Anda di halaman 1dari 30

SISTEM TRANSPORTASI

SAMPAH KOTA
Mohamad Mirwan

Kuliah TPS Pertemuan ke-6


Pola Pengangkutan
POOL
KENDARAAN

TPA
TRANSFER
DEPO

Keterangan :
Pengangkutan sampah
Kembali lagi ketransfer depo untuk rit berikutnya
HAULED CONTEINER SYSTEM (HCS)

 Merupakan sistem pengangkutan dimana Tempat


sampah dan Isinya diangkut ke TPA, dikosongkan dan
dikembalikan ke lokasi semula atau diletakkan di
lokasi lain
 Merupakan sistem yang sesuai untuk digunakan di
tempat-tempat dimana laju penimbulan sampah yang
tinggi
 Mengurangi waktu pengumpulan, karena dilakukan
secara mekanik
 Mengurangi gangguan estetika
Jenis Kendaraan Pengangkut
HOIST TRUCK Volume : 5.46 – 10.92 m3
 Digunakan untuk pengumpulan sampah
dilokasi dengan laju penimbulan rata-rata di
perkotaan
 Dapat juga digunakan untuk mengangkut
limbah industri yang dipadatkan
Hoist Truck
ARM Roll
 Kebutuhan Tenaga/ Operator :
- 1 orang (pengemudi merangkap
operator)
- 2 orang (pengemudi dan operator)
Kegiatannya : mengemudi dan
mengawasi kegiatan bongkar muat
conteiner sampah
Persyaratan Peralatan

(1) Sampah harus tertutup selama


pengangkutan, minimal ditutup dengan jaring;
(2) Tinggi bak maksimum 1,6 m;
(3) Disesuaikan dengan kondisi jalan yang akan
dilalui;
(4) Disesuaikan dengan kemampuan dana
pengadaan dan teknik pemeliharaan
Pengumpulan sampah dengan
sistem kontainer (HCS)

1 a a b b c c
SISTEM PENGOSONGAN 4 7
KONTAINER CARA 1 KONTAINER
a) Kendaraan dari pool menuju 10
kontainer isi pertama untuk
mengangkut sampah ke TPA; KePool
b) Kontainer kosong 3 6 8 9
dikembalikan ketempat 2 5
semula;
c) Menuju kontainer isi
berikutnya untuk diangkut ke TPA
TPA;
d) Kontainer kosong
dikembalikan ke tempat
semula
e) Demikian seterusnya sampai
rit terakhir
SISTEM PENGOSONGAN
KONTAINER CARA 2
1
a) Kendaraan dari pool menuju
kontainer isi pertama untuk Dari Pool
mengangkat sampah ke TPA; 2 3 4
b) Dari TPA kendaraan tersebut 5 6
dengan kontainer kosong menuju
kelokasi kedua untuk menurunkan
kontainer kosong dan membawa TPA
kontainer isi untuk diangkut ke
TPA; KE LOKASI
c) Demikian seterusnya sampai pada KONTAINER
rit terakhir;
d) Pada rit terakhir dengan kontainer
kosong dari TPA menuju kelokasi
kontainer pertama;
SISTEM
PENGOSONGAN
KONTAINER CARA 3 1
Dari Pool; 2 3 4
5 6
a) Kendaraan dari pool
dengan membawa
kontainer kosong menuju ke
lokasi kontainer isi untuk KE POOL
mengganti/mengambil dan
langsung membawa ke
sampah ke TPA;
b) Kendaraan dengan TPA
membawa kontainer kosong
dari TPA menuju ke
kontainer isi berikutnya;
c) Demikian seterusnya
sampai pada rit terakhir;
Kegiatan – Kegiatan yang Berlangsung
 Waktu Pengambilan Sampah (P) :
P HCS = t menuju konteiner berikut + t mengambil
konteiner berisi sampah + t mengembalikan konteiner
setelah dikosongkan
 Waktu haul (h) HCS = t untuk mencapai TPA (atau TPS)
dari lokasi pengambilan sebelumnya + t untuk mencapai
lokasi konteiner dari TPA atau TPS
 At Site (S) = t untuk mengosongkan kontainer di TPA
atau TPS (termasuk waktu antri dan cari lokasi parkir)
 Off – Route (W) = t yang tidak produktif :
- Penting (pengecekan kendaraan, macet, reparasi)
- Tidak Penting (makan, ngobrol, dsb)
ANALISIS SISTIM PENGANGKUTAN
SAMPAH - H C S
 Waktu yang dibutuhkan per-trip (T HCS)
(1) T HCS = P HCS + S + h  jam/trip
P & S - konstan
h tergantung pada kecepatan dan jarak
(2) h = a + bx
a = konstanta waktu haul (jam/trip)
b = konstanta waktu haul (jam/km)
x = rata-rata jarak waktu haul (km/trip)
h = waktu haul (jam/trip)
 Substitusi (2) & (1)
T HCS = P HCS + S + a + bx (3)
P HCS = Pc + uc + dbc
Pc = t untuk pengambilan container berisi sampah (jam/trip)
uc = t untuk mengosongkan container berisi sampah (jam/trip)
dbc = t untuk berpindah dari lokasi satu ke lokasi berikutnya
 Jumlah trip yang dilakukan per hari (Nd)

Nd = [ H (1-W) – (t1 + t2)]


T HCS

H = Jumlah jam kerja/ hari (jam/hr)


W = faktor off-route  dirinci tiap kegiatan
t1 = t dari garasi ke conteiner 1 (jam)
t2 = t dari conteiner terakhir ke garasi (jam)
dapat pula dicari dengan persamaan :

Nd = Vd
Cf
Vd = volume sampah yang harus dikumpulkan tiap hari (m3/hr)
C = rata-rata ukuran konteiner (m3/trip)
f = faktor bobot penggunaan conteiner rata-rata
f = ( Σ contoh tertentu x jml yang dipakai)
Σ conteiner yang dipakai
STATIONARY CONTAINER
SYSTEM (SCS)
 Adalah sistem
pengumpulan dan
pengangkutan dengan
Conteiner tetap berada
di lokasi atau hanya
didorong menuju
kendaraan pengangkut
selama kegiatan
pengumpulan
berlangsung
Kendaraan Pengangkut
a. Truck dengan pemuatan mekanik
volume 0.91 – 7.21 m3
- dilengkapi dengan kompaktor
- tidak sesuai untuk mengangkut sampah
industri yang berat dan domisili
b. Truck dengan pemuatan manual
volume 65.7 – 204 liter
- Untuk pengangkutan sampah di daerah
permukiman
Compactor mekanik-manual
1. TILT FRAME TRUCK
- Bak Terbuka Volume : 10.92 – 45.6 m3
- With Compactor Volume : 14.65 – 36.4 m3
 Digunakan untuk melayani daerah
pergudangan dan daerah konstruksi
 Truck dengan compactor untuk melayani
daerah permukiman padat dan pertokoan
Tilt frame
2. TRASH TRAILER
- Open Top Volume : 14.65 – 36.4 m3
- With Compactor Volume : 18.2 –
36.4 m3

• Untuk pengumpulan sampah berat,


pasir, kayu, sampah industri sampah
domisili (konstruksi)
Trash trailer
Kebutuhan tenaga :
 Sistem Mekanik : sama dengan HCS,
umumnya 2 orang (pengemudi dan
operator)
 Sistem manual : membutuhkan lebih
banyak operator (> 2)
Sistem kontainer tetap (SCS)
biasanya untuk kontainer kecil
serta alat angkut berupa truk
compactor yaitu sebagai berikut :

TPA

a) Kendaraan dari pool; menuju lokasi


pertama, sampah dituangkan ke dalam
truk compactor
b) Kendaraan menuju ke lokasi berikutnya
sehingga truk penuh, untuk kemudian
langsung ke TPA;
c) Demikisan seterusnya sampai dengan rit
terakhir;
Kegiatan – Kegiatan yang Berlangsung
 Waktu Pengambilan Sampah (P) :
P SCS = t memuat truk dengan sampah, mulai dari
lokasi pertama hingga lokasi terakhir sampai truk penuh
 Waktu haul (h) SCS = t untuk mencapai TPA (atau
TPS) dari lokasi pengambilan sebelumnya.
 At Site (S) = t untuk mengosongkan kontainer di TPA
atau TPS (termasuk waktu antri dan cari lokasi parkir)
 Off – Route (W) = t yang tidak produktif :
- Penting (pengecekan kendaraan, macet, reparasi)
- Tidak Penting (makan, ngobrol, dsb)
ANALISIS SISTIM PENGANGKUTAN SAMPAH - SCS
S C S (Stationary Container System)
1. Pemuatan Mekanik
Waktu per trip
T SCS = P SCS + a + bx
h
P SCS = Ct (uc) + (np -1) dbc
ct = Σ conteiner yang harus dikosongkan tiap trip
uc = rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan
conteiner
np = jml lokasi conteiner yang dilayani per-trip
dbc = t yang dibutuhkan untuk mengemudi antar lokasi conteiner
(jam/lokasi)
Jumlah conteiner yang dikosongkan/ trip (Ct)
Ct = Vr
Cf
V = volume truk pengangkut (m3/trip)
r = rasio pemadatan
C = vol. Conteiner (m3/cont)
f = factor bobot penggunaan container
2. Pemuatan Manual
Pada umumnya; H telah ditentukan, faktor-faktor lain telah direncanakan/ diasumsikan
Jumlah lokasi yang dilayani (Np)
Np = 60 x P SCS x n/tp
n = jumlah kolektor/ operator
tp = t pengambilan per lokasi, per kolektor
tp = dbc + k1.Cn + k2.PRH
dbc = t yang dibutuhkan untuk mengemudi antar lokasi conteiner (jam/ lokasi)
k1 = konstanta yang berhubungan dengan waktu pengambilan/ konteiner (menit/cont)

Cn = jumlah rata-rata conteiner yang dilayani per waktu pengambilan

k2 = konstanta yang berhubungan dengan waktu pengambilan conteiner yang


diletakkan di tempat khusus (menit/ PRH)

PRH = jumlah lokasi conteiner yang diletakkan di tempat khusus (samping dan belakang
rumah)

Ukuran truk (bak truk) yang dibutuhkan :


V = vp x Np
r
v = volume truk (m3/trip)
Vp = volume sampah per lokasi (m3/ lokasi)
Np = jumlah lokasi per trip (lokasi/ trip)
r = ratio pemadatan
LATIHAN
• Sebuah Truk pengangkut beroperasi dengan sistem
HCS, waktu tempuh antara kontainer pertama dengan
pool = 15 menit, waktu tempuh antara kontainer
terakhir dengan pool = 20 menit. Jika waktu tempuh
antar kontainer = 6 menit, jarak ke TPA = 15,5 km.
Tentukan jumlah Trip setiap harinya, apabila
diketahui data –data lainya yaitu : jam kerja = 8 jam/
hari. Faktor off-route = 0,15, batas kec. Max truk
sampah 55 km/ jam. Waktu pengambilan sampah dan
mengembalikan kontainer = 24 menit dan waktu
pengosongan truk at-site = 0,133 jam/ trip.(konstanta
waktu haul : a = 0,016 jam/ trip, b = 0,018 jam/ km)
• Sebuah truk pengangkut beroperasi dengan
sistem SCS- mekanik , apabila diketahui rata-rata
waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan
container (uc) 1,5 jam/ cont. Jumlah lokasi
container yang dilayani per-trip (np)adalah 9,
sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk
mengemudi antar lokasi rata-rata (dbc) 75 menit.
• Tentukan : Waktu Pengambilan (P SCS) dalam
seminggu, apabila Volume truk 4,5 m3/ trip, rasio
pemadatan 12, volume container 2,8 m3, dan
faktor bobot container = 0,2

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai