Anda di halaman 1dari 65

ULKUS GENITAL

DR. DEVI AROFAH, SPKK

M. Alfa Septiano Y.
1112103000034
ULKUS GENITAL
Salah satu gejala pada infeksi menular seksual yang selama perjalanan penyakitnya ditemukan adanya lesi
ulserasif/ ulkus/tukak/ borok.

Hilangnya jaringan yang lebih


dalam dari ekskoriasi (stratum
papilare); mempunyai dinding,
tepi, dasar dan isi
ULKUS GENITAL

• Sifilis (ulkus durum)


• Herpes simpleks genital
• Ulkus mole
• Granuloma venereum
SIFILIS
DEFINISI

• Penyakit infeksi yang disebabkan oleh treponema palidum, berlangsung kronik


dan bersifat sistemik
• Dapat menular dari ibu ke janin

Sinonim: raja singa, lues venerea


EPIDEMIOLOGI

• Prevalensi di INDONESIA: 0.61 %


• Penderita terbanyak:
1. Stadium laten
2. Stadium I (jarang)
3. Stadium II (langka)
ETIOLOGI SIFILIS
• Treponema palidum (ditemukan oleh
schaudin dan Hoffman)
• Morfologi:
• Bentuk: spiral teratur
• Terdiri atas 8-24 lekukan
• Motil
• Pada staddium aktif membelah tiap 30
jam.
• Sifat bakteri:
• Mati di luar tubuh
• Darah transfusi (72 jam)
KLASIFIKASI

• Kongenital:
• Dini : < 2 tahun
• Lanjut: > 2 tahun
• Stigmata

• Akuisita (didapat):
• Klinis
• epidemiologik
STADIUM PADA SIFILIS (AKUISATA)

STADIUM DINI MENULAR STADIUM LANJUT


1 TAHUN
TIDAK MENULAR

Stadium rekuren
S.T SI SII S III

2-4 6-8
minggu minggu
3-10 tahun
SIFILIS LATEN DINI SIFILIS LATEN LANJUT
(MENULAR) (TIDAK MENULAR)
T.P masuk kedalam kulit
melalui mikrolesi atau
mukosa (SENGGAMA)

Kuman membiak  jaringan bereaksi, membentuk infiltrat (perivaskular) 


pembuluh darah kecil berproliferasi  enartritris erosi
Stadium dini

T.P mencapai KGB (inguinal media) membiak  perbesaran KGB


Terjadi penyebaran hematogen.

Tidak ada gejala


Stadium laten

TP dorman didalam tubuh


Pada keadaan tertentu terjadilah ketidak seimbangan antara TP  SIII berbentuk
guma ( destruktif)
GEJALA KLINIS
SIFILIS
SIFILIS PRIMER/ SI
• Papul lentikular  erosi  ulkus (afek primer)
• Predileksi:

• Genitalia eksterna:
• Pria: sulkus koronarius
• Wanita: labia majora dan labia minora
• Ekstragenital:
• Lidah
• Tonsil
• Anus
GENITALIA EKSTERNA

Ulkus: bulat, soliter, dasarnya ialah jaringan granulasi bewarna merah dan bersih,
diatasnya hanya tampak serum, dinding tidak bergaung, kulit sekitar tidak
menunjukan tanda-tanda radang akut.
Khas: indolen dan teraba indurasi (ULKUS DURUM)
SIFILIS PRIMER/ SI

• Afek primer akan sembuh sendiri (3-10 minggu)


• 1 minggu setelah afek primer  pembesaran KGB inguinal kompleks primer (afek
primer+pembesaran KGB)
• Pembesaran KGB:
• Solitar
• Indolen
• Tidak lunak
• Besar lentikular
• Tidak supuratif dan tidak periadenitis
• Tanda radang akut pada kulit di atas (-)
SIFILIS SEKUNDER

• Timbul 6-8 minggu sejak SI


• 1/3 kasus masih disertai oleh SI
• SII dapat berlangsung selama 9 bulan
SIFILIS SEKUNDER
Gejala konstitusi :
• Anoreksi
•  BB
• Malaese
• Sefalgia
• demam tidak tinggi
• Artalgia
Kelainan pada kulit (the great imitator)
• Bentuk lesi: roseola, papul, pustul, bentuk lain
• tidak gatal, limadenitis generalisata kelainan kulit juga bisa terjadi di telapak tangan dan
kaki
• Bisa terdapat kelaianan si mukosa, KGB, mata, hepar, tulang dan syaraf, rambut, kuku
SIFILIS SEKUNDER

• Kelainan kulit eksudatif : sangat menular ,


kelainan kulit kering : kurang menular
• Kondiloma lata : bentuk yang sangat menular
• SII dini : generalisata, simetrik, cepat
menghilang ( hari – minggu)
SII lanjut : setempat-setempat, tidak simetrik ,
berlangsung lama (minggu – bulan)
BENTUK LESI

• Roseola  eritema makular, berbintik atau bercak, warna merah tembaga bentuk bulat atau lonjong.
Merupakan kelainan SII dini,
• Papul  paling sering terlihat . Bentuk lain kondiloma lata  papul lentikuler  predileksi lipat paha,
skrotum, vulva, perianal inframamae, antar jari kaki
• Pustul  jarang terlihat, biasanya disertai demam
• Bentuk lain
SII PADA ORGAN LAIN
• Mukosa/ enantem (biasa timbul bersama eksantema kulit) terutama pada
mulut dan tenggorok: makula eritematosa, cepat berkonfluensi, membentuk
eritema yang difus (angina sifilitika eritematosa)

Mucous patch: papul eritematosa, permukaannya data, biasanya miliar atau lentikular,
timbulnya bersama-sama dengan SII bentuk papul pada kulit
S II PADA ORGAN LAIN (CONT.)
• Rambut
• Alopesia difusa (SII dini)
• Alopesia areolaris / moth eaten (SII Lanjut)
S II PADA ORGAN LAIN (CONT.)
• Kuku (onikia sifilitika)
S II PADA ORGAN LAIN (CONT.)

• KGB (membesar)
• Mata: uveitis anterior
• Hepar: hepatitis  ikterus ringan
• Tulang
• Saraf: TIK meningkat (peninggian sel dan protein)
SIFILIS LATEN DINI

• Laten: tidak ada gejala klinis dan kelainan termasuk alat dalam
• Infeksi masih ada dan aktif
• Tes serologik darah positif (Anjuran tes: VDRL dan TPHA)
SIFILIS REKUREN

• Relaps baik klinis maupun kelainan kulit mirip SII


• Tes serologik dari negatif  positif
• Terutama pada sifilis yang ridak di obati atau pengobatan tidak adekuat
• Bentuk relaps umumnya seperti SII namun dapat juga seperti SI
SIFILIS LANJUT

• Sifilis laten lanjut: tidak menular, dx berdasarkan hasil lab (dapat seumur
hidup)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Lab :• Lapangan gelap(dark field).


•Mikroskop fluoresensi.
•Penentuan antibodi ( serum)
VDRL & TPHA
PENGOBATAN

• DINI→Penisilin G benzatin 2,4 juta unit, I.M . Atau,


Penisilin G prokain dalam akua 600.000u IM selama 10-14 hari.
• Lanjut→Penisilin G benzatin 2,4 juta unit,I.M,setiap minggu, selama 3 x
berturut-turut, atau
Penisilin G prokain 600.000 I.M setiap hari selama 14 hari .
HERPES SIMPLEKS
DEFINISI

• Infeksi akut
• Penyebab: herpes simpleks virus (tipe I atau tipe II
• Lesi kulit: vesikel berkelompok diatas kulit yang semab dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan
SINONIM

• Fever blister
• Cold sore
• Herpes febrilis
• Herpes labialis
• Herpes progenitalis
EPIDEMIOLOGI

• Kosmopolit
• Laki-laki = wanita
• HSV – I  anak
• HSV- II  dekade II dan III (berkaitan dengan peningkatan aktivitas seksual)
ETIOLOGI

• VHS Tipe 1 dan 2


• Virus DNA
• Tipe 1: pinggang ke atas
• Tipe 2: pinggang ke bawah
GEJALA KLINIS

• Infeksi primer
• Fase laten
• Infeksi sekunder
GEJALA KLINIS

1. Infeksi primer
• Berlangsung selama 3 minggu, lama dan berat
• Disertai gejala sistemik: demam, malese, anoreksi, perbesaran KGB regional
• kulit: vesikel berkelompok diatas kulit yg sembab dan eritem berisi cairan jernih, kemudian menjadi
seroporulen, dapat menjadi krusta, dan terkadang mengalami ulserasi dangkal (dapat sembuh tanpa
sikatriks)
• Indurasi (-)
• Dapat disertai infeksi sekunder  gambaran tidak jelas
HERPES SIMPLEKS

• Gejala klinis :
• Herpes genital
primer→diawali
dengan papul→ vesikel→
ulkus/ erosi multiple
berkelompok, diatas dasar
eritematosa,sangat nyeri dan
edema di inguinal,
limfadenopati bilateral,dan
kenyal ,disertai gejala
sistemik.
2. Fase laten
• Tidak ada gejala
• Namun VSH dapat di temukan dalam gaglion dorsal

3. Infeksi rekuren
• VSH dalan ganglion (dorman)  aktif. Mencapai kulit  memberi gambaran klinis
• Pemicu:

• Trauma fisik: demam, infeksi, krg tidur, hub seksual


• Trauma psikis: gang emotional, menstruasi)
• Makanan yang merangsang
• Gejala prodormal lokal  rasa panas, gatal, nyeri
• Lebih ringan, berlangsung 7-10 hari
• Dapat timbul didaerah yg sama atau di sekitarnya
• Herpes genital rekurens→
umumnya lesi tidak sebanyak
pada lesi rimer,dan keluhan
tidak seberat lesi primer.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan antibodi VHS


• Pewarnaan Tzanck  sel datia berinti banyak
PENGOBATAN

• Pengobatan  mencegah episode rekuren


• Lesi dini  salep/krim idoksuridin dan asiklovir
• Jika timbul ulserasi dapat dilakukan kompres
• Pengobatan sistemik : asiklovir oral 5X200 mg selama 5 hari
ULKUS MOLE
CHANCROID, SOFT CHANCRE, SOFT ULCER, SOFT SORE, ULCER MOLLE
DEFINISI

• Penyakit ulkus ginatal akut, setempat, dapat berinokulasi sendiri.


