EMBRIOLOGI
EMBRIOLOGI
SISTEM
RESPIRASI
EMBRIOLOGI SISTEM RESPIRASI
❑ Mesodem splankinik membentuk otot, tulang rawan, dan jaringan ikat trakea dan paru
• Mula-mula tunas paru mempunyai hubungan terbuka dengan usus depan diverticulum membesar ke arah kaudal (bawah)
terbentuk tracheoesofageale ridge yang memisahkan divertikulm dari usus depan selanjutan tracheoesofageale akan menyatu
membentuk septum tracheoesofageale usus depan menjadi : esofagus (dorsal) & trakea dan tunas paru (ventral)
• Aditus laringin (lubang masuk ke laring yang berhadapan dengan faring), berfungsi untuk mempertahankan hubungan terbuka
antara primordium respiratorik dengan faring
LARING
• Berasal dari endoderm, tetapi kartilago dan otot berasal dari mesenkim arkus faring (pharyngeal
arches) keempat dan keenam.
• Tulang rawan berasal dari mesenchim berproliferasi dengan cepat membentuk :
1. Kartilago Thyroidea
2.Kartilago Kricoidea
3. Kartilago Arytenoidea
TRAKEA, BRONKUS DAN PARU
• Sewaktu terpisah dari usus depan, tunas paru akan membentuk:
1. Trakea
3. Tunas bronkus
• Selanjutnya, bronkus terus membelah secara dikotomi membentuk 10 bronkus segmentalis (bronkus dextra)
& 8 bronkus segmentalis (bronkus sinistra)
• Akhir bulan ke-6 akan terbentuk ± 17 generasi anak cabang dan epitel alveolus tipe II menghasilkan surfactan
Surfactan meningkat selama 2mgg sebelum kelahiran, berfungsi untuk mencegak alveoli kolaps saat ekspirasi
• Sebelumnya tunas paru berada ditabung usus kemudian tunas paru terus berkembang menembus ke
dalam rongga tubuh (kanalis perikardioperitonealis)
• Kanalis perikardioperitonealis terpisah dengan rongga peritoneum dan pericardium yang masing-masing
dipisahkan oleh lipatan pleuroperitoneal dan lipatan pleuroperikardial tersisa suatu ruang yaitu
rongga pleura primitive berkembang menjadi pleura visceralis dan pleura parietalis
PEMATANGAN PARU
• Sampai bulan ke-7, kehamilan prenatal bronkioli terus bercabang menjadi saluran yang lebih
banyak dan lebih kecil lagi (tahap kanalikuler) dan pembuluh darah akan terus meningkat
• Pernapasan pada janin dapat berlangsung jika sel bronkiolus respiratorius yang awalnya
berbentuk kuboid berubah menjadi sel gepeng tipis
• Sel gepeng ini berhubungan kapiler darah dan getah bening, ruang-ruang disekitarnya dikenal
sebagai sakus terminalis (alveoli primitif), dan sel yang melpisi sakus dikenal sebagai sel epitel
alveolus tipe-I
• Selama bulan ke-7, jumlah kapiler sudah memadai untuk pertukaran gas yang adekuat dan bayi
prematur sudah dapat bertahan hidup
• Selama 2 bulan prenatal dan beberapa tahun pasca lahir jumlah saccus terminalis ini akan terus
meningkat dan berkembang menjadi alveoli matur
• Sebelum lahir, paru terisi oleh cairan dengan sedikit protein, sebagian mukus, dan surfactan yang
dihasilkan oleh sel epitel alveolus tipe II
• Pada awal pernapasan, cairan paru diserap kecuali surfactan, untuk mencegah kolapsnya
alveolus selama ekspirasi dengan mengurangi tegangan permukaan di pertemuan udara-kapiler
darah
● Sel alveoli tipe II Menghasilkan surfactan suatu cairan fosfolipid dan mampu menurunkan
tegangan permukaan antara udara dan dinding alveolus.
• Saat udara masuk ke alveolus ketika bayi pertama kali bernapas, lapisan surfaktan mencegah
terbentuknya pertemuan udara-air (darah) yang memiliki tegangan permukaan tinggi