lokasi KERANGKA ANALISIS
• Bab II • Bab IV
Definisi Konseptual PEMBAHASAN
Definisi Operasional KESIMPULAN SARAN
Indikator
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
• Perang Gerilya merupakan terjemahan
dari bahasa Spanyol yang artinya :
Guerrilla yang secara harafiah berarti
Pengertian
Perang Gerilliya perang kecil.
• Gerilya adalah salah satu strategi
perang yang dikenal luas, karena banyak
digunakan, selama perang
kemerdekaan di Indonesia pada periode
Cerita singkat 1950 -an. A.H. Nasution yang pernah
yonif 330 selama menjabat pucuk panglima Tentara
berperang
Nasional Indonesia-Angkatan Darat
(TNI-AD ) menuliskan di buku "Pokok-
pokok Gerilya". Bagi tentara perang
gerilya sangatlah efektif. Mereka dapat
Pengertian PTSD mengelabui,menipu atau bahkan
menurut para ahli
melakukan serangan kilat .
Cerita singkat Yonif 330 selama
berperang
• Tugas prajurit TNI di daerah konflik, seperti di Aceh, tentu mempertaruhkan nyawa.
Risiko itu sangat disadari prajurit TNI dan keluarganya. Kenyataan itu tampak jelas di
Markas Batalyon Infanteri Lintas Udara 330 Komando Strategis Angkatan Darat di
Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Para istri tak bisa menyembunyikan rasa haru, tatkala
sang suami tiba dengan selamat usai sukses menunaikan tugas.

• Namun perjuangan pasti mengharuskan pengorbanan. Pertengahan 2001 silam, tiga


prajurit tertembak dalam kontak senjata dengan GAM di Desa Jim Jim, Pidie, Aceh.
Seorang di antaranya tewas, sedangkan dua orang lainnya cacat seumur hidup. Saat ini
636 prajurit dari Yonif Linud 330 bertugas dalam penumpasan gerakan separatis di
Aceh. Sebanyak 117 prajurit lainnya termasuk korban cacat perang, tetap berdinas di
Cicalengka. Kendati begitu, Sari Rahayu Rahmawati, istri seorang prajurit mengatakan,
para keluarga prajurit sangat menyadari risiko tersebut. Meski dengan keadaan cacat,
mereka harus menerima dengan penuh kebanggaan karena telah membela negara.
Pengertian PTSD menurut para ahli
• Gangguan stres pascatrauma (PTSD) adalah gangguan
kecemasan parah yang dapat berkembang setelah
terpapar setiap peristiwa yang menghasilkan trauma
psikologis. Kejadian ini dapat memicu ancaman
kematian diri sendiri maupun orang lain bahkan
merusak potensi integritas fisik, seksual, atau psikologis
individu.Sebagai efek dari sebuah trauma psikologis,
PTSD (Post Traumatic Stress Disorder/ gangguan stress
pasca trauma) biasanya menunjukkan frekuensi gejala
yang tidak sering muncul namun berlangsung cukup
lama bila dilihat dan dibandingkan gejala pada
penderita stress akut.
Rumusan masalah

Apa itu PTSD? Gejala Geja Ptsd War ptsd muncul


ketika berperang sesudah
berperang
Maksud

• Maksud dari pelaksanaan KKU ini adalah untuk mendapatkan


pemahaman mengenai gejala PTSD.

• Mengetahui dan menguji teori yang diajarkan di perkuliahan.


Teori yang di ambil adalah teori PTSD dari Kaplan & Sadock
(2007).
Tujuan
• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab,gejala,dan
penanggulangan ptsd terhadap dampak psikologis pada seseorang
perajurit yang pernah mengalami aktivitas berperang selama berbulan-
bulan bahkan bertahun-tahun serta penyebab perilaku traumatis yang
ditimbulkan oleh prajurit.

• Dalam menulis penelitian ini, saya membutuhkan beberapa referensi


tentang teori yang berhubungan dengan topik. Saya menggunakan
metode kualitatif studi saya untuk menjelaskan data. Saya mengumpulkan
data dengan melakukan observasi berurang kali kepada prajurit tni yang
telah melakukan berperang di aceh dan kemudian menyalin untuk
mengidentifikasi data. Saya diklasifikasikan data dalam tabel berdasarkan
masalah tentang faktor menyebabkan perilaku traumatis yang ditimbulkan
oleh prajurit tentara nasional indonesia. Saya menganalisis data
menggunakan pendekatan psikologis. Hasil analisis data yang dilaporkan
dengan menggunakan metode deskriptif.
Manfaat
• Manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan KKU ini adalah sebagai
berikut:
• Memberikan pengalaman yang tidak didapat di perkuliahan kepada
mahasiswa karena mendapatkan kesempatan untuk terjun langsung
ke dalam peristiwa yang di alami prajurit ketika berperang.
• Memperoleh informasi mengenai dampak yang dialami oleh
prajurit tentara nasional Indonesia pasca berperang.
• Menambah wawasan atau pengetahuan yang konkrit mengenai
teori psikologi yang berkaitan dengan post traumatic stress disorder
atau post traumatic syndrom disorder (Ptsd).
• Mendapatkan informasi yang sebelumnya tidak didapat di
perkuliahan.
Waktu dan Lokasi
• Tanggal : Maret - Mei 2017
• Waktu : 12.00 s/d 14.30 ( Selama Jam Kerja)
WAKTU PELAKSANAAN
APRIL MEI JUNI
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perijinan
Obervasi Lokasi
Pengambilan data
Pengolahan Data
Menyusun laporan
Presentasi
Bab II
Definisi Konseptual
• Menurut Kaplan & Sadock (2007), trauma peperangan, bencana
alam, penyerangan, pemerkosaan, dan kecelakaan yang serius
merupakan kejadian traumatik yang dapat memicu terjadinya Post
Traumatic Stress Disorder (PTSD).

• Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan sindrom


kecemasan, labilitas otonomik, dan mengalami kilas balik dari
pengalaman yang amat pedih setelah stres fisik maupun emosi yang
melampaui batas ketahanan orang biasa. Selain itu, PTSD dapat
pula didefinisikan sebagai keadaan yang melemahkan fisik dan
mental secara ekstrem yang timbul setelah seseorang melihat,
mendengar, atau mengalami suatu kejadian trauma yang hebat dan
atau kejadian yang mengancam kehidupannya (Sadock, B.J. &
Sadock, V.A., 2007).
Bab II
Definisi Operasional
• PTSD merupakan Gangguan stress pasca trauma tersebut
memang merupakan gangguan dari kecemasan yang di
dalam berbagai literatur sering kita temukan berhubungan
dengan adanya suatu peristiwa yang berkaitan dengan
terjadinya disintegritas pada diri orang tersebut dulu lebih
banyak dikaitkan dengan hal-hal misalnya adanya
kecelakaan lalu lintas ataupun peristiwa yang mengancam
jiwa orang tersebut. Belakangan mungkin akan lebih banyak
di kaitkan juga dengan kekerasan yang terjadi pada orang
tersebut yang menimbulkan trauma psikis dan fisik yang
sangat berat. Misalnya pada peristiwa kekerasan dalam
rumah tangga, pemerkosan, bullying yang sangat berat dan
kondisi-kondisi terkait kekerasan fisik dan kekerasan psikis
lainnya.
Bab II
Indikator
Attending Parapashing
● Mendengarkan Pesan Dasar
● Kontak melalui Pandangan Mata
Klien
● Posisi tubuh/posisi duduk yang
natural (adanya menunjukan minat) ● Menyatakan kembalikepada
klien pesan yangdisampaikan.

● Gerakan tangan yang natural


(mendukung komunikasi) ● Mengamati tanda-tanda
atau minat atau minat
● Pernyataan verbal yang berhubungan respons dari klien tentang
pemahaman War Ptsd.
dengan pernyataan klien tanpa interupsi,
pernyataan atau mengajukan topik baru
Bab II
Lanjutan Indikator
Clarifying Perception
checking
● Mengakui kebingungan
konselor tentang maksud dari ● Meminta
pembicaraan klien konformasi langsung
dari klien tentang
ketepatan persepsi
konselor

