Anda di halaman 1dari 16

VENTRICULAR SEPTAL DEFECT

(VSD)
KELOMPOK 3A
NAMA KELOMPOK :
1. KOMARIAH (NIM: 201511013)
2. NADYA NURHASANAH (NIM: 201511017)
3. ROSTIANA DEWI (NIM: 201511025)
Penutupan Defek Septum Ventrikel Secara Transtorakalis Minimal Invasif dengan
Panduan Transesophageal Echocardiography (TEE)
Fredi Heru Irwanto, Yusni Puspita, Rudy Yuliansyah
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif RSJPD Harapan Kita Jakarta
Abstrak
Defek septum ventrikel (ventricular septal defect VSD) merupakan penyakit jantung
bawaan yang paling sering ditemukan pada bayi dan anak. Penutupan defek ini masih
memberikan tantangan tersendiri. Penanganan VSD dengan metode minimally invasive
transthoracic merupakan perkembangan inovatif penutupan defek ventrikel. Laporan
kasus ini bertujuan memperkenalkan metode terbaru dalam penanganan kasus VSD yang
dilakukan di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Kami melaporkan serial kasus
penutupan VSD menggunakan metode minimally invasive transthoracic dengan panduan
transesophageal echocardiography (TEE). Transesophageal Echocardiography digunakan
selama prosedur sebagai panduan penempatan alat dan mengevaluasi hasil operasi.
Empat pasien pada periode November 2015 menjalani prosedur penutupan defek, dua
pasien laki-laki dan dua perempuan, usia 2 tahun sampai 4 tahun dengan berat badan
12–22 kg, dengan diameter VSD berdasar atas pemeriksaan ekokardiografi 4–7 mm.
Penutupan VSD menggunakan metode minimally invasive transthoracic dengan panduan
TEE melalui mini sternotomi menunjukkan prosedur yang aman dan efektif.
Penggunaan TEE memberikan informasi yang sangat berguna selama periode
intraoperatif.
VENTRICULAR SEPTAL DEFECT
Kelainan jantung berupa tidak sempurnanya penutupan dinding
pemisah antara kedua ventrikel sehingga darah dari ventrikel
kiri ke kanan, dan sebaliknya. Umumnya congenital dan
merupakan kelainan jantung bawaan yang paling umum
ditemukan (Junadi, 1982; Prema, 2013; AHA, 2014).
Insidens
Defek septum ventrikel adalah kelainan jantung kongenital yang
paling sering ditemukan, yaitu:
1. 20-30% dari seluruh kasus kelainan jantung bawaan.
2. 1,5-3,5 dari 1.000 kelahiran hidup
3. Frekuensi pada wanita 56%, sedangkan laki-laki 44%.
4. Sering dijumpai pada sindrom down.
5. Kelainan tunggal dan kelainan jantung kongenital yang
muncul bersama dengan VSD adalah 50% dari seluruh
kasus kelainan jantung kongenital.
6. Insiden tertinggi pada prematur dengan kejadian 2-3x lebih
sering dibanding bayi aterm.
Etiologi
(Prema, 2013)
Faktor Prenatal Faktor Genetik
(Faktor Eksogen) (Faktor Endogen)
1. Ibu menderita penyakit 1. Anak yang lahir sebelumnya
infeksi : Rubela menderita PJB
2. Ibu alkoholisme 2. Ayah/ibu menderita PJB
3. Umur ibu lebih dari 40 3. Kelainan kromosom
tahun misalnya sindrom down
4. Ibu menderita penyakit DM 4. Lahir dengan kelainan
yang memerlukan insulin bawaan yang lain
5. Ibu meminum obat-obatan 5. Kembar identik
penenang
Patofisiologi
Defek septum ventricular ditandai dengan adanya hubungan septal yang memungkinkan
darah mengalir langsung antar ventrikel, biasanya dari kiri ke kanan. Diameter defek ini
bervariasi dari 0,5-3,0 cm. Perubahan fisiologi yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningklatkan aliran darah kaya oksigen
melalui defek tersebut ke ventrikel kanan.
2. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang akhirnya dipenuhi darah,
dan dapat menyebabkan naiknya tahanan vascular pulmoner.
3. Jika tahanan pulmoner ini besar, tekanan ventrikel kanan meningkat, menyebabkan
piarau terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari ventrikel kanan ke kiri,
menyebabkan sianosis.

