Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANAJEMEN PROYEK

MENGELOLA KONFLIK DALAM PROYEK


DAN MANAJEMEN RESIKO PROYEK

Perwira Surya R
Rizka Burhani
Ariobimo Putra Turissia

H1C014068
H1C014065
H1C014066

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


PURWOKERTO
2016

BAB 12

MENGELOLA KONFLIK DALAM PROYEK


12.1.

Pendahuluan

Konflik yang tidak dikendalikan dengan baik sangat berpotensi untuk


menggagalkan pencapaian tujuan organisasi. Dalam pelaksanaan suatu proyek
sangat berpotensi munculnya konflik. Maka dari itu perlu sekali membahas
dan memahami tentang manajemen konflik.
12.2. Munculnya Konflik
Konflik bias muncul antar orang dalam organisasi orang orang dalam tim,
antar dapertemen, antar dapertemen, antara tim proyek dan staff fungsional.
Konflik antara user dan kontraktor
Konflik antara user dan kontraktor sudah akan muncul ketika kedua terlibat
untuk negosiasi kontrak. Pihak user ingin biaya proyeknya minimum
sementara pihak kontrak berharap untuk mendapat keuntungan maksimum.
Sehingga diperlukan kontrak yang jelas antara user dan kontraktor untuk
menghindari potensi konflik ditahap akhir ini.
Konflik dalam Organisasi Proyek
Konflik di dalam organisasi sendiri sangat besar terjadinya konflik.
Perbedaan pendapat dan tujuan dalam kelompok organisasi menimbulkan
konflik individu dalam proyek.
12.3.

Manfaat adanya konflik

Konflik yang dikelola secara baik dan benar akan bias membawa dampak
positif bagi individu dan organisasi. Antaranya :
1. Bisa menghasilkan ide ide baru yang baik.
2. Memacu orang orang untuk mencari dan menemukan pendekatan baru
dalam penyelesaian masalah.
3. Memunculkan masalah lama ke permukaan dan kesepakatan tentang
adanya masalah tersebut.
4. Memacu orang untuk mengutarakan pandangannya.
5. Menyebabkan tekanan yang bias menimbulkan perhatian dan kraetivitas
seseorang.
6. Memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menguji kapasitas
kemampuannya.
12.4. Konflik selama siklus hidup proyek

Sumber sumber konflik yang sering muncul dalam pelaksanaan proyek


antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Penjadwalan proyek
Prioritas proyek
Alokasi tenaga kerja
Masalah teknis dan trade off hasil fisik.
Prosedur administrasi
Perbedaan inter personal
Biaya
Peralatan dan fasilitas

Adapun tiga penyebab utama konflik menurut Thamhaim dan wilemon yaitu
penjadwalan proyek, prioritas proyek dan tenaga kerja.
12.5. Pemecahan Konflik
Ada beberapa metode untuk mengurangi atau memecahkan konflik antara
lain :
1. Konfortasi
Dalam hal ini harus didahulukan cara berpikir analitis bukan emosional untuk
mencapai kesepakatan. Bila hal ini tidak bisa dilakukan maka konfrontasi
merupakan cara terbaik untuk menyelesaikanvkonflik. Konfrontasi cocok
untuk situasi dimana :
a. Kedua belah pihak ingin menang
b. Ingin menurunkan biaya
c. Ada cukup waktu
d. Saling percaya
2. Kompromi
Kompromi biasanya adalah hasil dari kofrontasi. Dalam hal ini diperlukan
kerelaan semua pihak untuk menerima pendapat pihak lain.
a. Kedua belah pihak ingin menang
b. Tidak ada cukup waktu
c. Pihak lain sekuat anda posisinya
3. Mengurangi Tingkat kepentingan ketidaksepakatan
Cara ini tidak harus menyelesaikan konflik tetapi tetap berusaha meyakinkan
dua pihak yang berkonflik untuk tetap berunding karena mungkin ada solusi.
4. Menggunakan kekuasaan
Cara in digunakan bila suatu pihak ingin memaksakan solusi kepada pihak
lain. Hal ini sesuai untuk situasi :

a. Anda benar
b. Anda lebih kuat posisinya
c. Situasi do ot die
5. Menghindar
Cara ini sering dianggap sebagai solusi sementara untuk sebuah permasalahan
sebuah persoalan konflik.
12.6. Mengelola konflik
Teori ekspetasi tentang konflik
Apabila dua orang tidak sependapat untuk suatu hal maka ini sering disebut
dengan konflik personal. Dyer megusulkan untuk mengatasi konflik personal
ini dengan sebutan violation of expectation
Meotode kelompok
Metode metode penyelesaian konflik dalam leompok antara lain
1. Teknik memperjelas peran
Tujuan teknik ini adalah agar setiap orang mengetahui posisi dan
tangungjawabnya masing masing, dapat mengetahui posisi dan tanggung
jawab orang lain.
2. Memperjelas peran peran untuk tim
Mempertemukan orang dalam tim kemudian diberi pertanyaan :
a.
b.
c.
d.

