Anda di halaman 1dari 35

KELUARGA SEJAHTERA

 Semua orang mengharapkan


kebahagiaan RT
 Keluarga Sejahtera adalah keluarga
yang dari semula Rumah Tangganya
diserahkan kepada Tuhan.
 Apakah yang anda ketahui tentang
Keluarga?
(ALM)M.A. W. BROUWER (KOLUMNIS HARIAN KOMPAS)

Keluarga ialah keadaan, dimana orang merasa tergabung


dengan yang lain. Bapak dengan ibu, ibu dengan anak, anak
dengan bapak, anak dengan anak. Setiap orang dalam keluarga
mengurus kepentingannya sendiri, dan mengikuti jalannya
sendiri. Tetapi jalan2 itu saling bersentuhan& punya satu
muara. Setiapa orang campurtangan dalam urusan orang lain.
Kakak minum dari cangkir adiknya, adik memakai piring
kakaknya. Anak memakai dasi ayah, dan anak perempuan
memakai daster ibu. Tidak malu berjalan telanjang. Mereka,
bertengkar, mengeritik, berkelahi. Tapi tidak usah berdamai atau
minta maaf, sebab tak pernah mungkin bahwa seorang betul2
salah terhadap yang lain: dia adikku, dia kakakku. Sesudah
perselisishan sekonyong-konyong ada damai kembali. Sesudah
menangir, tanpa peralihan, ada ketawa. Setiap orang tahu
rahasia yang lain. Dan kalau satu diserang oleh orang dari luar
semua orang bersekutu dan melindungi dia.
PERTANYAAN
 Siapakah Aku ?
 Dengan Siapa Aku tinggal ?
 Masalah Apa yang sedang aku hadapi sekarang ini ?
 Apa itu Pacaran ?
 Apa Itu Tunangan ?
 Apa itu Perkawinan ?
 Apa yang kamu ketahui tentang :
a. Seks ?
b. Masturbasi ?
c. Seks Bebas ( dan bagaimana pendapatmu)
d. Aborsi ?
c. Kontrasepsi ?
d. Onani ?
PERTANYAAN
1. Siapakah Aku ini ?
2. Sudahkah Aku berpacaran ?
3. Apa Yang Ketahui tentang :
a. Seks ? Dari Mana Kamu ketahui ?
4.Sudahkah Kamu menonton Film Porno / Baca Buku Porno ?
Dengan Siapa Menontonnya ? Sudah Berapa Kali Kamu
Menontonnya ? Bagaimana Perasaan Kamu setelah
menonton ?
Apakah Dengan pengorbanan ??

Nih Aku
kasih
hatiku
Ogah,…
aku
maunya
duit
Mengatakan cinta kepada seseorang ?
Melakukan aktifitas selalu
bersama
Rela Berkorban ? Sayang ..ini
bunganya..ambil
dong ..kan
E..G..P
sayang gue
ngutang nih?
Pernyataan cinta pada tahap
pertama disebut pacaran, kalau
pacaran jalan terus secara
wajar, maka yang cair menjadi
semakin mengental-
pertunangan, dan kalau
pertunangan tidak diputuskan,
maka yang mengental akan
membeku dalam pernikahan.
PERTUNANGAN
Sama dengan masa pacaran,
pertunangan adalah masa percobaan
juga, tetapi coraknya lain.
Pertunangan merupakan hubungan
dan status yang resmi dalam
pandangan masyarakat, karena
niatnya telah dinyatakan oleh kedua
pihak untuk menikah kelak.
Pertunangan adalah waktu persiapan.
Mereka bisa memperbincangkan
segala Sesuatunya misalkan hal:
yang disukai dan yang tidak disukai,
sumber nafkah, pengeluaran uang,
kebiasaan2 yang baik/ buruk, adat,
tekanan keluarga, jumlah anak/ KB,
kesehatan dan penyakit, termasuk
penyakit kelamin dan keturunan,
perumahan,cita-cita dan tujuan hidup,
dsb.
Ikatan pertunangan memang
ikatan yang kuat, namun
demikian masih bisa dilepaskan/
diputuskan. Kadang-kadang
ternyata lebih baik menghadapi
penderitaan sementara daripada
masuk kedalam penderitaan yang
permanen sesudah nikah.

