MANAJEMEN PROYEK PERTEMUAN 4

ELEMEN KOMPETENSI

Mampu memahami struktur organisasi proyek dan memahami

peranan semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi

 STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

PRINSIP:

Organisasi proyek Organisasi proyek harus bisa

bertanggung jawab utk mengambil keputusan dengan
menyelesaikan /mencapai cepat, lain dgn organisasi
suatu tujuan yang ditugaskan rutin/fungsional yang
sesuai dgn : waktu, biaya dan biasanya lebih lambat karena
kualitas/kuantitas yang telah berperannya unsur birokrasi
ditentukan

Sumber :Struktur Organisasi proyek https://slideplayer.info/slide/11915267 : 1, published by : Hadian Kurniawan, 2018

 STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
1.Pengatur dan
penentuan dan pengaturan serta pembagian tugas
antara seorang dan kelompok orang, untuk "siapa"
yang mengerjakan "apa" yang dikerjakan dan kepada
"siapa" orang yang bekerja itu harus mempertanggung
jawabkan pekerjaannya.
2.Pengarah, mengarahkan proyek yang dikerjakan
kepada sasaran yang telah direncanakan. Dalam bagan
ini faktor kepemimpinan
memberikan motivasi kepada anak buahnya amat
menentukan sekali untuk pengembangan sumber daya
manusia dan bimbingan kerja.
Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html
penyedia staff, sebagai sarana 3.Pengkoordinasi, engatur keselarasan dalam
tiap pekerjaan agar tidak terjadi tumpang tindih,
kerja ulang atau kesemrawutan antar bagian
divisi.
4.Pengontrol, bagan ini berfungsi mengontrol
pekerjaan yang dilakukan organisasi proyek,
apakah perkembangan tiap pekerjaan sesuai
denganjalur yang direncanakan ataukah ada
manager proyek untuk penyimpangan. Pengontrolan tidak hanya dari
laporan saja, tapi perlu dicek juga di lapangan.
MACAM STRUKTUR ORGANISASI
 1. ORGANISASI
TRADISIONAL
❑ Bentuk organisasi ini terdiri dari 3 pihak, yaitu :
1.Pemilik Proyek yang bertindak sebagai owner sekaligus
sebagai manajemen proyek.
2.Konsultan Proyek yang bertindak sebagai perancang
konstruksi.
3.Kontraktor yang bertindak sebagai pelaksana konstruksi.
Jenis-jenis kontrak yang biasanya diterapkan pada
organisasi proyek Tradisional yaitu kontrak harga tetap,
kontrak harga satuan, maksimum bergaransi, atau kontrak
biaya tambah-upah tetap
Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html

Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html
Sumber: https://www.scribd.com/doc/312713628/1-Philosophy-Proyek-Scope : 6 Uploaded by
Satrio Rekso Date uploaded
on May 16, 2016

HUBUNGAN KONTRAK KONSTRUKSI SECARA

TRADISIONAL
1
OWNER

Contractual relationship

Architect/ Field observation only

General (Prime)
Engineer Contractor

▪ Separate designer
▪ Single general contractor
▪ Numerous subcontractors Sub-
Contractors Supplier Fabricators
▪Negotiated professional fee for design service

HAMKI2013PTO 7
Edward R.Fisk, Construction Project Administration, Seventh Edition, p. 3
 1. ORGANISASI TRADISIONAL

❑ pihak pemilik (owner) mempekerjakan seorang

pendesain (arsitektur designer) yang mempersiapkan
rencana dan spesifikasi proyek, kemudian melakukan
inspeksi sampai tingkat tertentu yaitu memonitor
informasi dan mengawasi perkembangan pelaksanaan
konstruksi.
❑ Pembangunan konstruksi merupakan tanggung jawab
kontraktor utama
❑ Subkontraktor pada umumnya mengajukan
penawaran pekerjaan untuk sebagian saja dari
rencana pemilik, namun hubungan kontrak formalnya Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html

adalah secara langsung dengan kontraktor utama

Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html
 PROS

1. Lebih mudah untuk anggaran dan biaya kontrol

2. lebih besar kontrol sumber daya teknis karena semua dikelola di bawah
departemen umum atau manajemen divisi

