(BAGIAN 2)
Factoring (Anjak Piutang)
Debitur
Nasabah / Costumer
Anjak piutang dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
sebagai berikut:
Anjak Piutang Tanpa Recourse
Anjak piutang tanpa recourse merupakan penjualan
piutang atas dasar notifikasi.
Anjak Piutang Dengan Recourse
Anjak piutang dengan recourse, klien mempunyai
kewajiban membayar seluruh (full recourse) atau sebagian
(limited recourse) dana yang diperoleh dari piutang alihan,
atau membeli kembali piutang alihan, dalam hal nasabah
tidak membayar piutang alihan tersebut kepada factor
pada saat jatuh tempo.
Dari sisi Factor
Pajak Penghasilan
Penghasilan dari perusahaan anjak piutang yang dilakukan
oleh perusahaan pembiayaan, tidak dikenakan pemotongan
Pajak Penghasilan Pasal 23 oleh perusahaan yang
membayarkan.
Pajak Pertambahan Nilai
Penyerahan Jasa Anjak Piutang terutang Pajak Pertambahan
Nilai adalah sebesar 10% x 5% x jumlah seluruh imbalan yang
Dari sisi Klien
diterima
Pajak Penghasilan
Klien tidak boleh memotong pajak penghasilan pasal 23
yang terutang oleh factor
Pajak Pertambahan Nilai
Skema transaksi dalam aktivitas anjak
piutang dapat dilihat dengan skema
dibawah ini:
Sewa guna usaha (leasing) adalah suatu kontrak antara lessor
(pemilik barang modal) dengan lessee (pengguna barang
modal), dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk
menggunakan barang modal selama jangka waktu tertentu
dengan suatu imbalan berkala dari lessee yang besarnya
tergantung dari perjanjian antara lessor dan lessee.
Operating Lease