Pertunangan adalah ikatan bukan belenggu


ENAM KEMUNGKINAN PERNIKAHAN
Dasar Kejadian 1:26-27, 2:18; Maleakhi 2:14-16.

1. Karena daya tarik tubuh (cantik, tampan)


2. Karea daya tarik materi
3. Karena daya tarik kejiwaan (lembut, gagah)
4. Karena daya tarik adat
5. Karena usaha iblis (dukun, guna-guna, dsb)
6. Karena Atas kehendak Tuhan (Kejadian 2:18)
PERNIKAHAN/ PERKAWINAN
 Tuhan selalu mengakhiri segala penciptaan
nya dengan pernyataan : Allah melihat bahwa
semuanya itu baik. Hanya sekali Allah
menyatakan tentang ciptaanNya:”tidak baik,
Kalau manusia itu seorang diri saja”.(Kej.2:15).
Kemudian Tuhan menjadikan seorang
penolong yang sepadan dengan dia. Kejadian
2:23,”Inilah dia, tulang dari tulangku, daging dari
dagingku, ia dinamai perempuan, sebab ia
diambil dari laki-laki”.
Meliputi 3 aspek :
A. Aspek hidup, meliputi unsur roh,
jiwa, tubuh
B. Aspek Kehidupan, meliputi unsur
kepribadian yang menyangkut
perbedaan individu.
C. Aspek Penghidupan, meliputi unsur
ekonomi, kekayaan dalam
kehidupan.
II. PERKAWINAN KRISTEN TERJADI KARENA
PERTALIAN KASIH
Perkawinan bukan hanya untuk menyalurkan
libido, paksaan, tradisi tapi karena Kasih.

Eros, cinta birahi, seksual


Storge, Cinta kekeluargaan
Philia, Cinta Persahabatan
Agape, Cinta yang tak menuntut balas dan tidak
terbatas oleh jenis kelamin, hubungan
darah, atau kecocokan kepribadian.
 Perkawinan Kristen bersifat hiteroseksual-
monogami, bukan biseksual atau homoseksual
yang poligami atau poliandri.
Immamat 20:13, “Bila seorang laki-laki tidur
dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan
perempuan, jadi keduanya melakukan kekejian…..”
IV. PERKAWINAN KRISTEN ITU ABADI
Perkawinan kristen itu berlaku seumur hidup,
tidak ada pembatalan atau perceraian.
Pernikahan Kristen hanya mengenal cerai mati.
Selama kedua-duanya masih hidup tidak ada
pembatalan atau perceraian.
(Matius 19:16, “Demikianlah mereka bukan lagi
dua, melainkan satu. Karena apa yang telah
dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh
manusia”). Hanya maut yang dapat memisahkan
mereka.

Tetapi mengapa masih ada orang Kristen yang


bercerai? Matius 19:8 menyebut sebagai
ketegaran hati.
UNDANG-UNDANG PERKAWINAN YANG TELAH DITETAPKAN
OLEH SANG PENCIPTA. KEJADIAN 2:24.

1.Pertama : MENINGGALKAN
ORANG TUA
Mengasihi teman hidup dari lebih
daripada orang tua, namun harus
tetap menghormati orangtua dan
memberi perhatian.
2. Kedua: BERSATU DENGAN ISTERI/
SUAMI
Berdampingan seperti dua lembar kertas
yang dilem dengan kuat dan rapi. Yang tidak
boleh diselipkan unsur ke tiga, ortu, materi,
dsb.

3. Ketiga : MENJADI SATU DAGING


Undang-undang ini berlaku hanya pada saat
mereka sudah “meninggalkan” dan “bersatu”
secara syah dalam kemah perkawinan.
TUJUAN PERNIKAHAN BERDASARKAN KEBUTUHAN
MANUSIA PADA UMUMNYA
1. MEMENUHI KEBUTUHAN UNTUK LEPAS DARI
KESENDIRIAN. (Pengkhotbah 4:9-11)
2. MEMENUHI KEBUTUHAN UNTUK DIKASIHI
DAN MENGASIHI.(I Tesalonika 4:9,Efesus
5:28-29, I Korintus 7:4)
3. MEMENUHI KEBUTUHAN UNTUK MENYA
LURKAN LIBIDO. (I Korintus 7:1-6).
4. MEMENUHI KEBUTUHAN UNTUK MEMPUNYAI
ANAK. (Kej. 15:2,3; I Samuel 1:9-11).
TUJUAN PERKAWINAN MENURUT
RENCANA TUHAN ALLAH
perkawinan adalah proyeknya
Allah, karena itu pernikahan bersifat
kudus dan Illahi.Yang lebih berfokus
pada kepentingan manusia:

1. Untuk membuat kehidupan manusia


menjadi lebih baik. Kej. 2:15 “Tidak
baik kalau manusia seorang diri saja”.
2. Untuk mewarisi berkat-berkat Allah.
Menguasai, memelihara dan menaklukkan
semua ciptaan Allah.(Berkat Keturunan Kej
1:28b, berkat materi Kej. 1:29)

3. Untuk melahirkan benih Illahi.

4. Untuk memuliakan Allah. Yesaya 43:21


“Umat yang telah kubentuk bagi-Ku akan
memberita- kan kemasyhuran-Ku”.
Tuhan bukan saja mendirikan
keluarga, tetapi juga
keseimbangan, sama tinggi,
sama rendah, kesepadanan jenis
kelamin (I Petrus 3:7), Didalam
Tuhan tidak ada perempuan
tanpa laki-laki dan sebaliknya (I
Korintus 11:11-12)
Tuhan memberikan berbagai peranan dalam setiap
individu anggota Rumah Tangga, saling
memperlengkapi:

1. Peranan Laki-laki
- Sebagai suami dan ayah:
 mencukupi keluarganya (I Tim. 5:8)
 bertanggungjawab pada
pengaturan dan pendidikan
anak2nya (Amsal 22:6)
- Sebagai Kepala Keluarga Bukan
sebagai
pengusaha, pemeriksa dan penyuruh,
tetapi sebagai tempat bergantung.
- Sebagai kepala Wanita, harus

mengasihi(Efesus 5:25)

Kedudukan ini memberikan


tanggungjawab yang besar yang mulia,
bukan sebagai “Boos”
KOLOSE 3:19

HAI SUAMI-SUAMI,
KASIHILAH ISTRIMU DAN
JANGANLAH BERLAKU
KASAR TERHADAP DIA.
2. Peranan Wanita

* Sebagai Istri dan Ibu


Tugas yang vital membantu mencukupi kebutuhan
jasmani, emosi dan rohani keluarga (Amsal 14:1).
Surat Rasul Paulus kepada Titus dalam Titus 2:4-
5 mengatakan, Didiklah wanita-wanita muda.
Seorang wanita diberi tugas untuk memelihara
seluruh rumahnya, baik secara moral, spiritual dan
emosional kepada suaminya sebagai penolong,
penyelamat (ezer) atas kehidupan suami dan RT-nya.
KOLOSE 3:18

HAI ISTRI-ISTRI
TUNDUKLAH KEPADA
SUAMIMU,
SEBAGAIMANA
SEHARUSNYA DI
DALAM TUHAN
Sekurang-kurangnya ada yang menjadi tugas dan
tanggungjawab orang tua terhadap anaknya adalah :

Mencukupi kebutuhan anak :


jasmani dan rohani
Mendidik
mengasihi
Tugas dan tanggungjawab seorang anak kepada
orang tuanya :

Alkitab mengatakan:
” Hai anak-anak, taatilah orangtuamu di
dalam Tuhan, karena haruslah demikian
… (Efesus 6:1-3)

“Hai anak-anak taatilah orang tuamu


dalam segala hal, karena itulah yang
indah dalam Tuhan (Kolose 3:20)
Dsb.
1. KLONING (REKAYASA GENETIKA)

2. BAYI TABUNG (FERTILISASI “IN VITRO”)


3. BEDAH PLASTIK
4. KELUARGA BERENCANA
5. HIV/ AIDS
6. EUTANASIA (MEMPERCEPAT KEMATIAN)
7. TRANSPLANTASI ORGAN (PENCANGKOKAN)
PEMBINAAN
KELUARGA SEJAHTERA
DITINJAU DARI SISI AGAMA

OLEH : RETNO ADI S.PAK

Anda mungkin juga menyukai