3. Kebijakan dan prosedur yang konsisten di antara tim melaporkan ke

saluran manajemen umum

4. Saluran komunikasi vertikal dapat ditentukan dengan mudah. Waktu

reaksi sangat minim untuk mengatasi masalah apapun

Sumber: http://rickysipil.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi-proyek.html
 2.ORGANISASI SWAKELOLA
❑ ciri yaitu pemilik proyek bertanggung jawab atas
perencanaan dan pelaksana proyek bertindak sebagai
konsultan perencana dan kontraktor.
❑ Pekerjaan dapat dikerjakan sendiri secara fakultif atau
dikerjakan oleh subkontraktor.
❑ Hampir sama dengan organisasi tradisional, hanya saja
unit organisasi pemberi tugas (pemilik proyek),
konsultan dan kontraktor merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dengan organisasi pemilik proyek
meskipun proyek telah selesai. Pembentukan
organisasi semacam ini didasarkan pada organisasi
Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html
terpadu.

❑ Jenis kontrak yang biasanya digunakan : kontrak harga

tetap, kontrak harga satuan atau kontrak yang
dinegoisasikan

Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html
 1.Sistem perpajakan
yang digunakan 3. Dari segi

PROS
adalah KMS atau pelaksanaan proyek,
kegiatan membangun sistem swakelola lebih
sendiri sehingga banyak
pembayaran dan menguntungkan
pelaporan dilakukan untuk owner karena
tiap sebulan sekali pembelanjaan dan 5. Hubungan antara
sebesar 10% x 40% x pembayaran untuk tim swakelola dengan
biaya yang sudah material semua owner bisa lebih
dikeluarkan. Itu dilakukan langsung dekat karena tim
artinya PPN yang oleh owner __> swakelola dianggap
dikenakan sebesar Sehingga lebih sebagai staf owner
4%. transparan. langsung.

RAB bangunan 4. Dari segi 6. RAB bangunan

menjadi lebih efisien pelaksanaan menjadi efisien karena
karena nilai PPN proyek, owner bisa tidak ada nilai
sebesar 4%. Berbeda mengontrol langsung tambahan margin
dengan kontraktor progres dan (keuntungan
sebesar 10% pengeluaran langsung kontraktor).
ke tim swakelola.

Sumber: http://rickysipil.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi-proyek.html
 3.harus terdiri dari
orang-orang yang
mempunyai
kemampuan untuk
multitasking karena

CONS Owner harus

mengenal sekali track
record dari tim
swakelola. Karena tim
staf-staf di proyek
harus merangkap-
rangkap jobdesknya.
Sebagai contoh,
swakelola tersebut seorang cost control
tidak mempunyai harus merangkap 5. Owner akan
nama perusahaan menjadi logistik, disibukkan dengan
sendiri. Biasanya admin teknik dan proses pelaksanaan
owner tidak akan sebagainya. Sehingga proyek seperti
memberikan proyek hasil pekerjaan tidak pembayaran ke
sebesar itu kepada tim akan semaksimal supplier atau vendor-
yang tidak dikenalnya. dengan kontraktor. vendor material.

2. keuntungan yang 4. Spesifikasi material

diperoleh dari tim interior dan arsitek
swakelola tidak biasanya akan
sebesar dengan berubah-ubah dan
kontraktor karena bahkan belum keluar
sistem pengupahan desainnya padahal
dengan sistem fee proses pelaksanaan
persen sebesar 5-7%. sudah mulai sehingga
proses pelaksanaan
menjadi terbengkalai.
Hal ini bisa
menyebabkan progres
lapangan menurun.
Sumber: http://rickysipil.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi-proyek.html
 3. ORGANISASI MANAJEMEN KONSTRUKSI
❑ Organisasi Manajemen Konstruksi berkaitan
dengan manajemen proyek yang terdiri dari
manajemen konstruksi dan pihak - pihak lainnya
seperti Kontraktor, Konsultan Perencana dan lain-
lainnya, yang mempunyai tugas mengelola proyek
secara terpadu dari perencanaan proyek, desain
dan pelaksanaan konstruksi.
❑ Hubungan kontrak antara pihak yang terlibat dalam Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html

tim manajemen proyek bertujuan meminimalkan

hubungan timbal balik di dalam tim manajemen
proyek.

Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html
Sumber: https://www.scribd.com/doc/312713628/1-Philosophy-Proyek-Scope : 7 Uploaded by
Satrio Rekso Date uploaded
on May 16, 2016
DESIGN/CONSTRUCTION MANAGER- TYPE CONTRACT

OWNER
2
Contractual relationship

Design/
Construction
Manager

Construction
Architect/ Eng.
Management
Design Team
Team
Working relationship

▪ Single firm responsible for both design and

construction management
▪ Fixed price or negotiated separate prime
Prime Prime Prime
contracts or subcontracts
Contractor Contractor Contractor
▪ Fixed price or cost plus a fee design
construction contract HAMKI2013PTO 14
Edward R.Fisk, Construction Project Administration, Seventh Edition, p. 9
Sumber: https://www.scribd.com/doc/312713628/1-Philosophy-Proyek-Scope : 8 Uploaded by
Satrio Rekso Date uploaded
on May 16, 2016
PROFESSIONAL CONSTRUCTION MANAGER CONTRACT
AGENCY
CONTRACT
OWNER
3
Contractual
Contractual relationship
relationship

Working
relationship Professional
Construction
Manager

Architect/ Eng. Working

Design Team relationship

▪ Tree-party team of Owner,Designer, and

Construction Manager
▪ Fixed price or negotiated separate prime contracts
directly with the owner
▪ Construction Manager may act as owner’s agent to
Prime Prime Prime
extent delegated
Contractor Contractor Contractor
▪ Negotiated professional fee for construction
management services
HAMKI2013PTO
15
▪ Negotiated professional fee for design services Edward R.Fisk, Construction Project Administration, Seventh Edition, p. 10
 3. ORGANISASI MANAJEMEN KONSTRUKSI

❑ Pelaksanaan tahapan organisasi ini

memungkinkan overlapping karena pelaksanaan
proyek seperti desain dan pelaksanaan
konstruksinya sudah terpadu di bawah
koordinasi manajemen konstruksi.
❑ biasanya manajemen konstruksi bertindak
Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html

sebagai wakil owner / pemilik proyek di

lapangan.

Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html
a. Kelebihan :

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

1. Biaya optimal proyek dapat dicapai karena tim MK sedah berpartisipasi pada
tahap perencanaan

2. Biaya pembangunan keseluruhan proyek dapat dihemat dibandingkan dengan

sistem tradisional karena tidak ada pembebanan ganda dari keuntungan
Kontraktor, dan Sub kontraktornya

3. Waktu yang dipergunakan untuk perencanaan dan rancangan bangunan dapat

lebih panjang sebingga kualitas desain semakin sempurna

4. Mutu lebih terjamin karena tim MK ikut membantu kontraktor dalam

halmetode pelaksanaan , implementsi, dan Quality Control

5. Pemilik proyek tidak perlu menyediakan banyak staf karena praktis semua
keinginannya dapat ditangani dengan baik melalui pendekatan metode MK

Sumber: http://rickysipil.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi-proyek.html
b. Kekurangan :

1. Pemilik yang kurang memiliki kompetensi pada

konstruksi dan biaya, mungkin curiga dan ragu-ragu
dan menghambat kemajuan proyek atau tidak mampu
memahami untuk keluhan dan sengketa

2. Keterbatasan kemampuan pemilik untuk langsung

berkomunikasi dengan kontraktor

3. Potensi konflik dengan adanya gabungan (perencana

& pelaksana) yang membatasi penyediaan jasa desain
arsitektur, atau tidak mengakui atau tidak mendukung
kontrak rancang-bangun

4. Pemilik mungkin harus melakukan pembayaran awal

yang lebih signifikan karena membutuhkan biaya awal
dalam membuat proposal

Sumber: http://rickysipil.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi-proyek.html
 4. ORGANISASI TURNKEY (PUTAR KUNCI)
▪ consultants and contractors function as planners
and project implementers.
▪ In this method the overall project management
which includes the concept of planning,
designing, implementing construction and
completing the project is usually handled by a
single company.
Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html

▪ Engage specialist contractors

Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html
Sumber: https://www.scribd.com/doc/312713628/1-Philosophy-Proyek-Scope : 9 Uploaded by
Satrio Rekso Date uploaded
on May 16, 2016
DESIGN-BUILD CONTRACT
Turnkey Construction

OWNER
4
Contractual relationship

Designer/
Builder

▪ Combined designer and construction

contractor
▪ Numerous subcontractors
Construction
Design Team
▪ Fixed price guaranteed maximum price, or (Architect/Engineer)
Team
(General Contractor)
cost plus-fixed-fee for design/build contract
▪ No separate fee for design services (Joint-venture, subcontract,or
Single Firm

Sub- Supplier Fabricators

Contractors
HAMKI2013PTO 20
Edward R.Fisk, Construction Project Administration, Seventh Edition, p. 12
 PROS ANDtheCONS ORGANISASI
implementation of stages of
TURNKEY
a. Kelebihan : project activities in this kind of
1 organization is done overlapping
because the responsibility for design
and implementation of construction is
on one party only
2. Only one contract is required by
the owner covering all matters of
design and construction as well as
the project management process
carried out by one organization
3. Reduce the project implementation
time because the contractor is fully Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html

involved in the construction process

from beginning to end
4. Can reduce the involvement of the
owner continuously on matters
related to technical issues, costs, time
and others
Sumber:transalasi ing http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html
 b. Kekurangan :
CONS There are very few (check and balance)
made that make the owner not given
responsibility
Due to the little involvement of the
owner, the resulting build product to
some extent may not fully meet the
owner’s wishes
The price for a project is high compared
to traditional systems
there is the involvement of local
negotiations where usually the Turnkey
contractor will appoint his own
negotiations

Sumber: translasi ing http://rickysipil.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi-proyek.html

 Sumber: https://www.scribd.com/doc/312713628/1-Philosophy-Proyek-Scope : 11 Uploaded by
FUNCTIONAL RELATIONSHIPS under a Satrio Rekso Date uploaded
on May 16, 2016
DESIGN/CONSTRUCTION MANAGER Client Agency
CONTRACT
Project
Project Manager Management
6 Level

Construction
Design Manager Construction Management
Manager Level

Functional
Management
Project Project Project General Contractor Resident Project Level
Architect Str.Eng Civil Eng Representative

Project Project Sub- Sub- QC. Const.

Mech.Eng Elect.Eng Contractor Contractor Inspection Surveys

Staff
Level
A/E Const.
A/E Design staff Labor Force Surveyors
Staff
HAMKI2013PTO 23
Edward R.Fisk, Construction Project Administration, Seventh Edition, p. 13 Organization Chart
Sumber: https://www.scribd.com/doc/312713628/1-Philosophy-Proyek-Scope : 12 Uploaded by
Satrio Rekso Date uploaded FUNCTIONAL RELATIONSHIPS under a
on May 16, 2016
Client Agency PRIME CONTRACTOR and
CONSULTANT/ CM PROF.
Project
Owner Management
7 Project Manager Level

Construction
Consultan Management
Consultan CM (PM) Consultan QS Level
Perencana PM

Functional
Project General Management
Contractor Project QA Team Level
Design Team Architect/ Str
Architect/ Str PM Eng/ Civil Eng/
Eng/ Civil Elect Eng/ Mech
Eng/ Elect Eng
Eng/ Mech Commercial Engineering Operation Manager
Eng Manager Manager

Sub Cont & Site Office Field & Admin

NSC Eng/ QS Support

Staff
Level
A/E Const.
A/E Design staff Labor Force Staff Surveyors
HAMKI2013PTO 24
Pito, Construction Project Administration, modified
 Sumber: https://www.scribd.com/doc/312713628/1-Philosophy-Proyek-Scope : 13 Uploaded by
FUNCTIONAL RELATIONSHIPS under a Satrio Rekso Date uploaded
on May 16, 2016
CONTRACTOR and CONSULTANT/ CM Client Agency
PROF.
Project
Owner Management
8 Project Manager Level

Construction
Consultan Management
Consultan CM (PM) Consultan QS Level
Perencana PM

Functional
Project Contractor I Contractor II Contractor III Management
Project QA Team Level
Design Team (PM) (PM) (PM) Architect/ Str
Architect/ Str Eng/ Civil Eng/
Eng/ Civil Elect Eng/ Mech
Eng/ Elect Eng
Eng/ Mech Site Process
Eng

Staff
Level
A/E Const.
A/E Design staff Labor Force Staff Surveyors
HAMKI2013PTO 25
Pito, Construction Project Administration, modified
Sumber: https://www.scribd.com/doc/312713628/1-Philosophy-Proyek-Scope : 14 Uploaded by
Satrio Rekso Date uploaded FUNCTIONAL RELATIONSHIPS under a
on May 16, 2016
Client Agency PRIME CONTRACTOR and
CONSULTANT SUPERVISION
Project
Owner Management
9 Project Manager Level

Construction
Consultan Management
Consultan QS Level
Perencana PM

Project Design General Consultan Supervisi

Team Architect/ Contractor
Str Eng/ Civil PM Functional
Eng/ Elect Eng/ Management
Level
Mech Eng
Commercial Eng Manager Operation Manager Project SPV
Manager Team
Monitoring/
Controlling/
Admin Site Office Field & Sub Cont NSC Reporting
Eng/ QS Support

Staff
Level
A/E Const.
A/E Design staff Labor Force Staff Surveyors
HAMKI2013PTO 26
Pito, Construction Project Administration, modified Organization Chart
Sumber: https://www.scribd.com/doc/312713628/1-Philosophy-Proyek-Scope : 15 Uploaded by
Satrio Rekso Date uploaded
on May 16, 2016
Kompetensi yang harus
Client Agency PM
dikuasai

Project Manager PM
10

Design Manager Construction PM/CM

Manager

Project Project Project General Contractor Resident Project PM/CM+

Architect Str.Eng Civil Eng Representative Associte

Project Project Sub- Sub- QC. Const. PM/CM+

Mech.Eng Elect.Eng Contractor Contractor Inspection Surveys Associate

PM/CM+
Associate

Staff
Level
CM Pract.
A/E Const.
A/E Design staff Labor Force Staff Surveyors
HAMKI2013PTO 27
Edward R.Fisk, Construction Project Administration, Seventh Edition, p. 13 Organization Chart
 KRITERIA MEMILIH BENTUK ORGANISASI PROYEK

Frekuensi Lama waktu

adanya proyek keberlangsungan Ukuran proyek Ketidakpastian
baru suatu proyek

Keunikan Kompleksitas Pentingnya

hubungan faktor biaya

Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html
Sumber: http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-organisasi.html
Sumber: https://www.pengadaan.web.id/2020/03/struktur-organisasi-proyek.html
PROJECT
SCOPE MANAGEMENT

source;: PMBOK 5th ed, in https://www.visual-

paradigm.com/project-management/overview-of-scope-
management-itto/
 PROJECT SCOPE MANAGEMENT
▪ planning for construction management with the specific area
on the project scope management, we have the requirements
that needs to be documented that captured in
•Work not included in the WBS is not part of the project.
our requirement documentation
•You cannot finish a successful project without WBS. This
▪ , our project now will have the scope to be defined , and we
is the foundation of any project.
will create statement of project scope , this statement of
•With every project you have, document the WBS and use
project scope will then be put in the whole picture as
our work breakdown structure , what we call the WBS and a the previous one as template for future similar projects.
supplemental document to create WBS as a detailed one is
the work breakdown structure dictionary in common term is
the WBS Dictionary.

Source: http://constructionprojectmanagementpro.com/construction-management-planning-part-two-scope-management/
 WBS
WBS adalah suatu hirarki dari susunan komponen Proyek/total lingkup proyek
yang dipecah dengan mengelompokkan menjadi lebih kecil yang menggambarkan
suatu deliverable/hasil serahan proyek yang dilaksanakan oleh timproyek.
WBS menyajikan pekerjaan yang ditetapkan pada project scope statement yang
telah disetujui.
Beberapa komponen WBS membantu stakeholder didalam mengamati deliverable
proyek antara lain :
▪ ▪ Biasanya ditunjukkan dalam bentuk Chart/ bagan.
▪ Jenis pada tingkatan terendah dari WBS adalah dikenal sebagai paket
pekerjaan (work package).

Sumber: http://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/32486/mod_resource/content/1/2006-04-Sistem%20Manajemen%20Ruang%20Lingkup.pdf: II-2-3

 CARA MENGURAIKAN PEKERJAAN DI WBS
merinci proyek deliverables ke dalam komponen lebih kecil, yang dapat
dikendalikan sampai ke pekerjaan dan deliverables ditetapkan ke tingkatan paket
pekerjaan.

