Presus Hilmi
Presus Hilmi
KISTA DERMOID
Pembimbing :
Dr. Herwati, Sp.OG
KASUS
• IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. FES
• Umur : 11 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pelajar
• Alamat : Tingkir Lor, Suruh.
• Masuk RS : 12 Desember 2017
• Pukul : 11.59 WIB
Keluhan Utama
• Pasien mengeluh nyeri perut
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke IGD RSU Salatiga pada tanggal 12/12/18 dengan
mengeluh nyeri perut bagian bawah sejak 4 hari sebelum masuk
Rumah Sakit (SMRS). Semakin hari nyeri dirasakan semakin
memberat, sehingga 2 hari SMRS pasien tidak masuk sekolah dan
hanya bisa berbaring di tempat tidur. Pasien merasa perutnya
semakin keras dan ada yang menonjol. Pasien merasa mual, namun
tidak muntah. Nafsu makan pasien menurun seminggu terakhir.
Pasien mengeluh tidak bisa kentut dan buang air besar (BAB) sejak 4
hari yang lalu.
• Pada tanggal 13/12/18 pasien di program untuk operasi Laparoskopi
dan USG abdomen, didapatkan hasil USG megarah gambaran kista
ovarii. Namun belum dikonsultasikan kepada Sp.OG
• Pada tanggal 14/12/18 pasien di operasi Laparotomi oleh Sp.B dan
Sp.OG.
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM, kejang,
karsinoma disangkal oleh pasien.
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Adanya anggota keluarga yang memiliki penyakit
hipertensi, jantung, DM, karsinoma disangkal oleh
pasien
• Riwayat Obstetri
• Pasien belum menstruasi dan belum pernah
berhubungan sexual
• Riwayat Pribadi
• Pasien sehari-hari tinggal bersama kakek nya,
orangtua tinggal di luar negri. Pasien selalu makan
makanan yang dibuat dirumah, tidak pernah memakan
mie instan.
PEMERIKSAAN FISIK (14 Desember 2017)
Admixture of sebum and hair within the cavity of an ovarian mature cystic teratoma
Well-developed teeth in ovarian mature cystic teratoma
Manifestasi klinis
• Lesi tumbuh lambat tanpa gejala khas
• Pembesaran pada perut dan perasaan penuh pada
perut.
• Rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian bawah.
Rasa sakit tersebut akan bertambah jika kista tetsebut
terpuntir atau terjadi ruptur.
• Pada stadium awal dapat berupa gangguan haid
• Jika tumor sudah menekan rektum atau kandung kemih
mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih
• Resiko dari torsi berkisar 15% ,
• Ruptur kista dermoid jarang terjadi (<1% kasus ) akut
peritonitis.
Gross appearance of struma ovarii. The thyroid tissue is represented by the solid areas.
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
– Kista yang besar dapat teraba dalam palpasi abdomen. Walau
pada wanita premonopause yang kurus dapat teraba ovarium
normal tetapi hal ini adalah abnormal jika terdapat pada wanita
postmenopause.
– Teraba massa yang kistik, mobile, permukaan massa umumnya
rata.
– Cervix dan uterus dapat terdorong pada satu sisi.
– Padaperkusi mungkin didapatkan ascites yang pasif.10
Pemeriksaan Penunjang
• Foto Rontgen
• Ultrasonografi
• Laparoskopi
• Parasentesis
• CT Scan
Gambaran USG
• Kista dermoid : gambaran masa kistik
berisi focus dan material ekogenik dimana
distribusinya tidak merata atau gambaran
sebuah area dengan ekogenik kuat
berasal dari jaringan tulang dan gigi.
• Kista serous dan kistaadenoma serous dikarakteristikkan
dengan adanya massa kistik anekoik unilokular atau kistik
bilokular disertai dengan didning regular tipis tanpa
vegetasi endokistik .
• Kistadenoma musinosum digambarkan sebagai masa
multilokular dengan dinding regular tipis dan septa serta
isi cairan dengan ekogenisitas bervariasi tanpa disertai
vegetasi endokistik.
• Kista hemorrhagic sebagai massa berisi cairan hiperekoik
dan septa tipis.
• Kista paraovarian sebagai kista anekoik unilokular yang
terpisah dari ovarium ipsilateral , berdinding tipis.
• Hidrosalphinx sebagai massa irregular , memanjang berisi
cairan anekoik.
Kista endometrioma
Penanganan
• Pada kista dermoid >6 cm atau ada riwayat
pembedahan dengan sangkaan perlengketan
laparotomi merupakan pilihan terbaik.
• Kistektomi dengan meninggalkan jaringan ovarium
yang sehat bagi pasien yang masih ingin
mempertahankan fungsi reproduksinya
• Ooforektomi bila memang tidak memungkinkan
mempertahankan jaringan ovarium atau fungsi
reproduksi tidak diperlukan atau pasien mendekati
usia menopause.
Komplikasi
• Torsi Kista
– Insidensi torsi kista sekitar 16% dan umumnya
pergerakan torsi searah dengan pergerakan jarum jam.
• Ruptur Kista
• Keganasan
– Proporsi tipe epidermoid paling sering timbul, sekitar 1-
3% kemudian di ikuti oleh tipe sarkoma dan melanoma
malignan.
• Anemia