Anda di halaman 1dari 18

ASMA

Definisi
Asma adalah suatu kelainan berupa
inflamasi (peradangan) kronik saluran nafas
yang menyebabkan hipereaktivitas bronkus
terhadap berbagai rangsangan yang ditandai
dengan gejala episodik berulang berupa
mengei, batuk, sesak nafas dan rasa berat di
dada terutama pada malam dan atau dini
hari yang umumnya bersifat reversibel baik
dengan atau tanpa pengobatan.
Epidemiologi

❄ Diseluruh dunia diperkirakan terdapat 300 juta orang


menderita asma dan tahun 2025 diperkirakan jumlah pasien
asma mencapai 400 juta. Selain itu setiap 250 orang, ada
satu orang meninggal karena asma setiap tahunnya (WHO)
Klasifikasi
Asma Menurut
Derajat
Serangan
Klasifikasi
Asma
Menurut
Derajat
Serangan
Manifestasi Klinis
❄ Batuk terutama pada malam atau
✖ Serangan batuk yang hebat
dini hari
✖ Sesak napas yang berat dan tersengal-
❄ Sesak napas sengal

❄ Napas berbunyi (mengi) yang ✖ Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari

terdengar jika pasien sekitar mulut)

menghembuskan napasnya ✖ Sulit tidur dan posisi tidur yang nyaman


adalah dalam keadaan duduk
❄ Rasa berat di dada
✖ Kesadaran menurun
❄ Dahak sulit keluar
WARNING!!!
Diagnosis
❄ Anamnesis

❄ Pemeriksaan Fisik

❄ Pemeriksaan Penunjang

☛ Pemeriksaan fungsi Paru (APE)

☛ Pemeriksaan sputum

☛ Pemeriksaan eosinofil total


1. Apakah ada batuk yang berulang terutama pada malam menjelang dini hari?

2. Apakah pasien mengalami mengi atau dada terasa berat atau batuk setelah
terpajan alergen atau pencetus?

3. Apakah ada mengi atau rasa berat di dada atau batuk setelah melakukan aktifitas
atau olahraga?

4. Apakah ada batuk, mengi, sesak di dada jika terjadi perubahan musim atau cuaca
atau suhu yang ekstrim (perubahan yang tiba-tiba)?

5. Apakah gejala-gejala tersebut di atas berkurang atau hilang setelah pemberian


obat pelega (bronkodilator)?

6. Apakah dalam keluarga (kakek/nenek, orang tua, anak, saudara kandung, saudara
sepupu) ada yang menderita asma?
Pemeriksaan Fisik
✱ Inspeksi : pasien terlihat gelisah, sesak (nafas cuping hidung,
nafas cepat), sianosis.

✱ Palpasi : biasanya tidak ada kelainan yang nyata (pada


serangan berat dapat terjadi pulsus paradoksus).

✱ Perkusi : biasanya tidak ada kelainan yang nyata.

✱ Auskultasi : ekspirasi memanjang, wheezing, suara lendir


Manfaat APE Dalam
Diagnosis Asma
• Reversibiliti, yaitu perbaikan nilai APE >
15% setelah inhalasi bronkodilator (uji
bronkodilator), atau bronkodilator oral 10-
14 hari, atau respons terapi kortikosteroid
(inhalasi/ oral, 2 minggu).
• Variabiliti, menilai variabiliti APE harian.
Variabiliti juga dapat digunakan menilai
derajat berat penyakit (PDPI, 2003).
Pemeriksaan Sputum
Sputum eosinofil sangat karakteristik untuk asma, sedangkan
neutrofil sangat dominan pada bronkitis kronik.

Pemeriksaan Eosinofil Total


Jumlah eosinofil total dalam darah sering meningkat pada pasien
asma dan hal ini dapat membantu dalam membedakan asma dari
bronkitis kronik.
Sumber :
❄ Pedoman Pengendalian Asma
(DEPKES)
❄ Pedoman Diagnosis &
Penatalaksanaan Asma (PDPI)
❄ Ilmu Penyakit Paru (Tabrani)
❄ Jurnal USU
❄ Jurnal UI

Anda mungkin juga menyukai