Langkah langkah:
1. Mengidentifikasi deliverables pokok dari proyek

2. Susun dan mengorganisir WBS

3. Merinci WBS mulai tingkatan paling atas ke dalam komponen tingkat yang

lebih rendah, dengan mengambil langkah jika ada

keterbatasan biaya dan

waktu dapat dikembangkan

sesuai tingkatan

Sumber: http://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/32486/mod_resource/content/1/2006-04-Sistem%20Manajemen%20Ruang%20Lingkup.pdf: II-2-3

 WBS
Didalam menetapkan tingkat/level WBS (Work Breakdown Structure) diperlukan
perhatian dari hal hal sebagai berikut :

d. f. Paket
e. Nilai
a. Tingkat b. Tingkat c. Tingkat Ketepatan pekerjaan
paket
rincian. Risiko. Kendali. meng dengan
pekerjaan.
estimate. man hour.

Sumber: http://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/32486/mod_resource/content/1/2006-04-Sistem%20Manajemen%20Ruang%20Lingkup.pdf: II-3

 KEY POINTS FOR WBS
•The top level is the project title.
•The project must be broken down into smaller and manageable pieces, all
the way up to work package level. There is no rule of thumb in breaking
down the project into WBS. It can be outsourced or contracted, can be
estimated, cannot be logically divided, and deliverables are to be defined.
•Provide numbering for easy identification and further use, such as cost
coding.

Source: http://constructionprojectmanagementpro.com/construction-management-planning-part-two-scope-management/
Sumber: http://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/32486/mod_resource/content/1/2006-04-Sistem%20Manajemen%20Ruang%20Lingkup.pdf: II-5
 Sumber: http://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/32486/mod_resource/content/1/2006-04-Sistem%20Manajemen%20Ruang%20Lingkup.pdf: II-6

Sumber: http://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/32486/mod_resource/content/1/2006-04-Sistem%20Manajemen%20Ruang%20Lingkup.pdf: II-6

WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS)

WBS dpt dibagi dlm 3 bentuk :

1. Komponen
2. Elemen
3. Kegiatan
Jadi dgn WBS proyek dpt diuraikan menjadi komponen-komponen, komponen dpt
diuraikan menjadi elemen-elemen dan elemen dpt diuraikan menjadi kegiatan-
kegiatan

Proyek

Komponen Komponen

Elemen Elemen

Kegiatan Kegiatan
Sumber :Struktur Organisasi proyek https://slideplayer.info/slide/11915267 : 16, published by : Hadian Kurniawan, 2018
CONTOH WBS :

PABRIK

STRUKTUR SALURAN LISTRIK

PONDASI RANGKA DINDING PENGECATAN

GAL. TNH PLAT TPAK TIMB. KEM

PEMBESIAN PENGECORAN

Batasan pemecahan kegiatan dilakukan sampai kita dpt mempersiapkan

durasi suatu aktivitas.

Sumber :Struktur Organisasi proyek https://slideplayer.info/slide/11915267 : 17, published by : Hadian Kurniawan, 2018
 BAGAN WBS DAN OBS
PROYEK

WBS
JALAN JEMBATAN

PEK. TNH DRAINASE PERS. STRUKT.BWH

KON PEK
TNH

PIM PEK.
PRO JLN

KON
II
PEK
OBS JEMB
Sumber :Struktur Organisasi proyek https://slideplayer.info/slide/11915267 :21, published by : Hadian Kurniawan, 2018
TUGAS KELOMPOK
Membuat dan menjelaskan struktur organisasi proyek dan WBS real dengan
melampirkan proyeknya apa dan dikerjakan di mana.
1 kelompok : 2-3 orang
Dikumpulkan dalam bentuk pdf ke gina.hasibuan@usu.ac.id

Deadline 22 maret 2021 23:59 WIB

Sumber: https://www.scribd.com/document/361606587/Struktur-Organisasi-Proyek-Pt-Pp:1
 REFERENSI
http://renijuniarti.blogspot.com/2018/03/struktur-
organisasi.html
Sumber: https://www.scribd.com/doc/312713628/1-
Philosophy-Proyek-Scope Uploaded by
Satrio Rekso Date uploaded
on May 16, 2016

Source:
http://constructionprojectmanagementpro.com/construction
-management-planning-part-two-scope-management/