Ulkus Genital
Ulkus Genital
M. Alfa Septiano Y.
1112103000034
ULKUS GENITAL
Salah satu gejala pada infeksi menular seksual yang selama perjalanan penyakitnya ditemukan adanya lesi
ulserasif/ ulkus/tukak/ borok.
• Kongenital:
• Dini : < 2 tahun
• Lanjut: > 2 tahun
• Stigmata
• Akuisita (didapat):
• Klinis
• epidemiologik
STADIUM PADA SIFILIS (AKUISATA)
Stadium rekuren
S.T SI SII S III
2-4 6-8
minggu minggu
3-10 tahun
SIFILIS LATEN DINI SIFILIS LATEN LANJUT
(MENULAR) (TIDAK MENULAR)
T.P masuk kedalam kulit
melalui mikrolesi atau
mukosa (SENGGAMA)
• Genitalia eksterna:
• Pria: sulkus koronarius
• Wanita: labia majora dan labia minora
• Ekstragenital:
• Lidah
• Tonsil
• Anus
GENITALIA EKSTERNA
Ulkus: bulat, soliter, dasarnya ialah jaringan granulasi bewarna merah dan bersih,
diatasnya hanya tampak serum, dinding tidak bergaung, kulit sekitar tidak
menunjukan tanda-tanda radang akut.
Khas: indolen dan teraba indurasi (ULKUS DURUM)
SIFILIS PRIMER/ SI
• Roseola eritema makular, berbintik atau bercak, warna merah tembaga bentuk bulat atau lonjong.
Merupakan kelainan SII dini,
• Papul paling sering terlihat . Bentuk lain kondiloma lata papul lentikuler predileksi lipat paha,
skrotum, vulva, perianal inframamae, antar jari kaki
• Pustul jarang terlihat, biasanya disertai demam
• Bentuk lain
SII PADA ORGAN LAIN
• Mukosa/ enantem (biasa timbul bersama eksantema kulit) terutama pada
mulut dan tenggorok: makula eritematosa, cepat berkonfluensi, membentuk
eritema yang difus (angina sifilitika eritematosa)
Mucous patch: papul eritematosa, permukaannya data, biasanya miliar atau lentikular,
timbulnya bersama-sama dengan SII bentuk papul pada kulit
S II PADA ORGAN LAIN (CONT.)
• Rambut
• Alopesia difusa (SII dini)
• Alopesia areolaris / moth eaten (SII Lanjut)
S II PADA ORGAN LAIN (CONT.)
• Kuku (onikia sifilitika)
S II PADA ORGAN LAIN (CONT.)
• KGB (membesar)
• Mata: uveitis anterior
• Hepar: hepatitis ikterus ringan
• Tulang
• Saraf: TIK meningkat (peninggian sel dan protein)
SIFILIS LATEN DINI
• Laten: tidak ada gejala klinis dan kelainan termasuk alat dalam
• Infeksi masih ada dan aktif
• Tes serologik darah positif (Anjuran tes: VDRL dan TPHA)
SIFILIS REKUREN
• Sifilis laten lanjut: tidak menular, dx berdasarkan hasil lab (dapat seumur
hidup)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Infeksi akut
• Penyebab: herpes simpleks virus (tipe I atau tipe II
• Lesi kulit: vesikel berkelompok diatas kulit yang semab dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan
SINONIM
• Fever blister
• Cold sore
• Herpes febrilis
• Herpes labialis
• Herpes progenitalis
EPIDEMIOLOGI
• Kosmopolit
• Laki-laki = wanita
• HSV – I anak
• HSV- II dekade II dan III (berkaitan dengan peningkatan aktivitas seksual)
ETIOLOGI
• Infeksi primer
• Fase laten
• Infeksi sekunder
GEJALA KLINIS
1. Infeksi primer
• Berlangsung selama 3 minggu, lama dan berat
• Disertai gejala sistemik: demam, malese, anoreksi, perbesaran KGB regional
• kulit: vesikel berkelompok diatas kulit yg sembab dan eritem berisi cairan jernih, kemudian menjadi
seroporulen, dapat menjadi krusta, dan terkadang mengalami ulserasi dangkal (dapat sembuh tanpa
sikatriks)
• Indurasi (-)
• Dapat disertai infeksi sekunder gambaran tidak jelas
HERPES SIMPLEKS
• Gejala klinis :
• Herpes genital
primer→diawali
dengan papul→ vesikel→
ulkus/ erosi multiple
berkelompok, diatas dasar
eritematosa,sangat nyeri dan
edema di inguinal,
limfadenopati bilateral,dan
kenyal ,disertai gejala
sistemik.
2. Fase laten
• Tidak ada gejala
• Namun VSH dapat di temukan dalam gaglion dorsal
3. Infeksi rekuren
• VSH dalan ganglion (dorman) aktif. Mencapai kulit memberi gambaran klinis
• Pemicu:
• Populasi yang sering : penjaja seks, orang dengan kebersihan prbadi yang kurang
• Laki-laki > perempuan
• perempuan dapat menjadi pembawa yang asimtomatik , karena ulkus terletak di vagina atau serviks
• Laki-laki yang disirkumsisi beresiko lebih rendah
GAMBARAN KLINIS
• Masa inkubasi 3-7 hari, namun pada penderita HIV masa inkubasi dapat memanjang
• Papul inflamasi ulkus nyeri (1-2 hari)
• Ulkus multipel, dangkal, tidak terdapat indurasi, bagian tepi bergaung, rapuh, tidak rata, kulit dan
mukosa sekitar eritem, sangat nyeri. Dasar eksudat nekrotik kuining keabu-abuan mudah berdarah
jika diangkat
• Gejala sistemik (-)
• Ulkus pada laki-laki preputium, frenulum, sulkus coronarius,
• Ulkus pada wanita introitus, vestibulum, labia minora
PENUNJANG
• Pemeriksaan langsung bahan ulkus diambil dari dasar ulkus yang bergaung basil kecil Gram (-)
berderet berpasangan seperti rel kereta api
DIAGNOSIS
• Berdasarkan temuan klinis , epidemiologis dan telah menyingkirkan kemungkinan sifilis maupun herpes
TATALAKSANA
Pengobatan lokal:
• Ulkus di kompres atau di rendam dengan larutan salin mempercepat penyembuhan
PROGNOSIS
• Terapi berhasil keluhan hilang 3 hari, ulkus membaik 1-2 minggu pengobatan
• Dapat timbul jaringan parut meskipun pengobatan baik
GRANULOMA INGUINALE
GRANULOMA VENEREUM, GRANULOMA INGUINALE, GRANULOMA TROPIKUM
DEFINISI
• Ulsero granulomatosa atau nodular: jaringan granulasi merah dan hipertropik, mudah berdarah
• Hipertropik : lesi menyerupai veruka dalam jumlah banyak
• Nekrotik : ulkus dengan destruksi jaringan luas
• Sklerotik : fibrosis disertai striktur uretra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Prinsip :
Lama pengobatan 3 minggu sampai 3 bulan, hingga sembuh jika bersamaan dengan HIV waktu sembuh
lebih lama
Medikamentosa:
• Doksisiklin 2X100 mg/ hari PO
• Azitromisin 1 gram PO setiap minggu
• Eritromisin base 4 X500 mg/ hari PO