Anda di halaman 1dari 15

Pendahuluan

Sebagian besar orang yang pernah aktif dalam


organisasi akan setuju pada satu hal bahwa yang paling
sulit adalah mengatur orang. Permasalahan antar manusia
adalah yang paling sulit diatasi.

Dalam pembahasan manajemen proyek dimasukkan


pembahasan tentang manajemen konflik.
Munculnya Konflik
Dalam suatu organisasi adanya perbedaan opini, tujuan
dan nilai yang dianut seringkali akan memicu terjadinya
konflik, apalagi untuk organisasi proyek yang dibentuk jika
ada proyek baru.

Saling mementingkan bagiannya agar pekerjaan di


bagiannya berhasil, juga dapat memperbesar potensi konflik
antar departemen atau seksi.
Konflik Antara User dan Kontraktor
Konflik antara user dan kontraktor sudah akan muncul
ketika keduanya terlibat untuk negosiasi kontrak. Perbedaan
persepsi tentang hasil akhir proyek biasanya akan
menyebabkan konflik dalam tahap akhir ini.

Konflik dalam Organisasi Proyek


Prioritas pekerjaaan, jadwal dan alokasi sumberdaya
adalah sumber-sumber potensial terjadinya konflik dalam
organisasi proyek.
Orang-orang dari divisi fungsional harus melakukan
prioritas dalam mengalokasikan sumberdaya, karena
seringkali berhadapan dengan para manajer proyek yang
menginginkan proyek-proyek yang dikelolanya berhasil.
Manfaat Adanya Konflik
Konflik yang dikelola secara benar bisa membawa dampak
positif bagi organisasi maupun individu dalam organisasi.
Dampak-dampaknya antara lain :
1. Bisa menghasilkan ide-ide baru yang lebih baik
2. Memacu orang untuk mencari dan menemukan pendekatan-
pendekatan baru dalam menyelesaikan masalah
3. Memunculkan masalah lama ke permukaan dan kesepakatan
tentang adanya masalah tersebut
4. Memacu orang untuk menjelaskan pandangannya
5. Menyebabkan tekanan yang akan menstimulasi perhatian dan
kreativitas seseorang
6. Memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menguji
kapasitas kemampuannya.
Konflik Selama Siklus Hidup Proyek
Sumber-sumber penyebab konflik yang sering muncul dalam
pelaksanaan proyek antara lain :
1. Penjadwalan proyek
2. Prioritas proyek
3. Alokasi tenaga kerja
4. Masalah teknis dan trade off hasil fisik
5. Prosedur administrasi
6. Perbedaan inter personal
7. Biaya
8. Peralatan dan fasilitas
Pemecahan Konflik
Bergantung pada ciri konflik, ada beberapa metode
untuk mengurangi atau memecahkan konflik yaitu :
1. Konfrontasi
Yakni menghadapi masalah konflik secara langsung. Ini
dilakukan dengan mengenali masalah dan potensi untuk
kemudian dihadapi secara langsung.
Konfrontasi cocok untuk situasi dimana :
 Kedua belah pihak ingin menang

 Ingin menurunkan biaya

 Ada cukup waktu

 Saling percaya
2. Kompromi
Dengan kompromi diharapkan semua pihak akan
mendapat tingkat kepuasan tertentu. Kompromi biasanya
adalah hasil dari konfrontasi.
Kompromi cocok untuk situasi dimana :
• Kedua belah pihak ingin menang
• Tidak ada cukup waktu
• Anda ingin menjaga hubungan baik pihak-pihak yang
terlibat konflik
• Anda tidak mendapat apa-apa jika tidak kompromi
• Pihak lain sekuat anda posisinya
• Kita tidak yakin kalau kita benar
3. Mengurangi tingkat kepentingan ketidaksepakatan
(menganggap tidak ada konflik) / akomodasi
Cara ini dilakukan berusaha untuk mengecilkan perbedaan
yang ada dan menekankan kepentingan yang sama .
Cara ini sesuai untuk situasi dimana :
• Tujuan yang dicapai sangat sulit
• Untuk menciptakan kewajiban tawar-menawar di waktu
mendatang
• Sembarang solusi sudah cukup
• Anda ingin keharmonisan
• Menciptakan good will
• Jika kita akan kalah
• Taruhannya kecil
4. Menggunakan Kekuasaan (Forcing)
Forcing sesuai untuk situasi dimana
 Situasi “do or die”
 Anda benar
 Taruhannya besar
 Prinsip yang penting menjadi taruhan
 Hubungan baik pihak yang terlibat konflik tidak
penting
 Keputusan harus dibuat cepat
 Anda lebih kuat posisinya
Mengelola Konflik
Kita setuju bahwa konflik tidak bisa dihindarkan dalam
proyek dan merupakan sesuatu yang sehat demi keberhasilan
proyek dan penyelesaian terbaik adalah konfrontasi.

Teori Ekspektasi tentang Konflik

Jika dua orang tidak sependapat untuk suatu hal maka


itu sering disebut dengan ada konflik personal.
Metode Kelompok Untuk Menyelesaikan Konflik

Manajer proyek bisa membangun tim melalui berbagai


cara. Salah satu cara untuk memperkuat kerjasama tim
adalah dengan menyelesaikan konflik.
Metode penyelesaian konflik dalam kelompok adalah :
1. Teknik Memperjelas Peran
 Proyek masih baru, sehingga bagi orang-orang didalamnya
tidak jelas apa yang harus dilakukan dan apa yang
diharapkan orang lain kepadanya.
 Adanya perubahan dalam proyek dan pekerjaan yang telah
disepakati dan orang-orang tidak tahu tentang hal ini
 Mendapatkan suatu permintaan atau perintah yang ia tidak
mengerti, atau adanya suatu anggapan bahwa dia seharusnya
tidak tahu tentang suatu hal.
 Semua orang berpikir bahwa seseorang akan menyelesaikan
suatu pekerjaan padahal tak seorangpun mengerjakannya
 Orang-orang tidak tahu apa yang sedang dikerjakan
kelompoknya atau dikerjakan oleh kelompok lain.
2. Memperjelas Peran-peran Untuk Tim

Mempertemukan orang dalam tim kemudian diberi


pertanyaan untuk dijawabnya.

3. Memperjelas Peran Setiap Orang

4. Resolusi Konflik dalam Kelompok

Jika beberapa kelompok terlibat konflik karena harapan


yang berbeda maka ada cara tersendiri yang diusulkan.

Anda mungkin juga menyukai