Kejang demam
Problem
RPS
Seorang anak berusia 1 tahun 10 bulan diantar ibunya ke IGD
RSUD Wonosobo dengan keluhan kejang 1x. Kejang dirasakan
15 menit sebelum masuk RS, selama 5 menit. Saat kejang
tangan pasien kanan dan kiri mengepal dan kedua lengan atas
dan kedua tungkai bawah bergetar seperti orang menggigil,
mata mendelitik keatas, tidak keluar busa dari mulut dan lidah
tidak tergigit. Saat kejang pasien tidak sadar dan setelah
kejang pasien sadar tetapi badannya menjadi lemes. Ibu
pasien mengaku sebelum kejang pasien mengalami demam
tetapi tidak terlalu tinggi dan ini merupakan serangan kejang
yang pertama. BAB dan BAK pasien dalam batas normal.
RPD
riwyat kejang sebelumnya disangkal
RPK
Di keluarga tidak ada yang memiliki riwayat kejang
Riwayat Pengobatan
pasien belum melakukan pengobatan
Riwayat Imunisasi
Imunisasi lengkap sesuai waktunya.
Riwayat tumbuh kembang
Tungkurap usia 3 bulan, duduk usia 6 bulan, merangkak usia
9 bulan, berdiri usia 10 bulan, berjalan usia 12 bulan
Riwayat Kehamilan
ibu pasien memeriksa kehamilan di bidan namun tidak setiap
bulan, sakit selama hamil (-), demam (-), kuning (-), diabetes
mellitus (-), hipertensi (-)
Riwayat kelahiran
lahir spontan, di puskesmas, ditolong bidan, cukup bulan
/aterm, BBL 3800 gram, langsung nangis, sianosis (-),
kejang (-)
Pemeriksaan Fisik
Antropometri
BB : 12 Kg
TB : 86 cm
IMT : BB/TB2 (TB dalam meter)
12/(0,86)2 = 16,2
Pada kategori dan ambang batas status gizi anak
Berdasarkan indeks Z-Score IMT/U berada pada
indeks -2 SD sampai dengan 1 SD. Interpretasi
pada status gizi yaitu normal
Kulit
warna kulit coklat, tidak didapatkan tanda
hiperpigmentasi, ikterik (-), turgor < 2 detik
Kepala:
Bentuk simetris, mesochepal
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), strabismus
(-)
Telinga: simetris, sekret (-), nyeri tekan aurikula (-)
Hidung: sekret (-), inspirasi cuping hidung (-), epistaksis (-)
Mulut: bibir sianosis/pucat (-), dinding faring hiperemis,
pembesaran tonsil (-).
Leher
Pembesaran kelenjar getah bening (-), peningkatan JVP (-)
Thorax
Paru
inspeksi: inspirasi dan ekspirasi simetris, tidak
ada tertinggal gerak, tidak ada jejas
palpasi: nyeri tekan (-), vokal fremitus tidak meningkat-
perkusi: sonor pada seluruh lapang paru
auskultasi: suara dasar vesikuler +/+, suara tambahan -/-
Jantung
S1-S2 reguler
Abdomen
inspeksi: tampak datar, tidak tampak jejas, tidak tampak
gerakan dinding perut.
auskultasi: bising usus 7 kali per menit, metalic sound (-)
perkusi: timpani seluruh lapang abdomen
palpasi: nyeri tekan (-), massa (-), hepar, ginjal
dan lien tidak teraba, nyeri ketok ginjal (-).
Genitalia
Tidak ada kelainan
Ekstremitas
Tidak tampak adanya deformitas
ataupun kontraktur, dapat bergerak
bebas, akral teraba hangat
Pemeriksaan Neurologis
Gerakan : bebas
Kekuatan otot :5
Reflek fisiologis:
Bicep kanan : ++ (normal dan tidak ada perluasan)
Bicep kiri : ++ (normal dan tidak ada perluasan)
Tricep kanan : ++ (normal dan tidak ada perluasan)
Tricep kiri : ++ (normal dan tidak ada perluasan)
Patella kanan : ++ (normal dan tidak ada perluasan)
Patella kiri : ++ (normal dan tidak ada perluasan)
Reflek patologis
Babinski kanan : -
Babinski kiri :-
Openheim kanan : -
Openheim kiri :-
Schaeffer kanan : -
Schaeffer kiri :-
Meningeal sign : -
Hypothesis
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada ke-naikan suhu tubuh
(suhu rektal di atas 380C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.
Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam
kembali tidak termasuk dalam kejang demam
Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk
dalam kejang demam.
Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang
didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi
yang kebetulan terjadi bersama demam.
Learning Issue
Klasifikasi
Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit atau
kejang berulang lebih dari 2 kali dan di antara bangkitan kejang anak tidak
sadar. Kejang lama terjadi pada 8% kejang demam.
Kejang fokal adalah kejang parsial satu sisi, atau kejang umum yang
didahului kejang parsial.
Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau lebih dalam 1 hari, di antara 2
bangkitan kejang anak sadar. Kejang berulang terjadi pada 16% di antara
anak yang mengalami kejang demam.
Learning Issue
Faktor resiko
1. Demam suhu tubuh >37,8 aksila atau >38,3 rectal. Pada demam tinggi akan
dapat mengakibatkan hipoksia jaringan termasuk jaringan otak
3. Faktor riwayat keluarga salah satu orang tua ada riwayat kejang resiko 20-22%,
jika kedua orang tua resiko 59-64 %, jika keduanya tidak ada riwayat kejang faktor
resiko 9%
4. Faktor prenatal usia ibu saat hamil, kehamilan dengan eklamsia dan
hipertensi, kehamilan primipara atau nulipara, pemakain bahan toksik.
Penegakan Diagnosis
a. Manifestasi klinis yang muncul pada penderita kejang
demam :
• suhu tubuh anak (rectal >38, aksila >37,8)
•Timbulnya kejang bersifat tonik dan atau klonik, fokal atau
kinetik, beberapa detik setelah kejang berhenti anak tidak
memberikan reaksi apapun tetapi beberapa saat setelahnya
anak kembali tersadar tanpa kelainan persyarafan.
•Saat kejang anak tidak berespon terhadap rangsangan
seperti panggilan cahaya ( terjdai penurunan kesadaran)
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak dikerjakan secara rutin pada kejang
demam, tetapi dapat dikerjakan untuk mengevaluasi sumber infeksi penyebab
demam, atau keadaan lain misalnya gastroenteritis dehidrasi disertai demam.
Pemeriksaan labora-torium yang dapat dikerjakan misalnya darah perifer,
elektrolit dan gula darah (level II-2 dan level III, rekomendasi D).
Pungsi lumbal
Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk
menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis.
Risiko terjadinya meningitis bakterialis adalah 0,6%-6,7%.
Learning Issue
Pemeriksaan penunjang
Elektroensefalografi
Pencitraan
Foto X-ray kepala dan pencitraan seperti computed
tomography scan (CT-scan) atau magnetic resonance imaging
(MRI) jarang sekali dikerjakan, tidak rutin dan hanya atas
indikasi seperti:
• Kelainan neurologik fokal yang menetap (hemipare-sis)
• Paresis nervus VI
• Papiledema
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Problem Solving
Decision Making
Anamnesis: - kejang 1 kali selama 5 menit
- sebelum kejang pasien demam
- kejangnya general
- Riwayat kejang sebelumnya disangkal
- riwayat kejang di keluarga disangkal
Px Fisik : suhu tubuh 37,9 oC status neurologis dan pemeriksaan fisik lainnya
dalam batas normal
Px Penunjang: dalam batas normal
Diagnosis
kejang demam sederhana
Threatment
-Inf. Kaen 4b 1000 cc/hari
-inj. Cefotaxime 3x400 mg/iv
-Diazepam 3x1,5 mg (xv pulv)
-Praxion syr 4x1 cth
-Diet bubur nasi 3x1 porsi