Keseriusan gangguan ini tergantung pada ukuran dan derajat hipertensi pulmoner. Jika anak
asimptomatik, tidak diperlukan pengobatan; tetapi jika timbul gagal jantung kronik atau
anak beresiko mengalami perubahan vascular paru atau menunjukkan adanya pirau yang
hebat diindikasikan untuk penutupan defek tersebut. Resiko bedah kira-kira 3% dan usia
ideal untuk pembedahan adalah 3 sampai 5 tahun (Kapita Selekta Kedokteran, 2000; Webb
GD et al, 2011; Prema R, 2013; AHA, 2014).
Tanda & Gejala
1. Nafas cepat
2. Berkeringat banyak
3. Tidak kuat menghisap susu
4. Apabila dibiarkan pertumbuhan anak akan terganggu
5. Sering menderita batuk
6. Demam
(Webb GD et al, 2011; Prema R, 2013; AHA, 2014)
Klasifikasi
(PDPDI, 2009)
KlasifikasiVSD berdasarkan pada lokasi lubang, yaitu:
1. perimembranous (tipe paling sering sebanyak 60%) bila
lubang terletak di daerah pars membranaceae septum
interventricularis
2. subarterial doubly commited, bila lubang terletak di daerah
septum infundibuler dan sebagian dari batas defek dibentuk
oleh terusan jaringan ikat katup aorta dan katup pulmonal
3. muskuler, bila lubang terletak di daerah septum muskularis
interventrikularis.
Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik
1. Kateterisasi jantung dan angiografi menunjukkan adanya
hubungan abnormal antar ventrikel, untuk mengukur tekanan
dan saturasi oksigen darah di ruang jantung, serta mengukur
besar shunt.
2. EKG dan foto toraks menunjukkan hipertropi ventrikel kiri
3. Ekokardiografi dapat mendeteksi lokasi defek, taksiran besar
ukuran shunt dengan memperkirakan ukuran relatif ruangan dan
arahnya.
4. Hitung darah lengkap adalah uji prabedah rutin
5. Uji masa protrombin (PT) dan masa trombboplastin parsial
(PTT) yang dilakukan sebelum pembedahan dapat
mengungkapkan ke cenderungan perdarahan
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000; PDPDI, 2009; Webb GD et al,
2011; AHA, 2014)
Komplikasi
(PDPDI, 2009; Webb GD et al, 2011)
1. Gagal jantung kronik
2. Endokarditis infektif
3. Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis
pulmonar
4. Penyakit vaskular paru progresif
5. Kerusakan sistem konduksi ventrikel
Penatalaksanaan
 Pada VSD kecil: ditunggu saja, kadang-kadang dapat menutup
secara spontan. Diperlukan operasi untuk mencegah
endokarditis infektif.
 Pada VSD sedang: jika tidak ada gejala-gejala gagal jantung,
dapat ditunggu sampai umur 4-5 tahun karena kadang-kadang
kelainan ini dapat mengecil. Bila terjadi gagal jantung diobati
dengan digitalis. Bila pertumbuhan normal, operasi dapat
dilakukan pada umur 4-6 tahun atau sampai berat badannya
12 kg.
Lanjutan…
 Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum permanen:
biasanya pada keadaan menderita gagal jantung sehingga dalam
pengobatannya menggunakan digitalis. Bila ada anemia diberi transfusi
eritrosit terpampat selanjutnya diteruskan terapi besi. Operasi dapat
ditunda sambil menunggu penutupan spontan atau bila ada gangguan
dapat dilakukan setelah berumur 6 bulan.
 Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal permanen: operasi paliatif
atau operasi koreksi total sudah tidak mungkin karena arteri pulmonalis
mengalami arteriosklerosis. Bila defek ditutup, ventrikel kanan akan
diberi beban yang berat sekali dan akhirnya akan mengalami
dekompensasi. Bila defek tidak ditutup, kelebihan tekanan pada ventrikel
kanan dapat disalurkan ke ventrikel kiri melalui defek.
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000; PDPDI, 2009; Webb GD et al, 2011;
AHA, 2014)
Pencegahan
Persiapan kehamilan :
1. Pada awal masa kehamilan (tiga bulan pertama), sebaiknya ibu
tidak mengkonsumsi jamu berbahaya dan obat obat yang dijual
bebas di pasaran.
2. Menghindari minuman beralkohol.
3. Perbanyak asupan makanan bergizi (protein, zat besi, asam folat
tinggi).
4. Menghindari paparan sinar X atau radiasi dari foto rontgen
berulang pada masa kehamilan.
5. ibu hamil tidak merokok.
6. Hindari polusi asap kendaraan dengan menggunakan masker
pelindung.
Lanjutan…
Pencegahan infeksi pada masa hamil :
1. Segera lakukan pencegahan sebelum masa kehamilan
(imunisasi campak dan rubella).
2. Pola hidup sehat dan cukup olahraga yang sesuai dengan
kondisi ibu hamil.
3. Ibu hamil dengan faktor resiko (kehamilan dengan usia ibu
di atas 40 tahun, ada riwayat penyakit keluarga
seperti diabetes, kelainan genetik down sindrom ,
penyakit jantung) perlu waspada dengan faktor resiko
meskipun kecil kemungkinannya.
Referensi
AHA. 2014. Ventricular Septal Defect (VSD). Diakses di
https://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHeartDefects/
AboutCongenitalHeartDefects/Ventricular-Septal-Defect-. Pada tanggal 08
November 2017.
Kapita Selekta Kedokteran. 2000. Defek Septum Ventrikel, Bab VI Ilmu Kesehatan Anak
Ed. III Jilid 2 Editor:Arif Mansjoer, et al. Jakarta: Media Aesculapius FK UI.
Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia. 2009. Ilmu Penyakit Dalam Ed. V
Jilid 2 Editor:AruW.S., et al. Jakarta: FKUI.
Prema. 2013. Ventricular Septal Defect. Diakses di
http://emedicine.medscape.com/article/892980-overview#aw2aab6b2b2.
Pada tanggal 08 November 2017.
Wahab, Samik. 2009. Kardiologi Anak: Penyakit Jantung Kongenital yang Tidak Sianotik.
Jakarta: EGC.
Webb, Smallhorn JF, Therrien J, Redington AN. 2011. Congenital Heart Disease. In:
Bonow RO, Mann DL, Zipes DP, Libby P, Eds. Braunwald's Heart Disease: A Textbook Of
Cardiovascular Medicine. 9th Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai