Anda di halaman 1dari 25

PIODERMA

Hilmi Zakiyah Nurlatifah


20120310120

Pembimbing :
dr. Lucky H, Sp KK
DEFINISI
• Pioderma adalah penyakit kulit yang
disebabkan oleh Staphylococcus
aureus, dan atau Group A
Streptococcus beta hemolyticus,
keduanya bakteri gram positif

ETIOLOGI
• Staphylococcus aureus
• Streptococcus Beta hemolyticus
• Staphylococcus epidermidis (normal di
kulit dan jarang menyebabkan infeksi)
FAKTOR PREDISPOSISI
• Higiene yang kurang
• Menurunnya daya tahan : kekurangan gizi, anemia, penyakit
kronik, neoplasma ganas dan diabetes melitus.
• Telah ada penyakit lain di kulit : karena terjadi kerusakan di
epidermis, maka fungsi kulit sebagai pelindung akan terganggu
sehingga memudahkan terjadinya infeksi

KLASIFIKASI
1. Pioderma primer 2. Pioderma sekunder
- terjadi pada kulit normal - telah ada penyakit kulit
- gambaran klinis tertentu sebelumnya
- penyebab 1 (satu) macam - gambaran klinis tidak khas
mikroorganisme - disebut impetigenisata
contoh: skabies impetigenisata
KLASIFIKASI
Impetigo Folikulitis
Furunkel / Karbunkel Ektima
Pionikia Erisipelas
• . Selulitis Flegmon
Ulkus piogenik Hidraadenitis
Abses multipel kelenjar Staphylococcal scalded skin
keringat syndrome
IMPETIGO
Impetigo adalah pioderma superfisialis (terbatas pada epidermis), terbagi menjadi

A.Impetigo Krustosa (Impetigo Kontagiosa)


• Biasanya disebabkan Streptococcus beta hemolyticus
• Tempat predileksi di muka,sekitar lubang hidung, mulut
• Berupa erosi yang yang basah, dengan krusta kuning coklat krn vesikel/pustule
yang cepat pecah sehingga waktu pasien datang hanya tampak krusta kuning
dengan erosi dibawahnya
• Kelainan Kulit berupa eritema dan vesikel yang cepat memecah sehingga jika
penderita datang berobat yang terlihat ialah krusta tebal berwarna kuning
seperti madu. Jika dilepaskan, tampak erosi di bawahnya.Sering krusta
menyebar ke perifer dan sembuh dibagian tengah
• Komplikasi : glomerulonefritis
• Terapi : Antibiotik topikal dan sistemik
B. Impetigo Bullosa
– Terutama pada anak, tetapi juga pada dewasa
– Etiologi : biasanya Staphylococcus aureus
– Predileksi: Muka, ketiak, dada, punggung
– Sering bersama miliaria
– Lesi berupa kulit eritema dengan bula dan bula
hipopion, terkadang saat pasien datang bula sudah
pecah
– Terapi antibiotik topikal dan bila luas antibiotik
sistemik
– Bulla terjadi akibat epidermolytic toxin
FOLIKULITIS
Folikulitis adalah radang follikel rambut yang
disebabkan Staphylococcus aureus. Biasanya
dijumpai di daerah dimana adanya follikel
rambut, terbagi menjadi

A. Folikulitis superfisialis/ Impetigo Bockhart


• Predileksi : tungkai bawah, berupa papul dan
atau pustul eritematosa dan ditengahnya
terdapat rambut.
• Lesi bisanya multiple
• Terapi antibiotik topikal dan bila perlu
sistemik
B. Folikulitis profunda
• Lesi berupa papul dan atau pustul dengan rambut ditengah
dan teraba infiltrat di subkutan
• Predileksi: dagu dan bibir atas
FURUNKEL & KARBUNKEL
• Furunkel adalah radang folikel rambut dan
jaringan sekitarnya
• Bila banyak furunkel tersebar disebut furunkulosis
• Kumpulan beberapa furunkel menjadi sebuah
karbunkel

Etiologi: biasanya Stphylococcus aureus


Predileksi :
• setiap kulit yang berambut terutama daerah kulit
lembab dan kulit yang banyak friksi
• Leher, pinggang, axilla, inguinal, paha dan bokong

Terapi : antibiotika topikal dan sistemik


Furunkel Karbunkel
EKTIMA
• Ektima : ulkus superficial dengan krusta diatasnya
disebabkan infeksi oleh Streptococcus beta hemolyticus
• Lesi berupa krusta tebal berwarna kuning, Jika krusta
diangkat ternyata lekat dan tampak ulkus yang dangkal
• Biasanya berlokasi di tungkai bawah, yaitu tempat yang relatif
banyak mendapat trauma.
• Terapi : antibiotika topikal dan sistemik
PIONIKIA
• Pionikia : radang di sekitar kuku, karena infeksi Staphylococcus
aureus /Streptococcus beta hemolyticus
• Penyakit didahului trauma. Mulainya infeksi pada lipat kuku,
terlihat tanda-tanda radang, kemudian menjalar ke matriks dan
nail plate, dapat terjadi abses subungual.
• Terapi : - kompres dgn larutan antiseptik
- antibiotika sistemik
- ekstraksi kuku jika terdapat abses sub-ubgual
ERISIPELAS
• Erisipelas : penyakit infeksi akut biasanya disebabkan oleh
Streptococcus beta hemolyticus
• Gejala klinis : erithema cerah dan berbatas tegas, disertai gejala
konstitusi, dapat disertai vesikel dan bulla.
• Lapisan kulit yang diserang epidermis dan dermis.
• Predileksinya di tungkai bawah, biasanya didahului trauma
• Terdapat lymphatic involment: streaking, bila sering residif di
tempat yang sama dapat terjadi elephantiasis, krn obliterasi
pembuluh lymphe.

Terapi :
• Antibiotik topikal dan sistemik
• Kompres antiseptik
SELULITIS
• Selulitis ialah Infiltrat difus di sub kutan dgn
tanda-tanda radang akut yang disebabkan oleh
Streptococccus Beta hemolyticus.
• Predileksinya di tungkai bawah.
• Terapi: antibiotik sistemik dan extremitas yang
sakit dinaikkan lebih tinggi dari jantung.
FLEGMON
• Selulitis yang mengalami supurasi, selain antibiotik, perlu
insisi.
• Terapi : Antibiotik topikal dan sistemik
ULKUS PIOGENIK
• Ulkus dengan pus di atasnya, bentuknya tidak khas yang
disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan atau
Streptococcus beta hemolyticus
• Bila hasil kultur adalah kuman gram Negative, tidak disebut
ulkus piogenik
HIDRADENITIS
• Infeksi kelenjar apokrin yang disebabkan oleh S. aureus, dapat
didahului trauma/microtrauma, pergesekan karena banyak keringat,
iritasi oleh deodoran dan cabut ataupun cukur rambut ketiak
• Predileksi : daerah banyak kelenjar apokrin (ketiak, perineum)
• Klinis : Mengenai usia akil balik – dewasa, Riwayat trauma
sebelumnya (keringat, deodoran, rambut ketiak digunting)demam
• UKK : nodus dengan tanda radang, kemudian melunak
menjadi abses pecah fistel. Jika menahun ditemukan
abses,fistel, sinus yang multipe, disertai leukositosis
• Terapi : Antibiotik sistemik
Kompres, insisi
Eksisi kelenjar apokrin
ABSES MULTIPLE

KELENJAR KERINGAT
Infeksi Kelenjar keringat yang disebabkan oleh Staphylococcus
aureus
• UKK : lesi berupa nodus eritematous multipel, berubah menjadi
abses berbentuk kubah, tidak nyeri dan lambat pecah
• Gejala klinis: anak yang daya tahan menurun, cuaca panas,
berkeringat banyak. Sering bersama miliaria.
• Terapi : Antibiotik topikal dan sistemik & Cari faktor predisposisi
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome
• Staphylococcus Scalded Skin Syndrome/penyakit Ritter
• Infeksi kulit oleh Staphylococcus aureus tipe tertentu (group II
fage 52,55,71) dengan ciri yang khas ialah terdapatnya
epidermolysis

• Anak Balita terutama neonatus


• 75% anak diatas 10 thn sudah mempunyai antibodi thd toxin
epidermolysis
• Sangat jarang pada dewasa ( Pria >wanita)
Gejala klinis
• demam tinggi, infeksi saluran napas atas
• kulit eritema mendadak di wajah, leher, ketiak,
• lipat paha, kemudian seluruh tubuh
• timbul bula-bula besar, dinding kendur
• Tanda Nikolskiy (+)
• eksfoliasi, erosi, deskuamasi
• mukosa jarang terkena

Pengobatan :
• Antibiotik terhadap Staphylococcus aureus, sebaiknya yang
penisilinase resisten
• Tidak memberi kortikosteroid
• Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
• Perawatan kulit dengan moisturizer

• Prognosa: baik biasanya sembuh dalam 5-7 hari


• o
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai