𝐷𝑦1 = 𝜀𝑎 𝐸𝑦1
y1
Ey1
Bila panjang kawat h meter dan mengandung muatan q1, maka kerapatan
fluks listrik 𝐷𝑦 = 𝑞1 Coulomb/m2
1
2𝜋𝑦1 ℎ
𝐷𝑦1 = 𝐷𝑟1 = 𝐷 = 𝜎1 = kerapatan permukaan atau ”surface density”
K3_Transmisi Daya Listrik 1
𝐷𝑦1 𝑞1
Intensitas medan listrik, 𝐸𝑦1 = = Volt/meter.
𝜀𝑎 2𝜋𝜀𝑎 𝑦1 ℎ
dimana :
εa = konstanta dielektrik absolut dari media atau permitivitas
εa = εv . εe
εv = konstanta dielektrik dari udara bebas.
εe = konstanta dielektrik relatip.
= 1 untuk udara
Harga dari : εv = 1 (c.g.s.)
107
𝜀𝑎 =
4𝜋𝑐 2 farad per meter (m.k.s.)
c = 2,9978 x 108 meter / detik (kecepatan cahaya)
εv = 8,855 x 10-12 farad per meter.
𝑞1 𝐷1
𝑒11 = ln Volt
2𝜋𝜀𝑣 ℎ 𝑟1
Sekarang anggaplah ada kawat kedua terletak dan paralel dengan kawat
pertama. d12
r1 r2
q1 q2
Misalkan kawat 1 bermuatan q1 dan kawat 2 tanpa muatan.
e2-1 = perbedaan potensial antara kawat 2 dan titik yang jauh yang
ditimbulkan oleh muatan q1 pada kawat 1
K3_Transmisi Daya Listrik 3
𝑦1 =𝐷1 𝐷1
Maka 𝑞1 𝑑𝑦1
𝑒2−1 = 𝐸𝑦1 𝑑𝑦1 =
2𝜋𝜀𝑣 ℎ 𝑦1
𝑦1 =𝑑 12 𝑑 12
𝑞1 𝐷1
𝑒2−1 = ln Volt
2𝜋𝜀𝑣 ℎ 𝑑12
𝑞 𝑞1 2𝜋𝜀𝑣 ℎ
𝐶= Farad 𝐶12 = =
𝑒 𝑒12 1 1
ln + ln + 2 ln 𝑑12
𝑟1 𝑟2
Prosedur lain memandang titik yang jauh itu (potensial nol) sebagai suatu
elektroda kapasitor dan kemudian menghitung kapasitansi antara tiap
kawat dengan titik tersebut.
Maka akan diperoleh dua kapasitor antara tiap kawat dan titik yang
mempunyai potensial nol. Tetapi antara kedua kawat, kedua kapasitor itu
terhubung seri. Kawat 1 Kawat 2
C1 Netral C2
𝑞1 2𝜋𝜀𝑣 ℎ −𝑞1 2𝜋𝜀𝑣 ℎ
𝐶1 = = 𝐶2 = =
𝑒1 1 𝑒2 1
ln + ln 𝑑12 ln + ln 𝑑12
𝑟1 𝑟2
C1 , C2 = masing-masing kapasitansi kawat 1 dan kawat 2 terhadap netral.
K3_Transmisi Daya Listrik 6
Jumlah kapasitansi antara kawat 1 dan kawat 2 terhubung seri,
1 𝑞1 2𝜋𝜀𝑣 ℎ
𝐶12 = 𝐶12 = =
1 1 𝑒12 1 1
+ ln + ln + 2 ln 𝑑12
𝐶1 𝐶2 𝑟1 𝑟2
1 1
𝑒1 = 𝑞1 ln − 𝑞2 ln 𝑑12 − 𝑞3 ln 𝑑13
2𝜋𝜀𝑣 ℎ 𝑟1
Bila radius ketiga kawat tersebut sama, maka persamaan ini berlaku
untuk C2 dan C3 serta X2’dan X3’.
