Anda di halaman 1dari 45

Desain Kolom Langsing

Oleh :
Aninda Riska achmad
Bayu pratama
Deby rizal pratama

1
2
RATIO TULANGAN

3
4
1. Disain Kolom Langsing

Apabila angka kelangsingan kolom melebihi batas kolom


pendek, maka kolom tersebut akan mengalami tekuk
sebelum mencapai keadaan limit kegagalan material.
Regangan pada muka yang tertekan pada beton untuk
beban tekuk akan lebih kecil dari 0,003.

Kolom yang demikian disebut dengan kolom langsing


yang mengalami kombinasi beban aksial dan momen
lentur, berdeformasi melintang dan mengalami momen
tambahan akibat efek Pn-D, dimana Pn adalah gaya
aksial dan D adalah defleksi kolom tertekuk pada
penampang yang ditinjau.

5
Karena adanya efek tekuk pada kolom langsing, maka akan ada
momen tambahan Pn. D, yang memperkecil kapasitas gaya aksial
yang bekerja, dari titik C menjadi titik B pada diagram interaksi
(Gambar 1.1)

Gambar 1.1. Diagram interaksi perbesaran Gaya P – M

6
Momen total (Mc ) = Pn.D + M2 ; dinyatakan dengan titik B
pada diagram tersebut (Gambar 1.10), dengan M2 adalah
momen terfaktor akibat beban luar.

Kolom tersebut dapat di-disain dengan momen Mc seperti


cara disain kolom tidak langsing (kolom pendek). Angka
perbandingan Mc/M2 disebut dengan faktor pembesar
(magnification factor, d ).

Apabila klu/r adalah angka kelangsingan, maka batas


bawah angka kelangsingan yang apabila lebih kecil dari
batas ini analisis stabilitas boleh diabaikan, berdasarkan
SK-SNI-2002, adalah :

7
DIAGRAM REGANGAN TEGANGAN
KOLOM

8
Pengaruh kelangsingan pada komponen struktur tekan
harus diperhitungkan apabila dipenuhi :

Rangka portal tak bergoyang k .lu 12M 1


 34 
(Braced Framed) r M2
Rangka portal bergoyang k .lu
(Unbraced Framed)  22
r
dimana :
k , adalah faktor panjang kolom (tergantung dari kondisi ujung
kolom
lu , panjang kolom
M1 dan M2 adalah momen ujung kolom terfaktor, dengan M2>M1.
M1/M2 bernilai positif bila kolom melentur dengan kelengkungan
tunggal dan bernilai negatif bila kolom melentur dengan
kelengkungan ganda.

9
r, adalah jari-jari girasi, dengan r =  ( Ig/Ag), dapat diambil
r = 0,3.h untuk penampang segi-empat,
Untuk penampang lingkaran r dapat diambil sebesar 0,25.h.

Faktor panjang efektif, k , untuk komponen struktur tekan


dari rangka tak bergoyang, harus diambil sama dengan
dengan 1,0 kecuali ditunjukkan lain oleh analisis.
Perhitungan k harus berdasarkan pada nilai-nilai E dan I
pada dengan menggunakan Gambar 1.2. berikut :

10
Gambar 1.2. Faktor panjang efektif k untuk rangka
(a) struktur tak bergoyang, (b) struktur bergoyang.
11
LATIHAN SOAL

12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
dimana :
δns : faktor pembesar momen untuk rangka yang ditahan
terhadap goyangan ke samping, untuk menggambarkan
pengaruh kelengkungan komponen struktur diantara
ujung-ujung komponen struktur tekan.
Cm : suatu faktor yang menghubungkan diagram momen
aktual dengan suatu diagram momen merata ekuivalen
Ig : momen inersia penampang bruto beton terhadap
sumbu pusat penampang, dengan mengabaikan
tulangan, mm4
Ise : momen inersia tulangan terhadap sumbu pusat
penampang komponen struktur, mm4

βd : rasio dari beban tetap aksial terfaktor maksimum


terhadap beban aksial terfaktor maksimum dari
kombinasi beban yang sama

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Hubungan balok-kolom (HBK)

35
Detailing balok

36
Panjang Kolom

37
Sambungan Balok dan Plat Precast

38
Sambungan Balok dan Kolom Precast

39
Sambungan Balok, Kolom dan Plat Precast

40
41
42
43
44
Daftar pustaka

 https://id.scribd.com/mobile/doc/59791863/8-kuliah-kolom-panjang

 SNI BETON 03-2847-2002

 SNI 03-1726-2003

 H.Kusuma Gideon,Dasar-Dasar Perencanaan Beton


Bertulang,Erlangga,Jakarta,1993

45

Anda mungkin juga menyukai