seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan, antara lain sumber daya alam, bagian pemerintah atas laba BUMN, serta penerimaan negara bukan pajak lainnya.
~ UTA ~ DIMAS ~ ARDO ~ TEGUH ~ YUSUF ~
PNBP
Setiap anggaran kementerian negara/lembaga pada
dasarnya mempunyai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang bersifat umum tidak berasal dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, antara lain seperti penerimaan hasil penjualan barang inventaris kantor yang tidak digunakan lagi, penerimaan hasil penyewaan barang milik negara, hasil penyimpanan uang negara pada bank pemerintah atas jasa giro, penerimaan kembali uang persekot gaji/tunjangan, penerimaan umum tersebut ~ UTA ~ DIMAS ~ ARDO ~ TEGUH ~ YUSUF ~ PNBP
masih ada lagi PNBP yang bersifat
fungsional yaitu penerimaan yang berasal dari hasil hasil pungutan kementerian negara/lembaga atas jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam melaksanakan fungsi pelayanan kepada masyarakat.
~ UTA ~ DIMAS ~ ARDO ~ TEGUH ~ YUSUF ~
JENIS PNBP (UU No. 20 Tahun 1997)
– Penerimaan yang bersumber dari
pengelolaan dana pemerintah. – Penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam. – Penerimaan dari hasil-hasil kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pemerintah. – Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pemerintah.
~ UTA ~ DIMAS ~ ARDO ~ TEGUH ~ YUSUF ~
JENIS PNBP (UU No. 20 Tahun 1997)
– Penerimaan berdasarkan putusan
pengadilan dan yang berasal dari pengenaan denda administrasi. – Penerimaan berupa hibah yang merupakan hak pemerintah. – Penerimaan lainnya yang diatur dalam undang - undang tersendiri.
~ UTA ~ DIMAS ~ ARDO ~ TEGUH ~ YUSUF ~
Pengaturan PNBP
Ketentuan tentang tatacara penyampaian laporan
realisasi PNBP diatur dalam pasal 8 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 yang menyebutkan bahwa Satuan kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran wajib menyampaikan pertanggungjawaban penerimaan negara dalam bentuk Laporan Realisasi Anggaran yang dihasilkan melalui Sistem Akunatnsi Instansi. ~ UTA ~ DIMAS ~ ARDO ~ TEGUH ~ YUSUF ~ CONTOH DIPA
~ UTA ~ DIMAS ~ ARDO ~ TEGUH ~ YUSUF ~
PNBP yang setorannya secara Terpusat
PNBP yang setorannya secara Terpusat, yaitu penyetoran,
pencatatan, pembukuan dan pelaporannya dilaksanakan oleh Kantor Pusat suatu Kementerian/Lembaga Negara. Penggunaan dana dialokasikan pada kantor-kantor daerah. Untuk satker pengguna yang setorannya dilakukan secara terpusat, pencairan dana diatur secara khusus dengan surat edaran Dirjen PBN tanpa melampirkan SSBP.
~ UTA ~ DIMAS ~ ARDO ~ TEGUH ~ YUSUF ~
PNPB yang setorannya secara Tidak Terpusat
PNPB yang setorannya secara Tidak Terpusat, yaitu penyetoran,
pencatatan, pembukuan dan pelaporannya dilaksanakan oleh masing- masing instansi/kantor dan dapat langsung dipergunakan. Pencairan dana diatur berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban APBN. Satker pengguna yang menyetorkan pada masing-masing unit (tidak terpusat), pencairan dana harus melampirkan bukti setoran (SSBP) yang telah dikonfirmasi oleh KPPN. ~ UTA ~ DIMAS ~ ARDO ~ TEGUH ~ YUSUF ~ Pencairan dana DIPA yang bersumber dari PNBP tidak terpusat Wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Besarnya pencairan dana PNBP secara keseluruhan tidak boleh melampaui pagu PNBP satker yang bersangkutan dalam DIPA. b. Khusus perguruan tinggi negeri selaku pengguna PNBP (non BHMN), sisa dana PNBP yang disetorkan pada akhir tahun anggaran ke rekening kas negara dapat dicairkan kembali maksimal sebesar jumlah yang sama pada awal tahun anggaran berikutnya mendahului diterimanya DIPA dan merupakan bagian dari target PNBP yang tercantum dalam DIPA tahun anggaran berikutnya. ~ UTA ~ DIMAS ~ ARDO ~ TEGUH ~ YUSUF ~ Pencairan dana DIPA yang bersumber dari PNBP tidak terpusat
Wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
c. Sisa dana PNBP dari satker pengguna yang disetorkan ke rekening kas negara pada akhir tahun anggaran merupakan bagian realisasi penerimaan PNBP tahun anggaran berikutnya dan dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan setelah diterimanya DIPA. d. Satker pengguna yang menyetorkan pada masing-masing unit (tidak terpusat), pencairan dana harus melampirkan bukti setoran (SSBP) yang telah dikonfirmasi (divalidasi) oleh KPPN.
~ UTA ~ DIMAS ~ ARDO ~ TEGUH ~ YUSUF ~
Pencairan dana DIPA yang bersumber dari PNBP tidak terpusat
Wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
e. Dana yang berasal dari PNBP dapat dicairkan maksimal sesuai formula: MP = (PPP x JS) – JPS MP = maksimum pencairan dana. PPP = proporsi pagu pengeluaran terhadap pendapatan. JS = jumlah setoran. JPS = jumlah pencairan dana sebelumnya sampai dengan SPM terakhir yang diterbitkan f. Besaran PPP untuk masing-masing satker pengguna diatur berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan yang berlaku.