Osteoporosis
Oleh :
Definisi
1. Usia
Hasil ini sejalan dengan teori setelah usia 40 tahun akan terjadi
peningkatan resiko fraktur hal ini berkaitan dengan osteoporosis
pada laki-laki juga perempuan. Indeks fraktur meningkat setelah
usia 40 tahun hingga usia 55 tahun pada laki-laki dan usia 65 tahun
pada wanita. Rasio terjadinya fraktur antara wanita dan pria adalah
2:1 (pada usia lebih dari 35 tahun) sedangkan rasionya menjadi 8:1
(setelah usia 80 tahun) (Dawson&Hughes, 2006).
2. Jenis Kelamin
1. Konsumsi Alkohol
Pada jurnal 4, didapatkan hasil bahwa konsumsi alkohol tidak
berhubungan dengan kejadian osteoporosis.
Berdasarkan teori, mengkonsumsi alkohol dapat mengurangi masa
tulang, mengganggu metabolisme vitamin D dan menghambat
penyerapan kalsium. Sehingga terjadinya osteoporosis pun lebih besar
pada orang yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi alkohol dalam
jumlah banyak daripada orang yang tidak mengkonsumsi alcohol
(Nuhonni, 2000 dan Compston, 2002 dalam Agustin, 2009).
Hal ini dikarenakan persepsi masyarakat yang masih menggangap
tabu akan konsumsi alkohol, jadi sebagian besar dari mereka yang
mengalami osteoporosis namun tidak mengkonsumsi alkohol,
disebabkan oleh faktor lain seperti aktifitas fisik yang kurang dan tingkat
konsumsi kafein yang tinggi.
2. Merokok
Masih pada jurnal 4, dari penelitian yang dilakukan didapat hasil bahwa
merokok tidak berpengaruh terhadap kejadian osteoporosis.
Hasil ini berbeda dengan teori yang menyatakan, rokok dapat
meningkatkan risiko penyakit osteoporosis. Perokok sangat rentan terkena
osteoporosis, karena zat nikotin di dalamnya mempercepat penyerapan tulang.
Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon
estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan-susunan sel tulang tidak
kuat dalam menghadapi proses pelapukan.
Namun penelitian ini menyatakan mrerokok bukan faktor resiko kejadian
osteoporosis, karena dari beberapa pasien yang tidak merokok, diperoleh
beberapa dari mereka yang memiliki aktivitas fisik yang kurang. Dan ada juga
beberapa yang didukung karena usia yang berisiko dan status menopause
yang sudah menopause.
Jadi, terdapat beberapa perbedaan
antara hasil penelitian dengan teori
yang ada. Hal ini dapat terjadi karena
banyak nya faktor lain yabng lebih
mendominan pada diri seseorang yang
dapat menyebakan mereka mengalami
osteoporosis. Dan juga hasil penelitian
dapat berbeda jika dilakukan pada
populasi yang berbeda pula, seperti
populasi didaerah pedesaan dan
perkotaan.
Terima Kasih