Anda di halaman 1dari 17

Go-Homestay

Aplikasi Sewa Rumah Harian Di Daerah Wisata Berbasis Mobile


Latar Belakang
• Jumlah rumah penduduk di Indonesia 45 juta pada 2012
• Jarangnya tempat penginapan murah di beberapa spot wisata di Indonesia
• Backpacker yang memiliki keterbatasan budget sehingga susah mencari
homestay murah di sekitar lokasi wisata
• Membantu perekonomian warga sekitar dengan memberdayakan rumah
kosongnya
Manfaat
1. Memberdayakan pemilik rumah kamar kosong / kos harian untuk
mendapatkan penghasilan tambahan lewat penyewaan homestay
2. Memudahkan Wisatawan/pelancong khususnya backpacker untuk
memperoleh tempat menginap dengan menyewa homestay lewat aplikasi
secara online, cepat, mudah dan murah
3. Membantu meningkatkan kepuasan wisatawan terhadap daerah wisata
dengan kemudahan yang ditawarkan sehingga meningkatakan kepopuleran
lokasi wisata
Timeline

Kegiatan September Oktober November Desember Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Inisiasi
Planning
Design
Develop
Testing
Deploy
SWOT Analysis
Strength Weakness Opportunities Threat
Mudah Digunakan Mekanisme yang bisa Ide masih unik, tidak ada Saingan aplikasi hotel
membuat percaya yang serupa dari traveloka, pegi-pegi
motornya dapat dll
dipinjamkan
UI Simple Aplikasi tidak bisa Sekitar 45 juta rumah di Banyak masyarakat Indo
memberitahukan kondisi Indonesia yang kurang paham
motor penggunaan teknologi

Fleksibel Transaksi melalui rekber


milik developer aplikasi

Mudah menjangkau
Konsumen
Pengeluaran
• Pengeluaran awal (investasi awal)
- Sewa Server = Rp10.000.000

• Pengeluaran per bulan


- Maintenance = Rp1.000.000
Pendapatan
Jumlah rumah di Indonesia x konversi 47.000.000 x 0,1%
= =
Jumlah calom rumah yang mendaftar 47.000
x x
Konversi 0,1%
= =
Jumlah rumah yang mendaftar 47
x x
rata-rata banyak sewa dalam 1 bulan 2
= =
Jumlah rumah terdaftar yang tersewa 94
x x
Rata-rata harga sewa homestay
Rp75.000
=
=
Omset sewa homestay seluruh pihak pemilik sewa
Rp7.050.000
x
x
Persentase bagi hasil developer aplikasi
20%
=
=
Pendapatan
Rp1.410.000
Perhitungan yang Dilakukan
Untuk mengetahui apakah proyek ini layak dilakukan, kami menggunakan
perhitungan:
• NPV (Net Present Value)
• PP (Payback Period)
• ROI (Return on Investment)
Perhitungan Net Present Value
merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang
didiskonkan pada saat ini
• Co = Jumlah biaya dari
investment cost (modal awal)
• C1 = Net Cash flow
• R = Discount rate yang
digunakan (7.5%)
Proyek dikatakan layak untuk dilakukan jika NPV > 0
Perhitungan Net Present Value
Rumus dalam Excel:
=NPV(rate,value1,[value2],...) + initial investment
• Rate = Tingkat diskon selama satu periode.
• Value1,value2 = net cash flow 1, net cash flow 2
• Initial investment = investasi awal
Perhitungan Net Present Value

tahun Net cash flow


0 -Rp 10,000,000
1 Rp 4,920,000
2 Rp 4,920,000
3 Rp 4,920,000
4 Rp 4,920,000 • Tahun 0 net cash flow-nya minus karena pada
tahun tersebut kita harus mengeluarkan
5 Rp 4,920,000 modal sebesai Rp10.000.000
NPV Rp 9,905,753.72 • NPV > 0 sehingga investasi dikatakan
layak
Perhitungan Payback Period
Merupakan teknik penganggaran yang melihat berapa lama jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk mengembalikan biaya dari investasi awal.

• Initial investement = investasi awal


• Periodic cash flow = pemasukan net per tahun
Perhitungan Payback Period
𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 =
𝑝𝑒𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑅𝑝10.000.000
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = = 2.0325 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑅𝑝4.920.000
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 2.0325 × 12 = 24.39024 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

Waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya dari investasi awal adalah
24.39024 bulan
Perhitungan Return on Investment
Merupakan rasio laba bersih terhadap biaya.

• Pendapatan bersih = total pendapatan – pengeluaran


• Biaya investasi = investasi awal
Perhitungan Return on Investment
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
(𝑅𝑝16.920.000 −𝑅𝑝12.000.000)
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = = 0.49
𝑅𝑝10.000.000
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = 0.49 × 100% = 49%

ROI-nya adalah 49%


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai