E-mail : ilmi_2009@yahoo.com
3Prodi Magister Keperawatan Stikes Karya Husada Semarang, 50111
E-mail:umi.hani.@gmail.com
ABSTRAK
Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak wabah terjadi di Wuhan Cina, pada Desember 2019. diberi
nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2). Penyebaran Covid-19 masih terjadi di seluruh
wilayah Indonesia termasuk di Kota Cimahi. Puskesmas Padasuka termasuk kelompok 3 besar dengan jumlah kasus Covid-
19 terbanyak di Kota Cimahi. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program pencegahan dan
penanggulangan pandemik Covid-19. Metode penelitian yang digunakan disain deskriptif jenis studi evaluasi yaitu peneliti
melihat suatu program yang sedang atau sudah berjalan di Puskesmas. Populasinya seluruh puskesmas yang ada di Kota
Cimahi berjumlah 12 Puskesmas. Teknik pengambilan sampel purposive yaitu Puskesmas Padasuka, Teknik pengumpulan
data menggunakan wawancara dengan alat instrument penelitian formulir cek list. Analisis data melalui perhitungan
efektivatas dan efesiensi program. Hasil penelitian diperoleh bahwa beban masalah potensi risiko pada jumlah penduduk
sebanyak 62.398 Jiwa (insidens Covid-19 sebanyak 222 orang dengan angka insidens rate COVID-19 adalah 0,3%),
efektivitas pelaksanaan program mencapai 160,8% sedangkan efisiensi program mencapai 177%. Melakukan evaluasi
secara rutin dan berkelanjutan terkait program pencegahan dan penanggulanan Covid-19 berbasis data.
Kata Kunci:
Covid-19, program pencegahan dan pemberantasan, studi evaluasi.
Di dunia Menurut data WHO (World Health
Organization) per tanggal 22Maret 2021 pasien yang
1. PENDAHULUAN
Corona virus merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada Terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 112.822.505,dan
manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran Pasienmeninggal dunia sebanyak 2.709.041 jiwa[4].
pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius
Di Indonesia per tanggal 22 Maret 2021 pasien yang
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 1.465.928, Pasien
Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory
COVID-19 yang sembuh sebanyak 1.297.967 jiwa, dan
Syndrome (SARS)[1].
yang meninggal dunia sebanyak 39.711 jiwa[5].
Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia
Provinsi Jawa Barat tanggal 22 Maret 2021 pasien yang
sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada
Terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 241.204, pasien
Desember 2019. kemudian diberi nama Severe Acute
COVID-19 yang sembuh sebanyak 210.413 jiwa, dan
Respiratory Syndrome Corona virus 2 (SARS-COV2), dan
Pasien meninggal dunia sebanyak 2.965jiwa[6].
menyebabkan penyakit Corona virus Disease-2019
(COVID-19)[2]. Laporan insidens Covid-19 bulan Maret-Desember 2020
di wilayah Kelurahan Padasuka dan Setiamanah saat ini
Penelitian yang dilakukan oleh CDC China, diketahui
masih selalu bertambah tiap harinya, kasus COVID-19
bahwa kasus yang paling banyak terjadi pada pria (51,4%)
pada tahun 2020 sebanyak 222 kasus, dimana sebanyak
dan terjadi pada usia 30-79 tahun, dan paling sedikit
159 orang penderita COVID-19 di wilayah Padasuka, dan
terjadi pada usia <10 tahun (1%). Sebanyak 81% kasus
sebanyak 63 kasus penderita COVID-19 di wilayah
merupakan kasus yang ringan, 14% parah, dan 5%
Setiamanah[7].
kritis[3].
