Anda di halaman 1dari 21

Tutor VII

■ Fasilitator : dr. M. Nurhuda Sp.B


■ Ketua : Rizki Nurhikmah(15-057)

■ Sekretaris : Yoki Afrizal (15-058)

■ Anggota : 1 Dany Rachman A(15-059).


2.Elsa Dwika Putri Harni(15- 060)

■ 3. Leli sukma N (15-061)


■ 4. syaiful bahri(15-062)
■ 5. Meyni Dwi Wahy putri (15-063)
■ 6. Yuza vaisely (15-064)

Trigger 1. Curios Sammy
Sammy adalah mahasiswa fakultas kedokteran semester 6, yang
saat ini mempelajari modul ilmu bedah. Sammy sangat penasaran
dengan ilmu bedah, karena banyak tetangga yang bertanya karena
mengetahui Sammy mahasiswa kedokteran
tetangganya, seorang laki-laki berusia 18 tahun. Dalam 6 bulan
ini, tetangganya ini kembali merasakan nyeri pada tungkai kirinya,
sehingga gerakannya terbatas. Tetangganya ini mulai berjalan pincang,
dan dalam beberapa bulan juga muncul benjolan. Dari hasil rontgen
terdapat gambaran Sun Burts Appearance.
Riwayat trauma pada usia 7 tahun, tetangganya ini mengalami
kecelakaan lalu lintas sehingga lutut sebelah kiri bergeser, bengkak dan
sangat nyeri bila digerakkan. Waktu itu langsung dibawa ke praktik
dokter, dan dilakukan penanganan awal. Setelah penanganan awal,
tetangganya ini di rujuk ke RS. Di RS, tetangganya diperiksa dan di
rontgen. Berdasarkan hasil pemeriksaan di dapatkan hip fleksi,
adduksi,dan endorotasi. Dilakukan penatalaksanaan closed reduction.
tetangganya ini bertanya pada Sammy, apakah ada hubungan
kejadian kecelakaan pada usia 7 tahun dengan keadaan sekarang ? Lalu
apakah kakinya kembali harus di operasi? Setelah mempelajari ilmu
bedah, Sammy menganjurkan tetangganya ini agar kembali berkonsultasi
pada spesialis ortopedi, karena kasusnya berbeda agar dapat segera
ditangani
STEP 1: Clarify Unfamiliar Terms
1. Sun burst appereance : Gambaran reaksi periosfeal hasil dari extensi
tumor. Tumor yang menghasilkan satu pertumbuhan tulang yang
bersifat abortif dan pada radiogram akan terlihat sebagai satu
pancaran sinar matahari.
2. Hipleksi : Gerakan fleksi dari pinggang
3. Aduksi : Gerakan mendekat sumbu tubuh
4. Endorotasi : gerakan kedalam sekeliling sumbu Panjang
tulang yang bersendi
5. Closed reduction : suatu prosedur u/ mengembalikan posisi
tulang yang fraktur tanpa pembedahan.
STEP 2 : Define The Problems
1. Kenapa pasien pada trigger merasakan nyeri, berjalan pincang, muncul
benjolan?
2. Apa makna dari hasil ronsen dengan gambaran sun burst appereance
3. Penanganan awal pada pasien kasus lutut yang dislokasi
4. Makna klinis dari hipleksi, eduksi dan endorotasi
5. Tujuan, indikasi, dan prosedur dari closed reduction
6. Apakah ada hubungan kejadian kecelakaan pada usia 7 tahun dengan keadaan
sekarang
7. Apakah kasus di trigger perlu penanganan operasi
8. Apa diagnosa pada trigger
Step 3 : Brainstrom possible hypothesis or
explanation
1. LO
2. Gambaran tumor pada tulang
3. Dilakukan closed reduction
4. LO
5. LO
6. Ada
7. Tumor : Perlu
Dislokasi
8. Umur 7 tahun : dislokasi
Umur 18 tahun : keganasan tumor
Step 4: Arrange explanation into a tentative
solution Kegawat daruratan
ortopedi

Dislokasi osteosarkoma

Pemeriksaan Pemeriksaan
Etiologi patofisiologi Epidemiologi Gejala Klinis
Fisik penunjang

Diagnosa Diagnosis
banding

Penatalaksa
Komplikasi
naan

prognosis
Step 5: - Etiologi - Diagonasa

DefineLearning
- Patofisiologi - Penatalaksanaan
- Gejala klinis - Komplikasi
Objective -Pemeriksaan fisik - Komplikasi
-Pemeriksaan penunjang - prognosis
- Diagnosa banding
1.Dislokasi
2.osteosarcoma
Step 6: gathering information and
private study
STEP 7Share the Result of Information
Gathering and Private Study
1. Definisi
Dislokasi adalah keadaan dimana tulang-tulang yang
membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis
(tulang lepas dari sendi). Atau dislokasi merupakan suatu
keadaan keluarnya kepala sendi dari mangkuknya.
Etiologi
■ Trauma
■ Jika disertai fraktur, keadaan ini disebut fraktur dislokasi
■ Cedera olah raga
■ Trauma yang tidak berhubungan dengan olah raga misal:benturan keras
pada sendi.
■ Kelainan Kongenital
■ patologis
patofisiologi
■ penyebab dislokasi ada 3 hal :
■ traumatik akibat gerakan berlebihan pada sendi
■ kelainan kongenital : kekenduran pada ligamen  penurunan
stabilitas sendi
■ patologi karena penyakit yang berahir perubahan struktur sendi,
cedera olahraga  terlepasnya kompresi jaringan tulang dari
kesatuan sendi  merusak struktur sendi dan ligamen kompresi
jaringan tulang yang ke terdorong kedepan  merobek kapsul/tepi
glenoid teravulsi tulang berpindah dari posisi normal.
Gejala klinis
■ rasa nyeri
■ perubahan kontur sendi
■ perubahan panjang ekstremitas
■ perubahan sumbu tulang yang mengalami dislokasi
■ deformitas pada persendian
■ gangguan gerakan
■ kehilangan mobilitas normal
■ kekakuan
■ pembengkakan
pemeriksaan
penunjang
fisik
a. Deformitas:
■ Sinar x (rontgen)
■ hilangnya penonjolan tulang yang
normal. ■ Ct-scan
■ Pemendekan ■ MRI
■ Kedudukan yang khas untuk dislokasi
tertentu. ■ Radiologi
b. Bengkak ■ USG
c. Terbatasnya gerakan atau gerakan
abnormal.
Diagnosis banding:

■ Kerusakan pembuluh darah


■ Kaku sendi
■ Dislikasi rekuren
■ Kerusakan nervus.
komplikasi

Dini Lanjut

■ Cedera saraf ■ Kekakuan sendi.


■ Cedera pembuluh darah ■ dislokasi yang berulang
■ Fraktur dislokasi ■ kapsul terlepas dari bagian
depan leher glenoid
■ kelemahan otot
■ avaskuler nekrosis.
penatalaksanaan
1. farmakologi = obat-obat analgetik non narkotik
ex: analgetik yang berfungsi mengatasi nyeri otot, sendi,sakit kepala,nyeri
pinggang. Es:agranulosikosi. dosis sesudah makan dewasa=3x1/2 kapsul/hari.
2. Pembedahan operasi ortopedi
ex: Reduksi terbuka, Fiksasi interna , Graft tulang , Amputasi, Menifektomi, dll
3. Dislokasi reduksi dikembalikan ketempat semula dengan anestesi jika dislokasi
berat.
4. RICE
■ R= rest (istirahat)
■ I= ice (kompres dengan es)
■ C=compression ( kompresi/pemasangan pembalut tekan).
■ E=elevasi ( meninggikan bagian dislokasi ).
prognosis

■ prognosis tergantung tempat tertentu yang mengalami


dislokasi dan cedera jaringan sekitarnya, cedera saraf
dan arteri di sekitar sendi memiliki prognosis
buruk.jadi dislokasi sendi memiiki prognosis yang
buruk.
■ Diagnosis pada trigger adalah dislokasi coxae
posterior.
Gejala klinis:
■ Berdasarkan arah dislokasi, dislokasi panggul dibagi menjadi tiga,yaitu dislokasi
posterior, dislokasi anterior, dan dislokasi pusat (central).
 Dislokasi posterior
■ Sendi panggul dalam posisi fleksi, adduksi dan internal rotasi
■ Tungkai tampak lebih pendek
■ Teraba caput femur pada panggul
 Dislokasi anterior
■ Sendi panggul dalam posisi eksorotasi, ekstensi dan abduksi
■ Tak ada pemendekan tungkai
■ Benjolan di depan daerah inguinal dimana kaput femur dapat diraba dengan mudah
■ Sendi panggul sulit digerakkan
 Dislokasi Sentral
■ Posisi panggul tampak normal, hanya sedikit lecet di bagian lateral
■ Gerakan sendi panggul terbatas
komplikasi
Komplikasi lanjut
Komplikasi dini
■ Nekrosis avaskular
■ Kelumpuhan N.ischiadikus
■ Miositis ossifikans
■ Biasa terjadi pada dislokasi
posterior karena internal rotasi ■ Rekurent dislokasi
yang hebat atau tekanan ■ Osteoarthritis
langsung oleh fragmen fraktur
acetabulum.
■ Kerusakan pembuluh darah
(A.Glutea superior)
■ Biasanya terjadi pada dislokasi
anterior
■ Kerusakan kaput femur

Anda mungkin juga menyukai