Pemeriksaan fisis
Umum
Sianosis sentral
Merintih/grunting, pernapasan cuping hidung, wheezing, stridor
Kepala terangguk-angguk (gerakan kepala yang sesuai dengan inspirasi
menunjukkan adanya distres pernapasan berat)
Peningkatan tekanan vena jugularis
Telapak tangan sangat pucat.
Dada
*Catatan: tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (chest-indrawing) terjadi ketika
dinding dada bagian bawah tertarik saat anak menarik napas. Bila hanya jaringan lunak
antar iga atau di atas klavikula yang tertarik pada saat anak bernapas, hal ini tidak
menunjukkan tarikan dinding dada bagian bawah.
Abdomen
Masa abdominal: cair, padat
Pembesaran hati dan limpa.
Demam
Batuk dengan napas cepat
Pneumonia
Crackles (ronki) pada auskultasi
Kepala terangguk-angguk
Pernapasan cuping hidung
Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
Merintih (grunting)
Sianosis
4.2. Pneumonia
Pneumonia biasanya disebabkan oleh virus atau bakteria. Sebagian besar episode yang
serius disebabkan oleh bakteria. Biasanya sulit untuk menentukan penyebab spesifik
melalui gambaran klinis atau gambaran foto dada. Dalam program penanggulangan
penyakit ISPA, pneumonia diklasifikasikan sebagai pneumonia sangat berat,
pneumonia berat, pneumonia dan bukan pneumonia, berdasarkan ada tidaknya tanda
bahaya, tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam dan frekuensi napas, dan dengan
pengobatan yang spesifik untuk masing-masing derajat penyakit.
Dalam MTBS/IMCI, anak dengan batuk di”klasifikasi”kan sebagai penyakit sangat berat
(pneumonia berat) dan pasien harus dirawat-inap; pneumonia yang berobat jalan, dan
batuk: bukan pneumonia yang cukup diberi nasihat untuk perawatan di rumah. Derajat
keparahan dalam diagnosis pneumonia dalam buku ini dapat dibagi menjadi
pneumonia berat yang harus di rawat inap dan pneumonia ringan yang bisa rawat jalan.
Tabel 9. Hubungan antara Diagnosis klinis dan Klasifikasi-Pneumonia (MTBS)
DIAGNOSIS (KLINIS) KLASIFIKASI (MTBS)
Di samping batuk atau kesulitan bernapas, hanya terdapat napas cepat saja.
Napas cepat:
o pada anak umur 2 bulan – 11 bulan: ≥ 50 kali/menit
o pada anak umur 1 tahun – 5 tahun : ≥ 40 kali/menit
Pastikan bahwa anak tidak mempunyai tanda-tanda pneumonia berat
(lihat bagian 4.2.2)
Tatalaksana
Tindak lanjut
Anjurkan ibu untuk memberi makan anak. Nasihati ibu untuk membawa kembali
anaknya setelah 2 hari, atau lebih cepat kalau keadaan anak memburuk atau tidak bisa
minum atau menyusu.
Ketika anak kembali:
Jika pernapasannya membaik (melambat), demam berkurang, nafsu makan
membaik, lanjutkan pengobatan sampai seluruhnya 3 hari.
Jika frekuensi pernapasan, demam dan nafsu makan tidak ada perubahan, ganti
ke antibiotik lini kedua dan nasihati ibu untuk kembali 2 hari lagi.
Jika ada tanda pneumonia berat, rawat anak di rumah sakit dan tangani sesuai
pedoman di bawah ini.
Kepala terangguk-angguk
Pernapasan cuping hidung
Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
Foto dada menunjukkan gambaran pneumonia (infiltrat luas, konsolidasi, dll)
Napas cepat:
o Anak umur < 2 bulan : ≥ 60 kali/menit
o Anak umur 2 – 11 bulan : ≥ 50 kali/menit
o Anak umur 1 – 5 tahun : ≥ 40 kali/menit
o Anak umur ≥ 5 tahun : ≥ 30 kali/menit
Suara merintih (grunting) pada bayi muda
Pada auskultasi terdengar:
o Crackles (ronki)
o Suara pernapasan menurun
o Suara pernapasan bronkial
Untuk keadaan di atas ini tatalaksana pengobatan dapat berbeda (misalnya: pemberian
oksigen, jenis antibiotik).
Tatalaksana
Terapi Antibiotik
Terapi Oksigen
Perawat sebaiknya memeriksa sedikitnya setiap 3 jam bahwa kateter atau prong tidak
tersumbat oleh mukus dan berada di tempat yang benar serta memastikan semua
sambungan baik.
Sumber oksigen utama adalah silinder. Penting untuk memastikan bahwa semua alat
diperiksa untuk kompatibilitas dan dipelihara dengan baik, serta staf diberitahu tentang
penggunaannya secara benar.
Pemantauan
Anak harus diperiksa oleh perawat paling sedikit setiap 3 jam dan oleh dokter minimal 1
kali per hari. Jika tidak ada komplikasi, dalam 2 hari akan tampak perbaikan klinis
(bernapas tidak cepat, tidak adanya tarikan dinding dada, bebas demam dan anak
dapat makan dan minum).
Komplikasi
Jika anak tidak mengalami perbaikan setelah dua hari, atau kondisi anak semakin
memburuk, lihat adanya komplikasi atau adanya diagnosis lain. Jika mungkin, lakukan
foto dada ulang untuk mencari komplikasi.
Gambar foto dada pneumonia berat
Beberapa komplikasi yang sering terjadi adalah sebagai berikut:
a) Pneumonia Stafilokokus. Curiga ke arah ini jika terdapat perburukan klinis secara
cepat walaupun sudah diterapi, yang ditandai dengan adanya pneumatokel atau
pneumotoraks dengan efusi pleura pada foto dada, ditemukannya kokus Gram positif
yang banyak pada sediaan apusan sputum. Adanya infeksi kulit yang disertai
pus/pustula mendukung diagnosis.
Terapi dengan kloksasilin (50 mg/kg/BB IM atau IV setiap 6 jam) dan gentamisin
(7.5 mg/kgBB IM atau IV 1x sehari). Bila keadaan anak mengalami perbaikan,
lanjutkan kloksasilin oral 50mg/kgBB/hari 4 kali sehari selama 3 minggu.
Catatan: Kloksasilin dapat diganti dengan antibiotik anti-stafilokokal lain seperti
oksasilin, flukloksasilin, atau dikloksasilin.
b) Empiema. Curiga ke arah ini apabila terdapat demam persisten, ditemukan tanda
klinis dan gambaran foto dada yang mendukung.
Tatalaksana
Drainase
Beri ampisillin + gentamisin selama 10 hari, seperti pada pneumonia Jika anak
tidak membaik dalam 48 jam, ganti dengan seftriakson (80 mg/ kgBB IV sekali
sehari dalam 30 menit) jika tersedia.
Jika tidak tersedia, beri gentamisin + kloksasilin (seperti pada pneumonia).
Pada anak umur 2-11 bulan juga diberikan kotrimoksazol dosis tinggi (8
mg/kgBB TMP dan 40 mg/kg SMZ IV setiap 8 jam, oral 3x/hari) selama 3
minggu. Pada anak berusia 12-59 bulan, pemberian antibiotik seperti di atas
diberikan jika ada tanda PCP (seperti gambaran pneumonia interstisial pada
foto dada)
Untuk penatalaksanaan lebih lanjut, termasuk profilaksis PCP (lihat Bab 8).
batuk
pilek
bernapas lewat mulut
demam
tidak ditemukan gejala/tanda di bawah ini:
o Napas cepat
o Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
o Stridor sewaktu anak dalam keadaan tenang
o Tanda bahaya umum
Wheezing dapat muncul pada anak kecil (lihat bagian 4.4, halaman 95).
Tatalaksana
Tindak lanjut
Anjurkan ibu untuk: