Anda di halaman 1dari 27

ASPEK-ASPEK TEKNOLOGI BERSIH

1. Aplikasi secara kontinu strategi lingkungan yang


bersifat :
Preventif dan terpadu untuk proses dan produk
guna mengurangi resiko pada manusia dan
lingkungan
2. Untuk produksi,
Produksi bersih mencakup :
- Konservasi bahan mentah dan energi
-Penghilangan bahan mentah beracun
- Pengurangan jumlah serta toksisitas dari
semua emisi limbah sebelum meninggalkan
proses
3. Untuk produk,
Fokus strategi :
Pengurangan dampak selama siklus
hidup produk dari ekstraksi bh. Mentah
sampai pembuangan produk tsb.
4. Produk bersih dicapai melalui
penggunaan pengetahuan,perbaikan
teknologi, dan perubahan sikap
Gambar 1. Pollution Prevention Hierarchy

Prevention & Reduction


(Source – reduction)
Recycling & Re-Use
(in-process recycle, on-site
recycle, off-site recycle)

Treatment

Disposal
secure disposal or direct
release to the environment
Gb.2. Element Esensial dari Strategi Produksi
Bersih
Kontinuitas Produk Manusia

Strategi Reduksi Produksi


Preventive
untuk : Resiko bersih

Integratif
(Air, Udara Proses Lingkungan
dan
tanah )
Dalam pengelolaan limbah industri,
manager dihadapkan pada pilihan
secara hirarkis sbb (Chiu,1994)
1. Pembuangan limbah yg tidak terkontrol
(tidak dapat dipertanggungjawabkan)
2. Pembuangan limbah terkontrol ketempat
yg. sudah ditentukan dan diijinkan
3. Pengolahan limbah hingga memenuhi
baku mutu yg dipersyaratkan
4. Daur ulang limbah dan pemanfaatan
secara eksternal, ada resiko,
limbah masih harus ditransportasikan
5. Reduksi limbah, termasuk daur ulang
limbah secara internal dan merupakan
prioritas tertinggi
Produksi bersih
Merupakan optimasi pengurangan limbah pada
sumbernya di lokasi produksi melalui 2 cara
1. Perubahan pada jenis produk dan
2. perubahan proses
Upaya ini mengurangi volume dan toksisitas
limbah
Perubahan proses mencakup :
Perubahan masukan material
Perubahan teknologi
Perbaikan operasional (Ciu,1994)
Gambar 4
Langkah-langkah Pengembangan Program Produksi bersih
Alternatif kegiatan
1,. Bantuan teknis untuk industri
Penulisan dan penerbitan buku panduan teknis, Proyek
percontohan, bantuan tenaga ahli, audit limbah industri
dan litbang
2. Sistem informasi : Pengembangan basis data dan
penyebaran informasi
3. Pelatihan dan peningkatan kesadaran bagi : industri,
lembaga pemerintah, masyarakat dan LSM
4. Pengembangan sistem insentif : eko-labeling, retribusi
limbah, penghargaan, bantuan lunak, pembebasan
pajak, dan litbang
Terkait penerapan teknologi bersih, muncul istilah
green productivity (teknologi bersih yang ramah
lingkungan dg. Biaya relatif murah
Klasifikasi Tekn. Bersih
Tipe 1. Dengan keuntungan yg. Tinggi
Tipe 2. Dengan keuntungan yg. Marginal
Pada tipe 1. Meniadakan biaya pengendalian
polusi dan mengurangi biaya produksi
Tipe 2. mengurangi biaya pengendalian polusi,
tapi menaikkan biaya produksi walau secara
total mengurangi biaya produksi bersih
Program Prod. Bersih dilakukan bertahap
Model tahapan terdiri dari kegiatan
1. Pengurangan limbah berdasarkan akal
sehat
2. Tindakan yang membutuhkan informasi
3. Tindakan yang membutuhkan analisis
4. Pengembangan teknologi baru melalui
litbang
Model tahapan lain
1. Identifikasi kelayakan teknik
2. Identifikasi dan kuantifikasi manfaat
ekonomi
3. Identifikasi sumber kebutuhan, teknologi
ataupun bahan
4. Pengembangan program produksi bersih
Jangka panjang
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar
program produksi bersih berhasil
1. Kedudukan dalam organisasi dari unit yang
bertanggung jawab dlm pengelolaan industri
bersih
2. Dukungan kuat dari manajemen senior
3. Penghargaan dan insentif bagi perseorangan
dan perusahaan
4. Pelatihan karyawan
5. Sasaran dan prioritas program prod. Bersih
6. Pengukuran kinerja dari segi manfaat ekonomi
7. Kajian ulang kebijakan pemerintah, undang-
undang dan peraturan
APLIKASI TEKNOLOGI
BERSIH
Substitusi Bahan Baku dan
Bahan Pembantu
- Mengganti bh. Baku yg.
mengandung bh. berbahaya
dg. bh. yg. tidak atau lebih
sedikit mengandung B-3
- Mengganti bh. pelarut dan bh.
pembersih yg. mengandung bh.
berbahaya
Memperbaiki Sistem Tata
Rumah Tangga
• Mengurangi kehilangan bh. baku, produk, dan
energi sebsgai akibat kebocoran dan tumpahan
• Menempatkan peralatan dg. baik
untuk menghindari tumpahan dan konaminasi
• Menyediakan penampung tetesan, tumpahan
dan kebocoran
• Mencegah tercampurnya aliran limbah dari
sumber yang berbeda
Modifikasi Produk
• Memformulasikan kembali rancangan produk
untuk mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan setelah produk dipakai
• Menghilangkan kemasan yang berlebihan dan
tidak terpakai
• Meningkatkan masa pakai produk (life time)
• Mendisain produk sehingga produk tsb. Dapat
didaur ulang
Modifikasi Proses
• Mengganti peralatan yg. rusak dan
perbaikan tata letaknya untuk
mengoptimalkan aliran bahan dan efisiensi
produk
• Memperbaiki kondisi proses seperti
kecepatan aliran, temperatur, tekanan dan
waktu penyimpanan untuk memperbaiki
kualitas produk dan mengurangi
terbentuknya limbah
Upaya Mereduksi Limbah
• Volume kemasan produk seminimal mungkin
• Packaging dari produk dirancang agar
pemasukan komponennya mudah dilakukan
• Gunakan wadah produk cair yang bisa diisi
ulang
• Hindari packaging yg. terbuat dari bh.
berbahaya yg. dapat terlindikan jika dibuang ke
landfill
• Produk dg. kategori berbahaya diangkut melalui
jalan aman dan menggunakan supir yg. terlatih
Prinsip Reduksi Limbah
Reduce : gunakan lebih sedikit bahan
Reuse : untuk produk yang sama
Remake : bila tidak reuse, untuk produk yang lebih
murah
Recycle : manfaatkan bahan bekas bersama bahan
baku baru walaupun tidak selalu ekonomis,
namun berwawasan lingkungan.
Reduksi limbah sebetulnya tidak mahal
Yang dibutuhkan adalah merubah perilaku
dalamberusaha.
Upaya Mereduksi Limbah
• Menggunaan sesedikit mungkin penggunaan yg.
berbeda
• Memilih pasokan bh. ke industri yg. Bersedia
mengambil kembali pengemasnya
• Menghindari produk yg. ikatannya satu dg. lain
sulit dilepas seperti lem atau solder
• Hindari penggunaan bh. berbeda yg. Mungkin
sulit untuk dipisahkan
• Menggunakan komponen plastik yg. sudah
distandarisasi
• Memilih cairan yg. dapat direcovery jika tumpah
Program 6 R
1.Refine : Memurnikan atau menghilangkan
komponen dari bh. Baku atau bh. Pembantu
2.Reduce : Mengurangi kebutuhan bh. baku
secara stochiometri proses sehingga
mengurangi limbah
3.Reuse : Pemakaian kembali bh.
Baku/pembantu dan hasil samping untuk
proses serupa
4.Recycle : Pemakaian kembali bh. baku
/pembantu dan hasil samping proses untuk
proses yang berbeda
5.Recovery : Pengambilan kembali material
yg. Mungkin memiliki nilai tambah
6.Retrive to energy : menrubah material sisa
proses menjadi sumber energi

Manfaat : Penghematan biaya dan


meningkatkan daya saing produk di pasar
ekspor
Studi Kasus
Modifikasi Teknologi Industri Pulp dan
kertas
Permasalahan
- Sebagian besar industri menggunakan pemutih
mengandung klorin
- Klorin adalah unsur halogen yg. Sangat reaktif
sehingga mudah bereaksi dg. senyawa organik
maupun senyawa lain
- Klorin bereaksi dg. senyawa organik dl. kayu
membentuk senyawa toksik seperti dioksin
- Dioksin : salah satu jenis organoklorin
Aplikasi Teknologi Bersih
Substitusi bahan pemutih berklorin dengan
pemutih Oksigen
Bahan pemutih alternatif menggantikan
Klorin :
1. Ozon (O3)
2. Oksigen (O2)
3. Sodium hipoklorit (NaOCL)
4. Hidrogen peroksida (H2O2)
5. Sodium hidroksida (NaOH)
12 KIAT PRAKTIS
DALAM MELAKSANAKAN PRODUKSI BERSIH
• Kurangi pemakaian kemasan
• Adopsi pedoman pengurangan limbah beracun di dalam
RT
• Pilih bahan yg dapat dipakai kembali (botol gallon aqua)
• Rawat dan reparasi peralatan
• Pakai kembali tas, kemasan,dllnya
• Pinjam/sewa alat yang jarang digunakan
• Jual/sumbangkan barang yang habis pakai, tetapi masih
bermanfaat
• Pilih barang yang kemasannya dapat dipakai kembali
• Pilih produk dengan kemasan daur ulang
• Jadikan sampah sebagai kompos
• Sosialisasikan konsep pakai (use), pakai kembali (reuse)
dan daur ulang (recycle)
• Kreatif menggunakan kembali barang bekas

Anda mungkin juga menyukai