Anda di halaman 1dari 44

CASE

REPORT
Otitis Media Akut

PEMBIMBING : DR. RICKY YUE, SP.THT-KL

THERESIA HERESTUWITO NARU 2015.061.200


YONATHAN ARDHANA CHRISTANTO 2015.061.201
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. C
• Usia : 7 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pendidikan : SD
• Alamat : Muara Angke
• Tanggal Pemeriksaan : 26 Juli 2017
ANAMNESIS
• Keluhan utama
Telinga kiri keluar cairan sejak 1 hari SMRS

• Keluhan tambahan
Pendengaran menurun sejak 2 hari SMRS
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
3 hari SMRS 2 hari SMRS 1 hari SMRS
Pasien menangis kesakitan
Keluar cairan berwarna
pada telinga dan kembali
Pada malam hari, pasien putih kekuningan,
demam, oleh ibu pasien
mengalami demam, namun sedikit kental, dari
dibawa ke Puskesmas.
tidak diukur menggunakan telinga kiri.
termometer, hanya
Ibu pasien juga
berdasarkan perabaan Demam sedikit
mengeluhkan pendengaran
dirasakan, pendengaran
kiri anaknya menurun
Pasien juga mengeluhkan masih menurun
telinga kiri mendadak sakit,
Hasil pemeriksaan
terasa sepanjang hari Pasien kembali dibawa
dikatakan terdapat infeksi
ke Puskesmas
pada telinga
Intervensi : sirup
Intervensi : sirup Tempra
antibiotik 3x1 cth, Intervensi :
2x1 cth
tempra dilanjutkan Pasien dirujuk ke RS
Respon : demam sedikit
Respon : pasien menjadi Atma Jaya
turun, telinga masih sakit
lebih tenang
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
• Keluhan lain pada telinga, seperti suara berdenging,
maupun rasa pusing berputar disangkal
• Keluhan pada area hidung sempat dialami oleh
pasien pada 9 hari SMRS, yaitu hidung mampet
selama 4 hari, diberikan sirup Konidin dan gejala
membaik
• Keluhan pada area tenggorok juga dialami pasien
bersamaan dengan onset hidung mampet, yaitu
batuk-batuk dengan sedikit lendir berwarna putih
kekuningan.
• Ibu pasien mengaku jarang membersihkan telinga
pasien dengan cotton bud ataupun alat-alat kecil
lainnya (tusuk gigi, jarum, dll)
Riwayat penyakit
dahulu
• Riwayat keluhan serupa : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat imunisasi : imunisasi dasar lengkap menurut
Kemenkes
• Riwayat operasi : disangkal
• Riwayat tindakan radiasi pada area kepala-leher :
disangkal
• Riwayat trauma : disangkal
• Riwayat ISPA :
Pasien sempat mengalami batuk dan pilek (hidung
mampet) 9 hari SMRS, selama 4 hari. Gejala membaik
setelah diberikan konidin sirup selama 3 hari.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : tampak sakit ringan
• Kesadaran : compos mentis
• Tanda-tanda vital :
• HR : 88x/menit
• RR : 20x/menit
• Suhu : 37,2 C
• BB : 20 kg
TELINGA
• Aurikula
Dextra Pemeriksaan Sinistra
Normal Bentuk Normal
- Laserasi -
- Hematoma -
- Edema -
- Massa -
- Kista -
- Nyeri tarik -
aurikula
TELINGA
• Pre-aurikula

Dextra Pemeriksaan Sinistra


- Nyeri tekan tragus -
- Hiperemis -
- Edema -
- Fistula -
- Abses -
TELINGA
• Retro-aurikula

Dextra Pemeriksaan Sinistra


- Nyeri tekan -
mastoid
- Hiperemis -
- Edema -
- Fistula -
TELINGA
• Liang Telinga

Dextra Pemeriksaan Sinistra


lapang Lapang/sempit lapang
- Hiperemis -
- Laserasi -
- Massa -
- Benda asing -
Kering, sedikit Serumen -
- Sekret Putih kental,
menghalangi
visualisasi MT-
TELINGA
• Membran Timpani
*setelah sekret dibersihkan
Dextra Pemeriksaan Sinistra
Arah jam 5 Refleks cahaya -
Normal Warna Sedikit hiperemis
Intak Keutuhan Tidak intak
- Perforasi
-Letak -Inferoanterior
-Bentuk -bulat
-Besar -15%
TELINGA
• Pemeriksaan Fungsi

Dextra Pemeriksaan Sinistra


+ Rinne -
Lateralisasi ke kiri Weber Lateralisasi ke kiri
HIDUNG
• Pemeriksaan Umum dan Rhinoskopi Anterior

Dextra Pemeriksaan Sinistra


Vestibulum
- Sekret -
- Edema -
- Hiperemis -
- Laserasi -
- Krusta -
- Furunkel -
HIDUNG
• Pemeriksaan Umum dan Rhinoskopi Anterior
Dextra Pemeriksaan Sinistra
Cavum Nasi
Lapang Lapang/sempit Lapang
- Mukosa -
- Sekret -
- Edema -
- Hiperemis -
- Krusta -
- Darah -
- Polip -
HIDUNG
• Pemeriksaan Umum dan Rhinoskopi Anterior

Dextra Pemeriksaan Sinistra


Septum Nasi
Tidak Deviasi Tidak deviasi
deviasi
Konka Inferior
Eutrofi Autrofi/Eutrofi/Hipertrofi Eutrofi
- Livid/Pucat/Hiperemis -
- Kongesti -
HIDUNG
• Tes aliran udara dan pemeriksaan sinus

Dextra Pemeriksaan Sinistra


Simetris Hembusan Simetris

Nyeri tekan
- Sinus maxillaris -
- Sinus frontalis -
- Sinus ethmoidalis -
TENGGOROK
• Pemeriksaan Mulut
Dextra Pemeriksaan Sinistra
Di tengah Uvula Di tengah
Arkus Faring
Simetris Simetris Simetris
- Hiperemis -
Dinding Faring
- Edema -
- Hiperemis -
- Post nasal drip -
- Granul -
- Abses -
Tonsil
T1 Ukuran T1
- Hiperemis -
- Kripta -
- Detritus -
RESUME
• An. C, 7 tahun, datang dengan keluhan otorrhea AS
sejak 1 hari SMRS. Sekret berwarna putih kekuningan,
agak kental.
• Pada 3 hari SMRS, pasien sempat mengalami demam
dan otalgia, oleh ibu pasien diberikan sirup tempra
2x1 cth, gejala membaik
• Pada 2 hari SMRS pasien kembali demam dan
otalgia, pendengaran juga menurun, dibawa ke
Puskesmas dan diberikan sirup antibiotik 3x1 cth
• Pada 1 hari SMRS, pasien mengalami otorrhea
sehingga dirujuk oleh Puskesmas menuju RSAJ
RESUME
• Pada 9 hari SMRS, pasien mengalami batuk dan nasal
blockage, diberikan sirup konidin selama 3 hari dan
gejala membaik.
RESUME
Pada pemeriksaan fisik umum didapatkan dalam batas
normal
Pada pemeriksaan fisik THT didapatkan :
• Pemeriksaan telinga :
• AD : dalam batas normal, MT intak
• AS : tampak sekret putih kekuningan menutupi MT,
setelah dilakukan aural toilet tampak perforasi MT
pada regio inferoanterior, bulat, + 15%. MT sedikit
hiperemis
• Pemeriksaan hidung : dalam batas normal
• Pemeriksaan tenggorokan : dalam batas normal
DIAGNOSIS KERJA
• Otitis media akut
TATALAKSANA
• Medikamentosa
• Amoxiclav syrup* 2 dd 1,5 cth
• Paracetamol syrup** 4 dd 2 cc
• Non-medikamentosa
• Telinga kiri tidak boleh basah, hati-hati ketika
mandi dan keramas
• Apabila dalam 2 hari tidak terdapat perbaikan
gejala, segera kontrol

*Amoxicillin 600 mg-Clavulanate 42,9 mg / 5 ml


** Paracetamol 160 mg / 5 ml
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
OMA
• Onset cepat berupa tanda gan gejala inflamasi pada telinga tengah

Uncomplicated OMA
• Tanpa ottorhea

Severe OMA
• OMA + moderate-severe otalgia atau demam dengan derajat
yang sama atau >39°C

Non severe OMA


• OMA + mild otalgia & temperatur < 39°C
Epidemiologi
• Puncak pada dua tahun pertama
(terutama 6-12 bulan)
• 90% Anak terkena OMA sebelum usia
sekolah (50% sebelum usia 1 tahun)
• 1 dari tiga anak akan menderita 3 kali
atau lebih episode OMA sebelum usia 3
tahun
FAKTOR RISIKO
Tuba Eustachius
• Anatomi Tuba Eustachi pada anak
• Lebih horizontal
• Lebih pendek meningkatkan risiko OM

• Lebih lebar

• Aktivitas M. Tensor veli palatini (TVP) dalam regulasi


fungsi Tuba eustachius  (1) tekanan, (2) proteksi, (3)
clearance/drainase
ETIOLOGI INFEKSI
• Streptococcus pneumoniae (30-
50%)
• Haemophilus influenzae (20-30%)
• Moraxella catarrhalis (10-20%)
• Respiratory Syncitial Virus (RSV)
Patofisiologi
Gejala Klinis

Otalgia Demam

Emotional
Ottorhea disstres
(iritabble)

Gangguan Berkurangnya
tidur nafsu makan
Diagnosis
Children who present with moderate
to severe bulging of the TM or new
onset of otorrhea not due to acute
otitis externa

Children who present with mild bulging of the


TM and recent (less than 48 hours) onset of ear
pain (holding, tugging, rubbing of the ear in a
nonverbal child) or intense erythema of the
TM
Diagnosis

Pneumatic Otoscop

• Standar untuk diagnosis Otitis Media


• Menilai counter TM (normal, retraksi, full, bulging),
warna TM (abu-abu, kuning, pink, amber, putih,
merah, biru), translusensi TM ( translusen, semiopaq,
opaq), moblitas TM (normal, meningkat, berkurang,
absent)
Tatalaksana
OTALGIA!

Severe OMA  Atntibiotik

• The clinician should prescribe antibiotic therapy for AOM


(bilateral or unilateral) in children 6 months and older with
severe signs or symptoms (ie, moderate or severe otalgia or
otalgia for at least 48 hours, or temperature 39°C [102.2°F] or
higher)

Non Severe Unilateral OMA in Young Children

• Antibiotik + follow up ketat


• Observasi  gejala memburuk atau tidak membaik dalam 48-
72 jam  mulai antibiotik
AAP (2015)
Tatalaksana
Non Severe OMA in Older Children

• Antibiotik
• Observasi + follow up ketat  gejala memburuk
atau tidak membaik dalam 48-72 jam  antibiotik
REGIMEN
ANTIBIOTIK
Tatalaksana

Tympanostomy

• Tympanostomy tubes for recurrent


AOM (3 episodes in 6 months or 4
episodes in 1 year, with 1 episode in
the preceding 6 months).
Pencegahan

Vaksin Pneumokokus

Vaksin Influenza

Breasfeeding

Mengurangi paparan asap rokok pada anak


TINJAUAN PUSTAKA
• Allan S., Aaron E, Tasnee C, Theodore G, Alejandro H,
Mary A, et all. Clinical practice guideline the diagnosis
and management of acute otitis media. American
Academuy of Pediatric. 131;964-999. Aug 2015
• Bailey BJ, Johnson J, Newlands SD. Head & Neck Surgery,
otolaryngology 4th ed. 2006. Lippincott Williams &
Wilkins p. 1268
• Flint PW, Haughey BH, Luno VJ, Niparko JK, Richardson
MA. Cummings Otolaryngology Head and Neck Surger.
6th ed. 2015. Elsevier.
• Ballenger’s Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery.
17th Ed. 2009

Anda mungkin juga menyukai