Apa yang diinginkan organisasi terhadap pekerjaan anda ?


Apa yang sebenarnya anda lakukan dalam melakukan pekerjaan ?
Kesulitan kesulitan apa yang anda alami dengan dengan orang lain.
Perubahan apa dalam organisasi, aktivitas aktivitas yang akan
memperbaiki performasi kerja tim anda ? dll.

3. Memperjelas peran setiap orang


Hal ini sangat bagus sehingga akan jelas bagian setiap indivudunya.
4. Revolusi konflik dalam kelompok
Perlu seorang konsultan dari konflik untuk menjembatani proses negisiasi ini.
Soal :
1. Misalkan Mr.X adalah manajer dari sebuah proyek senilai Rp 6.5 milyar dan
sebagian pekerjaan disubkontrakan ke pihak lain sebesar 1 milyar. Pihak lain
ini mempunyai manajer proyek Mr.Y. Sayangnya
Mr.X tidak
mempertimbangkan Mr.Y sebagai counterpartnya da secara rutin

2.
3.
4.
5.

berkomunikasi dengan direktur tekniknya. Jenis konflik apa yang terjadi dan
bagaimana penyelesaian konflik seperti ini ?
Sebukan dan jelaskan 5 macam resolusi konflik yang anda kenal.
Bagaiman intensitas konflik dilihat dari perspektif perkembangan proyek ?
Terangkan perbedaan pandangan antara tradisional dan perspektif manajemen
proyek terhadap konflik.
Resolusi konflik apa yang diyakini sebagian besar manajer proyek sebagai hal
yang terbaik?

Penyelesaian :
1.

Dalam hal tersebut merupakan jenis konflik dalam organisasi proyek.


Penyelesaian konflik tersebut tepatnya adalah menggunakan jenis kompromi. Hal
tersebut bila diselesaikan dengan kompromi akan menghasilkan kepuasan tertentu
pada kedua belah pihak. Disisi lain selain Mr x dan Mr y memiliki kekuatan yang
hampir sama juga hubungan kedua belah pihak nantinya akan baik baik saja.

2. Macam macam resolusi konflik


a. Konfrontasi
Dalam hal ini harus didahulukan cara berpikir analitis bukan emosional untuk
mencapai kesepakatan. Bila hal ini tidak bisa dilakukan maka konfrontasi merupakan
cara terbaik untuk menyelesaikanvkonflik. Konfrontasi cocok untuk situasi dimana :
a. Kedua belah pihak ingin menang
b. Ingin menurunkan biaya
c. Ada cukup waktu
b. Kompromi
Kompromi biasanya adalah hasil dari kofrontasi. Dalam hal ini diperlukan
kerelaan semua pihak untuk menerima pendapat pihak lain.
a. Kedua belah pihak ingin menang
b. Tidak ada cukup waktu
c. Pihak lain sekuat anda posisinya
c. Mengurangi Tingkat kepentingan ketidaksepakatan
Cara ini tidak harus menyelesaikan konflik tetapi tetap berusaha meyakinkan dua
pihak yang berkonflik untuk tetap berunding karena mungkin ada solusi.
d. Menggunakan kekuasaan
Cara in digunakan bila suatu pihak ingin memaksakan solusi kepada pihak lain.
Hal ini sesuai untuk situasi :

a. Anda benar
b. Anda lebih kuat posisinya
c. Situasi do ot die
e. Menghindar
Cara ini sering dianggap sebagai solusi sementara untuk sebuah permasalahan
sebuah persoalan konflik.
3. Intensitas konflik dalam perkembangan proyek
Konsepsi
Prioritas Proyek
Prosedur Administrasi
Jadwal
Tenaga Kerja
4.

Perencanaan
Prioritas Proyek
Jadwal
Prosedur
Administrasi
Teknis

Eksekusi
Jadwal
Teknis

Akhir
Jadwal
Perorangan

Tenaga Kerja

Tenaga Kerja

Prioritas Proyek

Prioritas

Definisi Konflik Menurut Pandangan Tradisonal


Dalam pandangan tradisional konflik selalu dipandang sebagai suatu hal yang
hanya dapat menimbulkan kerugian. Konflik adalah hal yang harus dihindari
dalam kegiatan masyarakat. Konflik yang terjadi menurut pandangan tradisional
hanya dapat disebaban oleh faktor kesalahan dalam mengatur sesuatu.
Konflik Menurut Pandangan Interactionist
Suatu organisasi yang bebas sama sekali dari konflik mungkin juga merupakan
organisasi yang statis, apatis, dan tidak tanggap terhadap kebutuhan akan
perubahan. Konflik adalah fungsional jika dapat memprakarsai pencarian caracara baru dan lebih baik dalam melakukan sesuatu dan mengurangi rasa puas diri
dalam organisasi.

5. Resolusi yang diyakini sebagian manajer proyek adalah kompromi hal ini
dikarenakan tidak menimbulkan kekecewaan banyak pihak. Pihak yang
berkonflik mendapat kepuasan tertentu serta tidak ada kekerasan.

Anda mungkin juga menyukai