Kebenaran
Filsafat
Ilmu
Agama
Kebenaran
Teori Koherensi
Plato (427-347 SM.) dan Aristoteles (384-322
SM) mengembangkan teori ini dari Ilmu Ukur
Euclid
Teori Korespondensi
Bertrand Russel (1872-1970)
Teori Pragmatis
Charles S. Peirce(1839-1914), William
James(1842-1910), John Dewey (1859-1952),
George Herbert Mead(1863-1931), dan CI Lewis
Teori Koherensi
Suatu pernyataan dianggap benar bila
pernyataan itu bersifat koheren atau konsiten
dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya
yang dianggap benar.
Contoh:
“semua manusia pasti akan mati”
“si Polan adalah seorang manusia”
“si Polan akan mati”
Contoh lain Teori Koherensi
3 + 4 = 7
5 + 2 = 7
6 + 1 = 7
Mengapa ketiganya dianggap benar:
Sebab pernyataan dan kesimpulan
yang ditariknya adalah konsisten
dengan pernyataan dan kesimpulan
terdahulu yang telah dianggap benar.
Teori Korespondensi
Suatu pernyataan adalah benar jika materi
pengetahuan yang dikandung pernyataan itu
berkorespondensi (berhubungan) dengan
objek yang dituju oleh pernyataan tersebut
Contoh:
“Ibukota Indonesia adalah Jakarta”, karena
bersifat faktual bahwa Jakarta yang memang
menjadi Ibukota Indonesia.
Teori Pragmatis
Suatu pernyataan dianggap benar diukur
dengan kriteria apakah pernyataan tersebut
bersifat fungsional dalamkehidupan praktis.
Terbatas dimensi waktu, artinya:
selama penyataan itu fungsional dan
mempunyai kegunaan maka pernyataan itu
dianggap benar; sekiranya pernyataan itu
tidak lagi bersifat demikian, maka pernyataan
itu ditinggalkan.
Filsafat Ilmu
Dimensi untuk eksplorasi:
Ontologi
Epistemologi
Aksiologi
Ontologi
Hakikat apa yang dikaji
Pengkajian mengenai hakikat realiatas
dari objek yang ditelaah dalam
membuahkan pengetahuan.
What is it?
Objek
Epistemologi
Membahas cara mendapatkan
pengetahuan
How?
Metote ilmiah atau Metodologi
Aksiologi
Teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh.
Pragmatisme ilmu yang bebas nilai
melahirkan teknologi
Pragmatisme ilmu yang dipengaruhi
nilai atau sistem nilai.
Ilmu Sosial Dasar
Ontologi
Epistemologi
Aksiologi