1637
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021
1638
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021
COVID-19 yang dilakukan di dalam dan luar gedung Meningkatkan kerja sama dengan lintas sektor seperti
dengan memberikan informasi mengenai COVID-19.Hal ketua RT/RW, lurah, tokoh masyarakat, BABINSA, dan
tersebut di lakukan dengan harapan informasi dapat BABINKAMTIBMAS untuk mengedukasi
langsung tersampaikan sehingga masyarakat lebih masyarakatnya agar masyarakat tidak khawatir berlebihan
memahami dan lebih waspada terhadap penyakit COVID- dengan konsisi pandemic covid-19, masyarakat disiplin
19 serta dapat menerapkan upaya pencegahannya. saat melakukan ISOMAN, dan memantau masyarakat
dengan ketat agar mematuhi Protokol kesehatan
Implementasi program yang telah dilakukan oleh
Puskesmas Padasuka Kota Cimahi menemukan bahwa Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor(ketua RW,
penemuan kasus secara dini berawal dari berbagai sumber dan tokoh masyarakat) sehingga penyuluhan dapat lebih
salah satunya laporan warga melalui Ketua RT. Hal ini optimal dengan cara saat ada kegiatan bersama di selingi
sebagai upaya melakukan kewaspadaan dini atau dengan memberikan informasi tentang pencegahan dan
pemantauan wilayah setempat untuk melakukan tracing pengendalian Covid-19, dilaksanakan dengan protokol
kepada warga/masyarakat yang melakukan kontak erat. kesehatan yang ketat
Selanjutnya petugas Pusksesmas dapat melakukan
5. KESIMPULAN
penyelidikan epidemiologi sebagai langkah
penanggulangan pandemik COVID-19. a. Adanya peningkatan kejadian COVID-19 di wilayah
Menurut hasil penelitian pelaksanaan program diperlukan kerja Puskesmas Padasuka Kota Cimahi disebabkan
isolasi rumah bagi sesorang yang terkena COVID-19 karena kurangnya disiplin pasien COVID-19 pada saat
sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 karena isolasi mandiri.
dapat menyebar secara cepat[12]. b. Efektifitas program pencegahan dan penanggulangan
COVID-19 di Puskesmas Kota Cimahi mencapai
Implementasi program Puskesmas perlu adanya peran
160,85 (+60,85%) dan efisiensi program mencapai
masayarakat yang signifikan. Pentingnya peran
177%. (+77%)
masyarakat dalam menanggulangi wabah penyakit telah
dibuktikan melalui banyak studi [13]–[15]Wabah 6. SARAN
menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat[14]
sehingga secara psikologi, inisiatif yang muncul di 1. Puskesmas Padasukan terus melakukan penyuluhan
kalangan masyarakat merupakan bagian dari reaksi untuk kesehatan khusus tentang COVID19 kepada
bertahan hidup dari sesuatu yang dapat mengancam hidup masyarakat baik secara langsung maupun secara tidak
mereka[16]. Budaya gotong royong yang dimiliki langsung dengan cara membagikan leaflet atau brosur
masyarakat Indonesia serta pengalaman masa lalu dalam ke rumah-rumah warga/kontak khusus info melalui
menghadapi bencana menjadi modal sosial bagi media komunikasi online (WhatsApp)
masyarakat untuk saling menolong melalui inisiatif yang 2. Kerja sama mitras dengan lintas sektor seperti Ketua
dimunculkan masyarakat[17]. RT/RW, Lurah, Tokoh Masyarakat, BABINSA, dan
BABINKAMTIBMAS bersama mengedukasi
3.5. Monitoring dan Reasesment masyarakatnya tidak khawatir/bersikap berlebihan
Monitoring COVID-19 dilakukan setiap hari oleh petugas, tentang COVID-19 agar disiplin saat ISOMAN, dan
dan dilaporkan keDinas Kesehatan Kota Cimahi melalui memantau masyarakat dengan ketat agar mematuhi
aplikasi all record dan Pikobar pada jam istirahat setelah Protokol kesehatan.
melakukan pelayanan.
Monitoring ditingkat Puskesmas yaitu pemantauan pasien DAFTAR PUSTAKA
melalui WhatsApp untuk pasien yang tidak bergejala
setiap hari, selama 14 hari hasil SWAB Positif. dan [1] E. Burhan, A. D. Susanto, F. Isbaniah, S. A. Nasution,
kunjungan ke rumah pasien jika pasien mengalami gejala E. Ginanjar, dan C. W. Pitoyo, “Pedoman
seperti sesak napas dan kecemasan. Kunjungan ke rumah Tatalaksana COVID-19.” PDPI, 2020.
pasien juga dilakukan untuk mengecek kondisi rumah [2] Kemenkes RI, “Pedoman Pencegahan dan
pasien yang melakukan isolasi mandiri (ISOMAN). Pengendalian CORONAVIRUS DISEASE
(COVID-19) Revisi ke-5.” Kemenkes RI, 2020.
