Anda di halaman 1dari 43

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PERAWAT - KLIEN

Oleh: Muncul Wiyana, M.Kep


Pengertian Komunikasi
 Sesuatu yang personal, sistem
interaktif; serial saling bertukar,
transaksi yang terus menerus di dalam
lingkungan.
 Pengiriman pesan dari sender ke
receiver.
Pengertian Komunikasi
Terapeutik
 Hubungan yang sangat bermakna
antara pasien dan penolong profesional.
 Pendekatan berpusat pada pasien
 Dipengaruhi dan diarahkan oleh
profesional
Gaya Komunikasi
Interpersonal
1. Tdk asertif atau pasif: membiarkan
orang lain mengontrol pembicaraan.
2. Agresif: mengancam, menyalahkan
org lain, bermusuhan.
3. Asertif: Ekspresi terbuka, spontan,
penuh perhatian pada orang lain
Variabel yg Mempengaruhi
Komunikasi
 Kebudayaan  Kejadian-kejadian di
 Nilai luar individu
 Status sosial  Sosialisasi keluarga
 Keadaan emosi ttg komunikasi
 Orientasi spiritual  Bentuk hubungan
 Pengalaman internal  Konteks hub saat ini
 Isi pesan
Tahapan Komunikasi
 Transmisi Informasi (mengirim dan
menerima pesan).
 Makna transmisi
 Efek perilaku dari transmisi
TAHAPAN HUBUNGAN
TERAPEUTIK

Fase Pra interaksi

Fase Orientasi atau perkenalan

Fase Kerja

Fase Terminasi
PRA INTERAKSI

 Eksplorasi perasaan diri, fantasi,


ketakutan.
 Analisa kekuatan dan kelemahan
profesional
 Mengumpulkan data yang mungkin.
 Merencanakan pertemuan pertama
dengan klien
PERKENALAN ATAU ORIENTASI

 Menentukan alasan masuk


 Membina hub slg percaya, penerimaan,
dan komunikasi terbuka.
 Membuat kontrak
 Eksplorasi perasaan, pikiran dan
tindakan klien
 Identifikasi masalah klien
 Menetapkan tujuan dg klien
Komponen Kontrak

 Nama masing-masing
 Peran perawat dan klien
 Tanggung jawab perawat dan klien
 Harapan perawat dan klien
 Tujuan hubungan
 Tempat dan waktu pertemuan
 Kondisi terminasi
 Confidentiality
Fase Kerja

 Eksplorasi stresor yg relefan


 Meningkatkan kemampuan insight dan
menggunakan mekanisme koping
konstruktif klien.
 Mengatasi perilaku resisten
Fase Terminasi

 Membantu klien menghadapi realita


perpisahan
 Mengulas kembali proses terapi dan
pencapaian tujuan
 Eksplorasi perasaan penolakan,
kehilangan, kesedihan, marah, dan
perilaku yang menyertainya.
Komponen Komunikasi
 Sender atau encoder; org yg mengirim pesan.
 Receiver atau decoder; mendapatkan pesan
 Pesan; unit informasi yg diterima
 Variabel pesan; verbal dan non verbal
 Noise; suara yg mengganggu
 Keterampilan komunikasi
 Setting; di mana komunikasi berlangsung
 Media; saluran sensori yg membawa pesan
 Umpan balik; interpretasi respon sender dan
receiver
 Lingkungan; internal dan eksternal
Elemen Komunikasi Terapeutik
 Empati, berbentuk
keterampilan
komunikasi dan
perilaku
 Kehadiran – ada dg
klien baik fisik
maupun psikologis
 Observasi
 Mendengar
Keterampilan Hadir
Hadir Fisik Hadir psikologis
 Postur terbuka,  Validasi verbal & non
relaks verbal
 Verifikasi non verbal
 Bertatap muka
 Mendengar & perhatikan
 Kontak mata proses
 Agak condong ke  Mendengar isi
depan  Identifikasi tema
 Lingk nyaman  Tentukan pola pikir,
 Privasi perasaan dan perilaku
 Buat rangkuman isi&
proses
Penghambat Komunikasi
Terapeutik
 Kurangnya perencanaan perawat
 Sedikitnya data yang dikumpulkan ttg
klien
 Dx keperawatan dan kriteria hasil yg
tdk sesuai
 Kurangnya penghargaan terhadap klien
Teknik Komunikasi
Nonterapeutik
 Interupsi
 Menyetujui
 Moralizing –menyatakan benar atau
salah
 Berespon sosial
 Menganggap kecil – mengabaikan
 Mengubah subyek
Intervensi Komunikasi
Terapeutik
 Mendengar
 Observasi
 Membuka diri
 Sensitif terhadap budaya
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

 Mendengar  Focusing
 Broad openning  Membagi persepsi
 Restating  Identifikasi Tema
 Klarifikasi  Silence
 Refleksi  Memberi sugesti
 Humor
MENDENGAR

 Proses aktif menerima informasi dan


mengkaji reaksi terhadap pesan yang
diterima.
 Cara: mempertahankan kontak mata
dan respon non verbal “menerima.”
 Tujuan: menunjukkan minat dan
perhatian.
BROAD OPENING

 Menganjurkan klien memilih topik


pembicaraan.
 Contoh: “Apa yang sedang Anda
pikirkan?”
 Tujuan: menunjukkan penerimaan
terhadap inisiatif klien.
RESTATING

 Mengulang pikiran utama klien.


 Contoh: “Anda mengatakan bahwa ibu
Anda meninggalkan Anda sejak Anda
berumur lima tahun?”
 Tujuan: menunjukkan perawat
mendengar, memvalidasi, menguatkan,
dan memperhatiakan ungkapan klien.
KLARIFIKASI

 Upaya memperjelas pembicaraan klien atau


meminta klien untuk memperjelas maksud
ucapannya.
 Contoh: “Saya tidak tahu maksud Anda.
Tolong jelaskan lagi!”
 Tujuan: membantu mengklarifikasi perasaan,
ide, persepsi klien dan menemukan korelasi
hal tersebut dengan tindakan klien.
REFLEKSI

 Memantulkan kembali ide, perasaan,


pertanyaan pada klien lagi.
 Contoh: “Anda kelihatan tegang. Apakah ada
hubungannya dengan kedatangan suami
Anda kemarin?”
 Tujuan: memvalidasi pemahaman perawat
terhadap apa yang diungkapkan klien.
Menunjukkan empati, penghargaan, dan
perhatian pada klien
HUMOR

 Mengembalikan energi melalui hal yang


menyenangkan.
 Tujuan: meningkatkan insight, klien
menyadari lagi hal-hal yang selama ini
direpresikan, menyelesaikan paradoks,
watak agresi dan sublimasi.
FOCUSING

 Memberikan pertanyaan atau


pernyataan yang membantu
mengembangkan topik yang penting.
 Tujuan: membantu isi percakapan pada
tujuan yang ditetapkan.
 Contoh: “Saya rasa kita perlu bahas
lebih lanjut tentang hubungan Anda
dengan ayah Anda.”
MEMBAGI PERSEPSI

 Meminta klien memverifikasi


pemahaman perawat tentang pikiran,
ide, dan perasaan klien.
 Tujuan: perawat menyampaikan
pemahaman tentang klien untuk
menghindari kebingungan komunikasi.
 Contoh: “Anda tersenyum tapi saya
rasa Anda marah dengan saya.”
IDENTIFIKASI TEMA

 Menggarisbawahi isu atau masalah yang


dialami oleh klien yang timbul secara
berulang selama hubungan perawat-klien.
 Perawat menyokong eksplorasi klien dan
memahami masalah yang penting.
 Contoh: “Saya perhatikan Anda banyak
dikecewakan laki-laki. Apakah ini yang
sebenarnya ingin Anda bicarakan?”
SILENCE

 Teknik diam dengan alasan terapeutik


 Contoh: duduk dekat klien, menunjukkan
secara nonverbal perhatian dan ikut
merasakan apa yang dirasakan oleh klien.
 Tujuan: memberi waktu klien untuk berpikir
dan meningkatkan insight, melambatkan
interaksi dan memberi kesempatan klien
berinisiatif untuk bercakap-cakap, sementara
memberi dukungan, pengertian dan
penerimaan.
MEMBERI SUGESTI

 Menghadirkan ide-ide alternatif dalam


pemecahan masalah.
 Meningkatkan kemampuan klien untuk
memilih
 Contoh: “Apakah Anda sudah memikirkan
cara menanggapi Bos secara berbeda ketika
ia membicarakan masalah tentang Anda?
Misalnya dengan menanyakan masalah
spesifik yang sebenarnya terjadi!”
MERANCANG KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

 Perawat perlu membiasakan


berkomunikasi sistematis yang
memenuhi tahapan komunikasi
terapeutik.
 Perlu rancangan (skenario komunikasi)
 Bentuknya adalah Strategi Pelaksanaan
Tindakan Keperawatan (SP)
TAHAPAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

 Fase Pra Interaksi


 Fase Orientasi
 Fase Kerja SP
 Fase Terminasi
PRA INTERAKSI

 Perawat melakukan review


pengetahuan yang sesuai, area minat
klien, mengembangkan rencana
interaksi.
 Keterampilan yang dibutuhkan:
mengenali keterbatasan, dan kebutuhan
akan bantuan.
ORIENTASI

 Salam terapeutik (utk pertama +


perkenalan).
 Evaluasi validasi: klarifikasi
masalah/update data ttg klien
 Kontrak: topik, waktu, tempat
KERJA

 Eksplorasi dan mengetahui pikiran dan


perasaan dan memfasilitasi pelaksanaan
tindakan
 Tahapan melaksanakan intervensi
keperawatan / pelaksanaan prosedur
tindakan keperawatan.
TERMINASI

 Evaluasi respon subyektif dan obyektif


 Tindak lanjut untuk klien setelah selesai
tindakan dilaksanakan.
 Kontrak pertemuan/interaksi
berikutnya: topik, waktu dan tempat
interaksi

Anda mungkin juga menyukai