Anda di halaman 1dari 12

GIZI DAN DIET

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PENYAKIT


JANTUNG KORONER
KELOMPOK 3
1. Andi Muhammad Khaerun Amin
2. Cipluk Arum Sari
3. Kristia Ayu Indah P
4. Muhammad Imron
5. Niken Prameswari
6. Rani Febrianti
7. Vivi Ardina Raharja
Definisi Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung akibat


adanya kelainan pada pembuluh koroner
yakni pembuluh nadi yang mengantarkan darahke aorta
ke jaringan yang melindungi rongga-rongga jantung(Yenrina, Krisnatuti, 1999).

Etiologi Penyakit Jantung Koroner

Salah satu penyakit jantung koroner adalah kebiasaan


makan makan makanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh.
Agar lemak mudah masuk dalam peredarah darah dan di serap tubuh maka
lemak harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol
(Yenrina, Krisnatuti, 1999).
Penyakit jantung koroner dapat disebabkan oleh beberapa hal:

a.Penyempitan (stenosis) dan penciutan (spasme) arteri koronaria,


tetapi penyempitan terhadap akan
memungkinkan berkembangnya koleteral yang cukup sebagai pengganti.

b.Aterosklerosis, menyebabkan sekitar 98% kasus PJK.

c.Penyempitan arteri koronaria pada sifilis, aortitis takayasu,


berbagai jenis arteritis yang mengenai arteri coronaria, dll.
Faktor – Faktor yang Menambah Risiko Terkena PJK

Dapat Diubah Tidak Dapat Diubah

a.Merokok a.Faktor genetika,


misalnya tingkat kolesterol
tinggi karena keturunan.

b.Kolesterol tinggi c.Tekanan darah tinggi


b.Masalah gender:
lebih banyak pria
d.Diabetes e.Kegemukan terkena PJK
daripada wanita

f.Stress g.Kurang berolahraga


c. Usia
Tanda dan Gejala

Perasaan terbakar
Nyeri dada
pada bagian dada

Sesak nafas Sesak di bagian dada

Perasaan mual Sering pusing

Detak jantung
Mati rasa pada
tidak teratur
bagian dada
dan sering kali cepat
Komplikasi

1.Nyeri dada (angina)


2.Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah (gagal jantung)
3.Irama denyut jantung yang tak normal
4.Serangan jantung yang mengancam jiwa menyebabkan
infark myocardium(kematian otot jantung)
karena persediaan darah tidak cukup
5.Angina pectoris yang tidak stabil,syok dan aritmia
6.Gagal jantung kongestif
7.Tekanan Darah Tinggi (hipertensi)
8.Diabetes
Pencegahan

1.Periksa tekanan darah secara teratur


2.Tidak merokok
3.Periksa apakah mengidap diabetes dan kendalikan
kadar glukosa darah bila mengidap diabetes
4.Pertahankan berat badan yang normal
5.Olahraga secara teratur
6.Diet rendah kolesterol dan lemak jenuh
7.Kurangi dampak stress dengan cara relaksasi
8.Lakukan pemeriksaan secara teratur
Penatalaksanaan Diet

1.Menurunkan kadar kolesterol LDL di bawah 130mg/dl pada individu


dengan PJK definitif atau dua fktor risiko tinggi kolesterol LDL.

2. Menurunkan kadar kolesterol LDL di bawah 160mg/dl


pada individu yang tidak mempunyai PJK definitif ataupun
dua faktor risiko PJK selain tingkat risiko tinggi kolesterol LDL.

3. Penurunan pemasukan lemak jenuh dan kolesterol,


bersamaan dengan penurunan berat badan jika individu terebut
mempunyai kelebihan berat, adalah cara untuk mencapai tujuan ini.
ASUHAN KEPERAWATAN

1.Kasus

2.Pengkajian

d. Data
a.Biodata Pemeriksaan
Fisik

e.Data
b.Riwayat Penyakit Pemeriksaan
Biokimia

c.Data
f.Data Pemeriksaan
Pemeriksaan
Diet
Antropometri
Rencana Keperawatan (Diet) Sesuai Diagnosa Keperawatan
Diet Penyakit Jantung

Prinsip atau Syarat Diet

a.Kebutuhan energy sesuai umur, antara 175-180 kkal/kg/BB


atau 150-175 kkal/kg/BB sehari. Bila asupan energy < 120 kkal/kg/BB,
akan terjadi defisiensi folat, B12, C Tembaga atau Cu, Zn dan Vit.D
b.Protein 3-4 gr/kg/BB untuk pembentukan otot jantung.
Pada gagal jantung 1-2 gr/kg/BB untuk meringankan kerja ginjal
c.Lemak sedang
d.Na dan cairaan dibatasi (bila ada oedema atau hipertensi)
e.Makanan mudah dicerna
f.Bentuk makanan dapat dimulai dari cair atau lunak
g.Kebutuhan cairan pada bayi adalah 140-160 ml/kg/BB dalam keadaan normal;
pada bayi kelainan jantung bawaan
kebutuhan cairan perlu dibatasi menjadi 110-120 ml/kg/BB sehari.
Bahan Makanan/Minuman Yang Diperbolehkan

Beras ditim/dibubur, kentang direbus.


Tepung beras, tepung terigu, tepung maizena,
Sumber Energi pudding gula dan sirup.
Minyak dan margarine tanpa garam untuk menumis.
Santan encer

Daging sapi atau daging kerbau.


Sumber Ikan direbus/dikukus/ditim/dipanggang.Susu.
zat pembangun Tahu, tempe, oncom direbus/dikukus/dipanggang.
Kacang hijau, kacang merah direbus.

Sayur yang mudah dicerna: bayam, kangkung,


Sumber
kacang panjang, buncis muda, labu siam, labu kuning
zat pengatur
Buah: papaya, avokad, jeruk, mangga, pisang dan sawo
Bahan Makanan/Minuman Tidak Diperbolehkan

Roti, biscuit, Nasi goreng, beras ketan, mi,


Sumber energi jagung, singkong, talas.
Minyak untuk menggoreng, mentega, santan kental.

Otak, lidah, abon, ikan asin,


Sumber zat pembangun ikan kaleng, ikan pindang, kornet,
ebi, telur asin, telur pindang, keju.

Sayuran/buah yang diawetkan dengan garam dapur


Sumber zat pengatur Sayuran mentah, sayuran/buah yang
menimbulkan gas

Garam dapur, soda kue vetsin


Bumbu yang mengandung garam dapur: kecap,
Bumbu
kaldu blok, tauco, saus tomat, petis,
dan bumbu yang merangsang: cabai

Minuman yang mengandung gas:


Minuman
air soda, minuman berkarbonasi.

Anda mungkin juga menyukai