Anda di halaman 1dari 14

Nama Kelompok:

Agung Setiawan P07220116002


Fernanda Ozora P0722011603
nadila putri A P0722011603
Nina Karmila P0722011603
Vivi Nor Jannah P07220116036
1. Resistens
Resistens merupakan upaya klien untuk tidak
menyadari aspek dari penyebab cemas atau kegelisahan
yang dialami. Ini juga merupakan keengganan alamiah
atau penghindaran secara verbal yang dipelajari. Klien
yang resisten biasanya menunjukkan ambivalensi antara
menghargai tetapi juga menghindari pengalaman yang
menimbulkan cemas padahal hal ini merupakan bagian
normal dalam proses terapeutik. Resisten ini sering
akibat dari ketidaksesuaian klien untuk berubah ketika
kebutuhan untuk berubah telah dirasakan. Perilaku
resisten biasanya diperlihatkan oleh klien pada fase
kerja, karena pada fase ini sangat banyak berisi proses
penyelesaiaan masalah (Stuart dan
Sundeen dalam Intan. 1995).
Beberapa bentuk resistensi (Stuart dan Sundeen , 1995)

a. Indensifikasi gejala
b. Devaluasi diri serta pandangan dan keputusasaan tentang masa depan
c. Dorongan untuk sehat, yang terjadi secara tiba-tiba tetapi hanya
kesembuhan yang bersifat sementara
d.Hambatan intelektual yang mungkin tampak ketika klien mengatakan ia
tidak mempunyai pikiran apapun atau tidak mampu memikirkan
masalahnya.
e. Pembicaraan yang bersifat permukaan/ dangkal
f. Penghayatan intelektual dimana klien memverbalisasi pemahaman dirinya
dengan menggunakan istilah yang tepat namun tetap berprilaku
maladaptive, atau menggunakan mekanisme pertahanan intelektualisasi
tanpa diikuti penghayatan
g. Muak terhadap normalitas yang terlihat ketika klien telah mempunyai
penghayatan tetap menolak memikul tanggung jawab untuk
berubahdengan alas an bahwa normalitas adalah hal yang tidak penting
2. Transference
Transference merupakan respon tak sadar
berupa perasaan atau perilaku terhadap perawat
yang sebetulnya berawal dari berhubungan
dengan orang-orang tertentu yang bermakna
baginya pada waktu dia masih kecil
(Stuart dan Sundeen , 1995)
3. Coutertrasference
merupakan kebutuhan terapeutik yang di buat oleh perawat dan
bukan oleh klien. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan perawat-
klien.

Beberapa bentuk coutertransference :


a. Ketidakmampuan berempati terhadap klien dalam masalah tertentu.
b. Menekan perasaan selama atau sesudah sesi.
c. Kecerobohan dalam mengimplementasikan kontrak dengan datang
terlambat, atau melampaui waktu yang telah ditentukan.
d. Dorongan terhadap ketergantungan, pujian atau efeksi klien.
e. Berdebat dengan klien atau kecendrungan untuk memaksa klien
sebelum ia siap.
f. Mencoba untuk menolong klien dalam segala hal tidak berhubungan
dengan tujuan keperawatan yang telah diidentifikasi.
g. Keterlibatan dengan klien dalam tingkat personal dan sosial.
h. Melamunkan atau memikirkan klien.
1. Kelemahan bahasa
Kendala bahasa masih menjadi
kendala utama dalam berkomunikasi.
Kendala komunikasi yang biasanya
disebabkan karena kesalahan pada
bahasa yang digunakan (Blake,1979).
Faktor – faktor yang mempengaruhi
kendala bahasa dalam berkomunikasi
adalah :

a. Kata-kata yang digunakan terlalu


banyak memakai bahasa
asing/daerah
b. Bahasa yang digunakan pembicara
berbeda dengan penerima.
c. Struktur bahasa tidak digunakan
sebagaimana mestinya.
d. Latar belakang budaya yang
menyebabkan salah persepsi
terhadap
2. Kelemahan Sensoris
Dalam melakukan komunikasi tiap pasien
mempunyai tingat kesulitan masing-masing,
terutama pasien yang mengalami gangguan sensoris
seperti tunanetra dan gangguan pendengaran.
Tunanetra memiliki keterbatasan dalam indra
penglihatan maka proses pembelajaran menekankan
pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan
pendengaran. Oleh karena itu prinsip yang harus
diperhatikan dalam memberi pengajaran kepada
individu tunanetra adalah media yang digunakan
harus bersifat taktual dan bersuara, contohnya
penggunaan tulisan braille, gambar timbul, benda
nyata. Sedangkan media yang bersuara adalah tape
recorder.
3. Kelemahan Kognitif
Perkembangan kognitif sering terjadi sebagai hasil
interaksi individu dengan lingkungannya, baik
lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Untuk itu
dalam rangka memperoleh konsep ataupun pengertian,
melalui inderanya individu senantiasa berhubungan
dengan lingkungannya. Sekalipun masing-masing indra
(penglihatan, pendengaran, pengecap, peraba, dan
pembau) mempunyai sifat dan karakteristik yang khas,
namun dalam bekerjanya memerlukan kerjasama dan
keterpaduan diantara indra-indra tersebut sehingga
memperoleh makna yang lengkap dan utuh untuk
mendapatkan pengenalan, pengertian, atau makna yang
lengkap dan utuh tentang lingkungannya.
Kendala-kendala yang berdampak pada
perkembangan kognitif seseorang diantaranya
adalah:
a. Kendala Penglihatan
b. Kendala Pendengaran
c. Keterbelakangan Mental
d. Anak Autis
Diagnosa Keperawatan : Gangguan komunikasi
verbal berhubungan dengan hambatan psikologis.

Hasil yang diinginkan :


1. Verbalisasi atau menunjukan pemahaman
tentang masalah komunikasi
2. Menggunakan strategi untuk berkomunikasi
secara efektif baik secara verbal non verbal
3. Membangun sarana komunikasi di mana
kebutuhan dapat dipahami
Intervensi Keperawatan :

1. Evaluasi tingkat/jenis gangguan komunikasi


2. Menunjukan sikap mendengarkan dalam hubungan perawat
dan klien
3. Minta klien untuk menceritakan kesulitan yang dialaminya.
4. Hindari berdebat dengan komunikasi yang tidak akurat ,
hanya menawarkan realitas pandangan dalam gaya
menghakimi ( berkomunikasi kurangnya pemahaman
kepada klien ) .
5. Menggunakan keterampilan terapi komunikasi
6. Bersikaplah terbuka dan jujur dalam penggunaan terapi
komunikasi verbal dan nonverbal.
7. Gunakan pendekatan mendukung untuk klien dengan
mengkomunikasikan keinginan untuk memahami.

Anda mungkin juga menyukai