Diharapkan agar Puskesmas dapat meningkatkan [3] Z. Wu dan J. M. McGoogan, “Characteristics of and
penyuluhan kepada masyarakat baik secara langsung Important Lessons From the Coronavirus Disease
maupun secara tidak langsung dengan cara membagikan 2019 (COVID-19) Outbreak in China: Summary of
leaflet atau brosur ke rumah-rumah warga, juga saat a Report of 72 314 Cases From the Chinese Center
penyuluhan. atau memberikan informasi dengan cara for Disease Control and Prevention,” JAMA, vol.
melalui media komunikasi contohnya informasi melalui 323, no. 13, hlm. 1239–1242, Apr 2020, doi:
WhatsAppdan lain-lain. 10.1001/jama.2020.2648.
1640
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021
[4] WHO, “Coronavirus (COVID-19) Dashboard.” WHO, [13] O. Alonge, S. Sonkarlay, W. Gwaikolo, C. Fahim,
2021. [Daring]. Tersedia pada: J. L. Cooper, dan D. H. Peters, “Understanding the
https://covid19.who.int/ role of community resilience in addressing the
[5] Kemenkes RI, “Situasi COVID-19 (Kumulatif),” 2021. Ebola virus disease epidemic in Liberia: a
https://www.kemkes.go.id/ qualitative study (community resilience in
[6] PIkobar, “Angka Kejadian di Jawa Barat,” 2021. Liberia),” Glob. Health Action, vol. 12, no. 1, hlm.
https://pikobar.jabarprov.go.id/ 1662682, 2019, doi:
[7] Puskesmas Padasuka, “Laporan Puskesmas Padasuka.” 10.1080/16549716.2019.1662682.
Puskesmas Padasuka, 2021. [14] I. Kickbusch dan K. S. Reddy, “Community matters
[8] F. Shahbazi, M. Solgi, dan S. Khazaei, “Predisposing - why outbreak responses need to integrate health
risk factors for COVID-19 infection: A case-control promotion,” Glob. Health Promot., vol. 23, no. 1,
study,” Casp. J. Intern. Med., vol. 11, Jan 2020, hlm. 75–78, Mar 2016, doi:
doi: 10.22088/cjim.11.0.495. 10.1177/1757975915606833.
[9] P. Chen, L. Mao, G. P. Nassis, P. Harmer, B. E. [15] J. Schwartz dan M.-Y. Yen, “Toward a
Ainsworth, dan F. Li, “Coronavirus disease collaborative model of pandemic preparedness and
(COVID-19): The need to maintain regular physical response: Taiwan’s changing approach to
activity while taking precautions,” J. Sport Health pandemics,” J. Microbiol. Immunol. Infect. Wei
Sci., vol. 9, no. 2, hlm. 103–104, Mar 2020, doi: Mian Yu Gan Ran Za Zhi, vol. 50, no. 2, hlm. 125–
10.1016/j.jshs.2020.02.001. 132, Apr 2017, doi: 10.1016/j.jmii.2016.08.010.
[10] S. Tasnim, M. M. Hossain, dan H. Mazumder, [16] D. Rucker dan M. Norberg, “Ada alasan psikologis
“Impact of Rumors and Misinformation on COVID- di balik _panic buying_. Ada cara psikologis juga
19 in Social Media,” J. Prev. Med. Public Health untuk menghindari perilaku itu,” The Conversation,
Yebang Uihakhoe Chi, vol. 53, no. 3, hlm. 171–174, 2020. http://theconversation.com/ada-alasan-
Mei 2020, doi: 10.3961/jpmph.20.094. psikologis-di-balik-panic-buying-ada-cara-
[11] O. M. Bafadhal dan A. D. Santoso, “Memmetakan psikologis-juga-untuk-menghindari-perilaku-itu-
Pesan Hoaks Berita Covid-19 di Indonesia Lintas 135437 (diakses Jul 22, 2021).
Kategori, Sumber, dan Jenis Informasi,” Bricol. J. [17] I. Krismantari dan N. Tamara, “Ahli: inisiatif
Magister Ilmu Komun., vol. 6, no. 02, Art. no. 02, masyarakat saat pandemi COVID-19 lahir karena
Okt 2020, doi: 10.30813/bricolage.v6i02.2148. lambannya gerak pemerintah,” The Conversation,
[12] T. Singhal, “A Review of Coronavirus Disease- 2020. http://theconversation.com/ahli-inisiatif-
2019 (COVID-19),” Indian J. Pediatr., vol. 87, no. masyarakat-saat-pandemi-covid-19-lahir-karena-
4, hlm. 281–286, 2020, doi: 10.1007/s12098-020- lambannya-gerak-pemerintah-136708 (diakses Jul
03263-6. 22, 2021).
1641