• Disebabkan oleh haemophyllus ducreyi
• Gejala klinis khas  ulkus di tampat masuk kuman disertai supurasi KGB regional
EPIDEMIOLOGI

• Populasi yang sering : penjaja seks, orang dengan kebersihan prbadi yang kurang
• Laki-laki > perempuan
• perempuan dapat menjadi pembawa yang asimtomatik , karena ulkus terletak di vagina atau serviks
• Laki-laki yang disirkumsisi beresiko lebih rendah
GAMBARAN KLINIS

• Masa inkubasi 3-7 hari, namun pada penderita HIV masa inkubasi dapat memanjang
• Papul inflamasi  ulkus nyeri (1-2 hari)
• Ulkus multipel, dangkal, tidak terdapat indurasi, bagian tepi bergaung, rapuh, tidak rata, kulit dan
mukosa sekitar eritem, sangat nyeri. Dasar  eksudat nekrotik kuining keabu-abuan mudah berdarah
jika diangkat
• Gejala sistemik (-)
• Ulkus pada laki-laki  preputium, frenulum, sulkus coronarius,
• Ulkus pada wanita  introitus, vestibulum, labia minora
PENUNJANG
• Pemeriksaan langsung bahan ulkus  diambil dari dasar ulkus yang bergaung  basil kecil Gram (-)
berderet berpasangan seperti rel kereta api
DIAGNOSIS

• Berdasarkan temuan klinis , epidemiologis dan telah menyingkirkan kemungkinan sifilis maupun herpes
TATALAKSANA

Pengobatan yang dianjurkan :


• Siprofloksasin 2x500 mg PO selama 3hari, atau
• Eritromisin 4X500 mg PO selama 7 hari
• Azitromisin 1 gram PO dosis tunggal
• Seftriakson 250 IM dosis tunggal

Pengobatan lokal:
• Ulkus di kompres atau di rendam dengan larutan salin  mempercepat penyembuhan
PROGNOSIS

• Terapi berhasil  keluhan hilang 3 hari, ulkus membaik 1-2 minggu pengobatan
• Dapat timbul jaringan parut meskipun pengobatan baik
GRANULOMA INGUINALE
GRANULOMA VENEREUM, GRANULOMA INGUINALE, GRANULOMA TROPIKUM
DEFINISI

• Penyakit yang mengenai daerah genital, perianal, dan inguinal


• Gambaran klinis : ulkus yg granulomatosa, progresif, tidak nyeri
• Penyebab : Calymmatobacterium granulomatatis
• Predileksi : penis ( glans, preputium, batang penis, pertemuan penis dengan skrotum), vulva, labia
mayora, serviks, mons pubis, kadang perianal
ETIOLOGI

• Calymmatobacterium granulomatatis atau Klabsiella granulomatis


• Berbentuk batang kadang kokobasil, Gram negatif
• Penularan  kontak seksual
• Beberapa disebabkan oleh kontak antara feses dengan kulit yang tidak utuh
GAMBARAN KLINIS

• Masa inkubasi 2-3 minggu, bisa juga sampai 1 tahun


• Umumnya tidak di jumpai demam atau gejala sistemik lain
• Awalnya  nodus subkutan tunggal atau multipel  erosi  ulkus
• Ulkus  berbatas tegas, soliter kadang multipel, berindurasi, berkembang lambat, mudah berdarah,
dan tidak nyeri
• Tepi ulkus meninggi , tidak teratur, batas tegas,.
• Dasar ulkus  jaringan granuloma, berwarna merah daging , dengan cairan seropurulen berbau busuk .
• Limfadenopati (-)
4 VARIAN KLINIS

• Ulsero granulomatosa atau nodular: jaringan granulasi merah dan hipertropik, mudah berdarah
• Hipertropik : lesi menyerupai veruka dalam jumlah banyak
• Nekrotik : ulkus dengan destruksi jaringan luas
• Sklerotik : fibrosis disertai striktur uretra
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Organisme seperti gaggang telfon atau peniti


• Pengambilan: tepi ulkus diwarnai dengan giemsa, wright, atau leishman
TATALAKSANA

• Prinsip :
Lama pengobatan 3 minggu sampai 3 bulan, hingga sembuh jika bersamaan dengan HIV waktu sembuh
lebih lama
Medikamentosa:
• Doksisiklin 2X100 mg/ hari PO
• Azitromisin 1 gram PO setiap minggu
• Eritromisin base 4 X500 mg/ hari PO

Anda mungkin juga menyukai