Anda di halaman 1dari 32

Perubahan Iklim  sering munculnya cuaca

yang ekstrem (rendah atau tinggi) secara


konsinten yang melebihi frekwensi
normalnya (Boer, 1999).

Unsur iklim ada 7, yang digunakan untuk


menyatakan terjadi perubahan  unsur
iklim yg berdampak besar terhadap
kehidupan manusia, dan perekonomian
suatu negara  Suhu dan curah hujan
Unsur iklim yang berubah?

RADIASI MATAHARI

SUHU

TEKANAN UDARA PENGUAPAN (ET)

ANGIN KELEMB. UDARA

AWAN DAN HUJAN


20 This presents a rate-of-change
Average Global IPCC
problem for (2001) estimates
many natural
19
Temperature (OC) a 1.4-5.8 oC increase
systems/processes
18 High

17
Central estimate = 2.5 oC
(plus increased variability)
16
Low

15

14 Band of historical
climatic variability

13
1860 1900 1950 2000 2050 2100
Year
- Suhu rata-rata bulan terdingin suatu daerah
berubah dari 15 oC menjadi 20 oC  terjadi
perubahan iklim menurut Koppen.

Iklim berubah dari Iklim C menjadi A .

 Evapotranspirasi tahunan rata-rata < curah


hujan tahunan rata-rata  Surplus air.

Semula Iklim B berubah menjadi A


 El Nino/Shouthern Oscillation (ENSO) = warm
event  munculnya arus laut yg panas dari waktu
ke waktu di kawasan Lautan Pasifik bagian Timur
Equator sampai kawasan pantai Peru dan Equador

ENSO lemah : 1x/3 th


ENSO kuat : 1x/8-11 th

 La Nina = cold event  munculnya arus laut dingin


yg lebih dingin dari kondisi rata2 yg terjadi di
bagian Tengah dan Timur Equator Lautan Pasifik
El-Nino, La Nina,
Penyebab dari : A. luar sistem iklim (external) dan
B. dalam sistem iklim (internal )

A. Penyebab luar sistem iklim (external system)


1. Perubahan jumlah radiasi matahari yang diterima di
puncak atmosfer.

a. Perubahan akibat bumi mengitari matahari


 kemiringan sumbu bumi

b. Keluaran matahari
Daur Sun spot  11, 22, 44 tahunan
Eksternal

Internal

kriosfer

litosfer
atmosfer Biosfer Biosfer
Hidrosfer
B. Penyebab dari dalam sistem iklim (internal system)
1. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) H2O, CO2
pada atmosfer.

Sebelum era industrialisasi CO2 =280 ppm(v/v) akhir abad 20


CO2 =365 ppm (v/v), peran CO2 = 70 % GRK

a. Litosfer  letusan gunung api


b. Biosfer  kegiatan manusia
-mesin industri (di darat,perairan,udara)
Pembakaran BBM -mobil dan motor
-truk dan traktor Pembukaan
-penebangan hutan lahan
-pembakaran hutan
-pengolahan tanah
-produksi semen
c. Hidrosfer  mineralisasi (anaerob)
Air, SO2, CO2, debu
 .
Solfatara, air, CO2, debu dll..
MOLTEN ROCKS (liquid, solid, gas): Carbonatites
B. Penyebab dari dalam sistem iklim (internal system)

2. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) CH4


(metana) pada atmosfer.
CH4 menyokong 20 % GRK, kenaikkannya 1/100 x CO2,
selama 200 th terakhir gas metan naik 145 %, praindustri 0,07 ppm
sekarang 1,74 ppm, kenaikan 1 %/th, waktu huni 12 thn.

Sumber gas CH4 :


a. Litosfer  ladang minyak dan gas LPG dan LNG
b. Biosfer  kegiatan manusia
- sawah (tergenang)
- peternakan (ruminansia)
- aspal
- rayap
c. Hidrosfer  rawa-rawa (yang tidak tersiram air laut)
B. Penyebab dari dalam sistem iklim (internal system)
3. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) N2O
pada atmosfer. Kandungan N2O= 275 (pra industr) - 310
ppb(v/v) (1994), kenaikkanya 0,25 %/th, waktu huni
120-150 thn.

Sumber N2O

a. Litosfer  ladang minyak, gas LPG dan LNG

b. Biosfer  kegiatan manusia


- sawah (pemupukan N)
- peternakan
- pembakaran vegetasi
- emisi industri
B. Penyebab dari dalam sistem iklim (external system)
1. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) CFC
(Chloro Flouro Carbon), penyerap UV-B (λ:280-320 nm)
pada stratosfer. Kandungan CFC =0 (pra industri)
menjadi 0,105 % , waktu huni 102 thn.

Sumber CFC:
a. Cairan pendingin (freon, semprot rambut)
1. Perubahan suhu udara
Secara global terjadi kenaikan suhu udara rata-rata 0,7 oC
Asia 2,9 oC/100 th
Timur Tengah 1,3 oC selama 103 tahun
Australia 0,7 oC/100 th
Eropa 0,8 oC/100 th

2. Perubahan Curah hujan  sangat beragam.

- Mexico dan Amerika Tengah  penurunan CH


- Asia CH meningkat  di Pakistan
- Asia sub-tropik  penurunan CH
- Eropa CH naik  10-40 %
- Artika terjadi kenaikan CH
- Australia CH naik 6 % sejak 1910.
PENGERTIAN EFEK RUMAH KACA
“THE GREENHOUSE EFFECT”

Energi Surya (visible)


tembus kaca, diserap &
dipantulkan (tembus
kaca), sebagian kembali
lagi. Penjalaran osilasi
(1,2,3) disebut efek
rumah kaca.
3. Pengurangan salju dan penutupan es di belahan utara 
terdeteksi sejak 1987 terutama pada musim semi (spring).
Penyebab  penurunan albedo permukaan regional (energi
banyak masuk ke perairan).

Konsekuensi  suhu udara meningkat pada musim winter


(panas) pada wilayah lintang tengah.
4. Perubahan pemukaan lahan (bumi)  penebangan hutan
(aforestation or deforestation) meningkatkan albedo permukaan
regional dan menurunkan kekasaran aerodinamis udara.

Peningkatan albedo (energi ke udara)  meningkatkan suhu udara

Penurunan kekasaran aerodinamis  meningkatkan transfer


energi, air, dan materi yang lain .
5. Perubahan Hidrologi
- Tebal laut es menipis 40 % dalam waktu 20-40 tahun di
Artika (KU)  kecepatan penipisan 7 %/10 th
- Gletser di Amerika Selatan  menurun drastis 10 thn
terakhir
- Gletser di Peru 1968 -1994  penutupan turun 20 %
- Gletser di Peg. Himalaya meleleh  penutupan
menyempit

6. Vegetasi
di daerah pegunungan sebaran vegetasi ke arah menaiki
lereng karena menghangat
1936 PUNCAK JAYA

2001
1991
Sea Level Rise
Station location (mm/year) Sources

Cilacap (south
Central Java) 1.30 Hadikusuma, 1993
Belawan (North
Sumatera) 7.83 ITB, 1990

4.38 ITB, 1990


Jakarta
7.00 Based on data from 1984-2006

Semarang (central 9.37 ITB. 1990


Java) 5.00 Based on data from 1984-2006
Surabaya (east Java) 1.00 Based on data from 1984-2006
East Sumatra 5.47 ITB, 1990
Lampung 4.15 P3O-LIPI, 1991
7. Perubahan Pertanian

-pemanjangan musim pertumbuhan pada lintang


tinggi,
-perubahan produksi,
-penyebaran hama dan penyakit

8. Hewan
Dampak utama PI pada pertumbuhan tanaman bersumber
dari pengaruh:
1. Suhu udara, 2. kelengasan, 3. ozon, 4. radiasi UV,
5. kadar CO2, 6. Hama dan penyakit

Pengaruh suhu udara bersama dengan peningkatan kadar


CO2  meningkatkan produksi fotosintesis.

Peningkatan kadar CO2 meningkatkan produksi bebijian


(Horie et al., 1996)  ada yang menyangsikan hasil ini

Matthewes et al. (1995)  dampak peningkatan suhu udara


dan kadar CO2 di Banglades, Indonesia, Malaysia, Myanmar,
Philippina, Korea Selatan dan Thailand meningkat-kan hasil
fotosintesis .
1. Pembukaan lahan ?
bahan organik dan bahan organik tanah (gambut) ==
mineral + CO2 (aerob = oksidatif) >>>> (penurunan gambut)

2. Penggenangan tanah + penggunaan ppk Org.


Bahan organik  CH4 + CO2 (anaerob = reduktif)

3. Penggunaan pupuk N?
CO(NH2)2 + H+ + 2H2O  2NH4+ + HCO3=
(urea) NH4+  NH3 + H

NH4 + O2  NO3- + H2O + 2H+


anaerobik
NO3  NO2  NO  N2O  N2

4. Mekanisasi?

Penggunaan Bahan bakar minyak dan gas  CO2 dan N2O


Pembukaan lahan ?

Penggenangan tanah + penggunaan ppk Org.

Penggunaan pupuk N?

Mekanisasi?
 KONVENSI PERUBAHAN IKLIM (Brasil,1992)
 MANDAT BERLIN (Berlin)
 PROTOKOL KYOTO (Kyoto,1997)
 RANCANGAN BUENOS AIRES (Buenos aires,
1998)
 KESEPAKATAN BONN (Bonn,2000)
 PERSETUJUAN MARRAKESH ( Marroko, 2001)
 10 tahun SETELAH DEKLARASI RIO DE JENAIRO
(2002)
 REDUKSI EMISI GAS RUMAH KACA
 MITIGASI
 ANTISIPASI
 ADAPTASI
 UU TERKAIT PERUBAHAN IKLIM
- UU No. 27/ 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
- UU No. 31/ 2009 tentang Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika
- UU No. 32/ 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
- KEPMEN Kependudukan & LH No : Kep-
36/MENKLH/8/1992

Anda mungkin juga menyukai