Gangguan Distimia
Gangguan Bipolar
I
Gangguan Mood
Diinduksi Zat
GANGGUAN DEPRESI
PENDAHULUAN
Teori kognitif
Trias kognitif depresi : persepsi negatif terhadap diri sendiri,
menganggap dunia bermusuhan dengan dirinya, bayangan
masa depan ( penderitaan dan kegagalan)
Arthritis : 25.3%
Cancer : 30.3%
Diabetes : 22.7%
Heart disease : 34.6%
Hypertension : 22.4% DEPRESI
Chronic lung dis : 30.9% &
KOMORBIDITAS
Neurologic dis : 37.5%
GEJALA DAN TANDA
Mood terdepresi
Perasaan sedih, tidak mempunyai harapan, tidak berharga
Pikiran bunuh diri
Mengeluh penurunan energi sulit menyelesaikan pekerjaan,
tugas sekolah
Masalah tidur terjaga dini dan sering terbangun di malam
hari atau banyak tidur
Sulit konsentrasi
Menurunnya minat dan aktivitas seksual
Peningkatan atau penurunan nafsu makan
GEJALA DAN TANDA
Gejala depresi pada usia lanjut lebih tampak sebagai gejala
somatik/keluhan fisik
Mengurangi risiko
Meningkatkan Disabilitas/
kualitas hidup mortalitas
Terapi
Mengurangi/
hilangkan gejala Mengurangi
risiko kekambuhan
Mengembalikan
Peran dan Fungsi
TATALAKSANA
Rawat inap Terapi keluarga
• Risiko bunuh diri • Mengurangi dan mengatasi stress
• Intake makanan buruk mengurangi kekambuhan
• Gejala berulang • Gangguan didasari oleh keluarga
• Sistem dukungan keluarga buruk • Gangguan mengganggu fungsi
keluarga
Farmakoterapi
• Antidepressan
• Pemilihan obat dan dosis yang
sesuai
• Edukasi
• Efek optimal 3-4 minggu
Jenis-jenis ANTIDEPRESAN
1. Tricyclic AntiDepresan (TCA) : Amitriptiline, Imipamine,
Amoxapine, Clomipramine.
2. Heterocyclic Anti depresan : Maprotiline
3. Mono Amine Oxydase Inhibitor (MAOi) : Moclobemide
4. Selective Serotonin Reuptake Inhibitor : Sertraline,
Fluoxetine, Paroxetine, Fluvoxamine
5. Noradrenaline Serotonin Specific Antidepresan (NaSSA) ;
Mirtazapine
6. Serotonin & Noradrenergic Reuptake Inhibitors (SNRI) :
Venlafaxine
Nama Dosis
Amitriptilin, imipramin 75 – 150 mg/hr
Maprotilin 75 – 150 mg/hr
Moclobemid 150 – 300 mg/hr
Sertraline 50 – 200 mg/hr
Fluvoxamine 50 – 200 mg/hr
Fluoxetine 20 – 60 mg/hr
Citalopram 20 – 60 mg/hr
Tianeptine 37,5 mg/hr
Mirtazapine 15 – 45 mg/hr
Amitriptilin
Dimulai dengan dosis 3 X 10 mg, dosis dapat dinaikkan 25
mg setiap 2-3 hari (tergantung toleransi)
Bila tidak berespon dosis dapat dinaikkan hingga dosis
maksiamal 150 mg/hari
Fluoxetine dimulai dengan dosis 10-20 mg setiap pagi
evaluasi setiap 2 minggu bila perlu dosis dapat dinaikkan
sampai 60mg, tergantung keadaan klinis.
Bila disertai gejala psikotik berikan antipsikotik
Perhatikan efek samping antidepresan
PROGNOSIS
Kronik
Kambuh
Prognosis baik : episode ringan, tidak ada gejala psikotik,
rawat inap singkat, fungski keluarga stabil, fungsi sosial
sebelum sakit baik
Prognosis buruk ; komorbid dengan distimik,
penyalahgunaan alkohol dan zat lain, riwayat episode
depresi lebih satu kali
Contoh Kasus Depresi
Seorang perempuan berusia 33 tahun datang ke dokter
dengan keluhan sering sedih sejak 3 bulan yang lalu. Menurut
keluarga, pasien tampak murung, tidak bersemangat dan
tidak mau makan. Pasien sempat ingin bunuh diri 1 hari yang
lalu. Status mental didapatkan kesadaran komposmentis,
sikap kooperatif, bicara tidak spontan, mood hipotim, afek
terbatas, halusinasi auditorik (-). Tanda vital dan pemeriksaan
fisik dalam batas normal.
GANGGUAN BIPOLAR
Pendahuluan
Gangguan jiwa yang bersifat episodik dan ditandai oleh
gejala-gejala manik, hipomanik, depresi, dan campuran.
Genetik
Biologik
Lingkung
an/psiko
sosial
Gangguan Bipolar
Faktor Genetik Faktor Lingkungan
• Faktor penting /Psikososial
• Lebih berisiko • Kejadian kehidupan
menderita gangguan (kehilangan)
mood bila ada • Teori psikodinamik
hubungan kekerabatan. • Kepribadian
• Stres kehidupan sering
mencetuskan serangan
pertama GB atau
serangan selanjutnya.
Psikodinamika Psikodinamika
Mania Campuran
Eutimia
Depresi Hipomania
Kriteria Episode Depresi
A
• Memenuhi kriteria episod manik dan episod depresi
(kecuali untuk durasi) hampir setiap hari selama paling
sedikit 1 minggu.
Gangguan Bipolar II
Satu atau lebih episode-episode depresi berat dan paling tidak
satu episode hipomanik (episode yang lebih ringan dari manik).
Tidak pernah mengalami satu episode manik penuh.
Episod Campuran + -
PENGGOLONGAN DIAGNOSIS
1. Pedoman Umum
Semua jenis gangguan afektif bipolar harus pernah ada
sekurang-kurangnya satu episode afektif.
Penggolongan tipe tergantung pada jenis afektif pada
episode saat ini.
Terapi
Indikasi rawat
psikososial
Prosedur diagnostik Terapi
interpersonal
Risiko bunuh diri
Hipomania
Distimia
Mood Stabilizer
Hipomania
Distimia
Menyetabilkan
dari bawah
Lithium 600-1800 mg
Carbamazepine 600-1200 mg
lamotrigine 100-200 mg
Topiramate 200-400 mg
Contoh kasus gangguan bipolar
Seorang perempuan berusia 33 tahun datang ke dokter dengan
keluhan sering sedih sejak 3 bulan yang lalu. Menurut keluarga,
pasien tampak murung, tidak bersemangat dan tidak mau
makan. Pasien sempat ingin bunuh diri 1 hari yang lalu. Pasien
pernah mengalami kondisi yang berbeda 1 tahun yang lalu. Saat
itu, pasien sering ketawa, banyak bicara, suka memakai pakaian
berwarna cerah dan kurang tidur. Status mental didapatkan
kesadaran komposmentis, sikap kooperatif, bicara tidak
spontan, mood hipotim, afek terbatas, halusinasi auditorik (-).
Tanda vital dan pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Terima Kasih