Anda di halaman 1dari 22

1.

GALIH DIAN SAPUTRI


2. NOFIANIS ANDI SURYA
3. NURLAILIATI
4. WINARTI
5. HIKMATUL MUFIDA
6. ISNA SETYAWATI
7. RIZAL F
8. FERDIAN RENGGA
Peradangan selaput otak yang
biasanya diikuti pula oleh
peradangan otak, dengan di
tandai oleh demam tinggi ,
sakit kepala, kaku kuduk ,
MENINGITIS diikuti dengan muntah.
(Oswari , 2006)
1. Bakteri : mycrobacterium tuberculosa ,dll
2. Penyebab lainnya lues, virus , toxoplasma
gondhii dan ricketsia.
3. Faktor predisposisi
4. Faktor maternal
5. Faktor imunologi
6. Kelainan sistem saraf pusat , pembedahan
atau injury yang berhubungan dengan sistem
persarafan.
Meningitis * Meningitis serosa

* Meningitis purulenta
a. Meningitis meningokokus
b. Meningitis pneumokokus
c. Meningitis H. Influenzae
d. Meningitis bakterialis akut
Invasi kuman ke selaput otak

Hipertermia

Gangguan metabolisme otak

Perubahan keseimbangan dan sel netron

Difusi ion kalium dan natrium


Resiko trauma fisik

Lepas muatan listrik


Gangguan perfusi jaringan

kejang

Berkurangnya koordinasi otot *


* biasanya dimulai dengan
gangguan saluran
pernapasan bagian atas.
Selanjutnya terjadi kaku
* kuduk, opistotonus , dapat
terjadi renjatan, hipotensi,
dan takikardi karena
septikemia.
1. Analisis CSS
2. Glukosa serum
3. LDH serum
4. Sel darah putih
5. Elektrolit darah
6. ESR/ LED
7. Kultur darah / hidung / trnggorokan / urine
8. MRI / Skan CT
9. Ronsen dada / kepala/ sinus

*
1. Gangguan pembekuan
darah
* 2. Syok septic
3. Demam yang memanjang
* Perawatan umum : penderita perlu istirahat
mutlak dan apabila infeksi cukup berat,
maka penderita perlu dirawat di ruang
isolasi . Penderita yang dalam keadaan
renjatan dan koma harus memperoleh
perawatan dan pengobatan yang intensif.

*
1. Airway : tidak ada gangguan
2. Breathing : peningkatan kerja pernafasan
3. Circulation : tekanan darah meningkat , nadi
menurun , dan tekanan nadi berat , takikardi
, disritmia , syok , koma , dan hipotermia.

*
1. Gangguan perfusi b.d hipoksia jaringan ditandai dg
peningkatan TIK , nekrosis jaringan , pembengkakan
jaringan otak , depresi SSP dan odema
2. Resti terhadap penyebaran infeksi b.d diseminata
hematogen dr pathogen
3. Gangguan nyaman nyeri b.d proses inflamasi
4. Perubahan proses keluarga b.d anak yg menderita
penyakit serius.

*
Gangguan perfusi jaringan berhubungan
dengan hipoksia jaringan, ditandai dengan
peningkatan TIK, nekrosis jaringan,
pembengkakan jaringan otak, depresi SSP
dan oedema
Tujuan :
- Gangguan perfusi jaringan
berkurang/hilang setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 1 jam.

*
1. Tidak ada tanda – tanda
peningkatan TIK
2. Tanda – tanda vital dalam
batas normal
3. Tidak adanya penurunan
kesadaran
*
1. Tentukan faktor yang berhubungan dengan keadaan tertentu, yang dapat
menyebabkan penurunan perfusi dan potensial peningkatan TIK
2. Catat status neurologi secara teratur, bandingkan dengan nilai standart
3. Kaji respon motorik terhadap perintah sederhana
4. Pantau tekanan darah
5. Evaluasi : pupil, keadaan pupil, catat ukuran pupil, ketajaman
penglihatan dan penglihatan kabur
6. Pantau suhu lingkungan
7. Pantau intake, output, turgor
8. Beritahu klien untuk menghindari/ membatasi batuk, muntah
9. Perhatikan adanya gelisah meningkat, tingkah laku yang tidak sesuai
10.Tinggikan kepala 15-45 derajat
11.Berikan oksigen sesuai indikasi
12.Berikan obat sesuai indikasi
Dx : Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubungan
dengan diseminata hematogen dari pathogen
* Tujuan : Tidak terjadi penyebaran infeksi
* Kriteria Hasil : TTV dalam batas normal, tidak ada keluhan
*
* Intervensi :
* Beri tindakan isolasi sebagai pencegahan
* Pertahankan teknik aseptik dan teknik cuci tangan yang tepat.
* Pantau suhu secara teratur
* Kaji keluhan nyeri dada, nadi yang tidak teratur demam yang terus
menerus
* Auskultasi suara nafas ubah posisi pasien secara teratur, dianjurkan
nafas dalam
* Catat karakteristik urine (warna, kejernihan dan bau )
* Berikan terapi sesuai indikasi
Dx : Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi
* Tujuan : Pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun
sampai tingkat yang dapat diterima anak.
* Kriteria Hasil :
Anak tidak menunjukan tanda-tanda nyeri atau tanda-tanda nyeri
yang dialami anak minimum.
* Intervensi :
* Biarkan anak mengalami posisi yang nyaman
* Gunakan posisi minring, bila dapat ditoleransi, karena kaku kuduk
* Tinggikan sedikit kepala, tempat tidur tanpa menggunakan bantal
karna hal ini sidak nyaman sering kali menjadi posisi yang paling
tidak nyaman.
* Berikan anal gesik sesuai ketentuan,terutama asetaninofen dengan
kodein
Perubahan proses keluarga berhubungan dengan anak yang
menderita penyakit serius
Tujuan :
Pasien ( keluarga ) mendapatkan dukungan yang adekuat.
Intervensi :
•Dorong keluarga untuk mendiskusikan perasaan untuk
meminimalkan rasa bersalah dan saling menyalahkan.
•Yakinkan keluarga bahwa awitan menginitis bersifat
tiba-tiba dan bahwa mereka sudah bertindak dengan
tanggung jawab dengan mencari bantuan medis untuk
meminimalkan rasa bersalah dan saling menyalahkan
•Pertahankan agar keluarga tetap mendapat informasi
tentang kondisi anak, kemajuan, prosedur, dan tindakan
untuk mengurangi kecemasan.
* Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi
otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau
organ-organ jamur. Bakteri: Mycobacterium tuberculosa, Diplococcus
pneumoniae (pneumokok), Neisseria meningitis (meningokok),
Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus aureus, Haemophilus
influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Peudomonas
aeruginos.Penyebab lainnya lues, Virus, Toxoplasma gondhii dan
Ricketsia. Faktor predisposisi : jenis kelamin laki-laki lebih sering
dibandingkan dengan wanita. Faktor maternal : ruptur membran fetal,
infeksi maternal pada minggu terakhir kehamilan. Faktor imunologi:
defisiensi mekanisme imun, defisiensi imunoglobulin. Dan kelainan
sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang berhubungan dengan
sistem persarafan.
* Pengkajan gawat darurat pada meningitis dalam asuhan
keperawatannya adalah airway : tidak ada gangguan, breathing:
peningkatan kerja pernafasan dan circulation : tekanan darah
meningkat, nadi menurun, dan tekanan nadi berat, takikardi,
disritmia, syok, koma dan hipotermi

Anda mungkin juga menyukai