HORDEOLUM
Wistha Miyaki
PRECEPTOR : dr. M. Faisal Lutfi, Sp.M
Usi
a:
49
ta
hu
n
Ala
mat
:
Pac
erm
ulyo
Lek
son
o
Jeni
s
Kel
ami
n:
laki
-
laki
Pek
erja
an
:Kar
yaw Nama : Tn. MR
an
Swa
sta
KELUHAN UTAMA
Pendarahan
ante partum
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pemeriksaan OD OS
Visus 5/5 5/5
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
Pemeriksaan OD
OS
Sekitar Mata Simetris,distribusi merata Simetris,distribusi merata
Supercilia dan cilia
Palpebra Normal Edema (+)
Gerakan Edema (-) Edema (+)
Margo sup dan inf Nyeri (-) Nyeri (+)
Gerakan Bola Mata N N
Konjungtiva
Hiperemi (-) Hiperemi (+)
K palpebra sup et inf
Hiperemi (-) Hiperemi (+)
K bulbi
Sklera
Putih Putih
Warna
Kornea
Jernih Jernih
Kejernihan
●
OS: Hordeolum
DIAGNOSIS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• ANATOMI PALPEBRA
Data epidemiologi internasional menyebutkan bahwa hordeolum merupakan jenis penyakit infeksi
●
EPIDEMIOLOGI kelopak mata yang paling sering ditemukan pada praktek kedokteran. Insidensitidak bergantung pada
ras dan jenis kelamin. Dapat mengenai semua usia, tapi lebih sering padaorang dewasa, kemungkinan
karena kombinasi dari beberapa faktor seperti tingginya level androgen.
●
Staphylococcus aureus adalah agent
ETIOLOGI infeksi pada 90-95% kasus hordeolum
KLASIFIKASI
Hordeolum internum Hordeolum ekstrenum
• Radang kelenjar meibom, dengan • Radang kelenjar zeis atau moll, dengan
penonjolan terutama ke daerah penonjolan terutama ke daerah kulit
konjungtiva tarsal. kelopak.
PATOFISIOLOGI
Hordeolum externum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar Zeiss atau
Moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar Meibom yang
terletak di dalam tarsus.
Obstruksi dari kelenjar-kelenjar ini memberikan reaksi pada tarsus dan
jaringan sekitarnya. Kedua tipe hordeolum dapat timbul dari komplikasi
blefaritis. Apabila infeksi pada kelenjar Meibom mengalami infeksi sekunder
dan inflamasi supuratif dapat menyebabkan komplikasi konjungtiva
GEJALA KLINIS FAKTOR RESIKO
NON MEDIKOMENTOSA
Untuk mempercepat peradangan
MEDIKOMENTOSA kelenjar dapat diberikan kompres
hangat 3 kali sehari selama 10
Lokal : jika rekuren menit. PEMBEDAHAN
Sistemik : Eritromisin Membersihkan kelopak mata
Insisi
250mg atau 125-250mg dengan air bersih ataupun
dengan sabun atau shampo yang Ekskokhleasi atau
diklosasilin 4 kali sehari,
tidak menimbulkan iritasi, seperti kuretase
dapat juga diberi sabun bayi
tetrasiklin Menghindari pemakaian make up
pada mata, karena kemungkinan
hal itu menjadi penyebab infeksi.
KOMPLIKASI PROGNOSIS
• Penyulit dari hordeolum yaitu selulitis • Hordeola biasanya sembuh spontan
palpebra, dan abses palpebra dalam waktu 1-2 minggu. Resolusi
lebih cepat dengan penggunaan
kompres hangat dan ditutup yang
bersih. Hordeola Internal terkadang
berkembang menjadi chalazia, yang
mungkin memerlukan steroid topikal
atau intralesi atau bahkan insisi dan
kuretase.
KALAZION
DEFINISI
OGI kehamilan.
PATOFISIOLOGI
• Kalazion merupakan radang granulomatosa kelenjar Meibom.2 Di dalam nodul
terdapat sel imun yang responsif terhadap steroid termasuk jaringan ikat makrofag
seperti histiosit, sel raksasa multinucleate plasma, sel polimorfonuklear, leukosit dan
eosinofil.6Kalazion akan memberi gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak
hiperemi, tidak ada nyeri tekan, dan adanya pseudoptosis. Kelenjar preaurikuler
tidak membesar. Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata
akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut.2
• Kerusakan lipid yang mengakibatkan tertahannya sekresi kelenjar, kemungkinan
karena enzim dari bakteri, membentuk jaringan granulasi dan mengakibatkan
inflamasi. Proses granulomatous ini yang membedakan antara kalazion dengan
hordeolum internal atau ekstrenal (terutama proses piogenik yang menimbulkan
pustul), walaupun kalazion dapat menyebabkan hordeolum, begitupun sebaliknya.
Secara klinik, nodul tunggal (jaringan multipel) yang agak keras berlokasi jauh di
dalam palpebra atau pada tarsal. Eversi palpebra menampakkan kelenjar Meibom
yang berdilatasi.6
Gejala Klinis
MEDIKOMENTOSA
Topikal : Bacitracin atau NON MEDIKOMENTOSA
tobramicin salep mata diberikan
Kompres hangat selama
setiap 4 jam selama 7-10 hari.
Sistemik : cephalexin atau 10-15 menit, minimal 4
dicloxacilin 500mg per oral 4 kali/hari untuk membantu
PEMBEDAHAN
kalo sehari selama 7 hari. Bila drainase.
alergi penisilin atau ekskokleasi
Jangan menekan atau
cephalosporin dapat diberikan
menusuk kalazion, hal ini
clindamycin 300mg oral 4 kali
sehari selama 7 hari atau dapat menimbulkan
klaritromycin 500mg 2 kali infeksi.
sehari selama 7 hari
Kehilangan bulu mata namun biasanya lebih sering persisten menjadi inflamasi akut intermitten. 11
Astigamatisma Bila terjadi kalazion berulang beberapa kali sebaiknya dilakukan pemeriksaan histopatologik untuk menghindari kesalahan diagnosis dengan kemungkinan keganasan. 12
komplikasi Prognosis
BAB III
PEMBAHASAN
Kasus Teori hordeoulum Teori Kalazion
kelopak mata kiri bengkak Nyeri pada kelopak mata Benjolan pada kelopak mata
terasa mengganjal Bengkak tidak hiperemis
merah Merah tidak ada nyeri tekan.
nyeri jika ditekan Eritem Pseudoptosis.
pasien sebelumnya Terasa panas dan tidak Kadang-kadang
mengucek mata nyaman. mengakibatkan perubahan
riwayat penyakit dahulu Sakit bila ditekan bentuk bola mata akibat
pasien pernah mengalami Ada rasa yang mengganjal tekanannya sehingga terjadi
hal serupa kelainan refraksi pada mata
tersebut.2
BAB IV
KESIMPULAN