Anda di halaman 1dari 21

TEORI KECEMASAN

A. TEORI PSIKODINAMIK
B. TEORI PERILAKU
C. TEORI INTERPERSONAL
D. TEORI KELUARGA
E. TEORI BIOLOGIK
• A. TEORI PSIKODINAMIK. ( S. Freud)
- Kecemasan timbul pertama dalam hidup
manusia saat lahir , saat merasakan lapar yg
pertama kali
- Kecemasan berikutnya muncul apabila ada
suatu keinginan dari id untuk menuntut
pelepasan dari ego, tetapi tidak mendapat
restu dari super ego, maka terjadilah konflik
dalam ego.
-
• B. TEORI PERILAKU
- Kecemasan berasal dari suatu respon
terhadap stimulus khusus (fakta).

- Kecemasan merupakan hasil frustrasi ,


sehingga akan mengganggu kemampuan
individu untuk mencapai tujuan yang
diinginkan
C. TEORI INTERPERSONAL
- Kecemasan terjadi karena ketakutan dan
penolakan antar individu, sehingga
menyebabkan individu bersangkutan merasa
tidak berguna

D. TEORI KELUARGA
- Menjelaskan bahwa kecemasan dapat terjadi
dan timbul secara nyata akibat adanya konflik
dalam keluarga.
E. TEORI BIOLOGIK
- Beberapa kasus kecemasan (5-42%)
merupakan suatu perhatian terhadap proses
biologis.
- Kecemasan dapat disebabkan oleh, penyakit
fisik atau keabnormalan, tidak oleh konflik
emosional.
- Kecemasan ini termasuk kecemasan sekunder.
FAKTOR PREDISPOSISI KECEMASAN
- Setiap perubahan dalam kehidupan atau
peristiwa kehidupan yang dapat menimbulkan
keadaan stres disebut stressor.
- Stres yg dialami seseorang dapat
menimbulkan kecemasan, atau kecemasan
merupakan manifestasi langsung dari stres
- Predisposisi lain yg dpt menimbulkan
kecemasan yaitu faktor genetik, faktor
organik, dan faktor psikologi.
- Pada pasien yang yang akan menjalani operasi,
faktor predisposisi kecemasan yg sangat
berpengaruh adalah faktor psikologis,
terutama ketidak pastian tentang prosedur
dan operasi yang akan dijalani.
GEJALA KECEMASAN

• A. Fase 1
- Keadaan fisik sebagaimana pada fase reaksi
peringatan maka tubuh mempersiapkan diri
untuk fight (berjuang).
- Pada fase ini tubuh merasakan tidak enak
sebagai akibat dari peningkatan sekresi
hormon adrenalin dan non adrenalin.
- Gejala adanya kecemasan dapat berupa rasa
tegang di otot dan kelelahan, terutama di otot
dada, leher dan punggung.
- Dalam persiapannya untuk berjuang,
menyebabkan otot akan menjadi lebih kaku
dan akibatnya akan menimbulkan nyeri di otot
dada, leher dan punggung
- Kadangkadang ketegangan ini akan
menimbulkan tremor dan gemetar yg dengan
mudah dapat dilihat pada jari-jari tangan
- Pd fase ini kecemasan merupakan mekanisme
peningkatan dari sistem syaraf yg
mengingatkan kita bahwa system syaraf
fungsinya mulai gagal mengolah informasi yg
ada secara benar.
• B. Fase 2
- Disamping gejala klinis seperti gelisah,
ketegangan otot, gangguan tidur dan keluhan
perut, penderita juga mulai tidak bisa
mengontrol emosinya dan tidak ada motivasi
diri.-
- Contoh Kehilangan motivasi diri seperti
seseorang yg menjatuhkan barang ke tanah,
kemudian ia berdiam diri saja beberapa lama
dgn hanya melihat barang yg jatuh tanpa
berbuat sesuatu
- Labilitas emosi dpt bermanifestasi mudah
menangis tanpa sebab, yg beberapa saat
kemudian kembali tertawa.-
- Mudah menangis yg berkaitan dgn stres
mudah diketahui.