𝑒2 = −2𝜋𝑓 𝑞2 𝑋𝑎′ 2
− 𝑞3 𝑋𝑑′ 23
− 𝑞1 𝑋𝑑′ 12
𝑒3 = −2𝜋𝑓 𝑞3 𝑋𝑎′ 3
− 𝑞1 𝑋𝑑′ 31
− 𝑞2 𝑋𝑑′ 23
qb qc qa
2 2
qc qa qb
3
h
K3_Transmisi Daya Listrik 12
Dimisalkan dengan transposisi diperoleh X’a(1) = X’a(2) = X’a(3) = X’a , maka :
Daerah I : q1 = qa ; q2 = qb ; q3 = qc
𝑞𝑎 ′ 𝑞𝑏 ′ 𝑞𝑐 ′
𝑒𝑎 𝐼 = −6𝜋𝑓 𝑋 − 𝑋𝑑 12 − 𝑋𝑑 13
3 𝑎 3 3
𝑞𝑏 ′ 𝑞𝑐 ′ 𝑞𝑎 ′
𝑒𝑏 𝐼 = −6𝜋𝑓 𝑋 − 𝑋𝑑 23 − 𝑋𝑑 21
3 𝑎 3 3
𝑞𝑐 ′ 𝑞𝑎 ′ 𝑞𝑏 ′
𝑒𝑐𝐼 = −6𝜋𝑓 𝑋 − 𝑋𝑑 31 − 𝑋𝑑 32
3 𝑎 3 3
Daerah II : q1 = qb ; q2 = qc ; q3 = qa
𝑞𝑎 ′ 𝑞𝑏 ′ 𝑞𝑐 ′
𝑒𝑎 𝐼𝐼 = −6𝜋𝑓 𝑋 − 𝑋𝑑 31 − 𝑋𝑑 23
3 𝑎 3 3
𝑞𝑏 ′ 𝑞𝑐 ′ 𝑞𝑎 ′
𝑒𝑏 𝐼𝐼 = −6𝜋𝑓 𝑋 − 𝑋𝑑 12 − 𝑋𝑑 31
3 𝑎 3 3
𝑞𝑐 ′ 𝑞𝑎 ′ 𝑞𝑏 ′
𝑒𝑐𝐼𝐼 = −6𝜋𝑓 𝑋𝑎 − 𝑋𝑑 23 − 𝑋𝑑 12
3 3 3
Daerah III : q1 = qc ; q2 = qa ; q3 = qb
𝑞𝑎 ′ 𝑞𝑏 ′ 𝑞𝑐 ′
𝑒𝑎 𝐼𝐼𝐼 = −6𝜋𝑓 𝑋 − 𝑋𝑑 23 − 𝑋𝑑 12
3 𝑎 3 3
𝑞𝑏 ′ 𝑞𝑐 ′ 𝑞𝑎 ′
𝑒𝑏 𝐼𝐼𝐼 = −6𝜋𝑓 𝑋 − 𝑋𝑑 31 − 𝑋𝑑 23
3 𝑎 3 3
𝑞𝑐 ′ 𝑞𝑎 ′ 𝑞𝑏 ′
𝑒𝑐𝐼𝐼𝐼 = −6𝜋𝑓 𝑋 − 𝑋𝑑 12 − 𝑋𝑑 31
3 𝑎 3 3
K3_Transmisi Daya Listrik 13
Tegangan tiap fasa adalah harga rata-rata dari ketiga daerah, jadi
𝑒𝑎 𝐼 + 𝑒𝑎 𝐼𝐼 + 𝑒𝑎 𝐼𝐼𝐼
𝑒𝑎 =
3
2
𝑒𝑎 = − 𝜋𝑓 𝑞1 𝑋𝑎′ − 𝑞𝑏 𝑋𝑑′ 12 − 𝑞𝑐 𝑋𝑑′ 13
3
2
− 𝜋𝑓 𝑞𝑎 𝑋𝑎′ − 𝑞𝑏 𝑋𝑑′ 31 − 𝑞𝑐 𝑋𝑑′ 23
3
2
− 𝜋𝑓 𝑞𝑎 𝑋𝑎′ − 𝑞𝑏 𝑋𝑑′ 23 − 𝑞𝑐 𝑋𝑑′ 12
3
𝑋𝑑′ 12
+ 𝑋𝑑′ 23
+ 𝑋𝑑′ 31
𝑒𝑎 = −2𝜋𝑓 𝑞𝑎 𝑋𝑎′ − 𝑞𝑏 + 𝑞𝑐
3
𝑋𝑑′ 12
+ 𝑋𝑑′ 23
+ 𝑋𝑑′ 31
𝑒𝑎 = −2𝜋𝑓𝑞𝑎 𝑋𝑎′ +
3
−6,5856 1
= 𝑋𝑎′ log
𝑓 𝑟1
1
= −0,1317 log Mega Ohm-km
𝑟1
Jadi, persamaan reaktansi kapasitip dapat ditulis :
𝐺𝑀𝐷 Mega Ohm-km
𝑋1′ = 𝑋𝑎′ + 𝑋𝑑′ = −0,1317 log
𝑟1 K3_Transmisi Daya Listrik 15
4. KONDUKTOR BERKAS (BUNDLED CONDUCTOR)
Pada SUTET, yaitu tegangan transmisi 230 kV ke atas, rugi-
rugi korona, interferensi dengan saluran komunikasi sudah
sangat besar bila saluran transmisi hanya dengan satu
konduktor per fasa.
