1 2 . 1 Pendahuluan
1 2 . 2 Munculnya Konflik
Project Formation/ Project Build Up/ Main Project Effort/ Project Phased
Konsepsi Perencanaan Eksekusi outfAkhir
Jika pada tahap akhir proyek banyak pekerjaan belum selesai maka
jadwal akan menjadi sumber konflik sehingga akan membuat orang
yang terlibat dalam proyek merasa khawatir dan bahkan stress. Sebelum
memasuki tahap baru proyek yang lain akan terjadi permasalahan
alokasi tenaga kerja.
1 2 . 5 Pemecahan Konflik
dua pihak yang berkonflik untuk tetap berunding karena mungkin akan
ada solusi.
Cara ini sesuai untuk situasi di mana:
• Tujuan yang dicapai sangat sulit
• Untuk menciptakan kewajiban tawar-menawar di waktu men-
datang
• Sembarang solusi sudah cukup
• Anda ingin keharmonisan
• Menciptakan good will.
• Jika kita akan kalah
• Taruhannya kecil
4. Menggunakan kekuasaan (Forcing)
Cara pengatasan konflik dengan menggunakan kekuasaan sehingga
terjadi kondisi menang-kalah. Cara ini ditempuh jika suatu pihak ingin
memaksakan solusi kepada pihak lain. Forcing sesuai untuk situasi di
mana:
• Situasi "do or die"
• Anda benar
• Taruhannya besar
• Prinsip yang penting menjadi taruhan
• Hubungan baik pihak yang terlibat konflik tidak penting
• Keputusan harus dibuat cepat
• Anda lebih kuat posisinya
5. Menghindar (Withdrawing)
Cara ini sering dianggap sebagai solusi sementara untuk sebuah
persoalan konflik. Masalah yang ada bisa datang lagi dan konflik bisa
muncul lagi. Ada yang beranggapan ini sebagai cara yang kurang jantan
dan ketidakmauan menghadapi situasi.
Cara ini sesuai untuk situasi di mana:
• Anda ingin menjaga reputasi atau netralitas
• Anda pikir masalahnya akan menghilang sendiri
• Anda bisa menang dengan menunda
• Anda tidak bisa menang
• Jika taruhannya rendah
• Jika taruhan tinggi tapi kita belum siap
182 I Manajemen Proyek-Konsep dan lmp/ementasi
1 2 .6 Mengelola Konflik
Soal-soal
1. Misalkan Mr X adalah manajer proyek dari sebuah proyek senilai
Rp 6.5 milyar dan sebagian pekerjaan disubkontrakkan ke pihak
lain sebesar 1 milyar. Pihak lain ini mempunyai manajer proyek
Mr Y. Sayangnya, Mr X tidak mempertimbangkan Mr Y sebagai
counterpartnya dan secara rutin berkomunikasi dengan direktur
tekniknya. Jenis konflik apa yang terjadi? Bagaimana penyelesaian
konflik seperti ini?
2. Sebutkan dan jelaskan 5 macam resolusi konflik yang Anda kenal.
3. Bagaimana intensitas konflik dilihat dari perspektif perkembangan
proyek (tahapan proyek)?
4. Terangkan perbedaan pandangan tradisional dan perspektif
manajemen proyek terhadap konflik.
5. Resolusi konflik apa yang diyakini sebagian besar manajer proyek
sebagai hal yang terbaik?
Studi Kasus
DIVISION
...__"""T____, '----.---__. MANAGERS
DEPARTEMENT
MANAGERS
SECTION
SUPERVISORS
.,/1'
EDDIE TURNER
semua manajer divisi kemudian Eddie ingin melihat apa yang akan
terjadi kemudian. Diskusikan kasus ini dari sisi manajemen konflik.
2. Telestar International
Pada November 1978, Departemen Sumber Daya & Energi
memberikan kontrak Pengembangan dan Pengujian Pabrik Pengolahan
Limbah kepada Telestar dengan nilai kontrak sebesar $ 475.000.
Telestar memperkiraan pengeluaran atas proyek ini adalah sebesar
$ 847.000. Namun ini adalah perkiraan kasar dari Telestar, karena
Telestar sendiri belum mempunyai standar jam kerja yang baik dalam
proyek pengolahan limbah.
Telestar ingin sekali memenangkan kontrak ini, sehingga berani
menurunkan harga kontrak proyek ini sampai menjadi $ 475.000. Jika
Telestar berhasil memenangkan kontrak ini, kesempatan Telestar untuk
memperluas bidang usahanya yaitu di bidang pengelolaan limbah, akan
bisa tercapai.
Pada Februari 1979, terjadi kenaikan harga pada biaya - biaya yang
berkaitan dengan pelaksanaan proyek. Hal ini menyebabkan perkiraan
pengeluaran sampai proyek berakhir membengkak sampai sebesar $
943.000, yang semula sebesar $ $ 847.000.
Dengan tujuan ingin mengurangi pembengkakan pengeluaran yang
diperkirakan terjadi, manajer proyek memutuskan untuk menghentikan
pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa Departemen Fungsional dalam
proyek tersebut. Salah satu departemen fungsional yang dihentikan
pekerjaannya adalah Departemen Analisis Struktural.
Manajer dari Departemen Analisis Struktural menentang keras
keputusan dari Manajer Proyek untuk menghilangkan aktivitas analisa
struktur lanjutan. Sebelumnya telah dilakukan analisa struktur pabrik
untuk kelayakan pelaksanaan pengujian tekanan udara dan electrical
system dari pabrik pertama.
Pengujian pada pabrik pengolahan limbah yang kedua dijadwalkan
dilakukan bulan depan.
Mengefola Konflik Da/am Proyek I 189
Menyimpulkan bahwa keadaan dari kedua Menegaskan kepada Manajer Proyek bahwa
pabrik identik, sehingga tidak diperlukan keidentikan kedua pabrik belum tentu
analisa struktural untuk pabrik kedua. menghasilkan performa kelayakan kondisi
Menurutnya, tidak akan terjadi efek samping pelaksanaan pengujianjuga. Sehingga perlu
jika pengujian pada pabrik kedua dilakukan dilakukan analisis struktural pada pabrik
tanpa adanya analisa struktural terlebih yang kedua. Adanya defisiensi pada analisis
dahulu. struktural dapat menyebabkan pengujian yang
tidak layak pada pabrik kedua (dapat juga
memunculkan efek samping dari pengujian
yang tidak layak).
Berani mengambil risiko jika te1jadi bahaya Menyatakan bahwa Departemennya telah
akibat pelaksanaan pengujian pabrik kedua memberikan performa sesuai dengan jadwal
akibat defisiensi analisa struktural pada pabrik dan budget yang telah ditetapkan. Tapi sangat
tersebut. Menyatakan bahwa pemotongan menyesalkan keputusan Manajer Proyek
budget dari Departemen Analisis Struktural memotong budget dari Departemen Analisis
merupakan sebuah kewajiban yang hams Struktural tanpa ada justifikasi yang nyata.
dilakukannya, karena overrull pengeluaran
terjadi.
***