KELOMPOK 3
INDRIANI PONONGOA
LUTVIAH F. ALAMRI
NURSIA T. MOKOAGOW
BUDIMAN NIODE
FATURRAHMA K. IDJI
KRISNA P. PUTRA
a. Definisi
Pemeriksaan laboratorium
1. Darah (LED normal atau meningkat, limfositosis)
2. Sputum
3. Test Tuberculin
f. Jenis obat dan dosis obat anti
tuberkulosis (OAT)
1. Isoniasid (H)
- Bersifat bakteriasid dapat membunuh 90% populasi kuman dalam
beberapa hari pertama pengobatan.
- Dosis hariannya dianjurkan 5mg/kgBB, sedangkan untuk pengobatan
intermitten 3 kali seminggu diberikan dengan dosis 10mg/kgBB.
2. Rifamphisin (R)
- Bersifat bakteriasid dapat membunuh kuman semi-dormant (persister)
yang tidak dapat dibunuh oleh INH.
- Dosis 10mg/kgNN diberikan sama untuk pengobatan harian maupun
intermitten seminggu 3 kali
3. Pirasinamid (Z)
- Bersifat bakteriasid, dapat membunuh kuman yang berada dalam sel
dengan suasana asam.
- Dosis harian dianjurkan 25 mg/kgBB, sedangkan untuk pengobatan
intermitten 3 kali seminggu diberikan dengan dosis 35mg/kgBB
4. Streptomicin (S)
- Bersifat baketriasid
- dosis hariannya dianjurkan 15 mg/kgBB sedangkan untuk pengobatan
intermitten 3 kali sehari menggunakan dosis yang sama
5. Ethambutol (E)
- Bersifat sebagai bakteriostatik
- Dosis hariannya dianjurkan 15 mg/kgBB sedangkan untuk pengobatan
intermitten 3 kali seminggu dosis 30mg/kgBB.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN TB PARU
1. Identitas pasien
2. Identitas penanggung jawab
3. Aktifitas / istrahat
4. Integritas ego
5. Makanan / cairan
6. Nyeri / kenyamanan
7. Pernapasan
8. Keamanan
9. Interaksi sosial
10. Penyuluhan / pembelajaran
2. Diagnosa keperawatan