CAESAREA IDENTITAS Nama : Ny. L Usia : 28 tahun Jenis Kelamin : Perempuan No. RM : 933434 Diagnosis : G2P1A0 dengan Hipertensi dan Oligohidramnion Keluhan • Pasien hamil 36 minggu dengan TD: 180/110 Utama: mmHg
• Os datang ke RS Islam Cempaka Putih dengan
Riwayat kehamilan yang kedua. Usia kehamilan 36 minggu. Saat datang ke RS os tidak mengeluh Penyakit mulas, keluar cairan maupun lendir ataupun darah dari jalan lahir. Os datang ke RS untuk Sekarang: ANC dan TD os tinggi disertai air ketuban yang kurang dari normal. • Riwayat operasi sebelumnya tidak ada • Riwayat Diabetes Melitus tidak ada • Riwayat Hipertensi ada sejak kehamilan kedua pada trimester ke-2
RPD • Riwayat asma disangkal
• Riwayat sakit jantung disangkal • Riwayat sakit ginjal disangkal • Riwayat gangguan perdarahan disangkal • Riwayat demam, batuk an pilek disangkal Riwayat Psikososial Riwayat Pengobatan Riwayat Alergi
• Konsumsi alkohol, pengencer darah lateks/plester/debu kopi dan teh disangkal disangkal disangkal • Alergi seafood (+) Riwayat Gangguan Keluarga Komunikasi • Ibu dan Ayah • Tidak ada • Penggunaan pasien aat bantu Hipertensi dengar (-) • Gigi palsu (-) PEMERIKSAAN FISIK • Keadaan Umum : Tampak sakit sedang • Kesadaran : Composmentis • Observasi Tanda tanda Vital : – TD : 150/100 mmHg – N : 82 x/mnt – RR : 20 x/mnt – S : 36,5°C – BB : 67 kg STATUS GENERALIS • Kepala : Normochepal • Mata : Pupil isokor (+/+), Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) • Hidung : Normonasi, deviasi septum (-), sekret (-/-) • Mulut : Mukosa bibir lembab, caries dentis (-), malampati II • Leher : bull neck (-) • Thorax Pulmo I : dada simetrsis, retraksi dinding dada -/- P : nyeri tekan -/-, vocal fremitus kanan sama dengan kiri P : sonor di kedua lapang paru A : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/- Jantung I : Ictus cordis tidak terlihat P : Ictus cordis terlihat di ics V linea midclavicula sinistra P : batas jantung normall A : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : TFU 32 cm
Ekstremitas Atas : Akral hangat, edema -/-, RCT< 2 detik
Ekstremitas Bawah : Akral hangat, edema -/-, RCT< 2 detik LABORATORIUM • Proteinuria : +2 ASSESMENT PRA INDUKSI • ASA :2 • Diagnosis pra-bedah : G2P1AO dengan Hipertensi dan oligohidramnion • Jenis Anestesi : Regional Anestesi • Medikasi prabedah : Pemasangan IVFD RL • Premedikasi : Tidak ada PERSIAPAN OPERASI • Puasa 6 Jam • Saat di ruang persiapan pasien di infus dengan RL • Pasien di bawa ke ruangan operasi • Pasien diposisikan terlentang di meja operasi • Sebelum di lakukan induksi pasien dipasang elektroda, manset, TD, dan pengukur SpO2 • Persiapkan alat resusitasi • Persiapkan jarum spinal no. 26 dan no.27, kasa steril, betadine dan spoit 5cc • Pada pk 21.55 dilakukan teknik anestesi : • Monitoring tanda-tanda vital • Pasien diminta untuk duduk • Pasien diminta untuk membungkuk maksimal agar prosesus spinosus mudah teraba dengan cara memeluk bantal • Tempat tusukan yang dipilih yaitu L3-L4 • Tempat tusukan disterilkan denagn povidone iodine secara melingkar dari tempat tusukan ke arah luar • Jarum spinocan no.26 dipiih dan ditusukkan pada bidang median dengan arah 10-30° terhadap bidang horizontal (ke arah kranial) • Jarum akan menembus kulit, subkutis, ligamentum supraspinosus, lig.interspinosus dan lig.flavum, ruang epidural, dramater dan subarachnoid sampai ke cauda equina • Lalu mandrin atau stilet dicabut • Setelah dicoba 4x cairan serebrospinal tidak keluar sehingga dilakukan general anestesi INDUKSI Pada pasien akan dilakukan anestesi umum. Setelah dilakukan pemasangan alat monitoring tanda vital, pasien diberikan : ◦ Analgetik : Fentanyl 0,05 mg ◦ Induksi : Propofol 150 mg ◦ Muscle relaxan : Atrakurium 25 mg untuk memfasilitasi intubasi • Nilai refleks bulu mata. • Berikan O2 dengan Face mask ± 4 liter/menit, lakukan Triple airway pada pasien, kemudian lakukan bantuan ventilasi pompa. • Amati tanda vital pasien Setelah relaksasi pasien diintubasi dengan ETT no.7,5 cuff (+), OPA (+) untuk memastikan ETT terpasang dengan benar dengarkan suara napas dengan stetoskop bahwa paru kanan dan kiri sama dan dinding dada kanan dan kiri bergerak simetris Pasang OPA dan difiksasi dengan plester Tutup mata pasien dengan plester Setelah itu setting ventilator mekanik TV: 400, RR: 12 x/menit, I:E = 1:2, Pmax: 35 ETT dihubungkan dengan konektor ke sirkuit nafas alat anestesi, kemudian N2O dibuka 2l/menit dan O2 1 l/menit, sevoflurane 2 vol% Monitoring Tekanan darah, Nadi, Respirasi selama operasi. Kebutuhan cairan : menggunakan Ringer laktat 1000 ml Pukul Tekanan Darah Nadi Saturasi O2 pk 22.05 operasi mulai 167/110 mmHg 87 97 pk 22.10 154/102 mmHg 84 98 pk 22.15 152/112 mmHg 78 98 pk 22.20 154/107 mmHg 82 98 pk 22.25 161/110 mmHg 80 98 pk 22.30 138/102 mmHh 81 98 pk 22.35 136/107 mmHg 84 98 pk 22.40 132/100 mmHg 76 98 pk 22.45 134/98 mmHg 78 98 pk 22.50 140/95 mmHg 80 98 pk 22.55 135/98 mmHg 80 98 pk 23.00 132/100 mmHg 83 98 pk 23.05 134/96 mmHg 81 98 pk 23.10 134/100 mmHg 74 98 pk 23.15 130/98 mmHg 76 98 Pk 23.20 132/91 mmHg 78 98 MEDIKASI - Fentanyl 0,05 mg - Oxytocin 20 - Atracurium 10 mg - Ondancentrone 4 mg - Methylergometrine 0,2 mg - Ceftriaxone 2000 mg - Na parecoxib 40 mg - Sulfat atropin 0,5 mg - Neostigmine 1 mg - Furosemide 20 mg • Setelah operasi akan selesai, matikan aliran N2O dan Sevofluran, beri O2 100% 5 – 10 menit. Nilai kemampuan pasien bernapas spontan adekuat. • Lakukan suction, kemudian lakukan pencabutan ETT • Lakukan suction lagi, setelah itu pasang Face Mask dengan aliran O2 6 – 10 liter / menit • Look,Listen and Feel. PASCA ANESTESIA • Jumlah cairan : Ringer laktat 1000 cc • Jumlah perdarahan : 50 cc • Lama anestesia : 90 menit • Lama pembedahan : 75 menit • Pasien dipindahkan ke RR • Pasang tensi, SpO2, O2 3L ALDRETTE SCORE – Kesadaran : (2) sadar, orientasi baik. – Warna : (2) Merah muda tanpa O2 SaO2 100 %. – Aktivitas : (1) 2 ektremitas bergerak. – Respirasi : (2) Dapat nafas dalam. – Kardiovaskuler : (2) Tekanan darah berubah < 20%.