2 Fungsi hemoglobin
Hb + 4O2 ⇌ Hb O2 4
Hemoglobin tereduksi Oksihemoglobin
Karena kandungan besinya hemoglobin tampak kemerahan jika berikatan dengan O2 (oksihemoglobin) dan kebiruan jika mengalami deoksidasi
(hemoglobin tereduksi).
2. Mengangkut CO2 dari sel jaringan kembali ke paru-paru
CO2 diangkut oleh darah dengan tiga cara:
1. 10% kandungan CO2 total darah yang terangkut larut secara fisik dalam plasma pada tingkat PCO2 vena sistemik normal.
2. 30% CO2 berikatan dengan bagian globin Hb membentuk (HbCO2). Hb tereduksi memiliki afinitas lebih besar terhadap CO2 dibanding HbO2.
Karena itu, dibebaskannya O2 dari Hb di kapiler jaringan mempermudah penyerapan CO2 oleh Hb.
3. 60% CO2 diangkut dalam darah sebagai bikarbonat(HCO3-). CO2 diubah menjadi HCO3- oleh reaksi kimia berikut:
Karbonat anhidrase
CO2 + H2 O H+ + HCO−
3
Selain mengangkut O2 dan CO2, hemoglobin juga dapat berikatan dengan:
1. Bagian ion-hidrogen asam (H+) dari ion karbonat terionisasi yang dihasilkan dari tingkat jaringan dari CO2, Hemoglobin menyangga asam ini
sehingga asam ini tidak banyak mengubah pH darah.
2. Karbon monoksida (CO), Gas ini dalam keadaaan normal tidak terdapat dalam darah, tetapi jika terhirup gas ini cenderung menempati bagian
hemoglobin yang berikatan dengan O2, menyebabkan keracunan CO.
3. Nitrat oksida (NO), Nitrat oksida yang bersifat vasodilator berikatan dengan hemoglobin di paru. Nitrat oksida ini dilepaskan di jaringan, tempat zat
ini melemaskan dan melebarkan arteri lokal. Vasodilatasi menjamin darah yang kaya O2 dapat mengalir dengan lancar dan juga membantu
menstabilkan tekanan darah.