Anda di halaman 1dari 18

AUDIT ATAS SISTEM

INFORMASI BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI
Kelompok 6
Dela audina 17158007
Dewi sartika 17158008
Elvirha dwi Kartika 17158011
AUDIT SISTEM INFORMASI
Tujuan Audit Sistem Informasi
mengukur dan mengevaluasi pengendalian
internal yang melindungi sistem.

Asset
safeguarding

System IT/IS Data


efficiency Audit integrity

System
effectiveness
Tujuan Audit Sistem Informasi
• Tujuan audit SIA adalah untuk mengukur dan mengevaluasi pengendalian
internal yang melindungi sistem.
• Saat melakukan audit Sistem Informasi, auditor harus memastikan bahwa
tujuan berikut tercapai :
1 Sarana keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data
dari akses yang tidak sah, modifikasi atau perusakan
2 Pengembangan dan Akuisisi Program dilakukan sesuai otorisasi umum dan khusus
manajemen.
3 Modifikasi Program telah diotorisasi dan disetujui manajemen
4 Pemrosesan transaksi ,file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.
5 Data sumber yang tidak akurat atau tidak diotorisasi dengan benar diidentifikasi dan
ditangani sesuai kebijakan menajemen
6 File data komputer akurat, lengkap dan rahasia.
Pendekatan yang Digunakan
4 langkah pendekatan evaluasi pengendalian internal :
1 Menentukan ancaman terhadap SIA.
2 Identifikasi prosedur pengendalian yang harus tersedia untuk meminimalkan ancaman.
3 Evaluasi prosedur pengendalian.
4 Evaluasi kelemahan
Kerangka dasar Audit Keamanan Secara
Keseluruhan (Tujuan1)

• Beberapa jenis kesalahan dan kecurangan yang mungkin terjadi


• Prosedur pengendalian yang seharusnya diterapkan
• Prosedur audit untuk mereview sistem
• Prosedur audit untuk menguji pengendalian
• Pengendalian pengganti yang mungkin ada
Kerangka dasar Audit Pengembangan dan
Akuisisi Program (Tujuan 2)
• Jenis kesalahan dan kecurangan yang mungkin terjadi
• Prosedur pengendalian yang seharusnya diterapkan
• Prosedur audit untuk mereview sistem
• Prosedur audit untuk menguji pengendalian
• Pengendalian pengganti yang mungkin ada
Kerangka dasar Audit Modifikasi Program
(Tujuan 3)

• Jenis kesalahan dan kecurangan yang mungkin terjadi


• Prosedur pengendalian yang seharusnya diterapkan
• Prosedur audit untuk mereview sistem
• Prosedur audit untuk menguji pengendalian
• Pengendalian pengganti yang mungkin ada
Kerangka dasar Audit Pengendalian
Pemrosesan Komputer (Tujuan 4)
• Jenis kesalahan dan kecurangan yang mungkin terjadi
• Prosedur pengendalian yang seharusnya diterapkan
• Prosedur audit untuk mereview sistem
• Prosedur audit untuk menguji pengendalian
• Pengendalian pengganti yang mungkin ada
Kerangka dasar Audit Pengendalian Data
Sumber (Tujuan 5)
• Jenis kesalahan dan kecurangan yang mungkin terjadi
• Prosedur pengendalian yang seharusnya diterapkan
• Prosedur audit untuk mereview sistem
• Prosedur audit untuk menguji pengendalian
• Pengendalian pengganti yang mungkin ada
Kerangka dasar Audit Pengendalian Arsip Data
(Tujuan 6)

• Jenis kesalahan dan kecurangan yang mungkin terjadi


• Prosedur pengendalian yang seharusnya diterapkan
• Prosedur audit untuk mereview sistem
• Prosedur audit untuk menguji pengendalian
• Pengendalian pengganti yang mungkin ada
Peranan Teknologi Informasi Terhadap Audit
Sistem Informasi Berbasis teknologi
informasi
Dalam audit yang menggunakan teknologi informasi terdapat teknik yang
digunakan dalam pemeriksaan Eelektronik Data Processing, terdiri dari
• Pengujian dengan Data Simulasi Teknik ini dianggap paling efektif
• Simulasi Paralel Pemeriksa membuat simulasi pemrosesan dengan
memanfaatkan program yang disusun oleh pemeriksa
• Pemasangan Modul Pemeriksaan.
• Pemakaian Perangkat Lunak Khusus untuk Pemeriksaan
Computer Assisted Audit Techniques (CAATs)
• Teknik audit berbantuan komputer (TABK) atau dalam Bahasa Inggris sering disebut dengan
Computer Assisted Audit Techniques (CAATs) adalah pelaksanaan pengumbulan bahan bukti audit dengan
menggunakan komputer.
• Pada pendekatan audit dengan komputer , audit dilakukan dengan menggunakan komputer atau
software untuk mendukung pelaksanaan pemeriksaan.
• Sebetulnya audit with the computer mempunyai pengertian yang luas, yaitu kegiatan audit dengan
menggunakan komputer sebagai alat bantu. Bantuan komputer dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan
pengetikan/ penyusunan laporan, penyusunan jadwal, table-tabel/ matriks, pembuatan grafik, pemilihan
sample, dan kegiatan pengujian/tes dengan komputer (pengumpulan dan evaluasi bukti audit; test of controls
maupun substantive test).
• Pendekatan audit dengan bantuan komputer merupakan cara audit yang sangat bermanfaat untuk
pengujian subtantif atau file/ data/ record perusahaan.
Kegunaan utama CAATs
• Melakukan query arsip data untuk menarik catatan-catatan yang memenuhi kriteria
tertentu
• Menghasilkan, memutakhirkan, membandingkan, mengunduh, dan menggabungkan
arsip
• Mengikhtisarkan, mengurut, dan menyaringkan data.
• Mengakses data dari beragam format yang berbeda dan mengkonversi data ke dalam
format.
 Integrated Tes facilities ( ITF )
ITP digunakan untuk menuju system aplikasi dengan data tes pada saat computer dioperasikan
kegiata,rutin pada organisasi/perushaan yang diaudit.pada ITF pemeriksaa atau tes system
komputerisasi dilaksanakan secara kontinyu dan simulasi antara pelaksanaan tes dan real processing.

 Proses Tracing Software


Computer fround yang sering terjadi adalah menambahkan pada computer program suatu perintah
tambahan atau instruksi khusus untuk melaksanakan proses pada saat menemukan data denga
criteria tertentu. Metoda ini memungkinkan suatu specific criteria men-trigger fraud yang mungkin
tidak kita ketemukan dengan metoda uji data yang biasa.
 Embedded Audit Modules
Teknik audit berbantuan computer dengan metoda embedded audit modules atau sering juga dlsebut
dengan istilah audit hooks adalh teknik audit dengan menggunakan modul terprogram yang disisipkan
atau “diletakkan “ ke dalam program aplikasi, dengan tujian untuk memantau dan mengimpun data
untuk tujian pemeriksaan.
 Mapping
Mapping adalah teknik audit berbantuan computer yang dilakukan dengan cara seolah-olah membuat pemetaan terhadap
suatu program yang sedang dijalankan sehingga dapat diketahui bagian-bagian mana yang berfungsi sesuai dengan
spesifikasinya dan bagian mana yang mungkin merupakan sisipan karena tidak sesuai dengan spesifikasinya, maupun
bagian-bagian dari program yang ternyata tidak “bermanfaat”.

Anda mungkin juga menyukai