Anda di halaman 1dari 27

MIKOSIS

SUPERFISIALIS
KELOMPOK 6
• Nur Hidayah
•M. Ilyasa Hardian
•Ria Shania
•Rizqia Syaffa Sabila
Mikosis
Superfisialis
Mikosis superfisial adalah infeksi jamur
yang mengenai bagian epidermis,
disebabkan oleh kolonisasi jamur atau ragi.
Infeksi jamur yang termasuk mikosis
superfisial adalah piedra hitam (disebabkan
oleh Piedraia hortae), piedra putih
(disebabkan oleh Trichosporon beigelii),
pityriasis versicolor (disebabkan
oleh Malassezia furfur), and tinea nigra
(disebabkan oleh Phaeoannellomyces
werneckii).
DEFINISI Dermatofitosis
ialah mikosis superfisialis yang disebabkan oleh jamur
golongan dermatofita. Jamur ini mengeluarkan enzim
keratinase sehingga mampu mencerna keratin pada kuku,
rambut dan stratum korneum pada kulit.
Dermatofitosis disebabkan oleh jamur Epidermophyton,
Microsporum, dan Trichophyton.
Dermatofita bersifat keratofilik, mencerna keratin dan
membutuhkan zat makanan untuk pertumbuhannya
sehingga dermatofita akan banyak ditemukan pada daerah
yang kaya akan zat keratin seperti kulit, kuku, dan rambut.
Hingga saat ini terdapat 40 dermatofita yg telah dikenal,
terbagi dalam tiga spesies yaitu epidermophyton,
microsporum, dan trichophyton.
JENIS-JENIS
Dermatofitosis
Jenis-jenis
Dermatofitosis
1. TINEA KAPITIS
Kurap dari kulit kepala (tinea capitis) adalah infeksi jamur pada poros kulit kepala dan rambut.
Tanda-tanda dan gejala kurap kulit kepala dapat bervariasi, tapi biasanya muncul dengan ditandai gatal,
bersisik, botak di kepala.

Biasanya penyakit ini banyak menyerang anak-anak dan sering ditularkan melalui binatang-
binatang peliharaan seperti kucing, anjing dan sebagainya.
Berdasarkan bentuk yang khas Tinea Kapitis
dibagi dalam 4 bentuk
✖ Gray pacth ring worm ✖ Black dot ring worm
Penyakit ini dimulai dengan papel merah Terutama disebabkan oleh Trikofiton
kecil yang melebar ke sekitarnya dan membentuk Tonsurans, T. violaseum, mentagrofites.
bercak yang berwarna pucat dan bersisik. Warna infeksi jamur terjadi di dalam rambut
rambut jadi abu-abudan tidak mengkilat lagi, serta (endotrik) atau luar rambut (ektotrik) yang
mudah patah dan terlepas dari akarnya, menyebabkan rambut putus tepat pada
sehinggamenimbulkan alopesia setempat. Dengan permukaan kulit kepala. Ujung rambut tampak
pemeriksaan sinar wood tampak flourisensi sebagai titik-titik hitam diatas permukaan ulit,
kekuning-kuningan pada rambut yang sakit yang berwarna kelabu sehingga tarnpak
melalui batas “Grey pacth” tersebut. Jenis ini sebagai gambaran ” back dot”. Biasanya
biasanya disebabkan spesies mikrosporon dan bentuk ini terdapat pada orang dewasa dan
trikofiton. lebih sering pada wanita. Rambut sekitar lesi
juga jadi tidak bercahaya lagi disebabkan
kemungkinan sudah terkena infeksi penyebab
utama adalah Trikofiton
tonsusurans dan T.violaseum.
Berdasarkan bentuk yang khas Tinea Kapitis
dibagi dalam 4 bentuk
✖ 3. Kerion ✖ 4. Tinea favosa
✖ Bentuk ini adalah yang serius, karena disertai ✖ Kelainan di kepala dimulai dengan bintik-
dengan radang yang hebat yang bersifat lokal, bintik kecil di bawah kulit yang
sehingga pada kulit kepala tampak bisul-bisul berwarnamerah kekuningan dan berkembang
kecil yang berkelompok dan kadang-kadang menjadi krusta yang berbentuk
ditutupi sisik-sisik tebal. Rambut di daerah ini cawan(skutula), serta memberi bau busuk
putus-putus dan mudah dicabut. Bila kerion ini seperti bau tikus “moussy odor”. Rambut di
pecah akan meninggalkan suatu daerah yang botak atas skutula putus-putus dan mudah lepas dan
permanen oleh karena terjadi sikatrik. Bentuk ini tidak mengkilat lagi. Bila menyembuh akan
terutama disebabkan oleh Mikosporon kanis, meninggalkan jaringan parut dan alopesia yang
M.gipseum , T.tonsurans dan T. Violaseum. permanen. Penyebab utamanya adalah
Trikofiton schoenleini, T. violasum dan T.
gipsum. Oleh karena Tinea kapitis ini sering
menyerupai penyakit-penyakit kulit yang
menyerang daerah kepala, maka penyakit ini
harus dibedakan dengan penyakit-penyakit
bukan oleh jamur seperti: Psoriasis
vulgaris dan Dermatitis seboroika.
2. Tinea Korporis
Penyakit ini banyak diderita oleh orang-orang yang kurang mengerti kebersihan dan banyak bekerja
ditempat panas, yang banyak berkeringat serta kelembaban kulit yang lebih tinggi. Predileksi biasanya
terdapat dimuka, anggota gerak atas, dada, punggung dan anggota gerak bawah.
Bentuk yang klasik dimulai dengan lesi-lesi yang bulat atau lonjong dengan tepi yang aktif. Dengan
perkembangan ke arah luar maka bercak-bercak bisa melebar dan akhirnya dapat memberi gambaran yang
polisiklis, arsiner, atau sinsiner. Pada bagian tepi tampak aktif dengan tanda-tanda eritema, adanya papel-
papel dan vesikel, sedangkan pada bagian tengah lesi relatif lebih tenang. Bila tinea korporis ini menahun
tanda-tanda aktif jadi menghilang selanjutnya hanya meningggalkan daerah-daerah yang hiperpigmentasi
saja. Kelainan-kelainan ini dapat teIjadi bersama-sama dengan Tinea kruris.
Penyebab utamanya adalah : T.violaseum, T.rubrum, T.metagrofites, Mikrosporon gipseum, M.kanis,
M.audolini.
3. Tinea Kruris
Penyakit ini memberikan keluhan perasaan gatal yang menahun, bertambah hebat bila disertai dengan
keluarnya keringat. Kelainan yang timbul dapat bersifat akut atau menahun. Kelainan yang akut
memberikan gambaran yang berupa makula yang eritematous dengan erosi dan kadang-kadang terjadi
ekskoriasis. Pinggir kelainan kulit tampak tegas dan aktif. Apabila kelainan menjadi menahun maka
efloresensi yang nampak hanya makula yang hiperpigmentasi disertai skuamasi dan likenifikasi.
Gambaran yang khas adalah lokalisasi kelainan, yakni daerah lipat paha sebelah dalam, daerah
perineum dan sekitar anus. Kadang-kadang dapat meluas sampai ke gluteus, perot bagian bawah dan
bahkan dapat sampai ke aksila.
✖ Penyebab utama adalah Epidermofiton flokkosum, Trikofiton rubrum dan T.mentografites.
4. Tinea Pedis
Tinea pedis disebut juga Athlete’s foot “Ring worm of the foot”. Penyakit ini sering menyerang orang-
orang dewasa yang banyak bekerja di tempat basah seperti tukang cuci, pekerja-pekerja di sawah atau
orang-orang yang setiap hari harus memakai sepatu yang tertutup seperti anggota tentara. Keluhan
subjektif bervariasi mulai dari tanpa keluhan sampai rasa gatal yang hebat dan nyeri bila ada infeksi
sekunder.
Ada 3 bentuk Tinea pedis yaitu
✖ Bentuk intertriginosa ✖ 2. Bentuk hiperkeratosis
Keluhan yang tampak berupa ✖ Disini lebih jelas tampak ialah terjadi penebalan kulit disertai sisik
maserasi, skuamasi serta erosi, di terutama ditelapak kaki, tepi kaki dan punggung kaki. Bila
celah-celah jari terutama jari IV dan hiperkeratosisnya hebat dapat terjadi fisurafisura yang dalam
jari V. Hal ini terjadi disebabkan pada bagian lateral telapak kaki.
kelembaban di celah-ceIah jari
tersebut membuat jamur-jamur
✖ 3. Bentuk vesikuler subakut
hidup lebih subur. Bila menahun ✖ Kelainan-kelainan yang timbul di mulai pada daerah sekitar antar
dapat terjadi fisura yang nyeri bila jari, kemudian meluas ke punggung kaki atau telapak kaki.
kena sentuh. Bila terjadi infeksi Tampak ada vesikel dan bula yang terletak agak dalam di bawah
dapat menimbulkan selulitis atau kulit, diserta perasaan gatal yang hebat. Bila vesikel-vesikel ini
erisipelas disertai gejala-gejala memecah akan meninggalkan skuama melingkar yang disebut
umum. Collorette. Bila terjadi infeksi akan memperhebat dan
memperberat keadaan sehingga dapat terjadi erisipelas. Semua
bentuk yang terdapat pada Tinea pedis, dapat terjadi pada Tinea
manus, yaitu dermatofitosis yang menyerang tangan.
✖ Penyebab utamanya ialah : T .rubrum, T .mentagrofites,
dan Epidermofiton flokosum.
5. Tinea Unguium
Penyakit ini dapat dibedakan dalam 3 bentuk tergantung jamur penyebab dan permulaan dari dekstruksi
kuku. Subinguinal proksimal bila dimulai dari pangkal kuku, Subinguinal distal bila di mulai dari tepi
ujung dan Leukonikia trikofita bila di mulai dari bawah kuku. Permukaan kuku tampak suram tidak
mengkilat lagi, rapuh dan disertai oleh subungual hiperkeratosis. Dibawah kuku tampak adanya detritus
yang banyak mengandung elemen jamur. Onikomikosis ini merupakan penyakit jamur yang kronik
sekali, penderita minta pertolongan dokter setelah menderita penyakit ini setelah beberapa lama, karena
penyakit ini tidak memberikan keluhan subjektif, tidak gatal, dan tidak sakit. Kadang-kadang penderita
baru datang berobat setelah seluruh kukunya sudah terkena penyakit.
✖ Penyebab utama adalah : T.rubrum, T.metagrofites

14
6. Tinea Imbrikata
Penyakit ini adalah bentuk yang khas dari Tinea korporis yang disebabkan oleh Trikofiton
consentricum. Gambaran klinik berupa makula yang eritematous dengan skuama yang melingkar.
Apabila diraba terasa jelas skuamanya menghadap ke dalam. Pada umumnya pada bagian tengah dari
lesi tidak menunjukkan daerah yang lebih tenang, tetapi seluruh makula ditutupi oleh skuama yang
melingkar. Penyakit ini sering menyerang seluruh permukaan tubuh sehingga menyerupai :
■ Eritrodemia
■ Pempigus foliaseus
■ Iktiosis yang sudah menahun

15
7. Tinea Barbae
Penderita Tinea barbae ini biasanya mengeluh rasa gatal di daerah jenggot, jambang dan kumis, disertai
rambut-rambut di daerah itu menjadi putus.
Ada 2 bentuk yaitu superfisialis dan kerion
■ Superfisialis : kelainan-kelainan berupa gejala eritem, papel dan skuama yang mula-mula
kecil selanjutnya meluas ke arah luar dan memberi gambaran polisiklik, dengan bagian tepi
yang aktif. Biasanya gambaran seperti ini menyerupai tinea korporis.
■ Kerion : bentuk ini membentuk lesi-lesi yang eritematous dengan ditutupi krusta atau abses
kecil dengan permukaan membasah oleh karena erosi.

16
Penyebab Dermatofitosis
Dermatofita ialah golongan jamur yang
menyebabkan dermatofitosis dan mempunyai
sifat mencernakan keratin. Dermatofita
termasuk kelas Fungi imperfecti yang terbagi
dalam 3 genus yaitu Microsporum,
Trichophyton, dan Epidermophyton.
1. Jamur Trycophyton
Jamur genus Trichophyton ditandai dengan pengembangan baik microconidia makro dan halus
berdinding. Macroconidia sebagian besar ditanggung lateral langsung pada hifa atau tangkai pendek,
dan tipis atau berdinding tebal, clavate untuk fusiform, dan berkisar 4-8 oleh 8-50 pM dalam ukuran.
Macroconidia sedikit atau tidak ada dalam banyak spesies. Microconidia adalah bulat, pyriform untuk
clavate atau yang bentuknya tidak beraturan, dan berkisar dari 2 hingga 3 oleh 2 sampai 4 pM dalam
ukuran. Spesies Trichophyton adalah penyebab paling umum dari kaki atlet (tinea pedis)

18
2. Jamur Microsporum
Microsporum adalah genus jamur yang menyebabkan tinea capitis , tinea corpus , kurap , dan
dermatophytoses lain ( infeksi jamur pada kulit ) . Bentuk Microsporum kedua macroconidia ( struktur
reproduksi aseksual besar ) dan microconidia ( struktur reproduksi aseksual yang lebih kecil ) pada
konidiofor pendek . Macroconidia adalah hialin , multiseptate , variabel dalam bentuk , fusiform ,
berbentuk gelendong untuk obovate , 7-20 oleh 30-160 um dalam ukuran, dengan echinulate tipis atau
tebal untuk verrucose dinding sel . Bentuk , ukuran , dan dinding sel fitur adalah karakteristik penting
untuk identifikasi spesies . Microconidia adalah hialin , bersel tunggal , pyriform untuk clavate ,
berdinding halus , 2,5-3,5 4-7 um dalam ukuran dan tidak diagnostik untuk salah satu spesies.
✖ Pemisahan genus ini dari Trichophyton pada dasarnya didasarkan pada kekasaran dinding sel
macroconidial , meskipun dalam praktek ini kadang-kadang sulit untuk mengamati . Tujuh belas spesies
Microsporum telah dijelaskan ; Namun , hanya spesies yang lebih umum termasuk dalam deskripsi ini .

19
3. Jamur Epidermophyton
Epidermophyton adalah genus jamur yang menyebabkan dangkal dan kulit mikosis, termasuk E.
floccosum, penyebab tinea corporis (kurap), tinea cruris (gatal-gatal), tinea pedis (kaki atlet), dan
onikomikosis atau tinea unguium, infeksi jamur kuku.
✖ Sebagaimana umumnya jamur, maka jamur jamur penyebab kurap ini berkembang biak dengan spora.
sangat mudah menular dan menyebar. Cara paling baik untuk menghindarinya adalah dengan menjaga
kebersihan badan dan lingkungan sebaik mungkin. dan jika memang sudah terkena penyakit kulit ini,
obat paling ampuh biasanya adalah obat luar, yang bisa langsung berkontak dengan jamur dan
sporanya.

20
Penyebaran
Dermatofitosis
1. Etiologi
Jamur berkembang dalam kondisi lembab, daerah hangat, seperti ruang ganti, tanning bed, kolam
renang dan di lipatan kulit dan dapat menyebar dengan berbagi barang olahraga, handuk, dan pakaian.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan penyebaran infeksi dari man to man adalah adanya kontak
langsung dengan kulit orang yang terkena dermatofitosis dan adanya kondisi yang menguntungkan
jamur untuk berkembang.
✖ Meskipun dunia penuh dengan pejamu, jamur, dan jamur, namun hanya menimbulkan masalah
dibeberapa area kulit. Agen ini disebut dermatofit, yang berarti "jamur kulit." Infeksi dengan jamur ini
dikenal sebagai dermatofitosis. Jamur kulit hanya dapat hidup pada lapisan yang mati dari protein
keratin kulit. dermatofitosis jarang menyerang lebih dalam ke dalam tubuh dan tidak bisa hidup pada
selaput lendir,
✖ Nama ilmiah untuk paling umum dari jamur dermatofit yang menyebabkan kurap diantaranya adalah
Trichophyton rubrum, Trichophyton tonsurans, Trichophyton interdigitale atau Trichophyton
mentagrophytes, Microsporum canis, dan Epidermophyton floccosum.

22
2. Patogenesis
Sebaran geografis keberadaannya cukup luas, namun penyakit ini lebih banyak ditemukan di daerah
beriklim tropis dan subtropis, terutama daerah dengan kondisi udara panas dan kelembaban yang tinggi.
Kemudian pada daerah yang mempunyai empat musim.
✖ Di negara-negara yang beriklim subtropik atau dingin, kejadian ringworm lebih sering, karena dalam
bulan-bulan musim dingin, hewan-hewan selain kurang menerima sinar matahari secara langsung, juga
sering bersama-sama di kandang, sehingga kontak langsung di antara sesama individu lebih banyak
terjadi.
✖ Cara penularan jamur dapat secara langsung dan secara tidak langsung. Penularan langsung dapat
secara fomitis, epitel, rambut-rambut yang mengandung jamur baik dari manusia, binatang atau dari
tanah. Penularan tak langsung dapat melalui tanaman, kayu yang dihinggapi jamur, barang-barang atau
pakaian, debu atau air. Disamping cara penularan tersebut diatas, untuk timbulnya kelainan-kelainan di
kulit tergantung dari beberapa faktor seperti faktor virulensi dari dermatofita, faktor trauma, kulit yang
utuh tanpa lesi-lesi kecil, factor suhu dan kelembaban, kurangnya kebersihan dan faktor umur dan jenis
kelamin (Ahmad., R.Z. 2009).

23
Penanggulangan
Dermatofitosis
Cara Mengatasi Infeksi Jamur
Kulit dengan Obat Anti Jamur
✖ Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit dengan Obat Anti Jamur
✖ Penanganan utama infeksi jamur kulit adalah dengan obat-obatan antijamur, seperti krim atau salep.
Obat antijamur bekerja dengan cara menghancurkan dinding sel jamur sehingga isi sel keluar dan sel
jamur mati, atau dengan menghambat sel-sel jamur bertumbuh dan berkembang biak.
✖ Antijamur oral - dalam bentuk kapsul, pil, atau bentuk cair. Diberikan apabila infeksi jamur kulit luas
dan tidak dapat diatasi dengan obat antijamur topikal.
✖ Terdapat berbagai macam obat-obatan anti jamur topikal dengan berbagai bentuk, merk dan tingkat
kekuatan. Namun secara umum, obat antijamur berisi clotrimazole, miconazole, nystatin, ketoconazole,
atau kombinasi dari beberapa kandungan tersebut. Pada kemasan obat dapat dilihat jenis kandungan
obat di dalamnya dan seberapa banyak komposisi bahan tersebut dalam obat, biasanya dituliskan dalam
bentuk persen (%). Pastikan kandungan obat cukup kuat namun juga tidak membahayakan.

25
Cara Menghindari Penyakit
Jamur Kulit
Menjaga kebersihan kulit adalah kunci pencegahan infeksi jamur kulit,
khususnya bagi Anda yang aktif bergerak, senang berolahraga, atau
sering melakukan aktivitas di luar ruangan. Berikut adalah hal-hal yang
dapat Anda lakukan agar tidak terserang infeksi jamur:
✖ Jaga kebersihan kulit. Gunakan sabun pada saat mandi.
✖ Segera keringkan kulit apabila basah atau berkeringat.
✖ Ganti pakaian dalam dan kaos kaki setiap hari.
✖ Jemur sepatu di udara terbuka dan jaga agar bagian dalam sepatu tidak
lembap.
✖ Jangan bertukar pakai handuk, baju dalam dan pakaian dengan orang
lain.
✖ Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat pada saat olahraga.
✖ Hindari menggunakan celana yang terlalu ketat. 26
Diagnosa
Untuk mendiagnosa melalui pemeriksaan laboratorium
diperlukan sampel kerokan kulit, serpihan kuku, rambut. Kemudian
dapat diperiksa dengan Wood light, atau pemeriksaan langsung
dengan mikroskop dengan KOH, atau pewarnaan, atau dengan
membuat biakan pada media. Penyakit ini dapat dikelirukan dengan
lesi yang diperlihatkan seperti gigitan serangga, urtikaria, infeksi
bakteri dan dermatitis lainnya, namun dengan adanya bentuk cincin
pada derah yang terinfeksi dan peneguhan diagnose dengan
pemeriksaan laboratorium akan memastikan bahwa hewan tersebut
menderita penyakit (Ahmad., R.Z. 2009).

Anda mungkin juga menyukai