Anda di halaman 1dari 16

Pembimbing :

dr.Hj.Arlina Yunita Marsida, Sp.M


Oleh :
Chintami Aryanda
Fiska Rivayanti Harya
 Konjungtivitis Bentuk radang
konjungtiva akibat reaksi alergi
terhadap noninfeksi.

 Konjungtivitis dapat disebabkan 


umumnya eksogen namun dapat endogen.
Konjungtivitis dapat disebabkan oleh
bakteri, klamidia, virus, ricketsia, fungi,
parasit, imunologi (alergi), kimiawi
(iritatif).
 Konjungtiva  merupakan membran yang menutupi
sklera dan kelopak bagian belakang.

 Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang


dihasilkan oleh sel Goblet. Musin bersifat membasahi
bola mata terutama kornea.

 Konjungtiva divaskularisasi oleh arteri konjungtiva


posterior dan arteri siliaris anterior, dipersarafi oleh
nervus trigeminus (N.Opthalmicus).

 Konjungtiva dibagi menjadi 3 : palpebra,forniks dan


bulbi
 Konjungtivitis vernalis 
peradangan bilateral konjungtiva yang
berulang menurut musim, akibat reaksi
hipersensitivitas (tipe 1) yang mengenai
kedua mata dan bersifat rekuren.
 Konjungtivitis vernal merupakan konjungtivitis
allergi yang berulang khas musiman, bersifat
bilateral.

 Sering pada orang dengan riwayat alergi pada


keluarga.

 Sering ditemukan pada anak laki yang berusia


kurang dari 10 tahun.

 Diperkirakan diseluruh dunia insiden


konjungtivitis vernal berkisar antara 0,1 % – 0,5
%.
 a. Konjungtivitis yang kambuh secara
musiman.
 b. Pada pemeriksaan kerakan getah mata
didapatkan eosinofil.
 c. Lebih sering diderita oleh anak dan
usia muda.
 Gambaran cobble stone pada konjungtiva tarsalis
superior.
 Hipertrofi papiler pada limbus superior
 Tipe palpebra mengalami hiperplasi di bagian
lain mengalami atrofi pertumbuhan papil yang
besar (Cobble stone) diliputi sekret yang mukoid.
Perubahan di substansia propia.

 Substansia propia terinfiltrasi sel-sel limfosit, plasma


dan eosinofil.

 Pada stadium lanjut jumlah sel-sel limfosit, plasma dan


eosinofil semakin terbentuk tonjolan jaringan di
daerah tarsus pembentukan pembuluh darah baru.

 Degenerasi hyalin di stroma terjadi pada fase dini dan


semakin menghebat pada stadium lanjut. Tipe ini
terutama mengenai konjungtiva tarsal superior.
 Tipelimbus. Hipertrofi papil limbus
superior membentuk jaringan
hiperplastik gelatin dengan Horner-Trantas
dots merupakan degenerasi epitel
kornea atau eosinofil di epitel limbus
kornea terbentuknya pannus dengan
sedikit eosinofil.
 Keluhan utama : gatal
 Pasien pada umumnya mengeluh tentang gatal
yang sangat. Keluhan gatal ini menurun pada
musim dingin.
 Fotofobia
 Lakrimasi
 Konjungtivitis papilar pada lempeng atas tarsal
 Folikel dan bintik putih limbus
 Lesi pungtata pada epitel kornea
 Konjungtiva tarsal bawah hiperemi dan udem
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan
hasil pemeriksaan mata.
 Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan berupa
kerokan konjungtiva untuk mempelajari
gambaran sitologi.
 adanya gambaran horner trantas dots pada
limbus

Diagnosa banding
 Trakoma
 Hay fever konjungtivitis
 Untuk terapi awal dapat diberikan antihistamin
dan penstabil sel mast ( lodoxamide, natrium
kromoglikat, nedokromil) yang bermanfaat
sebagai agen profilaktik dan terapetik pada kasus
sedang hingga berat.
 Untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan
steroid topical dan sistemik, tetapi tidak di
anjurkan untuk pemakaian jangka panjang karena
dapat menginduksi glaucoma dan katarak.
 Konjungtivitis
vernal diderita sekitar 4-10
tahun, dengan remisi dan eksaserbasi.

 Penyulit konjungtivitis vernal terutama


disebabkan oleh pengobatan kortikosteroid
lokal, yang mengakibatkan glaukoma kronik
simpel yang dapat berakhir dengan kebutaan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Qwerty
    Qwerty
    Dokumen19 halaman
    Qwerty
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • F1 Promkes Covid
    F1 Promkes Covid
    Dokumen1 halaman
    F1 Promkes Covid
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Lamaran Kerja
    Lamaran Kerja
    Dokumen1 halaman
    Lamaran Kerja
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Herpes Zoster
    Laporan Kasus Herpes Zoster
    Dokumen10 halaman
    Laporan Kasus Herpes Zoster
    danidannia
    0% (1)
  • Antiphospholipid Syndrome
    Antiphospholipid Syndrome
    Dokumen18 halaman
    Antiphospholipid Syndrome
    Ventumi
    Belum ada peringkat
  • Identitas Pasien Psmba
    Identitas Pasien Psmba
    Dokumen10 halaman
    Identitas Pasien Psmba
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • KLAMIDIASIS
    KLAMIDIASIS
    Dokumen10 halaman
    KLAMIDIASIS
    diahfenti
    Belum ada peringkat
  • Tugas Baca MATA
    Tugas Baca MATA
    Dokumen13 halaman
    Tugas Baca MATA
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Mario Batolleti
    Mario Batolleti
    Dokumen19 halaman
    Mario Batolleti
    Zorofan Roronoa Az
    Belum ada peringkat
  • Referat Neuropathy DM
    Referat Neuropathy DM
    Dokumen15 halaman
    Referat Neuropathy DM
    Fridistha Hamaldhani
    Belum ada peringkat
  • Osteo Art Ritis
    Osteo Art Ritis
    Dokumen24 halaman
    Osteo Art Ritis
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Stroke
    Stroke
    Dokumen57 halaman
    Stroke
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Osteo Art Ritis
    Osteo Art Ritis
    Dokumen24 halaman
    Osteo Art Ritis
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Referat Ensefalopati Henry
    Referat Ensefalopati Henry
    Dokumen30 halaman
    Referat Ensefalopati Henry
    Melisa Ekawati
    Belum ada peringkat
  • Stroke
    Stroke
    Dokumen57 halaman
    Stroke
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Referat Sindrom Koroner Akut
    Referat Sindrom Koroner Akut
    Dokumen50 halaman
    Referat Sindrom Koroner Akut
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Powerpoint Jurnal Oke
    Powerpoint Jurnal Oke
    Dokumen11 halaman
    Powerpoint Jurnal Oke
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Blefaritis
    Blefaritis
    Dokumen13 halaman
    Blefaritis
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Bahan Mata
    Bahan Mata
    Dokumen20 halaman
    Bahan Mata
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Tata Laksana Terkini Demam Tifoid PDF
    Tata Laksana Terkini Demam Tifoid PDF
    Dokumen4 halaman
    Tata Laksana Terkini Demam Tifoid PDF
    Ary Nahdiyani Amalia
    100% (2)
  • GDDFGH
    GDDFGH
    Dokumen13 halaman
    GDDFGH
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Bahan Mata
    Bahan Mata
    Dokumen20 halaman
    Bahan Mata
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • GDDFGH
    GDDFGH
    Dokumen13 halaman
    GDDFGH
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Qwerty
    Qwerty
    Dokumen2 halaman
    Qwerty
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Qwerty
    Qwerty
    Dokumen8 halaman
    Qwerty
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Qwerty
    Qwerty
    Dokumen4 halaman
    Qwerty
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Qwerty
    Qwerty
    Dokumen4 halaman
    Qwerty
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat
  • Qwerty
    Qwerty
    Dokumen20 halaman
    Qwerty
    Muammar Rizqi Unoe II
    Belum ada peringkat