● Mencoba menyatakan kembali


dalam kalimat baru atau
meminta klarifikasi, ● Mengijinkan klien
pengulangan atau ilustrasi. mengoreksi persepsi
konselor.
BAB III
PELAKSANAAN
PROSEDUR ADMINISTRASI
Berikut ini adalah langkah-langkah • Tahap ketiga adalah menetapkan teori
yang dilaksanakan dalam rangka
pengambilan data KKU di koramil: yang akan digunakan, memilih judul
• Pada tahap pertama mahasiswa yang penelitian dan tempat yang akan
mengambil mata kuliah KKU dibagi menjadi penelitian untuk mengambil
menjadi beberapa kelompok. lalu data dalam pelaksanaan KKU.
kelompok tersebut telah ditentukan
sebelumnya besrta dosen • Tahap Keempat adalah membuat atau
pembimbing oleh akademik. menyusun laporan awal yaitu BAB I ,
• Tahap kedua yaitu pertemuan awal BAB II sampai BAB V dan
dengan dosen pembimbing yaitu Ibu melaksanakan bimbingan dengan
Miryam Ariadne Sigarlaki,M.Psi disini dosen pembimbing.
kelompok kami diberi pembekalan
bahwa KKU seperti apa dan harus • Tahap kelima, membuat panduan
bagaimana, juga kami diberikan interview sebelum dilaksanakannya
pilihan untuk mengambil bidang pengambilan data ke instansi tujuan
psikologi apa yang diminati untuk
diteliti, baik itu Psikologi Industri dan pelaksanakan KKU.
Organisasi, Psikologi pendidikan,
Psikologi Perkembangan Dsb.
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN
DATA
Rancangan Pengambilan Data

• Pengumpulan data meliputi berbagai informasi yang dibutuhkan


penulis untuk kepentingan pelaksanaan kegiatan serta penyusunan
laporan. Setelah pihak prajuriti memberikan tanggapan positif
dengan memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan kegiatan KKU di kantor prajurit tentara negara
indonesia angkatan darat.

• Berbagai informasi yang dibutuhkan sedikit demi sedikit mulai


diakumulasikan baik informasi mengenai sejarah dia ketika perang
di aceh maupun informasi yang berkaitan dengan segala yang
terjadi selama perang yang berlangsung di aceh, yang berkaitan
dengan apa yang penulis butuhkan.
Metode dan Teknik

Wawancara Pengolahan Data

• Pelaksanaan pengambilan data


• Penulis melakukan wawancara dilakukan tiga kali dengan waktu
kepada 2 prajurit yang di yang berbeda. Untuk menambah
informasi peneliti juga
tugaskan berperang untuk menggunakan teknik sampeling
melawan Gerakan aceh yang telah ditentukan dan dapat
merdeka (GAM). wawancara menambah informasi mengenai
yang dilakukan oleh peneliti penilaian prestasi kerja. setelah
mendapat informasi peneliti
merupakan wawancara terarah menganalisa hasil pengambilan
dan wawancara langsung untuk data yang sudah dilakukan dan
menambah informasi. membuat laporan sebagai hasil
akhir dari tujuan pelaksanaannya
Kuliah Kerja Usaha (KKU) ini.
Kerangka Analisis

1. Data Primer
• Penulis mendapatkan data dengan menggunakan metode interview,
serta observasi. Penulis melakukan interview kepada prajurit
tentara negara republik indonesia angkatan darat yang melakukan
perang di aceh.

2.Data Sekunder
• Penulis mendapatkan ijin dari prajurit tentara negara republik
indonesia untuk melakukan kegiatan KKU, setelah penulis
melakukan serangkaian interview, penulis mencari tahu tentang
data-data tambahan untuk melengkapi data KKU dengan mencari
informasi mengenai profil dan bagaimana proses yang dilakukan
dalam war pasca trauma syndrom disorder.
Analisis dan Evaluasi Data

Analisa data pada pelaksanaa KKU ini dilakukan saat


pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai
pengumpulan data dalam kurun periode tertentu. Pada saat
penulis melakukan interview, penulis melakukan analisis
terhadap jawaban dalam interview yang telah dilakukan.
Bila dirasa hasil dari interview kurang memuaskan maka
penulis akan melakukan interview kembali tambahan guna
mencari data yang yang lebih lengkap, serta penulis
mencoba mengkaji ulang hasil observasi yang didapatkan.
BAB IV
PEMBAHASAN
• Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, (DSM-IV-TR), PTSD
didefinisikan sebagai suatu kejadian atau beberapa kejadian trauma yang dialami atau
disaksikan secara langsung oleh seseorang berupa kematian atau ancaman kematian, cidera
serius, ancaman terhadap integritas fisik atas diri seseorang. Kejadian tersebut harus
menciptakan ketakutan yang ekstrem, horor,rasa tidak berdaya (Sadock,B.J. &
Sadock,V.A.,2010).
• Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan reaksi dari individu terhadap kejadian yang
luar biasa akibat dari pengalaman seseorang pada suatu peristiwa yang bersifat amat
hebat dan luar biasa, jauh dari pengalaman yang normal dialami oleh seseorang tersebut
(DepkesRI, 1993).
• Tentara nasional indonesia yang mengalami rasa cemas was-was serta panik ketika berperang
ketika mereka tidurpun mereka masih merasakan hal tersebut karena mereka harus bergiliran
menjaga tenda bahkan mereka ketika tidurpun mereka tidak dapat merasakan tidur yang
nyenyak karena mereka harus siaga apabila musuh mengetahui pos mereka dan tiba-tiba
mereka di tembak musuh tidak kadang juga mereka mengigau ketakutan apabila mereka di
tembak oleh musuh.
• Rasa marah emosi yang meluap tidak kala harus meneteskan air mata ketika mereka harus
melihat teman berjuang mereka harus gugur berperang karena temannya tertembak oleh
musuh perasaan mereka jadi sangat panik namun mereka harus menguatkan satu sama lain
dengan cara mereka mendokring anggota mereka yang lain untuk berdoa dan menenangkan
diri kepada allah swt.
• Prajurit tentara republik indonesia juga merasakan perasaan bersalah
berdosa karena membunuh musuh namun mereka harus memilih
membunuh atau terbunuh mereka memilih membunuh karena mereka
beranggapan kalau saya tidak membunuh saya akan dosa sehingga tidak
ada pilihan mereka harus membunuh
• Ptajurit tentara nasional indonesia angkatan darat terkadang mengigau
dan berteriak ketika tidur mengingat musuh yang telah mereka bunuh dan
juga mengingat suara baku tembak yang di lakukan musuh dengan prajurit
selama berperang kadang membuat mereka ketakutan namun mereka
selalu berpikir bahwa perintah tetap perintah mereka tidak mau kalau
mereka sampai mati terbunuh.
• Bahkan ketika prajurit ingin makanpun harus saling bergantian karena
takut ketika sedang makan di tembak oleh musuh maka ketia makanpun
mereka mengalami rasa was-was takut serta cemas takut musuh tiba-tiba
menembak serta kurangnya tidur dan istirahat membuat mereka lelah.
• Prajurit harus salaing mengikat satu sama lain harus saling peduli karena
takut ada prajurit yang di sandra oleh musuh sehingga sikap waspada
selalu di tekankan kepada sesama anggota prajurit.
• Apabila ada prajurit yang mengeluh harus saling mengingatkan tentang
keluarganya yang ingin mereka selamat dalam pertempuran.
KESIMPULAN
Subjek I Subjek M
• Melakukan perang sebanyak 4 kali
• Melakukan tugas perang sebanyak 2 kali yaitu di Timur-timur, Papua,dan Aceh
di Aceh dan Papua
• Posisi: Komandan Regu yang
• Posisi: Komandan Regu yang membawahi 15 anggota
membawahi 15 anggota
• Berani selama tugas selalu mengejar • Melakukan brain washing kepada
musuh dan siap baku tembak dengan bawahannya melakukan pengarahan
musuh dan melindungi anggota taktik kepada anggotanya agar tidak
prajuritnya karena I komandan regu terkena tembakan kadang juga
• Pulang tugas menjadi cemas serta panik menyuruh anggota membaca yat suci
danterburu-buru untuk melakukan alquran.
sesuatu hal apalagi menyangkut dengan
ikatan dinas tidak boleh kesiangan • Pulang tugas menjadi lebih agamanis
untuk melakukan apel setelah beberapa menjadi lebih banyak beryukur
tahun dia pulang bertugas penyebabnya kadang juga suka terngiang ngiang
adalah dia hampir tertembak oleh suara tembakan dan mengingat
musuh ketika ia menunggu pergerakan
musuh. wajah musuh setelah tewas
tertembak.
Saran
Berdasarkan data-data dan fakta-fakta yang diperoleh, maka saran penulis
bagi pihak instansi divisi psikolgi angkatan darat adalah sebagai berikut :

• Dilakukan pemeriksaan psikologi kepada prajurit Tentara nasional


indonesia sebelum dan sesudah berangkat bertugas untuk berperang.
• Melakukan motivasi kepada tentara nasional indonesia yang mengalami
kecemasan serta kepanikan apabila mengingat jasad musuh setelah
tertembak.
• Pihak membantu dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh
prajurit serta keluarganya. Jika masalah-masalah ringan pihak keluarga
dapat menghubungi divisi psikologi angkatan darat untuk melakukan
konseling dan mencari jalan keluar masalah yang di hadapi.
• Pihak pemerintah hendaknya tidak melepasakan daerah konflik yang
dimana banyak prajurit tentara nasional indonesia yang gugur perang di
daerah konflik menyatukan negara kesatuan republik indonesia dengan
cara memerdekakannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai