Anda di halaman 1dari 4

2.

2 Fungsi hemoglobin

1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan-


jaringan tubuh.
2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-
jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
3. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil
metabolisme ke paru-paru untuk di buang, untuk mengetahui apakah
seseorang itu kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui dengan
pengukuran kadar hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dari
normal berarti kekurangan darah yang disebut anemia
2.3 Struktur
Molekul hemoglobin memiliki 2 bagian, yaitu heme dan globin.
Globin merupakan protein yang terbentuk dari 4 rantai
polipeptida, yaitu 2 rantai alfa dan 2 rantai beta yang sangat
berlipat-lipat. Gugus heme merupakan 4 gugus non protein yang
mengandung besi, dengan masing-masing gugus terikat dengan
satu rantai polipeptida pada bagian globin. Masing-masing dari
keempat atom besi dapat berikatan dengan secara reversibel
dengan satu molekul O2. Karena kandungan besinya, hemoglobin
tampak kemerahan jika berikatan dengan O2 dan berwarna
keunguan jika mengalami deoksigenasi. (Sherwood, 2011)
2.4 Faktor yg mempengaruhi
Internal :
1. Kecukupan Besi dalam tubuh
Besi berperan dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah merah dan mioglobin dalam sel otot. Kurang lebih 4 % besi di dalam tubuh
berada sebagai mioglobin dan senyawa-senyawa besi sebagai enzim oksidatif.
2. Metabolisme Besi dalam Tubuh
Ada 2 bagian besi dalam tubuh yaitu bagian fungsional yang dipakai untuk keperluan metabolik dan bagian yang merupakan cadangan.
3. Keasaman / pH
Keasaman bertambah & kadar ion H+ meningkat akan melemahkan ikatan antara O2 dan Hb sehingga Afinitas Hb terhadap O2 berkurang
sehingga Hb melepaskan lebih banyak O2 ke jaringan.
4. Temperatur atau suhu
Panas yang dihasilkan dari reaksi metabolisme dari kontraksi-kontraksi otot melepaskan banyak asam & panas menyebabkan temperatur
tubuh naik dan sel aktif perlu banyak O2 memacu pelepasan O2 dari Oksi Hb.
Eksternal :
1. Reagen
Reagen adalah bahan pereaksi yang harus selalu baik kualitasnya mulai saat penerimaan, semua reagen yang harus dibeli diperhatikan
nomor lisensi kadaluarsanya, keutuhan wadah/botol/cara transportasinya.
2. Metode
Petugas laboratorium harus senantiasa bekerja dan mengacu pada metode yang digunakan.
3. Bahan Pemerikasaan
Meliputi : cara pengambilan spesimen, pengiriman, penyimpanan, dan persiapan sampel
4. Lingkungan
Berupa keadaan ruang kerja, cahaya, suhu ruang, luas & tata ruang.
2.5 Reaksi Oksigen dan hemoglobin
1. Mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan. Setiap satu gugus hem dapat mengikat satu molekul O2, jadi satu hemoglobin dapat mengikat/mengangkut
empat molekul O2.

Hb + 4O2 ⇌ Hb O2 4
Hemoglobin tereduksi Oksihemoglobin
Karena kandungan besinya hemoglobin tampak kemerahan jika berikatan dengan O2 (oksihemoglobin) dan kebiruan jika mengalami deoksidasi
(hemoglobin tereduksi).
2. Mengangkut CO2 dari sel jaringan kembali ke paru-paru
CO2 diangkut oleh darah dengan tiga cara:
1. 10% kandungan CO2 total darah yang terangkut larut secara fisik dalam plasma pada tingkat PCO2 vena sistemik normal.
2. 30% CO2 berikatan dengan bagian globin Hb membentuk (HbCO2). Hb tereduksi memiliki afinitas lebih besar terhadap CO2 dibanding HbO2.
Karena itu, dibebaskannya O2 dari Hb di kapiler jaringan mempermudah penyerapan CO2 oleh Hb.
3. 60% CO2 diangkut dalam darah sebagai bikarbonat(HCO3-). CO2 diubah menjadi HCO3- oleh reaksi kimia berikut:

CO2 + H2 O ⇌ H2 CO3 ⇌ H + + HCO−


3
Reaksi ini dapat terjadi sangat lambat di plasma, tetapi berlangsung sangat cepat di dalam sel darah merah karena adanya enzim eritrosit karbonat
anhidrase yang mengatalisis (mempercepat) reaksi.

Karbonat anhidrase
CO2 + H2 O H+ + HCO−
3
Selain mengangkut O2 dan CO2, hemoglobin juga dapat berikatan dengan:
1. Bagian ion-hidrogen asam (H+) dari ion karbonat terionisasi yang dihasilkan dari tingkat jaringan dari CO2, Hemoglobin menyangga asam ini
sehingga asam ini tidak banyak mengubah pH darah.
2. Karbon monoksida (CO), Gas ini dalam keadaaan normal tidak terdapat dalam darah, tetapi jika terhirup gas ini cenderung menempati bagian
hemoglobin yang berikatan dengan O2, menyebabkan keracunan CO.
3. Nitrat oksida (NO), Nitrat oksida yang bersifat vasodilator berikatan dengan hemoglobin di paru. Nitrat oksida ini dilepaskan di jaringan, tempat zat
ini melemaskan dan melebarkan arteri lokal. Vasodilatasi menjamin darah yang kaya O2 dapat mengalir dengan lancar dan juga membantu
menstabilkan tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai