Sesi 10
start
Agama
ANGGOTA KELOMPOK pembahasan
Islam
Anggota Kelompok:
2
Agama
ANGGOTA KELOMPOK pembahasan
Islam
4
Agama
ANGGOTA KELOMPOK pembahasan
Islam
Salah satu hal yang membuat takjub para ilmuwan adalah adanya persesuaian
antara konsep penciptaan alam semesta menurut Al-Qur'an dan sains (ilmu
pengetahuan) modern. Dalam pandangan sains modern, pada awalnya alam
semesta ini masih berupa kabut gas yang panas dan kemudian terpisah.
Terpisahnya kabut gas ini merupakan proses awal terciptanya galaksi-galaksi. Dari
pecahan-pecahan kabut gas tersebut selanjutnya melalui proses evolusi terbentuk
milyaran matahari dengan planet-planetnya, termasuk bumi yang kita huni ini.
Ilmuwan cerdas yang pertama kali mengemukakan teori di atas bernama Laplace
dari Perancis dan Immanue Kant dari Jerman. Meskipun demikian, ratusan tahun
sebelum ilmuwan itu mengemukakan teorinya, Al-Qur'an telah menyebutkan secara
gamblang. sebagaimana tertulis dalam Surat Al Anbiya ayat 30, dan Surat Fushillat
ayat 9 - 12
6
Agama
ANGGOTA KELOMPOK pembahasan
Islam
Tuhan dalam pandangan al Farabi dan Ibnu Sina secara umum kita dapati
merupakan asimilasi dari filsafat ketuhanan yang berusaha
mempertemukan antara teori Aristoteles dan Neo-Platonism. Yang mana
menekankan pada satu Wujud atau Sumber Utama yang darinya alam
semesta tercipta secara sedemikian rupa sehingga tidak merusak kesatuan
mutlak Sang Mahatunggal tersebut. Di sini, sebagai salah satu wacana
intelktual Islam, al Farabi dan Ibnu Sina berupaya mengadaptasi dan
mengasimilasi konsep-konsep yang adadi dunia Filsafat Yunani Kuno,
mengoreksinya, serta mengklasifikasi konsep-konsep filsafat yang cocok
dengan Islam.
9
Agama
ANGGOTA KELOMPOK pembahasan
Islam
Salah satu filsafat al-Farabi adalah teori emanasi yang di dapatnya dari teori Plotinus apabila
terdapat satu zat yang kedua sesudah zat yang pertama, maka zat yang kedua ini adalah sinar
yang keluar dari yang pertama. Sedang Ia (Yang Esa) adalah diam, sebagaimana keluarnya
sinar yang berkilauan dari matahari, sedang matahari ini diam. Selama yang pertama ini ada,
maka semua makhluk terjadi dari zat-Nya.
Oleh sebab itu, filsafat al-Farabi ini mencoba menjelaskan bagaimana yang banyak
bisa timbul dari Yang Satu. Tuhan bersifat Maha-Satu, tidak berobah, jauh dari materi, jauh dari
arti banyak, Maha Sempurna dan tidak berhajat pada apapun. Kalau demikian hakekat Tuhan,
bagaimana terjadinya alam materi yang banyak ini dari Yang Maha Satu? Menurut al-Farabi
alam ini terjadi dengan cara emanasi.
Persoalan di atas, adalah sebuah rasa penasaran dari al-Farabi karena ia menemui
kesulitan dalam menjelaskan bagaimana terjadinya banyak (alam) yang bersifat materi dari
Yang Maha Esa (Allah) jauh dari arti materi dan Mahasempurna.
12
Agama
ANGGOTA KELOMPOK pembahasan
Islam
LANJUTAN ...
Di dalam doktrin ortodoks Islam (al-mutakallimin), Allah adalah pencipta, yang menciptakan
dari tiada menjadi ada. Al-Farabi dan para filosof Muslim lainnya mencoba untuk
mengIslamkan doktrin ini.
Dengan demikian, Tuhan yang dianggap penggerak Aristoles menjadi Allah Pencipta, yang
menciptakan sesuatu dari bahan yang sudah ada secara pancaran. Dalam arti, Allah
menciptakan alam semenjak azali, materi alam berasal dari energi yang qadim, sedangkan
susunan materi yang menjadi alam adalah baharu. Sebab itu, menurut filosof Muslim, Kun
(jadilah) Allah yang termaktub dalam al-Qur’an ditujukan kepada Syai (sesuatu) bukan kepada
La syai’ (nihil).
Sebagai contoh, Allah berfirman dalam Surat Yasin ayat 82. ”Sesungguhnya segala urusan-
Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah
ia.”
13
TERIMAKASIH…