Untuk mengurangi gradien tegangan, rugi-rugi korona dan
interferensi dengan saluran komunikasi, jumlah konduktor
per fasa dibuat 2, 3, 4 atau lebih. Jumlah konduktor demikian
disebut konduktor berkas (bundled conductor).
Dengan menggunakan dua atau lebih konduktor per fasa
maka reaktansi saluran juga akan lebih kecil dan kapasitas
hantar bertambah besar.
𝐷1 1 1 1 1
ln + + 𝑛 ln 𝐷𝐴 + ln + ln … + ln
𝑟1 4 𝑑12 𝑑13 𝑑1𝑛
𝜆1 = 𝐾 𝑖𝐴 + ln 𝐷𝐴
𝑛
Atau, Ll (eq) = reaktansi induktip dari konduktor berkas yang terdiri dari n
sub-konduktor.
𝐷1 1 1 1 1
𝜆1 ln + + 𝑛 ln 𝐷𝐴 + ln + ln … + ln
𝑟1 4 𝑑12 𝑑13 𝑑1𝑛
𝐿1(𝑒𝑞 ) = =𝐾 + ln 𝐷𝐴
𝑖𝐴 𝑛
𝑛 1
= 𝐾 ln ′ + ln 𝐷𝐴
𝑟1 𝑑12 … . . 𝑑1𝑛
1 1
+ 𝑖𝐵 ln + 𝐼𝐶 ln + +iA ln 𝐷𝐴 + +iB ln 𝐷𝐵 + +iC ln 𝐷𝐶
𝑑𝐴𝐵 𝑑𝐴𝐶
Karena,
maka fluks total pada fasa A untuk daerah I, yaitu untuk ,
1 1 1 1
𝐾 ln + + ln + ⋯ + ln 1 1
𝑟1 4 𝑑12 𝑑1𝑛
𝜆𝐴(𝐼) = 𝑖 + 𝑖𝐵 ln + 𝑖𝐶 ln
3 𝐴 𝑛 𝑑𝐴𝐵(12) 𝑑𝐴𝐶(13)
1 1 1
+ 𝑖𝐵 ln + ln + ln
𝑑𝐴𝐵(12) 𝑑𝐴𝐶(23) 𝑑𝐴𝐶(31)
1 1 1
+ 𝑖𝐶 ln + ln + ln
𝑑𝐴𝐵(12) 𝑑𝐴𝐶(23) 𝑑𝐴𝐶(13)
1 1 1 1
𝐾 ln + + ln + ⋯ + ln 1 1 1
𝑟1 4 𝑑12 𝑑1𝑛
𝜆𝐴 = 𝑖𝐴 3 − ln + ln + ln
3 𝑛 𝑑𝐴𝐵(12) 𝑑𝐴𝐵(23) 𝑑𝐴𝐵(31)
3
𝐺𝑀𝐷 = 𝑑𝐴𝐵 𝑑𝐴𝐶 𝑑𝐵𝐶
K3_Transmisi Daya Listrik 21
Reaktansi induktif,
A XA = 2 π f LA
1 2 X1 = XA = Xa(eq) + Xd
3 n
𝑋𝑎 − 𝑋𝑑 12 − 𝑋𝑑 13 − ⋯ . 𝑋𝑑 1𝑛
𝑋𝑎(𝑒𝑞 ) =
dAB 𝑛
1 2 1 1
𝑋𝑎 = 𝐾 ln +
B dAC 𝑟1 4
3 n −3
1
dBC = 2,8934 𝑥 10 𝑓 log + 0,10857
𝑟1
𝑋𝑑 𝑖𝑗 = 𝐾 ln 𝑑𝑖𝑗 = 2,8934 x 10−3 𝑓 𝑑𝑖𝑗
1 2
3 n
C dij = jarak-jarak dari sub-konduktor dalam meter
Bila kawat berkas terdiri dari n sub-konduktor dengan dAB, dBC dan dAC
merupakan jarak-jarak dari titik pusat kawat-kawat berkas fasa A, B, dan C,
maka 𝑋𝑎 − 𝑋𝑑 12 − 𝑋𝑑 13 − ⋯ . −𝑋𝑑1𝑛
𝑋𝑎(𝑒𝑞 ) =
𝑛
2,8934 x 10−3 𝑓 1
= log ′ − log 𝑑12 − log 𝑑13 − ⋯ − log 𝑑1𝑛
𝑛 𝑟1
K3_Transmisi Daya Listrik 22
f = 50 Hz
0,14467 1 0,14467 𝑛 1
𝑋𝑎(𝑒𝑞 ) = log ′ = log
𝑛 𝑟1 𝑑12 𝑑13 … … 𝑑1𝑛 𝑛 𝑟1′ 𝑑12 𝑑13 … … 𝑑1𝑛
Jadi,
3
𝑑𝐴𝐵 𝑑𝐴𝐶 𝑑𝑆𝐶 𝐺𝑀𝐷
𝑋1 = 0,14467 log 𝑛 = 0,14467 log Ohm/km.
𝑟1′ 𝑑12 𝑑13 … … . 𝑑1𝑛 𝐺𝑀𝑅
dimana 𝐺𝑀𝐷 = 3
𝑑𝐴𝐵 𝑑𝐴𝐶 𝑑𝑆𝐶
meter
𝑛
𝐺𝑀𝑅 = 𝑟1′ 𝑑12 𝑑13 … … . 𝑑1𝑛 meter
S S S
dAB dBC
dAC
′
𝑟1
𝐺𝑀𝑅 = 𝑟1′ 𝑆 = 𝑟1′ 2𝑅 = 𝑅 2 Dimana = GMR dari sub-konduktor
𝑅
b) Bila jumlah sub-konduktor 3, jadi n = 3 :
r’1
𝑆
R 𝑅=
3
S
3 3 2 𝑟1′ 3
𝐺𝑀𝑅 = 𝑟1′ x 𝑆 2 = 𝑟1′ 3𝑅 =𝑅 3
𝑅
4
4 3 𝑟1′
4
𝐺𝑀𝑅 = 1,09 𝑒1′ 𝑆 3 = 1,09 𝑟1′ 𝑥 2𝑅 =𝑅 4
𝑅
𝑟1′𝑛
𝐺𝑀𝑅 = 𝑅 𝑛
𝑅
′
−6,5856 ln 𝑟1 − ln 𝑑12 − … … − ln 𝑑1𝑛 Mega Ohm-km
dimana 𝑋𝑎(𝑒𝑞 ) =
𝑓 𝑛
′
−6,5856
𝑋𝑎(𝑒𝑞 ) = log 3 𝑑𝐴𝐵 𝑑𝐵𝐶 𝑑𝐴𝐶 Mega Ohm-km
𝑓
′
𝑛 1
Untuk f = 50 Hz 𝑋𝑎(𝑒𝑞 ) = −0,1317 log
𝑟1 𝑑12 𝑑13 … 𝑑1𝑛
Bila jumlah sub-konduktor n maka dirobah dengan mengganti r1 dengan r’1,
maka
′ 1 3
𝑑𝐴𝐵 𝑑𝐵𝐶 𝑑𝐴𝐶
𝑋𝑎(𝑒𝑞 ) = −0,1317 log 𝑋1′ = −0,1317 log
𝑛
𝑟1 𝑛
𝑟1
𝑅 𝑛 𝑅 𝑛
𝑅 𝑅
′ ′
𝑋1′ = 𝑋𝑎(𝑒𝑞 ) + 𝑋𝑑
6
𝐺𝑀𝑅 = 𝑟1′ 3 𝑑14 𝑑25 𝑑36 Meter.
Sama halnya dengan reaktansi induktip, konsep GMD dan GMR dapat
juga digunakan untuk menghitung reaktansi kapasitip dari saluran
ganda fasa tiga, di mana GMD sama dengan GMD dan GMR untuk
saluran ganda dengan mengganti menjadi r1 .
𝐺𝑀𝐷
𝑋1′ = −0,1317 log Mega Ohm-km/konduktor
𝐺𝑀𝑅
dimana :
6
𝐺𝑀𝑅 = 𝑟1 3 𝑑14 𝑑25 𝑑36
Meter
4,2672 m 4,2672 m
Tentukanlah kapasitansi dan reaktansi kapasitip dari saluran itu.
Jawab : 𝐺𝑀𝐷 = 3 𝑑12 𝑑23 𝑑13
3
GMD = 4,2672 4,2672 8,5344 = 5,3763 meter
Reaktansi kapasitip :
GMD 5,3763
𝑋1′
= −0,1317 log = −0,1317 log = −0,3373 MΩ − km
𝑟1 0,01476
Kapasitansi :
1 1
𝐶1 = − ′
=− 6
= 0,0094 x 10−6 Farad/km
2𝜋𝑓𝑋1 2 𝜋 50 −0,3373 x 10
K3_Transmisi Daya Listrik 32
Contoh 3.2
Suatu saluran fasa-tiga dirancang dengan konduktor berkas dengan 2
sub-konduktor per fasa. Jarak sub-konduktor S = 0,4 m, dan jarakjarak
kawat berkas : Radius sub-konduktor = 1,725 cm.
A B C
R R R R R R
S S S
Tentukanlah :
Reaktansi induktip saluran itu dalam
dAB =7 m dBC=7 m
Ohm per km per fasa.
dAC=14 m
𝑟1′
Jawab : R = ½ S = ½ x 0,4 m = 0,2 m GMR = 𝑅 2 m
1
𝑅
0,001725 𝑥 𝜀 −4
GMR = 0,2 2𝑥 = 0,0733 m
0,2
3
GMD = 7 𝑥 7 𝑥 14 = 8,82 meter
GMD 8,82
𝑋1 = 0,14467 log = 0,14467 log = 0,301 Ω/km
GMR 𝐺𝑀𝑅0,0733
K3_Transmisi Daya Listrik 33
Contoh 3.3
Tentukan contoh soal 3.2 Reaktip kapasitip per saluran
Jawab :
Reaktansi kapasitip
′ 1
𝑋𝑎(𝑒𝑞 ) = −0,1317 log = −0,1423 Mega Ohm. km
0,01725
0,2 2 𝑥
0,2
Jawab :
12 4 2 4 2
GMD = 3,0785 6,096 6,6751 5,4864 = 4,9165 meter
6
GMR = 0,006983 𝑥 8,20132 x 6,4008 = 0,2296 meter
4,9165 Ω
𝑋1 = 0,14467 log = 0,1925 /konduktor
0,2298 km
K3_Transmisi Daya Listrik 35
Contoh 3.5
'Tentukanlah reaktansi kapasitip dari Contoh 3.4.
Jawab :
GMD = 4,9165 meter
6 6
GMR = 𝑟1 3 𝑑14 𝑑25 𝑑36 = 0,008626 3 x 8,2013 2 x 6,4008
= 0,2552 meter
Jadi : 𝐺𝑀𝐷
𝑋1′ = −0,1317 log
𝐺𝑀𝑅
4,9165
= −0,1317 log
0,2552
= −0,1692 MΩ − km/konduktor