- Akan tetapi kadang-kadang dari cara tertawa


yg agak keras dpt menunjukkan tanda adanya
gangguan kecemasan fase dua
C. Fase 3
- Keadaan kecemasan fase 2 dan 3 yg tdk
teratasi, sedangkan stressor tetap saja
berlanjut, maka penderita akan jatuh kedalam
kecemasan fase 3.
- Berbedea dgn gejala yg terlihat pada fase 1
dan 2 yg mudah di identifikasi kaitannya dgn
stres, gejala kecemasan pd fase 3 umumnya
berupa perubahan dlm tl dan umumnya tdk
mudah terlihat kaitannya dgn stres.
- Pd fase 3 ini dpt terlihat gejala seperti:
intoleransi dgn rangsang sensoris,kehilangan
kemampuan toleransi terhadap sesuatu yg
sepintas terlihat sebagai gangguan
kepribadian.
Ada 4 Klasifikasi Tingkat Kecemasan
1. Kecemasan ringan;
-berhubungan dgn ketegangan dlm
kehidupan sehari-hari dan menyebabkan
seseorang menjadi waspada dan
meningkatkan lahan persepsinya.
- dpt memotivasi belajar dan menghasilkan
pertumbuhan dan kreatifitas.
- Manifestasi yg muncul adalah kelelahan,
iritabel, lapang persepsi meningkat,
kesadaran tinggi, mampu untuk belajar,
motivasi meningkat dan tl sesuai situasi.
2. Kecemasan sedang;
- Memungkinkan seseorang untuk
memusatkat pd masalah yg penting dan
mengesampingkan yg lain sehingga seseorang
mengalami perhatian yg selektif, namun dpt
melakukan sesuatu yg terarah.
- Manifestasi yg muncul yaitu; kelelahan
meningkat, kecepatan denyut jantung dan
pernafasan meningkat, ketegangan otot
meningkat, bicara cepat dgn volume tinggi,
lahan persepsi menyempit, mampu belajar
namun tdk optimal, konsentrasi menurun,
perhatian selektif dan terfokus pd rangsangan
yg tdk menambah ansietas, mudah
tersinggung, tdk sabar, mudah lupa, marah
dan menangis.

3. Kecemasan berat;
- sangat mengurangi lahan persepsi seseorang
- seseoran cenderung untuk memusatkan pd
sesuatu yg terinci dan spesifik, serta tdk dpt
berpikir ttg hal lain.
- org tsb memerlukan banyak pengarahan untuk
dpt memusatkan pd sesuatu area yg lain.
- manifestasi yg muncul seperti mengeluh
pusing, sakit kepala, tdk dpt tidur, sering
kencing, diare, lahan persepsi menyempit, tdk
mau belajar secara efektif, berfokus pd dirinya
sendiri dan keinginan untuk menghilangkan
kecemasan tinggi, perasaan tdk berdaya,
bingung, disorientasi.
4. Panik;
- berhubungan dgn terperangah, ketakutan
dan teror karena mengalami kehilangan
kendali.
- orang yg sedang panik tdk mampu
melakukan sesuatu walaupun dgn
pengarahan.
- manifestasi yg timbul; susah bernafas,
berteriak, menjerit, mengalami halusinasi dan
delusi, tdk dpt berespon terhadap perintah yg
sederhana, pucat, pembicaraan inkoheren.
Respon Fisiologis terhadap kecemasan

• Kardio vaskuler; Peningkatan tekanan darah,


palpitasi, jantung berdebar, denyut nadi
meningkat, tekanan nadi menurun, syock dll
• Respirpirasi; nafas cepat dan dangkal, rasa
tertekan pd dada, rasa tercekik
• Kulit; perasaan panas atau dingin pd kulit,
muka pucat, berkeringat seluruh tubuh, rasa
terbakan pada muka, telapak tangan
berkeringat, gatal-gatal
• Gastro intestinal; Anoreksia, rasa tdk nyaman
pada perut, rasa terbakar di epigastrium,
nausea, diare
• Neuromuskuler; refleks meningkat, reaksi
kejutan, mata berkedip-kedip, insomnia,
tremor, kejang, wajah tegang, gerakan lambat
Respon Psikologis terhadap kecemasan
• Perilaku; gelisah, tremor, gugup, bicara cepat
dan tdk ada kordinasi, menarik diri,
menghindar.
• Kognitif; gangguan perhatian, konsentrasi
hilang, mudah lupa, salah tafsir, bloking,
bingung, lapangan persepsi menurun, kawatir
yg berlebihan, takut kecelakaan, takut mati,
obyektifitas menurun, dll
• Afektif; tdk sabar, tegang, tremor, gugup yg
luar biasa, sangat gelisah, dll

Anda mungkin juga menyukai